ELEKTROKARDIOGRAFI JulitaLobo04@yahoo.com.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
BIOLISTRIK Heru santoso wahito nugroho
Advertisements

2. Kontrol rangsangan dan konduksi jantung
3. Elektrokardiogram normal Erkadius Kuliah PBL Blok 1.2 Minggu III/2010.
KELISTRIKAN DAN KEMAGNETAN DALAM TUBUH
ECG 12 LEAD.
EKG Tri Budi Laksono.
JANTUNG.
Sistem Kardiovaskuler
ANATOMY & PHYSIOLOGY CARDIVASCULAR SYSTEM
FISIOLOGI JANTUNG Ayu Prawesti. M.Kep.
Hana Nurhidayati U ( 12) Danawira Dipta (25 ) Rais Tsaubana (29 )
SISTEM PEREDARAN DARAH dan KARDIOVASKULAS
Pemakaian alat Nebulizer dan EKG
ELECTROCARDIOGRAF DERMAWAN D
Monitoring EKG Oleh : Emil Huriani.
Biofisika Muthiah Munawwarah.
Yuliana Laksmini Departemen Fisiologi FK UII
EKG NORMAL, IMA, ARITMIA YANG MENGANCAM NYAWA
Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Esa Unggul Pertemuan 11
WELCOME TO BIOLOGY WORLD Loading…………… Presented by Yuli Yanti.
DASAR-DASAR EKG Oleh: H. Asep Solihat.
ANATOMI & FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER
ARITMIA YANG MENGANCAM JIWA
E K G (LK-4A) Rendri Bayu Hansah Modul Penyakit Jantung Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang 1.
Anatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
KELISTRIKAN JANTUNG IRMA NUR AMALIA, M.KEP.
Heri Widiarso, S.Kep, Ns, MNur Bidang Perawatan RS Bethesda
ELEKTROKARDIOGRAM (EKG)
Azmila IB Desi sarly M.keb
Elektrokardiografi (EKG)
KELISTRIKAN DAN KEMAGNETAN DALAM TUBUH
A . R . I . T . M . I .A.
ALIRAN DARAH DAN TRANSPORTASI GAS
ANATOMI KARDIOVASKULER
RESPON FISIOLOGIS GANGGUAN FUNGSI JANTUNG
Basic ECG Course Nurses’ Symposium
SISTEM KARDIOVASKULAR
KONSEP DASAR EKG
1. Aktifitas listrik jantung
Dasar Dasar ELEKTROKARDIOGRAFI
BIOLISTRIK Kelistrikan dan Kemagnetan di Dalam Tubuh Manusia
Ananta Yandini Anggi Dwi Prasetyo khairul Wara Novia Desi Yana
FISIOLOGI KARDIOVASKULER
SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA
SISTEM KARDIOVASKULER
VENTRIKULAR FIBRILASI
SISTEM KARDIOVASKULER
Basic ECG Course PAQLIM
ELEKTROKARDIOGRAM.
ANATOMI FISIOLOGI JANTUNG
SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA
Siklus Jantung Rahmatina B. Herman.
Conducted by: Jusuf R. Sofjan,dr,MARS
POTENSIAL MEMBRAN SEL.
Aktivitas Mekanik Jantung Rahmatina B. Herman.
ANATOMI & FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASCULER
Ambulatory Electrocardiography
DI SUSUN OLEH : AMELIA LASIDO
Anatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
POTENSIAL AKSI DAN POTENSIAL MEMBRAN
TELEKOMUNIKASI ANALOG DAN DIGITAL
ANATOMI FISIOLOGI JANTUNG
Siklus Jantung Rahmatina B. Herman.
Faal Kardiovaskular FAIK AGIWAHYUANTO.
Elektrokardiogram (EKG)
EKG. ANATOMI JANTUNG PEMBULUH DARAH KORONER RCA LM LAD LCx.
Ari Setiyajati,S.Kep,Ns.,M.Kes. ELEKTROKARDIOGRAFI PENGERTIAN Elektrokardiografi adalah ilmu yg mempelajari aktivitas listrik jantung. Elektrokardigram.
SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA. Tujuan Pembelajaran Mendeskripsikan alat-alat peredaran darah pada manusia Menjelaskan proses peredaran darah pada manusia.
ELEKTRO KARDIOGRAFI. Elektrokardiografi : adalah ilmu yang mempelajari aktifitas listrik jantung. Elektrokardiograf : alat yang digunakan untuk melakukan.
KELISTRIKAN DAN KEMAGNETAN DALAM TUBUH Pertemuan ke-5.
Transcript presentasi:

ELEKTROKARDIOGRAFI JulitaLobo04@yahoo.com

Definisi EKG Elektro : listrik Kardio (Yunani) : jantung Gram (Yunani) : "menulis" Elektrokardiograf : alat untuk merekam aktivitas listrik jantung Elektrokardiogram : grafik hasil perekaman potensial listrik yang ditimbulkan oleh jantung

