Abnormalitas & Psikopatologi By Sulis Maryanti, editor Andayani Ramelan Kuliah-13.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Perkembangan sosial pada anak-anak tengah
Advertisements

ASKEP WAHAM.
GANGGUAN KONSEP DIRI Pengertian Konsep diri adalah semua pikiran, kepercayaan dan keyakinan yang diketahui tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalam.
KONSEP PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK USIA SEKOLAH MENENGAH
GANGGUAN AFEKTIF & BUNUH DIRI
PSIKOLOGI ANAK KHUSUS Minggu 1
Abnormalitas & Psikopatologi By Sulis Maryanti, editor Andayani Ramelan Kuliah-13.
TEKANAN (STRESS) DAN INDIVIDU
Burrhus Frederic Skinner
PENERIMAAN DIRI REMAJA PENYANDANG TUNADAKSA
MODEL PENGUBAHAN PERILAKU
PENGERTIAN EMOSI Perasaan (feeling) atau afek yang meliputi antara perubahan fisiologis dengan tingkah laku nyata (overt behavior) Klasifikasi emosi :
STRESS DALAM PEKERJAAN
TEORI STIMULUS-RESPON
Manusia dan Penderitaan
DALAM KEPERAWATAN JIWA
Menghilangkan Rasa Takut pada Anak
BURNOUT PERAWAT Sumijatun.
SEHAT MENTAL World Health Organization (WHO): Sehat adalah keadaan sejahtera secara fisik, mental dan sosial secara penuh, bukan semata-mata absennya.
PERSPEKTIF HISTORIS tentang PERILAKU ABNORMAL
Gangguan psikosis-neurotik
STRESS KERJA PERTEMUAN KE 8.
PSIKOSOSIAL PADA PASIEN DENGAN MASALAH SISTEM HEMAIMMUNOLOGI
KEHAMILAN DENGAN PENYAKIT GANGGUAN JIWA
EMOSI, STRES DAN KESEHATAN
STRESS.
MATERI KULIAH PSIKOLOGI KLINIS
Arti Psikodiagnostika
Penyesuaian Diri PTIK.
Gangguan Hubungan Sosial: MENARIK DIRI
By TUTU APRIL ARIANI,SKp,MKes
KONSELING KELOMPOK.
Dasar-Dasar Dukungan Psikososial
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
STRESSOR PADA LANSIA Oleh; Syaifurrahaman Hidayat, S.Kep.,Ns.
SKIZOFRENIA.
Gangguan Psikologis.
Oleh : Afrira Esa Putri, S.SiT
OLEH: WINNY PUSPASARI THAMRIN
PENATALAKSANAAN KLIEN DENGAN GANGGUAN ISI PIKIR: WAHAM OLEH: NI MADE CANDRA YUNDARINI ( ) MULAI.
SIKAP DAN TINGKAH LAKU. TINGKAH LAKU MANUSIA DAN LINGKUNGAN SOSIAL (HUMAN BEHAVIOR AND SOCIAL ENVIRONMENT)
Akademi Perawat Panti Waluya 9 Januari 2010
Kehamilan dengan penyakit gangguan jiwa
Konsep Kebutuhan Dasar Manusia
PERTEMUAN XI : PSIKOLOGI ABNORMAL Oleh : Sulis Mariyanti
Apa? Setelah akhir dari perkuliahan ini, mahasiswa mampu mengembangkan lingkungan pendidikan yang dapat merangsang perkembangan potensi-potensi peserta.
GANGGUAN PENYESUAIAN DIRI
Perkembangan Peserta Didik (Pertemuan 2)
PSIKOLOGI KESEHATAN.
Stres....
KONSEP KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA KOMUNITAS
Apa? Setelah akhir dari perkuliahan ini, mahasiswa mampu mengembangkan lingkungan pendidikan yang dapat merangsang perkembangan potensi-potensi peserta.
GANGGUAN ALAM PERASAAN
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN WAHAM
Selamat Sore.
Terapi Terhadap Gangguan Psikologis
Interview Suatu situasi dimana terjadi pembagian pandangan dan informasi antara 2 orang yg bertemu. Terjadi pembentukan relasi antar personal. Terjadi.
Perilaku Normal dan Abnormal dalam Lingkungan
NOVENDAWATI WAHYU SITASARI MANAJEMEN INFORMASI KESEHATAN
ASKEP KLIEN DENGAN WAHAM PERTEMUAN : Diah Sukaesti, M. Kep, Sp.Kep J
PENDEKATAN PSIKOANALISIS
PSIKOLOGI KECEMASAN.
Konsep Dasar Keperawatan
Psychological Disorders
KONSEP DASAR MANUSIA Diah Warastuti 1. SUB POKOK BAHASAN Mahluk biologik, Organ2 yg bekerja sbg su/ sistem yg utuh Mahluk psikologik, Tingkah laku merup.
KEPRIBADIAN, KONSEP & CITRA DIRI
EMOSI dan STRES ADAPTASI
Proses adaptasi psikologi pada anak sesuai tahap perkembangannya
GANGGUAN JIWA PADA MASA KEHAMILAN
TUJUAN : SETELAH MENGIKUTI PERKULIAHAN DIHARAPKAN MAMPU MENJELASKAN PEGERTIAN BELAJAR, CIRI-CIRI BELAJAR,TOERI BELAJAR, FAKTOR-2 YANG MEPENGARUHI,PRINSIP.
Transcript presentasi:

