Kelompok 1 GEOGRAFI Nama Anggota : Ariq Leuditya Furqon ( 6 )

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
TUGAS GEOLOGI TEKNIK Plate Tectonics
Advertisements

SMA I AL AZHAR KELAPA GADING
SEJARAH PEMBENTUKAN BUMI DAN PERKEMBANGANNYA
SEJARAH PEMBENTUKAN BUMI
Mempersembahkan.
Teori terciptanya bumi
OM SWASTYASTU.
MATERI Bentuk Muka Bumi Next UTAMA Bentuk Muka Bumi Continental Drift
BAHAN AJAR Mata Pelajaran : GEOGRAFI Kelas /Semester : X / 2
OLEH SETIYO WARDAYATI, S.Pd
OLEH ENY SETYAWATI SOETRISNO, M.M
MATERI Bentuk Muka Bumi Next UTAMA Bentuk Muka Bumi Continental Drift
SEJARAH PERKEMBANGAN MUKA BUMI
Lempeng Tektonik Lempeng (Plate)  satuan-satuan retakan kulit bumi
TERJADINYA GEMPA BUMI.
III. PROSES TERBENTUKNYA ALAM SEMESTA DAN PENGHUNINYA
SEJARAH PEMBENTUKAN MUKA BUMI
ALAM SEMESTA.
Urutan evolusi matahari kira-kira sebagai berikut:
Dunia Ilmu Pengetahuan sosial
Lempeng Tektonik (Tectonic Plate)
PENGANTAR GEologi TEORI INGSUTAN BENUA & LEMPENG TEKTONIK.
TEORI TEKTONIK LEMPENG
PERSENTASI Judul: Lapisan-lapisan Bumi Dan Bintang
BENUA DAN SAMUDRA.
TUGAS geografi TATA SURYA dan JAGAT RAYA
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
AURORA Aurora adalah sebuah fenomena alam yang sangat menakjubkan yang hanya terjadi pada kutub Utara dan Selatan bumi ini. Aurora berasal dari interaksi.
Teori Pembentukan Muka Bumi
MEMBUAT MEDIA PENGAJARAN
Tugas Geografi tentang Terbentuknya Tata Surya.
JAGAD RAYA, TATA SURYA DAN BUMI
TENAGA GEOLOGI & TEORI-TEORI TEKTONISME
KELOMPOK VI PANAS INTERNAL BUMI.
BAHAN AJAR Mata Pelajaran : GEOGRAFI Kelas /Semester : X / 2
GEOGRAFI KELAS X Standar Kompetensi :
Iklim Tropis Asia, Indonesia, Sumatra, Lampung
TEORI TENTANG LEMPENG TEKTONIK
Tata Surya.
III. PROSES TERBENTUKNYA ALAM SEMESTA DAN PENGHUNINYA
“Teori Kant” Disusun Oleh : A. Rafli Nur Q. (01)
HOME TUJUAN BELAJAR MATERI LATIHAN PENGAYAAN
TEORI INGSUTAN BENUA DAN
III Bab Tata Surya dan Pembentukan Bumi sebagai Ruang Kehidupan
Teori terciptanya bumi
Lempeng Tektonik (Tectonic Plate)
Tata Surya PANJI HIDAYAT, M.Pd.
Teori Terbentunya Tata Surya
Sistem tata surya dan kehidupan di bumi
LITHOSFER TECTONIC PLATE.
TEORI PEMBENTUKAN BUMI DAN TEKTONIK LEMPENG
SEJARAH PERKEMBANGAN MUKA BUMI
SEJARAH PEMBENTUKAN BUMI DAN PERKEMBANGANNYA
SOLAR SYSTEM/JAGAT RAYA
BAB I STRUKTUR BUMI.
PERKEMBANGAN TERBENTUKNYA
TEORI TEKTONIK LEMPENG
ILMU ALAMIAH DASAR ALAM semesta (1)
PEMBELAJARAN GEOGRAFI
KARAKTERISTIK PERLAPISAN BUMI & TEORI TEKTONIK
MUH.SHADIQ.K SITI HARDIANTI RETNO AMBAR WATI
SEJARAH PERKEMBANGAN MUKA BUMI
PERKEMBANGAN BUMI DAN SEJARAH KEHIDUPANNYA
1. Bagian dari ilmu geologi ,jelaskan bagian –bagian geologi !
TEORI TEKTONIK LEMPENG
PROSES TERADINYA BUMI.
I. PERGERAKAN BENUA (CONTINENTAL DRIFT) II. TEORI TEKTONIK LEMPENG
Oleh : Rizky Kurniawan ( )
Kelompok 1 Elsi Aryanti Em Obey Eni Kurnia Frika Yulia Henny Anggraini
Nama : Farah Dila Kelas : X EF 1 No Absen : 18
Transcript presentasi:

Kelompok 1 GEOGRAFI Nama Anggota : Ariq Leuditya Furqon ( 6 ) Gemma Rifa Rahmadanu ( 21 ) M. Jolviansyah Surya Kasuma ( 31 ) Theresia Vina Anjani ( 35 ) Kelas X-IIS-3

TEORI PEMBENTUKAN BUMI STRUKTUR LAPISAN BUMI

Teori Lempeng Tektonik Teori Konveksi Teori Lempeng Tektonik Teori Laurencia Teori Gondwana Teori Pasang Surut Teori Big Bang Teori Apungan Benua Teori Kabut / Nebulas Teori Kontraksi

TEORI KONVEKSI Teori Konveksi mengemukakan bahwa terjadi aliran konveksi kearah vertikal di dalam lapisan astenosfer yang agak kental. Aliran Konveksi yang merambat ke dalam kerak bumi menyebabkan batuan kerak bumi menjadi lunak. Harry H. Hess (1962 ) dalam bukunya History of the Ocean Basin, mengemukakan pendapatnya tentang aliran konveksi yang sampai ke permukaan bumi di mid oceanic ridge (punggung tengah laut). Di puncak mid oceanic ridge tersebut lava mengalir terus dari dalam kemudian tersebar ke kedua sisinya dan membeku membentuk kerak baru X

TEORI LEMPENG TEKTONIK Teori Lempeng Tektonik muncul sejak tahun 1960-an. Teori ini menjelaskan berbagai peristiwa geologis, seperti gempa bumi, tsunami, meletusnya gunung berapi, dan bagaimana terbentuknya gunung, benua, dan samudra.

Lempeng tektonik terbentuk oleh kerak benua (continental crust) ataupun kerak samudra (oceanic crust), dan lapisan batuan teratas dari mantel bumi (earth’s mantle). Kerak benua dan kerak samudra, beserta lapisan teratas mantel bumi dinamakan litosfer. Di bawah litosfer terdapat lapisan batuan cair yang dinamakan astenosfer. Karena suhu dan tekanan di lapisan astenosfer ini sangat tinggi, batu-batuan di lapisan ini bergerak mengalir seperti cairan (fluid).

Pergerakan Lempeng (Plate Movement) Batas Divergen Terjadi pada dua lempeng tektonik yang bergerak saling memberai (break apart). Ketika sebuah lempeng tektonik pecah, lapisan litosfer menipis dan terbelah, membentuk batas divergen. Pada lempeng samudra, proses ini menyebabkan pemekaran dasar laut (seafloor spreading). Pada lempeng benua, proses ini menyebabkan terbentuknya lembah retakan (rift valley) akibat adanya celah antara kedua lempeng yang saling menjauh tersebut. Contoh divergen : Pematang Tengah-Atlantik (Mid-Atlantic Ridge)

2. Batas Konvergen Terjadi apabila dua lempeng tektonik tertelan (consumed) ke arah kerak bumi, yang mengakibatkan keduanya bergerak saling menumpu satu sama lain (one slip beneath another). 3. Batas Transform Terjadi bila dua lempeng tektonik bergerak saling menggelangsar (slide each other), yaitu bergerak sejajar namun berlawanan arah. Batas transform ini juga dikenal sebagai sesar ubahan-bentuk (transform fault).

