Ruang Lingkup Analisis Makroekonomi Dosen Pengampu: Aulia Dawam, S. E, Ruang Lingkup Analisis Makroekonomi Dosen Pengampu: Aulia Dawam, S.E,.M.A Disusun Oleh: 1. Jaylani 1622211032 2. Elisa 1622211014 3. Farihah 1622211073 4. Dewi Ummul Fatimah 1622211012 5. Fatimatus Zahroh (b) 1622211023 6. Alianto 1622211007
Dari Mikro ke Makro Perbedaan Makro dan Mikro Makro Ekonomi Corak analisis makroekonomi dilakukan secara global atau menyeluruh Terdapat beberapa lembaga yang telibat yaitu pemerintah, bank dan lembaga keuangan, pihak yang melakukan ekspor dan impor Mengatasi permasalah yang berhubungan dengan pengangguran, inflasi, pertumbuhan ekonomi yang tidak stabil, dan masalah dalam neraca pembayaran dan neraca perdagangan Mikro Ekonomi Corak analiisis adalah bagian – bagian terkecil dari keseluruhan kegiatan perekonomian Lembaga yang terlibat meliputi RT (pemilik faktor produksi) dengan perusahaan (pemilik teknologi dan peralatan) Menjawab pertanyaan yang timbul karena permasalahan keterbatasan sumber daya sedangkan kebutuhan manusia tidak terbatas, untuk tujuan tercapai efisiensi pengguaan SD dan tercapainya kepuasan maksimal
Isu-Isu Utama Dalam Analisis Mikroekonomi Karena keinginan masyarakat yang tidak terbatas masyarakat harus membuat pilihan yang dibedakan pada dua aspek, yaitu: Dalam kegiatan memproduksi barang dan jasa. Dalam kegiatan menggunakan barang dan jasa. Masalah tersebut dianalisis dalam teori mikroekonomi dengan mengemukakan tiga pertanyaan: Bagaimanakah caranya memproduksi berbagai barang dan jasa yang dibutuhkan tersebut? Untuk siapakan berbagai barang dan jasa tersebut di produksi? Apakah jenis barang dan jasa yang harus di produksi?
Asal Mulanya Perkembangan Analisis Makroekonomi Tumpuan analisis Mazhab Klasik Perkembangan Teori Makroekonomi Pandangan Utama Teori Keynes
ISU ISU UTAMA DALAM ANALISIS MAKRO EKONOMI FAKTOR APAKAH YANG MENENTUKAN KTINGKAT KEGIATAN SUATU PEREKONOMIAN MENGAPA PERTUMBUHAN EKONOMI TIDAK SELALU TEGUH MENGAPA KEGIATAN EKONOMI TIDAK BERKEMBANG DENGAN STABIL MENGAPA PENGANGGURAN DAN KENAIKAN HARGA SELALU BERLAKU LANGKAH-LANGKAH APA YANG DAPAT DIGUNAKAN PEMERINTAH UNTUK MENGATASI MASALAH TERSEBUT
Penentuan kegiatan ekonomi Masalah dan Kebijakan Makroekonomi Analisis mengenai penentuan tingkat kegiatan perekonomian perlu dibedakan menjadi tiga bentuk abstraksi. Analisis penentuan kegiatan perekonomian yang memisalkan bahwa harga tetap dan tingkat suku bunga tetap. Analisis penentuan kegiatan perekonomian yang memisalkan bahwa harga tetap tetapi tingkat bunga mengalami perubahan. Analisis penentuan kegiatan perekonomian yang memisalkan bahwa harga dan tingkat bunga dapat mengalami perubahan. Salah satu aspek penting dari ciri kegiatan perekonomian yang menjadi titik tolak analisis dalam teori makroekonomi adalah pandangan bahwa sistem pasar bebas tidak selalu dapat diwujudkan dengan: Penggunaan tenaga kerja penuh Kestabilan harga-harga, dan Pertumbuhan ekonomi yang teguh.