Abnormalitas & Psikopatologi By Sulis Maryanti, editor Andayani Ramelan Kuliah-13

PERUBAHAN PERILAKU PENYEBAB pola perilaku bisa berubah, an-tara lain karena : Peristiwa traumatis (misal : kematian orang yg dicintai,perkosaan,kebakaran,perceraian, gagal lulus sekolah) Hidup dalam keluarga yg terlalu menekan Situasi yg kompetitif dihadapi terus mene- rus, dll AKIBATNYA, muncul rasa cemas berlebih- an,tdk aman berlebihan,rasa tertekan ber- lebihan bila dirasakan terus menerus/ jangka panjang T.L berubah

PSIKOPATOLOGI Merupakan salah satu cabang ilmu psikologi yg mempelajari gangguan2 psikologis, emosional, sosial & perilaku menyimpang  ABNORMAL KRITERIA ABNORMALITAS Normal : berasosiasi dengan nilai-nilai positif Abnormal: berasosiasi dengan nilai-nilai negatif (menakutkan, mencemaskan, memalukan, dll)

ISTILAH ABNORMALITAS Ada beberapa istilah yang digunakan untuk menjelaskan abnormalitas, antara lain : insanity, mental illness, psikopatologi, emotional disturbance, behavior dis-order, mental disorder,abnormality, psychological disorder Artinya tidak ada yang sama Intinya : T.L yang sangat tidak umum (unusual)

Tidak ada aturan yg jelas/pasti & absolut untuk menilai “insanity”(gila). Istilah “sanity/insanity” adalah istilah hukum (legal) yg diperlukan untuk judgment. Istilah mental illness & psychopatho-logy  masalah psikologis dianggap sebagai “penyakit” Emotional disturbances, behavior disorder & mental disorder  terlalu sempit

MENILAI ABNORMAL 1.KONTEKS SOSIAL Penilaian yang didasarkan pada situasi sosial tertentu atau budaya tertentu ABNORMAL, apabila tingkah lakunya menyimpang dari aturan/norma & praktek yang diterima oleh masyarakat tsb. Contoh : berpakaian bikini di Arab  abnormal, tetapi di Bali  normal Menurut Thomas Szasz & Thomas Schefe, bahwa : Konteks sosial sebagai “centerpiece”(pusat) dari pemikiran tentang T.L Abnormal Schefe : Gol Sos-Ek rendah  mudah dilabel Abnormal/ sakit mental, sedangkan yang memiliki social power  dinilai eksentrik

2.DISTRESS PADA ORG LAIN T.L menyimpang/abnormal, apabila T.L tsb dirasakan tidak nyaman & distress pada orang lain. Contoh : Tertawa terbahak2 pada malam hari saat orang lain tidur 3.DISTRESS SUBYEKTIF PD INDIVIDU T.L menyimpang/abnormal, apabila individu merasakan sangat tidak puas,sedih & cemas, muncul keluhan fisik (mual,sakit kepala dll), muncul ide-ide /impuls2 yg tidak diinginkan pada seseorang.

