PUSAT LABA PREPAIRED BY : SUNARYO, SE EMAIL : baduttumin@yahoo.com baduttumin@gmail.com tgsmahasiswaku@gmail.com BLOG’S: www.sunaryo-baduttumin.blogspot.com.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
TRANSFER PRICING.
Advertisements

PENENTUAN HARGA TRANSFER (TRANSFER PRICING)
RESPONSIBILITY ACCOUNTING
PUSAT LABA.
BAB 4 PUSAT LABA.
BAB V PUSAT LABA.
Analisis Laporan Keuangan: Pendahuluan
Andrian Noviardy,SE.,M.Si.
OVERVIEW LAPORAN KEUANGAN & SIKLUS AKUNTANSI
VARIABLE COSTING, COST OF QUALITY AND SUSTAINABILITY
AKUNTANSI MANAJEMEN MATERI-1 KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN
Sistem Informasi Akuntansi
INFORMASI AKUNTANSI PENUH
PENENTUAN HARGA TRANSFER
Cost Accounting Materi-6 Variable Costing
HARGA TRANSFER (TRANSFER PRICING)
Profit Centers Chapter 5
PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL
VARIABEL COSTING SBG ALAT BANTU MANAJEMEN
KONSEP BIAYA DAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BIAYA
Transfer Price Chapter 6
BAB 22 Sistem Pengendalian Manajemen, Transfer Pricing,
VARIABLE COSTING Penentuan Harga Pokok Variabel
HARGA TRANSFER.
BAB IV STRATEGI.
Pusat Pertanggung Jawaban Pusat Laba dan Pusat Investasi
HARGA TRANSFER (TRANSFER PRICING)    ·  Pengertian ·  Tujuan Harga Transfer ·  Metode Harga Transfer ·  Harga Jasa Korporasi ·  Administrasi Harga Transfer.
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN "PUSAT LABA"
Pusat Laba (Profit Center) ·  Pertimbangan Umum ·  Unit Bisnis sebagai Pusat laba ·  Pusat Laba Lain ·  Pengukuran Profitabilitas.
INFORMASI AKUNTANSI PENUH
VARIABLE COSTING.
PENENTUAN HARGA TRANSFER (TRANSFER PRICING)
KELOMPOK 3 A. Pusat PertanggungjawabaN B. Pengendalian Keuangan C. Informasi Akuntansi Manajemen.
BAB V PENENTUAN HARGA TRANSFER
PUSAT LABA.
PUSAT PERTANGGUNGJAWABAN DAN PENENTUAN HARGA TRANSFER (TRANSFER PRICING) Amalia Ilmiani.
Pusat Pertanggungjawaban : Pusat Pendapatan dan Pengeluaran
Akuntansi Biaya dan Pengertian Biaya
BAB V PUSAT LABA.
BAB 9 ANALISIS KINERJA KEUANGAN
AKUNTANSI MANAJEMEN BAB-1 KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN MATERI-1 KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN
PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL
PENETAPAN HARGA TRANSFER (TRANSFER PRICING)
Perhitungan Biaya untuk Produk Sampingan dan Produk Gabungan
ANALISA LAPORAN KINERJA KEUANGAN.
KONSEP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (SIA)
PUSAT INVESTASI SUNARYO, SE
Perhitungan Biaya untuk Produk Sampingan dan Produk Gabungan
AKUNTANSI MANAJEMEN MATERI-1 KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN
Peranan SIA bagi Manajemen
AKUNTANSI MANAJEMEN BAB-1 KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN
Pusat laba.
PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI PENUH DALAM PENENTUAN HARGA TRANSFER
PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL
BAB 1, MANAJEMEN, KONTROLER DAN AKUNTANSI BIAYA
Akuntansi Biaya dan Pengertian Biaya
Managers ’ Performance and
AKUNTANSI MANAJEMEN MATERI-1 KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN
BAB V PENENTUAN HARGA TRANSFER
PENENTUAN HARGA TRANSFER (TRANSFER PRICING)
PUSAT PERTANGGUNGJAWABAN PUSAT LABA
PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL
PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL
PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL
PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL
PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL
PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL
PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL
BAB 1. PENGERTIAN BIAYA DAN RUANG LINGKUP AKUNTANSI BIAYA.
Transcript presentasi:

