Tugas Agama Log Book 3 KELAS B / KELOMPOK 9 NAMA :

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Sosiologi Pedesaan Pertemuan V
Advertisements

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
DADANG SUNDAWA JL. GEGERASIH
PLURALISME CALIADI, SH.MH.
PAKET 13 MATAKULIAH PEMBELAJARAN IPS MI TUJUAN PEMBELAJARAN IPS MI BERNUANSA AIKEMI Waktu : 150 menit.
Created by : Rini Aprilia, M.Sc
Tata Krama Pergaulan.
KERUKUNAN UMAT BERAGAMA
Perubahan dan Manajemen Konflik
Manajemen Konflik TIM MANAJEMEN.
PENGARUH SOSIAL.
MANUSIA, HUKUM DAN MORAL
PERTEMUAN 15.
PERTEMUAN 15 KONFLIK.
CAREER DEVELOPMENT CENTER UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
Strategi yang diterapkan Negara Indonesia dalam menyelesaikan ancaman terhadap negara dalam memperkokoh persatuan dan kesatuan dengan bingkai Bhinneka.
Prinsip-Prinsip Kesehatan Mental Penyesuaian Diri dan Kesehatan Mental
Pembentukan Sikap Dan Tingkah Laku
PERILAKU ANTAR KELOMPOK DAN MENGELOLA KONFLIK
POLITIK DAN DEMOKRASI DALAM PANDANGAN AGAMA BUDDHA
KERUKUNAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA.
Dampak Perubahan Sosial
MENGEMBANGKAN KARAKTER PADA ANAK USIA DINI
I. Arti dan Ruang lingkup agama Islam
Kurikulum PKN dan Agama
RUANG LINGKUP OPINI PUBLIK Pertemuan 2
Peran Perguruan Tinggi dlm rangka Meningkatkan Ketahanan nasional
Pertemuan ke-7 Etika utilitarianisme dalam bisnis
MENGEMBANGKAN KARAKTER PADA ANAK USIA DINI
SMP Kelas 3 Semester 1 BAB VI
KONFLIK ORGANISASI.
Bimbingan dan Konseling Sosial
KERUKUNAN NURWITO, S.Ag., M.Pd. UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA.
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Manajemen Konflik Negosiasi.
KOMUNIKASI DAN MANAJEMEN KONFLIK
IPS untuk SMP/MTS kelas VIII
KOMUNIKASI DAN MANAJEMEN KONFLIK
Kerukunan Antar Umat Beragama
Agama dan Keberagaman Budaya Materi diskusi Lokakarya Pendidikan Agama “Membangun Wawasan Bhinneka Tunggal Ika Melalui Penanaman Nilai-nilai Agama” Institut.
PERTEMUAN 15 KONFLIK.
PERTEMUAN 15.
Metode Memecahkan Masalah dalam Keberagaman Masyarakat
Metode Memecahkan Masalah dalam Keberagaman Masyarakat
Budaya demokrasi menuju masyarakat madani
SMPNegeri 1 Gianyar Yang kita bahas saat ini adalah mengenai Interaksi Sosial.
Kerukunan Antar Umat Beragama
CAREER DEVELOPMENT CENTER UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
Manajemen Konflik Rangkuman: Definisi dan Teori-teori Konflik
LIVING VALUES THEORETICAL MODEL.
INTEGRASI NASIONAL DAN PLURALITAS BANGSA NASIONAL
Pancasila Sebagai Ideologi
PERILAKU ANTAR KELOMPOK DAN MENGELOLA KONFLIK
PENGARUH SOSIAL.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI “KLAB”
TELECENTER SEBAGAI FASILITATOR PERUBAHAN KOMUNITAS
Nilai persatuan dalam bermasyarakat dan bernegara
MANAJEMEN KONFLIK Manajemen Konflik.
Bencana Sosial. #materikuliah #unair #universitasairlangga
KONFLIK ORGANISASI.
PENGANTAR KONSELING LINTAS AGAMA DAN BUDAYA
ETIKA PERGAULAN.
Teori Belajar Behavioristik & Penerapannya dalam Pembelajaran
Keadilan dan hak hak minoritas. Negara kita yaitu Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki beragam jenis ras, suku, agama, kebudayaan, dll, hal.
Macam-macam Dataran Dialog dan Tranformasi
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA
Manajemen Konflik dan Negoisasi
EFEK MEDIA TEORI SPIRAL KEHENINGAN Ketua : Restu Anggraeny Dwi Sartika ( ) Anggota : Deliana Yulianti ( ) Gilang Gandara ( )
Teori Belajar Behavioristik & Penerapannya dalam Pembelajaran Teori belajar behavioristik.ppkm1.
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KONFLIK ANTAR UMAT BERAGAMA
Transcript presentasi:

Tugas Agama Log Book 3 KELAS B / KELOMPOK 9 NAMA : SILVIA INDRIANI 37120465 FRANSISKA 37120137 DELFIKA DARNICO 36120457 WILLY SUPANDI 36120361 JESSICA CALLISTA 36120280 LIDIA MARLESI 35120368 CHRISTIAN HARRISON 35120191 YULIAN PUTRA WIJAYA 32120389 EDOUARDUS SANTOSO 26100619 AKWILA

DEFINISI OPERASIONAL JUDUL 1) Interfaith dialogue Interfaith dialogue/dialog antar agama adalah istilah yang mengacu pada interaksi kooperatif, konstruktif dan positif antara orang-orang yang berbeda agama atau tradisi dan/atau spiritual atau humanistik keyakinan, baik di tingkat individual maupun institusional. 2) Perdamaian dalam arti yang luas adalah, “penyesuaian dan  pengarahan yang baik dari orang seorang terhadap Penciptanya pada satu  pihak dan kepada sesamanya pada pihak yang lain” .  3) Definisi atau arti judul seutuhnya Paper ini akan membahas mengenai gambaran keadaan/ kondisi serta pokok masalah dari kedua variabel dan juga penerapan prinsip-prinsip dari variabel independen (interfaith dialogue) yang digunakan untuk memecahkan masalah dari variabel dependen (kedamaian) dalam kehidupan beragama di Indonesia dengan melakukan pengembangan berdasarkan literatur “The Contribution of Master Chin Kung in World Peace and Interfaith Dialogue” dan literatur lainnya.

MEMBANGUN KEHIDUPAN BERAGAMA KERANGKA BERPIKIR MEMBANGUN KEHIDUPAN BERAGAMA INSTRUMEN VARIABEL INDEPENDENN INTERFAITH DIALOGUE MASALAH VARIABEL DEPENDEN KEDAMAIAN INDIKATOR : 1. Adanya kekerasan, pertentangan dan peperangan . Keadaan tidak tenang dalam emosi diri 3. Hidup tidak rukun, tidak tenang, dan tidak nyaman satu sama lain 1. Interaksi kooperatif dan positif antara orang-orang yang berbeda agama . Toleransi terhadap perbedaan antar agama 3.Fokus pada persamaan antaragama

