Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PENGAMBILAN KEPUTUSAN & KETIDAKPASTIAN (KEBIJAKAN MENGHADAPI RESIKO)

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PENGAMBILAN KEPUTUSAN & KETIDAKPASTIAN (KEBIJAKAN MENGHADAPI RESIKO)"— Transcript presentasi:

1 PENGAMBILAN KEPUTUSAN & KETIDAKPASTIAN (KEBIJAKAN MENGHADAPI RESIKO)

2 Pengambilan Keputusan
Pengertian Keputusan & Pengambilan Keputusan Keputusan adalah hasil pemecahan masalah yang dihadapinya dengan tegas. Hal ini berkaitan dengan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tentang apa yang harus dilakukan dan mengenai unsur-unsur perencanaan. Dapat juga dikatakan bahwa keputusan itu sesungguhnya merupakan hasil proses pemikiran yang berupa pemilihan satu diantara beberapa alternatif yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang dihadapinya. Kemudian terdapat definisi menurut para ahli, antara lain : Menurut George R. Terry : Pengambilan keputusan adalah pemilihan alternative perilaku (kelakuan) tertentu dari dua atau lebih alternatif yang ada. Menurut Sondang P. Siagian : Pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakikat alternatif yang dihadapi dan mengambil tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling cepat.

3 Pengambilan Keputusan
Jadi dari definisi pengambilan keputusan diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa keputusan itu diambil dengan sengaja, tidak secara kebetulan, dan tidak boleh sembarangan. Pengambilan keputusan itu sendiri adalah suatu cara yang digunakan untuk memberikan suatu pendapat yang dapat menyelesaikan suatu masalah dengan cara / teknik tertentu agar dapat lebih diterima oleh semua pihak. Masalahnya terlebih dahulu harus diketahui dan dirumuskan dengan jelas, sedangkan pemecahannya harus didasarkan pemilihan alternative terbaik dari alternatif yang ada.

4 Dasar Pengambilan Keputusan
Menurut George R. Terry, dasar-dasar pengambilan keputusan adalah : Intuisi Pengalaman Fakta Wewenang Rasional Adapula Empat jenis keputusan : Keputusan dalam keadaan kepastian (certainty) : Apabila semua informasi yang diperlukan untuk mengambil keputusan lengkap, maka keputusan dikatakan dalam keadaan yang pasti (terdapat kepastian).Dengan kata lain dalam keadaan ada kepastian, kita dapat meramalkan secara tepat hasil dari tindakan (action). Keputusan dalam keadaan resiko (risk) : Resiko terjadi bila hasil pengambilan keputusan walaupun tidak dapat diketahui dengan pasti, tetapi dapat diketahui nilai kemungkinannya (probabilitas). Keputusan dalam keadaan ketidak pastian (uncertainty) : Adalah suatu keadaan dimana kita tidak dapat menentukan keputusan karena belum pernah terjadi sebelumnya (pertama kali). Dalam keadaan ini kita perlu mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya tentang suatu pemasalahan. Keputusan dalam keadaan konflik (conflict) : Terkadang dalam pengambilan keputusan tidak selalu lancar.Banyak permasalahan-permasalahan yang perlu dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan.

5 Langkah-langkah dalam pengambilan keputusan
Perumusan Masalah Penentuan Tujuan Pencarian Alternatif Peramalan Dampak Penentuan Pilihan Analisis Sensitivitas

6 Probabilitas (Kemungkinan)
Pengertian Probabilitas : Probabilitas digunakan untuk mengukur secara kuantitatif dalam berbagai kemungkinan yang tidak pasti. Konsep probabilitas dapat dibagi manjadi 2, yaitu : a) Probabilitas obyektif Adalah suatu konsep yang didasarkan pada frekuensi relative dalam jangka panjang.Misalkan : sebuah kotak berisi 3 bbola putih dan 6 bola merah dengan ukuran dan berat yang sama (kecuali warna). Percobaan ini sebagai teori spekulasi yang menunjukkan kepada ketidakpastiann, dan dalam ekonomi disebut Economic of Uncertainty b) Probabilitas Subjektif Dapat dimisalkan apabila kita menyaksikan pertandingan sepakbola antara dua kesbelasan.Variabel random merupakan variabel yang memiliki nilai yang tidak pasti, tetapi mempunyai distribusi probabilitas yang diketahui.Dalam contoh tersebut hasil pertandingan merupakan variabel random. Misalkan suatu perusahaan tidak dapat meramalkan labanya, tetapi dapat memperkirakan laba tersebut dalam probabilitas tertentu, disebut variabel random.

7 Teknik pengambilan keputusan dalam ketidakpastian
Teknik Optimasi Teknik Analisis Resiko Teknik Pendugaan/Peramalan Konsep risiko dalam analisa ekonomi Pengertian Risiko Menurut Basyib (2007), risiko merupakan peluang terjadinya hasil yang tidak diinginkan sehingga risiko hanya terkait dengan situasi yang memungkinkan munculnya hasil negatif serta berkaitan dengan kemampuan memperkirakan terjadinya hasil negatif tersebut. Ada tiga unsur penting dari suatu kegiatan yang dianggap masih sebagai risiko: 1) merupakan suatu kejadian, 2) kejadian tersebut masih merupakan kemungkinan, dan 3) jika terjadi, maka akan menimbulkan kerugian (Kountur 2004). Manajemen Risiko Manajemen risiko merupakan cara-cara yang digunakan manajemen untuk menangani berbagai permasalahan yang disebabkan oleh adanya risiko.Keberhasilan perusahaan ditentukan oleh kemampuan manajemen menggunakan berbagai sumberdaya yang ada untuk mencapai tujuan perusahaan. Dengan adanya penanganan risiko yang baik segala kemungkinan kerugian yang dapat menimpa perusahaan dapat diminimalkan sehingga biaya lebih kecil dan pada akhirnya perusahaan akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar.

