ASKEB 1 SISTEM INTEGUMEN PADA TM 1,2,3 Oleh : Eka aprilia putri Tk IB Nim 140051
SISTEM INTEGUMEN / KULIT Sistem organ yang membedakan, memisahkan, melindungi terhadap lingkungan sekitarnya . Merupakan organ terbesar (16 % dari BB), yang membungkus seluruh permukaan tubuh. membungkus seluruh permukaan tubuh.
CIRI-CIRI KULIT : 1.Pembungkus yang elastis yang melindungi kulit dari pengaruh lingkungan. 2.Alat tubuh yang terberat : 15 % dari berat badan. 3.Luas : 1,50 – 1,75 m. 4.Tebal rata – rata : 1,22mm
FUNGSI KULIT : Perlindungan Mencegah dehidrasi Rangsangan luar Menyimpan lemak Sintesis Vitamin D Menghasilkan bau Pengaturan suhu/ homeostasis
KELENJAR – KELENJAR PADA KULIT : 1 KELENJAR – KELENJAR PADA KULIT : 1.Kelenjar Sebasea berfungsi mengontrol sekresi minyak ke dalam ruang antara folikel rambut dan batang rambut yang akan melumasi rambut sehingga menjadi halus lentur dan lunak. 2.Kelenjar keringat Diklasifikasikan menjadi 2 kategori: a.kelenjar Ekrin terdapat disemua kulit. Melepaskan keringat sebgai reaksi penngkatan suhu lingkungan dan suhu tubuh.Kecepatan sekresi keringat dikendalkan oleh saraf simpatik.pengekuaran keringat oada tangan, kaki, aksila, dahi, sebagai reaksi tubuh terhadap setress, nyeri dll.
kelenjar Apokrin. Terdapat di aksil, anus, skrotum, labia mayora, dan berm,uara pada folkel rambut.Kelenjar ininaktif pada masa pubertas,pada wanit a akan membesar dan berkurang pada sklus haid. Kelenjar apokrin memproduksi keringat yang keruh seperti susu yang diuraikan oleh bajkteri menghasilkan bau khas pada aksila.Pada telinga bagian luar terdapat kelenjar apokrin khusus yang disebut K. seruminosa yang menghasilkan serumen
Perubahan anatomi dan fisologi adaptasi pada ibu hamil system integument Trimester 1 Perubahan keseimbangan hormon dan peregagangan mekanis menyebabkan timbulnya beberapa perubahan dalam sistem integumen selama masa kehamilan. Perubahan yang umum terjadi adalah peningkatan penebalan kulit dan lemak subdermal, hiperpigmentasi, pertumbuhan rambut dan kuku, percepatan aktifitas kelenjar keringat dan kelenjar sebasea, peningkatan sirkulasi dan aktifitas vasomotor. Jaringan elastis kulit mudah pecah, menyebabkan strie-gravidarum, atau tanda regangan. Respon alegri kulit meningkat.
Trimester II Akibat peningkatan hormon estrogen dan progesteron, kadar MSH pun meningkat. Pada terjadi perubahan deposit pigmen dan hiperpigmentasi karena pengaruh MSH dan pengaruh kelenjar suprarenalis. Hiperpigmentasi ini terjadi pada striae-gravidarum livide atau alba, areola mammae, papila mammae, linea nigra, pipih (chloasma gravidarum). Setelah persalinan hiperpigmentasi ini akan menghilang.
Trimester III Pada kulit dinding perut akan terjadi perubahan warna menjadi kemerahan, kusam dan kadang-kadang juga akan mengenai daerah payudara dan paha perubahan ini dikenal dengan striae gravidarum.Pada mutipara selain striae kemerahan itu sering kali di temukan garis berwarna perak berkilau yangmerupakan sikatrik dari striae sebelumnya. Pada kebanyakan perempuan kulit digaris pertengahan perut akan berubah menjadi hitam kecoklatan yang di sebut dengan linea nigra