Manajemen Resiko pada Perusahaan Asuransi Studi Kasus: PT. Asuransi Ekspor Indonesia (BUMN) disusun oleh: Arki Rifazka/2012930008 Turah Handayani/201293 Lativa/201293 Yulia Rosa Dewi/201293
Latar belakang Masalah Perusahaan Asuransi menerima pemindahan risiko dari tertanggung Pemerintah belum menetapkan pedoman pelaksanaan manajemen risiko di industri asuransi. Belum adanya perlindungan berupa peraturan pemerintah membuat penerapan manajemen risiko di perusahaan asuransi menjadi terkendala Selalu ada faktor ketidakpastian dalam bisnis
Manajemen Risiko Pada Tingkat Organisasi
Alur Proses Manajemen Resiko Penetapan Ruang Lingkup >>Menetapkan strategi, kebijakan organisasi dan ruang lingkup manajemen risiko yang akan dilakukan. Identifikasi risiko >> Mengidentifikasi organisasi dan konteks manajemen risiko. Yaitu mempelajari bentuk organisasi dan mengidentifikasikan konteks manajemen resiko yang terkait Analisis risiko >> Dilakukan dengan menentukan tingkatan probabilitas dan konsekuensi yang akan terjadi. Kemudian ditentukan tingkatan risiko yang ada dengan mengalikan kedua variabel tersebut (probabilitas X konsekuensi). Evaluasi risiko >> Membandingkan tingkat risiko yang ada dengan kriteria standar
Alur Proses Manajemen Resiko Pengendalian risiko >> Melakukan penurunan derajat probabilitas dan konsekuensi yang ada dengan menggunakan berbagai alternatif metode, bisa dengan transfer risiko, dan lain-lain. Monitor dan Review >> Monitor dan review terhadap hasil sistem manajemen risiko yang dilakukan serta mengidentifikasi perubahan-perubahan yang perlu dilakukan. Komunikasi dan konsultasi >> Komunikasi dan konsultasi dengan pengambil keputusan internal dan eksternal untuk tindak lanjut dari hasil manajemen risiko yang dilakukan Peningkatan kesadaran >>Strategi peningkatan kesadaran dengan metode pelatihan dan pendidikan.
Implementasi TAHAP 5: Pengendalian Risiko Pengendalian risiko melalui rencana kegiatan program dan tingkatan tim. Pada tahap ini perlu dilakukan pengembangan sebuah program untuk pengendalian risiko di masing-masing bagian maupun area organisasi. TAHAP 6: Monitoring dan Telaah Ulang Pengembangan dan pelaksanaan setiap tahapan manajemen risiko perlu dipantau untuk menjamin terciptanya optimalisasi manajemen risiko.
Tahap Identifikasi Analisis Risiko Teknik dalam identifikasi risiko yaitu: kuesioner, invstigasi, audit, inspeksi, checklist Dalam pelaksanaan, metode untuk melakukan identifikasi yaitu: Membuat daftar bisnis yg menimbulkan kerugian Membuat daftar kerugian potensial Membuat klasifikasi kerugian 1.2 Ruang Lingkup Masalah yang terdapat dalam penelitian ini adalah mengenai pengelolaan resiko yang terdapat di perusahaan asuransi, dalam hal ini di PT.Asuransi Ekspor Indonesia 1.3 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang dan masalah di atas, identifikasi masalah yang dibahas dalam makalah ini sebagai berikut: Tidak adanya peraturan pemerintah yang dapat menjadi panduan dan perlindungan dalam manajemen resiko di industri asuransi Sebagian besar Perusahaan Asuransi belum mempunyai pedoman, kebijakan, atau prosedur manajemen risiko secara formal dan komprehensif. Ketidakadaan panduan dan dukungan manajemen resiko dari pemerintah membuat penerapan manajemen risiko di perusahaan asuransi menjadi terkendala
Tahap Analisis Risiko Definisi analisis risiko yaitu sebuah proses yg menggabungkan ketidakpastian dalam bentuk kualitatif, menggunakan teori probabilitas, untuk mengevaluasi dampak potensial suatu risiko Tahapan: Pengumpulan data yg relevan thd risiko yg dianalisis dan proses evaluasi dampak risiko 1.4 Tujuan Penelitian Atas dasar permasalahan di atas, tujuan yang diharapkan dari penulisan makalah ini adalah: Pemakalah mampu mendeskripsikan penerapan manajemen resiko di PT.Asuransi Ekspor Indonesia Pemakalah mengetahui apa saja tahapan implementasi manajemen resiko di Industri Asuransi Pemakalah dapat memetakan alur proses manajemen resiko di PT.Asuransi Ekspor Indonesia