Masalah Utama Dalam Perekonomian Masalah Pertumbuhan Ekonomi Masalah ketidakstabilan kegiatan ekonomi Masalah Pengangguran Masalah Inflasi Masalah neraca perdagangan dan pembayaran
Masalah Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan Ekonomi, Didefinisikan Sebagai Perkembangan Kegiatan Dalam Perekonomian Yang Menyebabkan Barang Dan Jasa Yang Diproduksi Dalam Masyarakat Bertambah Masalah Pertumbuhan Ekonomi Dipandang Sebagai Masalah Makro Ekonomi Jangka Panjang. Faktor produksi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi itu sendiri meliputi : Investasi yang akan menambah jumlah barang modal. Teknologi yang digunakan berkembang. Tenaga kerja bertambah sebagai akibat pertambahan penduduk. Pengalaman kerja dan pendidikan menambah keterampilan (skill).
Masalah Pengangguran PENGANGGURAN Suatu keadaaan di mana seseorang yang tergolong dalam angkatan kerja ingin mendapatkan pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya. SEBAB TERJADINYA PENGANGGURAN Kekurangan pengeluaran agregat, karena permintaan berkurang Ingin mencari kerja lain yang lebih baik Perusahaan mengganti tenaga kerja dengan mesin Ketidak sesuaian antara ketrampilan tenaga kerja dengan yang diperlukan di industri
Masalah ketidakstabilan kegiatan ekonomi Faktor yang menyebabkan ketidakstabilan kegaiatn ekonomi: Inflasi Terbatasnya alat pemuas kebutuhan Melonjaknya angka pengangguran Pendapatan masyarakat yang rendah Ekspor yang tinggi Adanya korupsi yang semakin meningkat
MASALAH INFLASI INFLASI Suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku dalam sesuatu perekonomian FAKTOR PENYEBAB INFLASI Tingkat pengeluaran agregat yang melebihi kemampuan perusahaan2 untuk menghasilkan barang dan jasa. Pekerja-pekerja di berbagai kegiatan ekonomi menuntut kenakan upah, akibatnya biaya produksi meningkat Kenaikan harga barang2 impor Penambahan penawaran uang > penawaran barang Kekacauan politik dan ekonomi
KETIDAK SEIMBANGAN NERACA PEMBAYARAN Kegiatan ekspor impor merupakan bagian penting dari kegiatan perekonomian suatu negara Disamping itu terjadinya aliran keluar dan masuk dana/investasi Impor yang berlebihan dapat mengurangi kegiatan ekonomi, karena permintaan barang LN > DN Turunnya permintaan DN menyebabkan terjadinya pengangguran Disamping itu modal dari dalam negeri akan mengalir keluar Hal ini menyebabkan nilai mata uang domestik turun NERACA PEMBAYARAN Suatu ringkasan pembukuan yang menunjukkan aliran pembayaran yang dilakukan dari negara lain ke dalam negeri, dan dari dalam negeri ke negara lain dalam satu tahun tertentu
KETIDAK SEIMBANGAN NERACA PEMBAYARAN Pembayaran-pembayaran yang dilakukan meliputi : Penerimaan dari ekspor dan pembayaran untuk impor barang dan jasa Aliran masuk penanaman modal asing dan pembayaran penanaman model keluar negeri Alian keluar dan masuk modal jangka pendek (seperti mendepositokan uang di luar negeri) Dalam neraca pembayaran ada: Neraca Perdagangan, menunjukkan perimbangan di anatara ekspor dan impor Neraca Keseluruhan, menunjukkan perimbangan di antara keseluruhan aliran pembayaran ke luar negeri dan keseluruhan aliran penerimaan dari luar negeri. Defisit Neraca Pembayaran berarti pembayaran luar negeri melebihi penerimaan dari luar negeri
Alat Pengamat Prestasi Kegiatan Ekonomi Pendapatan nasional, pertumbuhan ekonomi, dan pendapatan perkapita. Penggunaan tenaga kerja dan pengangguran. Tingkat perubahan harga-harga atau inflasi. Kedudukan neraca p-erdagangan dan neraca pembayaran. Kestabilan nilai mata uang domestik.