Konvergen lempeng benua—samudra (Oceanic—Continental)

Konvergen lempeng benua—benua (Continental—Continental)

Konvergen lempeng samudra—samudra (Oceanic—Oceanic) X

TEORI LAURENCIA Teori ini dikemukakan oleh E. Zuess (1910). —        Zuess menyatakan bahwa pd mulanya hanya terdapat  satu benua besar di bumi (Laurasia). —        Benua tesebut kemudian  bergerak perlahan ke arah ekuator  sehingga terpecah-pecah membentuk benua-benua yg tampak seperti sekarang. X

Teori gondwana Teori ini dikemukakan oleh Frank B. Taylor (1910). —        Frank menyatakan bahwa pd mulanya hanya terdapat  satu benua besar di bumi ( Gondwana). —        Benua tesebut kemudian  bergerak perlahan ke arah ekuator  sehingga terpecah-pecah membentuk benua-benua yg tampak seperti sekarang. X

TEORI PASANG SURUT Teori Pasang Surut (Buffon thn1707-1788). Menurut Buffon tata surya berasal dari materi matahari yang terlempar setelah bertabrakan dengan komet. Teori ini kemudian diperbaiki oleh James Jeans & Harold Jeffreys (1919). Menurut mereka tata surya terbentuk berawal dari sebuah matahari yang dilewati oleh bintang yang sangat dekat, karena pengaruh gaya grafitasi, sebagian massa matahari tertarik ke arah bintang hingga membentuk seperti cerutu panjang. Pada bagian tengah cerutu besar, sedangkan bagian ujung dan pangkalnya kecil. Setelah bintang tersebut pergi, cerutu terus berputar mengelilingi matahari. Lama-kelamaan cerutu tersebut mendingin dan membentuk bulatan menjadi planet. Sedangkan matahari awal tetap menjadi Matahari. X

TEORI BIG BANG Big Bang dalam kosmologi adalah ilmu pengetahuan yang menjelaskan perkembangan dan bentuk awal dari alam semesta. Teori ini menyatakan bahwa alam semesta ini berasal dari kondisi super padat dan panas, yang kemudian mengembang sekitar 13.700 juta tahun lalu. Para ilmuwan percaya bawa Big Bang membentuk sistem tata surya. Ide sentral dari teori ini adalah bahwa teori relativitas umum dapat dikombinasikan dengan hasil pemantauan dalam skala besar pada pergerakan galaksi terhadap satu sama lain, dan meramalkan bahwa suatu saat alam semesta akan kembali atau terus. Konsekuensi alami dari Teori Big Bang yaitu pada masa lampau alam semesta punya suhu yang jauh lebih tinggi dan kerapatan yang jauh lebih tinggi.

Astronom Amerika Serikat, Edwin Hubble ( 1929 )melakukan observasi & melihat Galaksi yang jauh dan bergerak selalu menjauhi kita dengan kecepatan yang tinggi. Ia juga melihat jarak antara Galaksi-galaksi bertambah setiap saat. Penemuan Hubble ini menunjukkan bahwa Alam Semesta kita tidaklah statis seperti yang dipercaya sejak lama, namun bergerak mengembang. Kemudian ini menimbulkan suatu perkiraan bahwa Alam Semesta bermula dari pengembangan di masa lampau yang dinamakan Dentuman Besar. Pada saat itu dimana Alam Semesta memiliki ukuran nyaris nol, dan berada pada kerapatan dan panas tak terhingga; kemudian meledak dan mengembang dengan laju pengembangan yang kritis, yang tidak terlalu lambat untuk membuatnya segera mengerut, atau terlalu cepat sehingga membuatnya menjadi kurang lebih kosong. X

Teori Apungan Benua Teori Apungan Benua (Continental Drift) pertama kali diperkenalkan oleh Alfred Wegener, seorang ahli meteorologi asal Jerman dalam bukunya yang berjudul “bahwa benua-benua yang ada saat ini dahulunya bersatu (benua tunggalThe Origin of Continents and Oceans” pada tahun 1915.  Alfred Wegener beranggapan ) yang dikenal sebagai super-kontinen yang bernama Pangaea. Nama Pangaea sendiri berasal dari bahasa Yunani yang berarti "semua daratan”.