PUSAT LABA PREPAIRED BY : SUNARYO, SE EMAIL : baduttumin@yahoo.com baduttumin@gmail.com tgsmahasiswaku@gmail.com BLOG’S: www.sunaryo-baduttumin.blogspot.com www.baduttumin.wordpress.com CHAPTER 4

PUSAT LABA PENGERTIAN KINERJA FINANSIAL SUATU PUSAT PERTANGGUNGJAWABAN DIUKUR DALAM RUANG LINGKUP LABA (SELISIH ANTARA PENDAPATAN DAN PENGELUARAN) LABA MERUPAKAN UKURAN KINERJA YANG BERGUNA KARENA LABA MEMUNGKINKAN PIHAK MANAJEMEN SENIOR DAPAT MENGGUNAKAN SATU INDIKATOR YANG KOMPREHENSIF, DIBANDINGKAN HARUS MENGGUNAKAN BEBERAPA INDIKATOR

PUSAT LABA KEBERADAAN SUATU PUSAT LABA AKAN RELEVAN KETIKA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN LABA MENGAKU KEPADA PENGUKURAN UNIT MASUKAN DAN KELUARAN DARI PUSAT LABA YANG BERSANGKUTAN

PUSAT LABA KEBUTUHAN PUSAT LABA Amerika Serikat Belanda India Jumlah Kuesioner yang dikirim 1.000 Data tidak tersedia Jumlah Responden 666 Tingkat Respon 67% Jumlah Respon yang dapat digunakan 638 72 105 Perusahaan yang memiliki dua pusat laba atau lebih 93% 89% 68%

PUSAT LABA MANFAAT - MANFAAT KEPUTUSAN OPERASIONAL DAPAT DILAKUKAN LEBIH CEPAT KARENA TIDAK MEMERLUKAN PERTIMBANGAN DARI KANTOR PUSAT. KUALITAS KEPUTUSAN CENDERUNG LEBIH BAIK, KARENA DILAKUKAN OLEH ORANG YANG BENAR-BENAR MENGERTI TENTANG KEPUTUSAN TERSEBUT. MANAJEMEN KANTOR PUSAT BEBAS DARI URUSAN OPERASIONAL RUTIN DAN BISA LEBIH MEMFOKUS-KAN PADA KEPUTUSAN YANG LEBIH LUAS.

PUSAT LABA MANFAAT - MANFAAT KESADARAN LABA (PROFIT CONSCIOUSNESS) LEBIH MENINGKAT PADA MANAJER PUSAT LABA, KARENA UKURAN PRESTASINYA ADALAH LABA. PENGUKURAN PRESTASI PUSAT LABA LEBIH LUAS DARI PADA HANYA PENGUKURAN PADA PUSAT PENDAPATAN DAN PUSAT BIAYA YANG TERPISAH.

PUSAT LABA MANFAAT - MANFAAT MANAJER PUSAT LABA LEBIH BEBAS BERKREASI. DAPAT DIFUNGSIKAN SEBAGAI PUSAT/SARANA PELATIHAN YANG HANDAL, KARENA PUSAT LABA HAMPIR SAMA DENGAN SATU PERUSAHAAN YANG INDEPENDEN. MEMUDAHKAN KANTOR PUSAT UNTUK MEMPEROLEH INFORMASI PROFITABILITAS DARI KOMPONEN PRODUK-PRODUK PERUSAHAAN. UNTUK MENINGKATKAN KINERJA BERSAING KARENA OUTPUTNYA SIAP PAKAI/JELAS, DAN SANGAT RESPON-SIF TERHADAP TEKANAN

PUSAT LABA KELEMAHAN – KELEMAHAN MANAJEMEN KANTOR PUSAT KEHILANGAN KENDALI MENGENAI KEPUTUSAN YANG TELAH DIDELEGASIKAN. MANAJER PUSAT LABA CENDERUNG HANYA MEMPERHATIKAN LABA JANGKA PENDEK. ORGANISASI YANG PADA AWALNYA BEKERJA SAMA ANTARA FUNGSI SATU DENGAN LAINNYA MENJADI SALING BERSAING.