4.DERAJAT KEPARAHAN Yaitu seberapa parah, intens, sering tingkah laku tsb muncul sangat menentukan abnormalitas /tidaknya T.L T.L yg sangat berlebihan abnormal T.L yg sangat kurang abnormal 5.KERUSAKAN PADA FUNGSI ADAPTIF Normal, bila mampu beradaptasi, berarti mampu memenuhi tuntutan peran dari situasi ttt atau memenuhi persyaratan kinerja. Contoh : Bunuh diri adaptif/maladaptif?

SISTEM KLASIFIKASI TRADISONAL I.BRAIN SYNDROMES Disebabkan “kerusakan jaringan otak” Gangguan bisa temporer & dapat pulih kembali Atau jangka waktu lama & tidak pulih lagi (misal : kerusakan jaringan karena usia tua) II.PSIKOSIS Persepsi dan orientasi ttg realitas sangat terganggu & fungsi psikologis sangat kacau Penyebabnya sebagian besar karena faktor fisiologis/faali

Bisa mengalami DELUSI (false belief/ keyakinan palsu) yg terus ada, walaupun realitas menunjukkan bahwa belief tsb tidak betul Bisa mengalami HALUSINASI yaitu pengalaman sensoris/perceptual yang tidak bersumber dari stimulus external Ada 2 jenis gangguan Psikosis yaitu : 1.Schizophrenia 2.Paranoid III.NEUROSIS Gangguan ringan yg tidak terlalu menghambat Persepsi ttg realitas tdk terlalu terganggu Ciri-ciri : cemas,kesepian,takut berlebihan, tidak bahagia,kawatir berlebihan, dll

Menurut S.FREUD: 1.Munculnya neurosis karena adanya usaha yg berlebihan untuk mempertahankan diri atau usaha yg berlebihan untuk menghindari kon-flik & rasa cemas. 2.Munculnya neurosis, karena individu gagal mempertahankan diri terhadap kecemasan dan mengalami kecemasan secara langsung dan intens IV.GANGGUAN KEPRIBADIAN Pola kepribadian yg “mal-adaptif” Misal : T.L antisosial, Menghindari kontak dengan orang lain, Rasa tidak percaya / curiga berlebihan

SISTEM KLASIFIKASI DSM III/IV DSM :Diagnostic & Statistical Manual of Mental Disorder edisi III/IV Ada 2 kategori : 1.Sindroma Klinis 2.Gangguan Kepribadian 3 Isu dalam klasifikasi 1.Model Medis Gangguan psikologis = Illness Gangguan Psikologis disebabkan oleh proses yg berhubungan dengan penyakit

Sebagian gangguan psikologis disertai penyakit atau abnormalitas Fisik & Biokimia di Otak 2.Resiko & Keuntungan ‘melabel’ manusia Mengklasifikasikan gangguan psikologis = memberi ‘label’.Orang yang diberi ‘label’ dianggap “sakit jiwa”. Resiko (bahaya) labeling orang dipaksa berperan sebagai ‘orang sakit jiwa’ Keuntungan: Tersedianya pelayanan kesehatan khusus & bantuan keuangan dari Asuransi

Mendapat simpati & pengertian dari lingkungan Kontribusi pada pemahaman kita tentang gangguan psikologis mencari cara untuk mengatasi 3.KEKELIRUAN DIAGNOSIS Label sering tidak reliable (t’ dpt dipercaya) Penelitian Rosenhan : konteks sangat berpengaruh pada penilaian tentang adanya gangguan psikologis.

GANGGUAN PSIKOLOGIS PADA ANAK & REMAJA INFANTILE AUTISM Merupakan kombinasi perkembangan terlam- bat & T.L aneh Karakteritik : Kurang responsif terhadap orang lain Defisiensi (kekurangan) dlm ketrampilan komunikasi/ bahasa Respons yg diulang2 terhadap lingkungan Timbul pada 30 bln pertama kehidupan Penyebab : faktor keluarga,fisiologis dan genetis

s/d th.1960, faktor psikologis seperti perilaku org tua menolak kehadiran anak Faktor fisiologis  taraf arousal fisiologis yang terlalu tinggi atau sgt rendah Laterisasi Otak fungsi bahasa tdk terjadi di hemisfer otak kiri, tetapi di hemisfer otak kanan BULIMIA (rasa lapar yg berlebihan & patologis) Disebut juga sindroma ‘Binge – Purge’ Biasanya dimulai dgn masalah “over eating” takut kehilangan kontrol & gemuk mencoba diet ketat & purguing/dibersihkan. Siklus :binge purgue diet pesta minum2 dibersihkan diet

