Abnormalitas & Psikopatologi By Sulis Maryanti, editor Andayani Ramelan Kuliah-13
PERUBAHAN PERILAKU PENYEBAB pola perilaku bisa berubah, an-tara lain karena : Peristiwa traumatis (misal : kematian orang yg dicintai,perkosaan,kebakaran,perceraian, gagal lulus sekolah) Hidup dalam keluarga yg terlalu menekan Situasi yg kompetitif dihadapi terus mene- rus, dll AKIBATNYA, muncul rasa cemas berlebih- an,tdk aman berlebihan,rasa tertekan ber- lebihan bila dirasakan terus menerus/ jangka panjang T.L berubah
PSIKOPATOLOGI Merupakan salah satu cabang ilmu psikologi yg mempelajari gangguan2 psikologis, emosional, sosial & perilaku menyimpang ABNORMAL KRITERIA ABNORMALITAS Normal : berasosiasi dengan nilai-nilai positif Abnormal: berasosiasi dengan nilai-nilai negatif (menakutkan, mencemaskan, memalukan, dll)
ISTILAH ABNORMALITAS Ada beberapa istilah yang digunakan untuk menjelaskan abnormalitas, antara lain : insanity, mental illness, psikopatologi, emotional disturbance, behavior dis-order, mental disorder,abnormality, psychological disorder Artinya tidak ada yang sama Intinya : T.L yang sangat tidak umum (unusual)
Tidak ada aturan yg jelas/pasti & absolut untuk menilai “insanity”(gila). Istilah “sanity/insanity” adalah istilah hukum (legal) yg diperlukan untuk judgment. Istilah mental illness & psychopatho-logy masalah psikologis dianggap sebagai “penyakit” Emotional disturbances, behavior disorder & mental disorder terlalu sempit
MENILAI ABNORMAL 1.KONTEKS SOSIAL Penilaian yang didasarkan pada situasi sosial tertentu atau budaya tertentu ABNORMAL, apabila tingkah lakunya menyimpang dari aturan/norma & praktek yang diterima oleh masyarakat tsb. Contoh : berpakaian bikini di Arab abnormal, tetapi di Bali normal Menurut Thomas Szasz & Thomas Schefe, bahwa : Konteks sosial sebagai “centerpiece”(pusat) dari pemikiran tentang T.L Abnormal Schefe : Gol Sos-Ek rendah mudah dilabel Abnormal/ sakit mental, sedangkan yang memiliki social power dinilai eksentrik
2.DISTRESS PADA ORG LAIN T.L menyimpang/abnormal, apabila T.L tsb dirasakan tidak nyaman & distress pada orang lain. Contoh : Tertawa terbahak2 pada malam hari saat orang lain tidur 3.DISTRESS SUBYEKTIF PD INDIVIDU T.L menyimpang/abnormal, apabila individu merasakan sangat tidak puas,sedih & cemas, muncul keluhan fisik (mual,sakit kepala dll), muncul ide-ide /impuls2 yg tidak diinginkan pada seseorang.
4.DERAJAT KEPARAHAN Yaitu seberapa parah, intens, sering tingkah laku tsb muncul sangat menentukan abnormalitas /tidaknya T.L T.L yg sangat berlebihan abnormal T.L yg sangat kurang abnormal 5.KERUSAKAN PADA FUNGSI ADAPTIF Normal, bila mampu beradaptasi, berarti mampu memenuhi tuntutan peran dari situasi ttt atau memenuhi persyaratan kinerja. Contoh : Bunuh diri adaptif/maladaptif?
SISTEM KLASIFIKASI TRADISONAL I.BRAIN SYNDROMES Disebabkan “kerusakan jaringan otak” Gangguan bisa temporer & dapat pulih kembali Atau jangka waktu lama & tidak pulih lagi (misal : kerusakan jaringan karena usia tua) II.PSIKOSIS Persepsi dan orientasi ttg realitas sangat terganggu & fungsi psikologis sangat kacau Penyebabnya sebagian besar karena faktor fisiologis/faali
Bisa mengalami DELUSI (false belief/ keyakinan palsu) yg terus ada, walaupun realitas menunjukkan bahwa belief tsb tidak betul Bisa mengalami HALUSINASI yaitu pengalaman sensoris/perceptual yang tidak bersumber dari stimulus external Ada 2 jenis gangguan Psikosis yaitu : 1.Schizophrenia 2.Paranoid III.NEUROSIS Gangguan ringan yg tidak terlalu menghambat Persepsi ttg realitas tdk terlalu terganggu Ciri-ciri : cemas,kesepian,takut berlebihan, tidak bahagia,kawatir berlebihan, dll
Menurut S.FREUD: 1.Munculnya neurosis karena adanya usaha yg berlebihan untuk mempertahankan diri atau usaha yg berlebihan untuk menghindari kon-flik & rasa cemas. 2.Munculnya neurosis, karena individu gagal mempertahankan diri terhadap kecemasan dan mengalami kecemasan secara langsung dan intens IV.GANGGUAN KEPRIBADIAN Pola kepribadian yg “mal-adaptif” Misal : T.L antisosial, Menghindari kontak dengan orang lain, Rasa tidak percaya / curiga berlebihan
SISTEM KLASIFIKASI DSM III/IV DSM :Diagnostic & Statistical Manual of Mental Disorder edisi III/IV Ada 2 kategori : 1.Sindroma Klinis 2.Gangguan Kepribadian 3 Isu dalam klasifikasi 1.Model Medis Gangguan psikologis = Illness Gangguan Psikologis disebabkan oleh proses yg berhubungan dengan penyakit
Sebagian gangguan psikologis disertai penyakit atau abnormalitas Fisik & Biokimia di Otak 2.Resiko & Keuntungan ‘melabel’ manusia Mengklasifikasikan gangguan psikologis = memberi ‘label’.Orang yang diberi ‘label’ dianggap “sakit jiwa”. Resiko (bahaya) labeling orang dipaksa berperan sebagai ‘orang sakit jiwa’ Keuntungan: Tersedianya pelayanan kesehatan khusus & bantuan keuangan dari Asuransi
Mendapat simpati & pengertian dari lingkungan Kontribusi pada pemahaman kita tentang gangguan psikologis mencari cara untuk mengatasi 3.KEKELIRUAN DIAGNOSIS Label sering tidak reliable (t’ dpt dipercaya) Penelitian Rosenhan : konteks sangat berpengaruh pada penilaian tentang adanya gangguan psikologis.