Selanjutnya, teori ini terus berkembang hingga ditemukannya bukti-bukti tentang keberadaan super-kontinen Pangaea pada 200 juta tahun yang lalu. Bukti-bukti tersebut diantaranya: Kecocokan Benua Apabila potongan-potongan benua yang ada saat ini digabungkan menjadi satu, akan terdapat kecocokan bentuk-bentuk benua yang dapat membentuk suatu daratan besar, yaitu super-kontinen Pangaea. Salah satu kecocokan tersebut dapat ditemukan pada kemiripan garis pantai yang ada di benua Amerika Selatan bagian Timur dengan garis pantai benua Afrika bagian Barat. Kedua garis pantai ini apabila dihimpitkan satu dengan lainnya akan saling berhimpit.

Persebaran Fosil Persebaran binatang dan tumbuhan di muka bumi ini sangat tersebar luas. Hal ini dapat dibuktikan dengan ditemukannya fosil-fosil binatang dan tumbuhan, seperti : Fosil Cynognathus, reptil yang hidup sekitar 240 juta tahun yang lalu, dimana fosilnya ditemukan di benua Amerika Selatan dan benua Afrika. Fosil Mesosaurus, reptil yang hidup di danau air tawar dan sungai yang hidup sekitar 260 juta tahun yang lalu, dimana fosilnya ditemukan di benua Amerika Selatan dan benua Afrika. Fosil Lystrosaurus, reptil yang hidup di daratan sekitar 240 juta tahun yang lalu, dimana fosilnya ditemukan di benua benua Afrika, India, dan Antartika. Fosil Clossopteris, tanaman yang hidup 260 juta tahun yang lalu, dimana fosilnya ditemukan di benua benua Afrika, Amerika Selatan, India, Australia, dan Antartika.

Kesamaan Jenis Batuan Batuan dan pegunungan pada waktu yang sama di lokasi yg berdampingan & di benua yang berhadapan haruslah cocok. Jalur pegunungan Appalachian yg berada di Timur benua Amerika Utara dengan sebaran berarah Timur Laut secara tiba-tiba menghilang di pantai Newfoundland. Pegunungan yang memiliki umur sama dengan pegunungan Appalachian juga ditemukan di Timur Greenland, Irlandia, Inggris, dan Norwegia. Kedua pegunungan tersebut apabila diletakkan pada lokasi sebelum terjadinya pemisahan / pengapungan, kedua pegunungan ini akan membentuk suatu jalur pegunungan yang menerus. Sehingga, menandakan bahwa dahulu kedua daratan yang terpisah ini adalah satu. X

TEORI KABUT / NABULI Teori Nebula Immanuel Kant (1724-1804) Pada mulanya terdapat massa kabut gas panas yang luas dan tipis. Kabut gas tersebut berputar lambat secara sentripetal (berputar ke arah dalam). Lama-kelamaan massa jenis kabut gas tersebut menjadi semakin tinggi sehingga terbentuk inti masaa di beberapa tempat. Inti massa yang di tengah memiliki suhu yang tinggi dan berpijar membentuk matahari. Sedangkan inti massa di tepinya mengalami pendinginan dan menjadi planet.

Teori Nebula Piere Simon de Laplace (1749-1827) Pada mulanya terdapat bola kabut gas yang besar dan panas. Bola gas berputar cepat secara sentrifugal (ke arah luar).  Karena perputaran tersebut, terlepas/terlemparlah sebagian materi bola gas ke sekelilingnya. Materi yang terlepas tersebut lama-kelamaan memadat dan mendingin membentuk planet. sedangkan bola gas awal tetap panas dan berpijar membentuk matahari. X

TEORI KONTRAKSI Menurut teori ini , yg dikemukakan oleh James Dana dan Elie Baumant, Bumi telah mengalami pendinginan dalam jangka waktu yang sangat lama. Massa yang panas bertemu dengan udara dingin membuatnyamengerut. Zatyang berbeda-beda menyebabkan pengerutan yang tidak sama, antara tempat satu dengan tempat yang lain. Inilah salah satu penyebab mengapa daerah satu dengan daerah lainnya berbeda bentuk. X

STRUKTUR LAPISAN BUMI