PUSAT LABA KELEMAHAN – KELEMAHAN TERDAPAT KEMUNGKINAN PENINGKATAN PERBEDAAN PENDAPAT DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN YANG DAPAT MENIMBULKAN PERTENTANGAN ATAR PUSAT PERTANGGUNGJAWABAN. TIDAK ADA YANG MENJAMIN BAHWA DIVISIONALISASI PADA MASING-MASING PUSAT LABA AKAN MENJAMIN PENINGKATAN LABA PERUSAHAAN MENJADI LEBIH OPTIMAL.

PUSAT LABA KELEMAHAN – KELEMAHAN KUALITAS PENGAMBILAN KEPUTUSAN OLEH MANAJER DIVISI MUNGKIN BISA LEBIH JELEK DARI PADA MANAJER PUNCAK. MENIMBULKAN TERJADINYA TAMBAHAN BIAYA YANG DIKELUARKAN UNTUK KEGIATAN MANAJERIAL DIVISI. KOMPETENSI GENERAL MANAJER SERINGKALI MENJADI TIDAK DIPERLUKAN.

BENTUK – BENTUK PUSAT LABA UNIT BISNIS (DIVISI) SEBAGAI PUSAT LABA  KARENA MANAJERNYA BERTANGGUNG JAWAB DAN MEMPUNYAI KEBIJAKAN DAN KENDALI TERHADAP PENGEMBANGAN PRODUK, PROSES PRODUKSI DAN PEMASARAN SERTA PEROLEHAN PRODUK, SEHINGGA IA DAPAT MEMPENGARUHI PENDAPATAN DAN BIAYA YANG BERAKIBAT TERHADAP LABA BERSIHNYA. PROSES TERSEBUT MENCIPTAKAN SUATU UNIT USAHA YANG BERTANGGUNG JAWAB TERHADAP MANUFAKTUR DAN PEMASARAN SUATU PRODUK.

BENTUK – BENTUK PUSAT LABA UNIT-UNIT FUNGSIONAL SEBAGAI PUSAT LABA  PADA PERUSAHAAN MULTI BISNIS SETIAP UNIT DIPERLAKUKAN SEBAGAI PENGHASIL LABA YANG INDEPENDENT, TETAPI BISA SAJA TERORGANISASI DALAM BENTUK FUNGSIONAL, MISALNYA : PEMASARAN, MANUFAKTUR DAN JASA. A. FUNGSIONAL PEMASARAN  AKTIVITAS PEMASARAN DIJADIKAN SEBAGAI PUSAT LABA DENGAN CARA : 1) MEMBEBANKAN BIAYA DARI PRODUK YANG DIJUAL MELALUI HARGA TRANSFER DENGAN CARA MEMBUAT TRADE OFF PENDAPATAN/BIAYA YANG OPTIMAL. 2) HARGA TRANSFER DIBEBANKAN KEPADA PUSAT LABA BERDASARKAN BIAYA STANDARD,  MEMISAHKAN KINERJA BIAYA PEMASARAN TERHADAP BIAYA MANUFAKTUR, HAL INI BERPENGARUH TERHADAP PERUBAHAN EFISIENSI DI LUAR KENDALI MANAJER PEMASARAN.