GANGGUAN PSIKOLOGIS PADA ANAK & REMAJA INFANTILE AUTISM Merupakan kombinasi perkembangan terlam- bat & T.L aneh Karakteritik : Kurang responsif terhadap orang lain Defisiensi (kekurangan) dlm ketrampilan komunikasi/ bahasa Respons yg diulang2 terhadap lingkungan Timbul pada 30 bln pertama kehidupan Penyebab : faktor keluarga,fisiologis dan genetis
s/d th.1960, faktor psikologis seperti perilaku org tua menolak kehadiran anak Faktor fisiologis taraf arousal fisiologis yang terlalu tinggi atau sgt rendah Laterisasi Otak fungsi bahasa tdk terjadi di hemisfer otak kiri, tetapi di hemisfer otak kanan BULIMIA (rasa lapar yg berlebihan & patologis) Disebut juga sindroma ‘Binge – Purge’ Biasanya dimulai dgn masalah “over eating” takut kehilangan kontrol & gemuk mencoba diet ketat & purguing/dibersihkan. Siklus :binge purgue diet pesta minum2 dibersihkan diet
SCHIZOPRENIA (dementia praecox) Ciri-ciri : KETERGANTUNGAN OBAT2AN & ALKOHOL Secara psikologis,narkotika,alkohol,ganja, heroin dll akan mengurangi rasa cemas & ketegangan mempengaruhi S.S.P Bila berlebihan menimbulkan kematian, mun- cul gejala psikosis (drug psikosis) SCHIZOPRENIA (dementia praecox) Ciri-ciri : Gangguan dalam pikiran : inkoheren (tidak nyambung) Asosiasi lepas ekspresi tidak nyambung, disebut juga “cognitive slippage” & “derailment” Mengalami delusi & halusinasi (biasanya halusinasi pendengaran)
Proses berpikir ‘Autistik’, ditentukan oleh proses dalam (pribadi) Gangguan mood/ suasana hati JENIS SCHIZOPRENIA 1. Disorganized Berpikir inkoheren (tdk nyambung) Tidak ada delusi 2. Katatonik Postur badan tertentu Posisi seperti patung 3. Paranoid Halusinasi Tema : Persecution (tuntutan) atau grandiose (besar)
FAKTA & TEORI SCHIZOPRENIA Pengalaman Hidup & Interaksi Keluarga Bandura : Adanya proses modelling Lidz : Adanya konflik keluarga Faktor Biologis Herediter atau penyakit (luka) selama keha- milan atau lahir Fokus Penelitian : faktor biokimia yaitu ber-lebihnya aktivitas dopamin di bagian otak
FAKTOR PENYEBAB GANGGUAN MENTAL PANDANGAN KAUSALITAS (lingkungan) Gejala psikologis penyebabnya tidak tung- gal (univariat), namun umumnya majemuk (multivariat) 1.UNIVARIAT Mengandalkan model hubungan S – R (Situasi stimulus – Respon), Contoh : Penjara adalah situasi yg dapat membuat orang stress berat gangguan mental Kematian pasangan adalah situasi yg dapat membuat org stress berat gangguan mental
2.MULTIVARIAT Model Hubungannya R = f (Respon Organisme + Situasi/Lingkungan mrpkan Fungsi) Meskipun penyebabnya sama, tetapi karena ada faktor ORGANISME yg unik & dinamis akan memunculkan Respon yang berbeda. Gangguan Mental (R) merupakan hasil in-teraksi yg dinamis & unik antara organisme & situasi/lingkungan Organisme memiliki ciri Biologis & Psikologis yg berbeda, sehingga pola reaksi terhadap situasi juga berbeda
PANDANGAN TRADISIONAL Penyebab gangguan mental ada 2 : 1.Faktor Psikologis (PSIKOGENIK) Misal :stress,kesepian,peristiwa traumatis, dll 2.Faktor Biologis (SOMATOGENIK) Misal : kerusakan otak,gangguan hormon, kelainan fisik lainnya.
KRITERIA NORMAL/SEHAT Persepsi yg efisien terhadap kenyataan, yakni realistik dalam menilai kemampuan, T.L & lingkungan sekitar Self knowledge (mengenal diri sendiri) yaitu menyadari keinginan & perasaan2nya dan mampu mengekspresikannya kepada orang lain Mampu mengendalikan T.L yaitu mampu mengendalikan diri terhadap dorongan2 agresivitas,seksual dan tetap menyadari batas2 norma sosial
Memiliki harga diri & diterima oleh lingkungan yaitu mampu menghargai potensi2 diri & merasa diterima oleh lingkungan & mampu bereaksi terhadap situasi sosial Mampu memberi perhatian & membina hubungan cinta kasih yaitu mampu bersahabat,cukup peka terhadap perasaan orang lain, mampu membina hubungan yg memuaskan Produktif, yaitu mampu mengarahkan energinya untuk aktivitas2 yg produktif, memiliki kemauan untuk memenuhi kebutuhannya