Teori Sosiologi Klasik, Modern, dan Post Modern Oleh Muh. Zainul Arifin
Teori sosiologi klasik modern Post modern
Teori sosial klasik Teori sosial klasik, sering kali dianggap sebagai cikal bakal intelektual dari perubahan besar dalam masyarakat yang terjadi di abad ke-19. perkembangan teori-teori sosial ini tidak hanya terjadi disuatu negara, tetapi di berbagai negara. Menurut Aguste Comte sosiologi di bagi menjadi dua : Sosial Dinamis Sosial Statis
Sosial Dinamis The Law of Three stages hukum ini adalah hukum perkembangan intelegensi manusia. The Law of the hierarchie of the sciences dimana dalam pemikiran ini tidak selalu bersifat positive, seringkali masih ada pemikiran teologis.
The Law of the correlation of pratical activities ada hubungan yang bersifat natural antara cara berfikir teologis dan militerisme. The Law of the correlation of the feeling dalam hukum ini masyarakat hanya dipersatukan oleh feeling (perasaan), korelasinya antara perkembangan pemikiran manusia dengan perkembangan daripada perkembangan sosial sentiment.
Sosial Statis The doctrine of the individual individu adalah cerminan dari suatu masyarakat. Jadi jika kita menghilangkna dari sesuatu individu sama saja kita menghilangkannya dari masyarakat. The doctrine of the family Keluarga adalah unit masyarakat yang sebenarnya, keluarga terbentuk melalui insting dan daya tarik alamiah natural affection.
The doctrine of the society Comte menganggap bahwa negara dan masyarakat itu merupakan dua hal yang berbeda. Menurutnya negara adalah bentuk khusus dari asosiasi atau organisasai sosial The doctrine of the state Keluarga menurut Comte bukanlah masyarakat namun masyarakat merupakan kesatuan yang lebih luas yang terdiri dari sejumlah besar keluarga.
Teori sosiologi modern Teori struktural fungsionalisme Teori struktural konflik Teori konstruksionis
Teori struktural fungsionalisme Muncul dilatarbelakangi oleh perkembangan masyarakat yang dipengaruhi semangat renaissance. Dan menganggap masyarakat adalah statis, setiap elemen dalam masyarakat menyumbang stabilitas dan secara informal menjaga kesatuan dengan norma-norma, nilai-nilai, dan moralitas bersama.
Teori struktural konflik Teori konflik muncul sebagai respon dari struktural fungsionalisme. Teori ini lebih menaruh perhatian terhadap ketegangan, konflik, kegandrungan terhadap kerjadinya perubahan terhadap masyarakat.
Teori konstruksionis Teori ini di artikan sebagai sejumlah pernyataan yang terangkai secara sistematis, dan dapat digunakan untuk memberikan penjelasan tentang suatu fenomena atau gejala
Teori sosial postmodern Sosiologi postmodern cenderung menempatkan kebudayaan postmodern dalam konteks kapitalise yang terorganisasi, masyarakat konsumen dan produksi budaya masa.