8 Adapun strategi-strategi dalam manajemen resiko sebagai berikut :
Menghindari risiko : Menghindari risiko merupakan strategi yang sangat penting, strategi ini merupakan strategi yang umum digunakan untuk menangani risiko. Dengan menghindari risiko, kontraktor dapat mengetahui bahwa perusahaannya tidak akan mengalami kerugian akibat risiko yang telah ditafsir. Di sisi lain, kontraktor juga akan kehilangan sebuah peluang untuk mendapatkan keuntungan yang mungkin didapatkan dari asumsi risiko tersebut. Mencegah risiko dan mengurangi kerugian : Alternatif strategi yang kedua adalah mencegah risiko dan mengurangi kerugian. Strategi ini secara langsung mengurangi potensi risiko kontraktor dengan 2 cara, yaitu : Mengurangi kemungkinan terjadinya risiko. Mengurangi dampak finansial dari risiko, apabila risiko tersebut benar – benar terjadi. Contohnya : pemasangan alarm atau alat antimaling pada peralatan di proyek, akan mengurangi kemungkinan terjadinya pencurian. Sebuah gedung yang dilengkapi dengan sprinkler system, akan mengurangi dampak finansial, apabila gedung tersebut mengalami kebakaran.

9 Meretensi risiko : Retensi risiko telah menjadi aspek penting dari manajemen risiko ketika perusahaan menghadapi risiko proyek. Retensi risiko adalah perkiraan secara internal, baik secara utuh maupun sebagian, dari dampak finansial suatu risiko yang akan dialami oleh perusahaan. Dalam mengadopsi strategi retensi risiko ini, perlu dibedakan antara 2 jenis retensi yang berbeda. Retensi risiko yang terencana (planned) adalah asumsi yang secara sadar dan sengaja dilakukan oleh kontraktor untuk mengenali atau mengidentifikasi risiko. Dengan strategi seperti itu, risiko dapat ditahan dengan berbagai cara, tergantung pada filosofi, kebutuhan khusus, dan juga kapabilitas finansial dari kontraktor itu sendiri. Retensi risiko yang tidak terencana (unplanned) terjadi ketika kontraktor tidak mengenali atau mengidentifikasi kberadaan dari suatu risiko dan secara tidak sadar mengasumsi kerugian yang akan muncul. Mentransfer risiko : Pada dasarnya, transfer risiko dapat dilakukan, melalui negosiasi, kapanpun kontraktor menjalani perencanaan kontraktual dengan banyak pihak seperti pemilik, subkontraktor ataupun supplier material dan peralatan. Transfer risiko bukanlah asuransi. Biasanya, transfer risiko ini dilakukan melalui syarat atau pasal – pasal dalam kontrak seperti : hold – harmless aggrement dan klausul jaminan atau penyesuaian kontrak. Karakeristik esensial dari transfer risiko ini adalah dampak dari suatu risiko, apabila risiko tersebut benar – benar terjadi, ditanggung bersama atau ditanggung secara utuh oleh pihak lain selain kontraktor

10 Asuransi : Asuransi menjadi bagian penting dari program manajemen risiko, baik untuk sebuah organisasi ataupun untuk individu. Asuransi juga termasuk di dalam strategi transfer risiko, dimana pihak asuransi setuju untuk menerima beban finansial yang muncul dari adanya kerugian. Secara formal, asuransi dapat didefinisikan sebagai kontrak persetujuan antara 2 pihak yang terkait yaitu : pengasuransi (insured) dan pihak asuransi (insurer). Dengan adanya persetujuan tersebut, pihak asuransi (insurer) setuju untuk mengganti rugi kerugian yang terjadi (seperti yang tercantum dalam kontrak) dengan balasan, pengasuransi (insured) harus membayar sejumlah premi tiap periodenya.

11 Penggunaan diagram pohon dalam pengambilan keputusan (Desicion tree)
Apabila suatu perusahaan dalam situasi yang tidak menentu dan keputusan yang harus diambil berkaitan dengan aliran kas untuk masa yang akan datang maka diperlukan analisis present value (PV) dan analisis expented present value (EPV). Pohon keputusan akan memberikan fasilitas untuk menganalisis EPV karena alat ini akan menyebarkan dari keputusan seperti cabang pohon, dan mempermudah memperhtungkan joint probabilitas dari keputusan yang telah diambil.

12 Kesimpulan Jadi pengambilan keputusan merupakan suatu tahap yang sangat krusial bagi setiap kegiatan dan kelangsungan sebuah perusahaan dimasa yang akan datang, karena pengambilan keputusan menentukan apa yang akan di hasilkan oleh perusahaan baik itu keuntungan maupun kerugian. Dapat kita garis bawahi bahwa risiko dan ketidakpastian merupakan suatuhal yang berbeda, karena risiko merupakan peluang dari suatu kejadian yang dapat diperhitungkan yang sudah jelas akan memberikan dampak negatif, sedangkan ketidakpastian adalah peluang dari suatu kejadian yang tidak dapat diperhitungkan oleh pebisnis selaku pengambil keputusan.


Download ppt "PENGAMBILAN KEPUTUSAN & KETIDAKPASTIAN (KEBIJAKAN MENGHADAPI RESIKO)"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google