BENTUK – BENTUK PUSAT LABA 3. UNIT-UNIT FUNGSIONAL PENDUKUNG DAN SUPPORT SEBAGAI PUSAT LABA  HAL INI MELIPUTI UNIT-UNIT : PEMELIHARAAN, TEKHNOLOGI INFORMASI, TRANSPORTASI, TEKHNIK, KONSULTAN DAN LAYANAN KONSUMEN SERTA AKTIVITAS PENDUKUNG LAINNYA YANG DAPAT DIJADIKAN SEBAGAI PUSAT LABA. CARANYA : 1) MEMBEBANKAN BIAYA DARI LAYANAN YANG DIBERIKAN DAN MENUTUPNYA DARI PENDAPATAN ATAS LAYANAN YANG DIBERIKAN BAIK KEPADA INTERNAL DAN EKSTERNAL. 2) MANAJER ORGANISASI UNIT INI TERMOTIVASI UNTUK MENGENDALIKAN BIAYANYA AGAR PELANGGANNYA TIDAK MENINGGALKAN, DISAMPING ITU KONSUMEN TERMOTIVASI UNTUK MEMBUAT KEPUTUSAN APAKAH JASA YANG DITERIMA TELAH SESUAI DENGAN HARGANYA. ORGANISASI LAINNYA SEBAGAI PUSAT LABA  INI MELIPUTI ORGANISASI CABANG PADA AREA GEOGRAFIS TERTENTU YANG MANAJERNYA TIDAK MEMPUNYAI TANGGUNG JAWAB MANUFAKTUR ATAU PEMBELIAN DAN PROFITABILITASNYA MERUPAKAN SATU-SATUNYA UKURAN KINERJANYA. CONTOHNYA : TOKO-TOKO RANTAI RITEL, RESTAURANT-RESTAURANT CEPAT SAJI (FAST FOOD CHAIN) DAN HOTEL-HOTEL PADA RANTAI HOTEL.

JENIS – JENIS PENGUKURAN PUSAT LABA MARGIN KONTRIBUSI SELISIH (SPREAD) ANTARA PENDAPATAN DAN BIAYA VARIABEL. HAL INI DISEBABKAN KARENA BIAYA VARIABEL BERADA DALAM KENDALI MANAJER TERSEBUT, SEDANGKAN BIAYA TETAP DI LUAR KENDALINYA.

Contoh Laporan Laba Rugi Suatu Pusat Laba Ukuran Profitabilitas Pendapatan $ 1.000 Harga pokok penjualan 600 Biaya variabel 180 Margin Kontribusi (Contribution Margin) 220 (1) Biaya tetap yang dikeluarkan oleh pusat laba 90 Laba langsung (direct profit) 130 (2) Beban biaya korporat yang bisa dikendalikan 10 Laba yang dapat dikendalikan (controllable profit) 120 (3) Alokasi biaya korporat lainnya 20 Pendapatan sebelum pajak (income before tax) 100 (4) Pajak 40 Pendapatan bersih (net income) 60 (5)

JENIS – JENIS PENGUKURAN PUSAT LABA LABA LANGSUNG LABA LANGSUNG ADALAH MARGIN KONTRIBUSI DIKURANGI BIAYA TETAP PADA PUSAT LABA. INI MERUPAKAN GABUNGAN SELURUH PENGELUARAN PUSAT LABA ATAU DAPAT DITELUSURI LANGSUNG KE PUSAT LABA. OLEH SEBAB ITU PENGELUARAN DI KANTOR PUSAT TIDAK TERMASUK DALAM PERHITUNGAN INI.

Contoh Laporan Laba Rugi Suatu Pusat Laba Ukuran Profitabilitas Pendapatan $ 1.000 Harga pokok penjualan 600 Biaya variabel 180 Margin Kontribusi (Contribution Margin) 220 (1) Biaya tetap yang dikeluarkan oleh pusat laba 90 Laba langsung (direct profit) 130 (2) Beban biaya korporat yang bisa dikendalikan 10 Laba yang dapat dikendalikan (controllable profit) 120 (3) Alokasi biaya korporat lainnya 20 Pendapatan sebelum pajak (income before tax) 100 (4) Pajak 40 Pendapatan bersih (net income) 60 (5)

JENIS – JENIS PENGUKURAN PUSAT LABA LABA YANG DAPAT DIKENDALIKAN LABA YANG DAPAT DIKENDALIKAN  LABA LANGSUNG DIKURANGI BEBAN BIAYA KORPORAT YANG DAPAT DIKENDALIKAN OLEH MANAJER PUSAT LABA. CONTOH BIAYA YANG DAPAT DIKENDALIKAN OLEH MANAJER UNIT BISNIS ADALAH BIAYA LAYANAN TEKHNOLOGI INFORMASI.