PENDAPATAN NASIONAL Pendapatan Nasional Potensial, yaitu tingkat pendapatan nasional yang dicapai apabila tenaga kerja sepenuhnya digunakan Dalam kenyataannya, tidak selalu menggunakan semua faktor produksi yang tersedia. Kekurangan pengeluaran agregat menyebabkan sebagian tenaga kerja menganggur dan perekonomian tidak akan mewujudkan pendapatan nasional potensial. Perbedaan antara pendapatan nasional potensial dng pendapatan nasional sebenarnya dinamakan Jurang Produk Nasional Bruto (GDP gap) Semakin besar jurang PNB, semakin besar pula tingkat pengangguran dalam perekonomian, masyarakat tidak menikmati kemakmuran potensial yang dapat dicapai.
Formula yang akan digunakan untuk menentukan tingkat pertumbuhan ekonomi setelah mengukur kegiatan ekonomi Formula yang akan digunakan untuk menentukan tingkat pertumbuhan ekonomi ialah: g = (PN rill1 – PN rill 0)/(PN rill 0) x 100 Keterangan g = tingkat pertumbuhan ekonomi PN riil 1 = pendapatan nasional untuk tahun dimana tingkat pertumbuhan ekonominya dihitung. PN riil 0 = pendapatan nasional pada tahun berikutnya untuk menentukan tingkat pertumbuhan ekonomi. Contoh soal : Pada tahun 2007 pendapatan nasional rill adalah Rp 150,2 triliun sedangkan pada tahun 2008 nilai nya telah meningkatkan kepada Rp 158,8 triliun. Dengan demikian tingkat pertumbuhan yang dicapai Negara itu adalah : g2007 = (158,8-150,2 )/150,2 x 100 = 5.7 persen
Tenaga kerja dan Pengangguran Pengangguran dalam suatu Negara adalah perbedaan di antara angkatan kerja dengan penggunaan tenaga kerja yang sebenarnya. Cara untuk menghitung tingkat partisipasi kerja dan pengangangguran Contoh Di negara Z, kelompok usia kerja berjumlah 8.450.200 orang, namun angkatan kerja hanya 6.200.150 orang dan yang punya pekerjaan sebanyak 5.502.000. Hitunglah tingkat partisipasi kerja dan pengangangguran! Jawaban : Tingkat Partisipasi Kerja : 6.200.150 : 8.450.200 x 100 % = 73,3 % Tingkat Pengangguran : 6.200.150 - 5.502.000 = 698.150 Tingkat persentasi pengangguran : 698.150 : 6.200.150 x 100 % = 11,2 %
INDEKS HARGA dan INFLASI Suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku dalam sesuatu perekonomian FAKTOR PENYEBAB INFLASI Tingkat pengeluaran agregat yang melebihi kemampuan perusahaan2 untuk menghasilkan barang dan jasa. Pekerja-pekerja di berbagai kegiatan ekonomi menuntut kenakan upah, akibatnya biaya produksi meningkat Kenaikan harga barang2 impor Penambahan penawaran uang > penawaran barang Kekacauan politik dan ekonomi
Cara menentukan indeks harga Contoh Soal Tahun Dasar (2000) Tahun 2005 Kelompok barang Weighttage Harga (Rp) Harga x Weighttage A 30 2.000 60.000 3.000 90.000 B 20 40.000 4.000 80.000 C 15 45.000 5.000 75.000 D 35 1.000 35.000 70.000 Jumlah 100 180.000 315.000 Hitunglah indeks harga th 2005! IH2005 = 315.000 : 180.000 x 100 = 175 IH 2000 adalah 100, maka antara th 2000 dan th 2005 harga meningkat menjadi 175 atau 1,75 kali lipat dari harga asal.