SCHIZOPRENIA (dementia praecox) Ciri-ciri : KETERGANTUNGAN OBAT2AN & ALKOHOL Secara psikologis,narkotika,alkohol,ganja, heroin dll akan mengurangi rasa cemas & ketegangan mempengaruhi S.S.P Bila berlebihan menimbulkan kematian, mun- cul gejala psikosis (drug psikosis) SCHIZOPRENIA (dementia praecox) Ciri-ciri : Gangguan dalam pikiran : inkoheren (tidak nyambung) Asosiasi lepas ekspresi tidak nyambung, disebut juga “cognitive slippage” & “derailment” Mengalami delusi & halusinasi (biasanya halusinasi pendengaran)

Proses berpikir ‘Autistik’, ditentukan oleh proses dalam (pribadi) Gangguan mood/ suasana hati JENIS SCHIZOPRENIA 1. Disorganized Berpikir inkoheren (tdk nyambung) Tidak ada delusi 2. Katatonik Postur badan tertentu Posisi seperti patung 3. Paranoid Halusinasi Tema : Persecution (tuntutan) atau grandiose (besar)

FAKTA & TEORI SCHIZOPRENIA Pengalaman Hidup & Interaksi Keluarga Bandura : Adanya proses modelling Lidz : Adanya konflik keluarga Faktor Biologis Herediter atau penyakit (luka) selama keha- milan atau lahir Fokus Penelitian : faktor biokimia yaitu ber-lebihnya aktivitas dopamin di bagian otak

FAKTOR PENYEBAB GANGGUAN MENTAL PANDANGAN KAUSALITAS (lingkungan) Gejala psikologis penyebabnya tidak tung- gal (univariat), namun umumnya majemuk (multivariat) 1.UNIVARIAT Mengandalkan model hubungan S – R (Situasi stimulus – Respon), Contoh : Penjara adalah situasi yg dapat membuat orang stress berat gangguan mental Kematian pasangan adalah situasi yg dapat membuat org stress berat gangguan mental

2.MULTIVARIAT Model Hubungannya R = f (Respon Organisme + Situasi/Lingkungan mrpkan Fungsi) Meskipun penyebabnya sama, tetapi karena ada faktor ORGANISME yg unik & dinamis akan memunculkan Respon yang berbeda. Gangguan Mental (R) merupakan hasil in-teraksi yg dinamis & unik antara organisme & situasi/lingkungan Organisme memiliki ciri Biologis & Psikologis yg berbeda, sehingga pola reaksi terhadap situasi juga berbeda

PANDANGAN TRADISIONAL Penyebab gangguan mental ada 2 : 1.Faktor Psikologis (PSIKOGENIK) Misal :stress,kesepian,peristiwa traumatis, dll 2.Faktor Biologis (SOMATOGENIK) Misal : kerusakan otak,gangguan hormon, kelainan fisik lainnya.

KRITERIA NORMAL/SEHAT Persepsi yg efisien terhadap kenyataan, yakni realistik dalam menilai kemampuan, T.L & lingkungan sekitar Self knowledge (mengenal diri sendiri) yaitu menyadari keinginan & perasaan2nya dan mampu mengekspresikannya kepada orang lain Mampu mengendalikan T.L yaitu mampu mengendalikan diri terhadap dorongan2 agresivitas,seksual dan tetap menyadari batas2 norma sosial

Memiliki harga diri & diterima oleh lingkungan yaitu mampu menghargai potensi2 diri & merasa diterima oleh lingkungan & mampu bereaksi terhadap situasi sosial Mampu memberi perhatian & membina hubungan cinta kasih yaitu mampu bersahabat,cukup peka terhadap perasaan orang lain, mampu membina hubungan yg memuaskan Produktif, yaitu mampu mengarahkan energinya untuk aktivitas2 yg produktif, memiliki kemauan untuk memenuhi kebutuhannya