Contoh Laporan Laba Rugi Suatu Pusat Laba Ukuran Profitabilitas Pendapatan $ 1.000 Harga pokok penjualan 600 Biaya variabel 180 Margin Kontribusi (Contribution Margin) 220 (1) Biaya tetap yang dikeluarkan oleh pusat laba 90 Laba langsung (direct profit) 130 (2) Beban biaya korporat yang bisa dikendalikan 10 Laba yang dapat dikendalikan (controllable profit) 120 (3) Alokasi biaya korporat lainnya 20 Pendapatan sebelum pajak (income before tax) 100 (4) Pajak 40 Pendapatan bersih (net income) 60 (5)

JENIS – JENIS PENGUKURAN PUSAT LABA LABA SEBELUM PAJAK LABA SEBELUM PAJAK  LABA YANG DAPAT DIKENDALIKAN DIKURANGI BEBAN-BEBAN KORPORAT LAINNYA.

Contoh Laporan Laba Rugi Suatu Pusat Laba Ukuran Profitabilitas Pendapatan $ 1.000 Harga pokok penjualan 600 Biaya variabel 180 Margin Kontribusi (Contribution Margin) 220 (1) Biaya tetap yang dikeluarkan oleh pusat laba 90 Laba langsung (direct profit) 130 (2) Beban biaya korporat yang bisa dikendalikan 10 Laba yang dapat dikendalikan (controllable profit) 120 (3) Alokasi biaya korporat lainnya 20 Pendapatan sebelum pajak (Income before tax) 100 (4) Pajak 40 Pendapatan bersih (net income) 60 (5)

JENIS – JENIS PENGUKURAN PUSAT LABA LABA BERSIH LABA BERSIH YAITULABA YANG DIPEROLEH SETELAH DIKURANGI OLEH KEWAJIBAN-2 PAJAK.

Contoh Laporan Laba Rugi Suatu Pusat Laba Ukuran Profitabilitas Pendapatan $ 1.000 Harga pokok penjualan 600 Biaya variabel 180 Margin Kontribusi (Contribution Margin) 220 (1) Biaya tetap yang dikeluarkan oleh pusat laba 90 Laba langsung (direct profit) 130 (2) Beban biaya korporat yang bisa dikendalikan 10 Laba yang dapat dikendalikan (controllable profit) 120 (3) Alokasi biaya korporat lainnya 20 Pendapatan sebelum pajak (income before tax) 100 (4) Pajak 40 Pendapatan bersih (net income) 60 (5)

TRANSFER PRICING PENGERTIAN HARGA YANG DIPERHITUNGKAN UNTU KEPENTINGAN PENGENDALIAN MANAJEMEN ATAS TRANSFER BARANG DAN JASA ANTAR UNIT PUSAT LABA PADA SUATU PERUSAHAAN ATAU KELOMPOK PERUSAHAAN YANG SALING BERAFILIASI

TRANSFER PRICING KONSEP TRANSFER PRICING TETAP MEMBERIKAN KEBEBASAN TIAP PUSAT LABA UNTUK MEMILIH, MEMBELI BARANG/JASA DARI DALAM ATAU LUAR PERUSAHAAN

CONTOH KASUS HARGA TRANSFER PUSAT LABA 1 PUSAT LABA 2 PUSAT LABA 3 PENJUALAN 1.000 1.400 1.700 BIAYA 800 LABA 200 400 300 PAJAK 100 75 LABA BERSIH 225

TRANSFER PRICING KONDISI IDEAL DITERAPKANNYA TRANSFER PRICING COMPETENT PEOPLE GOOD ATHMOSPHERE A MARKET PRICE FREEDOM OF SOURCE FULL FLOW OF INFORMATION

TRANSFER PRICING DASAR PENETAPAN HARGA TRANSFER COST METHOD MARKET METHOD NEGOTIATION METHOD ARBITRATION METHOD