Menentukan tingkat inflasi Untuk menghitung besarnya laju inflasidapat digunakan indeks harga, sbb: Laju inflasi = ……… x 100% Keterangan: IHt : Indeks harga tahun tertentu (dihitung) IHt-1 : Indeks harga tahun sebelumnya Contoh Diketahui Indeks harga konsumen bulan maret 2005 = 150,65 Indeks harga konsumen bulan februari 2005 = 145,15 Besarnya laju inflasi bulan maret 2005 adalah?? Jawaban Laju Inflasi = 150,65 – 145,15 : 145,15 x 100% = 3,79% (Termasuk inflasi ringan)
Kedudukan Neraca Perdagangan dan Neraca Pembayaran Neraca perdagangan adalah sebuah istilah yang digunakan untuk menggambarkan perbedaan selisih antara ekspor dan impor. Sedangkan neraca pembayaran merupakan suatu ikhtisar yang meringkas transaksi-transaksi antara penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain selama jangka waktu tertentu (biasanya 1 tahun ).
KEBIJAKAN MAKROEKONOMI TUJUAN KEBIJAKAN MAKRO EKONOMI : Menstabilkan kegiatan ekonomi Mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja penuh tanpa inflasi Menghindari masalah inflasi Menciptakan pertumbuhan ekonomi yang teguh Mewujudkan kekukuhan neraca pembayaran dan kurs valuta asing Menstabilkan Kegiatan Ekonomi Meliputi: Tingkat penggunaan tenaga kerja tinggi Tingkat harga-harga tidak menunjukkan perubahan yang berarti Terdapat keseimbangan antara ekspor dan impor dan lalu lintas modal dari / ke luar negeri
KEBIJAKAN MAKROEKONOMI BENTUK-BENTUK KEBIJAKAN MAKRO EKONOMI KEBIJAKAN FISKAL meliputi langkah-langkah pemerintah membuat perubahan dalam bidang perpajakan dan pengeluaran pemerintah dengan maksud untuk mempengaruhi pengeluaran agregat dalam perekonomian KEBIJAKAN MONETER meliputi langkah-langkah pemerintah - yang dilaksanakan oleh Bank Sentral – untuk mempengaruhi (mengubah) penawaran uang dalam perekonomian atau mengubah suku bunga, dengan maksud untuk mempengaruhi pengeluaran agregat KEBIJAKAN SEGI PENAWARAN bertujuan untuk mempertinggi effisiensi kegiatan perusahaan2 sehingga dapat menawarkan barang2nya dengan harga yang lebih murah atau dengan mutu yang lebih baik.
KEBIJAKAN SEGI PENAWARAN Kebijakan Segi Penawaran menekankan kepada : Meningkatkan kegairahan tenaga kerja untuk bekerja Meningkatkan usaha para pengusaha untuk mempertinggi effisiensi kegiatan produksinya Mengembangkan infrastruktur Mengembangkan kegiatan usaha sektor swasta Untuk itu maka: Pajak pendapatan rumah tangga dikurangi Pemerintah memberikan insentif (pengurangan pajak) kepada perusahaan yang melakukan inovasi, menggunakan teknologi canggih
Kasus 1. Pengangguran Secara umum pengangguran diartikan sebagai angkatan kerja yang tidak bekerja. Pengangguran merupakan rantai masalah yang dapat menimbulkan beberapa permasalahan pada suatu negara. Pengangguran disebabkan jumlah angkatan kerja yang tidak seimbang dengan jumlah lapangan kerja/kesempatan kerja. Akibatnya, banyak angkatan kerja yang tidak dapat terserap dalam lapangan pekerjaan sehingga menimbulkan pengangguran. 2. Indonesia tidak mengekspor kelapa sawit ke Iran Pemerintah Indonesia dan Malaysia pun kini sudah menghentikan penjualan kelapa sawit mereka kepada Iran karena tidak mengambil resiko Iran akan gagal membayar.