Berkait variabel independen (Interfaith Dialogue) Indikator 1 (Interaksi kooperatif dan positif antara orang-orang yang berbeda agama) berisi : Masih ada saja sikap fanatik dan mudah tersinggung antar agama dalam interfaith dialogue yang membuat interaksi berujung tidak kooperatif dan justru menjadi interaksi yang negatif. Interaksi yang dilakukan juga masih dalam lingkup yang sempit, tidak dilakukan secara meluas. Prinsip : Definisi dialog antar agama bukan terbatas pada perkataan melainkan juga harus diwujudkan dalam perbuatan yang konkret.  Tidak perlu takut kalau mayoritas dan minoritas saling berbicara, karena biasanya itu akan membantu keduanya agar tidak merasa terancam.  Indikator 2 (Toleransi terhadap perbedaan antar agama) berisi : Toleransi dan kerukunan merupakan kebutuhan bersama yang tidak dapat dihindarkan di tengah perbedaan. Perbedaan yang ada bukan merupakan penghalang untuk hidup rukun dan berdampingan dalam bingkai persaudaraan dan persatuan. Keterbukaan satu agama terhadap agama lain sangat penting. Namun di Indonesia masih banyak orang yang mempunyai pandangan yang fanatik. Hal inilah menjadi penghalang yang paling berat dalam usaha memberikan sesuatu pandangan yang positif. Prinsip : Indonesia merupakan negara yang memiliki beranekaragam budaya dan keyakinan, sehingga agar dapat hidup dengan rukun dan damai kita harus memiliki sikap toleransi satu sama lain.  Indikator 3 (Fokus pada persamaan antar agama) berisi : Dalam berbagai interfaith dialogue yang disebutkan dalam literatur, fokus pada persamaan antar agama sering diabaikan. Semua pihak lebih fokus pada mencapai kesepakatan bersama dibanding berusaha mencari persamaan yang dapat menyatukan kita semua. Kondisi inilah yang menyebabkan kontra terhadap interfaith dialogue karena rasa khawatir bahwa nantinya interfaith dialogue justru melemahkan iman dan membawa doktrin masing-masing dalam pengaruhnya menuju kesepakatan bersama tersebut. Padahal jika kita mencari berbagai persamaan antar agama, rasa khawatir tersebut dapat diminimalisir/dihilangkan. Prinsip : Hilangkan sikap membedakan agama masing-masing dan mulai belajar untuk memahami nilai-nilai ajaran agama masing-masing sebagaimana kita ingin dipahami agar tercipta kerukunan dan perdamaian antar umat beragama.

Berkait variabel dependen (Kedamaian) Indikator 1 (Adanya kekerasan, pertentangan dan peperangan) berisi: Dalam beberapa hal perbedaan dalam beragama dapat memicu adanya pertentangan yang membuat seseorang atau kelompok memicu hal tersebut membuat tindakan kekerasan. Seseorang akan merasa damai jika tidak adanya kekerasan, pertentang satu sama lainnya dan peperangan yang membuat mereka sengsara, Masalah : kedamaian tidak dapat terjadi saat masalah pertentangan, kekerasan dan peperangan antar agama muncul. Jika tidak ada pertentangan, kekerasan dan peperangan maka kedamaian satu sama lain akan terjalin dengan sendirinya. Indikator 2 (Keadaan tidak tenang dalam emosi diri) berisi: Dalam beberapa hubungan, damai dapat menunjuk secara umum ke keadaan tenang - ketiadaan gangguan atau godaan. Bagi orang yang sering bepergian ke daerah terpencil seringkali memperhatikan perbedaan antara tingkat kebisingan antara kota dan desa; oleh karena itu muncul istilah 'damai dan tenang'. Satu arti dari damai menunjuk ke damai dalam diri; sebuah keadaan pikiran, badan, dan jiwa, yang dikatakan terjadi di dalam diri kita. Masalah : Orang yang melakukan eksperimen dengan damai dalam diri mengatakan bahwa rasa ini tidak tergantung oleh waktu, orang, atau tempat, menekankan bahwa setiap individu dapat mengalami ketenangan dalam diri. Sebaliknya, orang yang emosi dalam dirinya tidak tenang maka dalam hidupnya juga tidak akan nyaman dan tenang.  Indikator 3 (Hidup tidak rukun, tidak tenang, dan tidak nyaman satu sama lain) berisi: Membangun kerukunan antar umat beragama yaitu menciptakan hubungan sesama umat beragama yang dilandasi dengan toleransi, saling pengertian, saling menghormati, saling menghargai dalam kesetaraan pengamalan ajaran agamanya dan kerja sama dalam kehidupan masyarakat dan bernegara yang dapat menimbulkan rasa tenang dan nyaman saat bersama orang lain. Masalah : hidup rukun tenang dan nyaman akan membuat seseorang berada dalam posisi damai yang dapat membuat kita dapat bekerja satu sama lainnya. sebaliknya, orang yang hidupnya tidak rukun, tidak tenang, dan tidak nyaman satu sama lain dengan orang lain, maka dalam hidupnya tidak akan pernah merasakan damai karena tidak bisa saling menghargai dan menghormati satu sama lain.

KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelaahan terhadap literatur dan setelah kami membahas judul paper kami, disimpulkan bahwa Interfaith dialogue dapat menyelesaikan masalah kedamaian dalam kehidupan beragama

Thanks You 