Manfaat EKG Aktivitas listrik siklus jantung dapat di rekam dan dipakai sebagai alat diagnostik Alat pemeriksaan penunjang Deteksi gangguan “kelistrikan” jantung : Hipertrofi Infark myocard Disritmia Gangguan elektrolit , Kalium

Dasar Perekaman EKG A. SISTEM KONDUKSI LISTRIK JANTUNG Jantung dapat melakukan fungsinya sebagai pompa atau melakukan kontraksi dengan baik. Hal ini disebabkan jantung memiliki 3 hal, yaitu: 1. Penghasil listrik sendiri yang otomatis ( pacemaker ). Jantung penghasil listrik otomatis ini terdiri atas 3 komponen yakni Nodus SA, Nodus AV dan serabut Purkinje. 2. Konduksi Listrik. Konduksi atau perambatan listrik yang terjadi di jantung secara sistematis dimulai dari Nodus SA, Nodus Av, His, cabang berkas kiri dan kanan serta berakhir di serabut purkinje. 3. Miokardium ( Otot – Otot Jantung ). ` Otot – otot jantung akan mengalami kontraksi bila terjadi perubahan muatan listrik di dalam sel miokard yang dinamakan depolarisasi, sedangkan peristiwa kembalinya muatan listrik di dalam sel – sel miokard menjadi keadaan seperti semula dinamakan repolarisasi.

Elektrokardiogram Fase depolarisasi ; bagian yang terjadi akibat penyebaran impuls Fase repolarisasi : bagian yang terjadi bila sel otot jantung kembali istrirahat Arah defleksi , ditentukan : Arah penyebaran impuls depolarisasi Letak elektroda

Hubungan arah impuls – defleksi elektrokardiogram Arah impuls depolarisasi Arah defleksi Gambar Menuju elektroda + Positif (ke atas) Menuju - meninggalkan Bifasik Meninggalkan elektroda + Negatif (ke bawah)

Sistem konduksi

...

Dasar Perekaman EKG Tubuh manusia mrp konduktor listrik yang baik Cairan dalam jaringan tubuh mengandung ion-ion Perbedaan potensial – ion berpindah Elektrode pada permukaan kulit merekam beda potensial Perubahan letak elektroda –> perubahan hasil perekaman

Waktu dan kecepatan EKG merekam perubahan aktivitas listrik dengan menggambar garis pada pita kertas yang bergerak.

Waktu dan kecepatan EKG Semua mesin EKG berjalan pada kecepatan standart dan menggunakan kertas kotak-kotak berukuran standart. Satu kotak besar (5 mm) mewakilkan 0,2 detik dab 200 milidetik (mdtk), sehingga ada lima kotak besar per detik atau 300 kotak besar per menit.

Gelombang dasar EKG

Gambaran umum EKG Aktivitas jantung yang terekam pada elektrokardiogram membentuk suatu seri gelombang dan komplek yang dinamai sebagai gelombang P, komplek QRS, gelombang T, dan gelombang U.

Gelombang P Merupakan gelombang awal hasil depolarisasi di kedua atrium. Normalnya kurang dari 0,12 detik dan tingginya (amplitudo) tidak lebih dari 0,3 mV. Gelombang P secara normal selalu defleksi positif (cembung ke atas) di semua sadapan dan selalu defleksi negatif (cembung ke bawah) di sadapan aVR.

Komplek QRS Merupakan gelombang kedua setelah gelombang P, terdiri atas gelombang Q-R dan atau S. Kompleks QRS merupakan hasil depolarisasi yang terjadi di kedua ventrikel yang dapat direkam oleh mesin EKG. Secara normal, lebar kompleks QRS adalah 0,06-0,12 detik dengan amplitudo bervarisi bergantung pada sadapan.

Gelombang Q Gelombang ini merupakan gelombang defleksi negatif setelah gelombang P. Secara normal, lebar tidak lebih dari 0,04 detik dan dalamnya kurang dari 45% atau 1/3 tinggi gelombang R.

Gelombang R Merupakan defleksi positif (ke atas) setelah gelombang P atau Q. Gelombang ini umumnya selalu positif di semua sadapan, kecuali aVR. Penampakannya di sadapan V1 dan V2 kadang-kadang kecil atau tidak ada, tetapi hal ini masih normal.

Gelombang S Merupakan defleksi negatif (ke bawah) setelah gelombang R atau Q. Secara normal, gelombang S berangsur-angsur menghilang pada sadapan V1-V6. Gelombang ini sering terlihat lebih dalam di sadapan V1 dan aVR, dan hal ini merupakan hal yang normal.

Interval PR Merupakan hasil repolarisasi di kedua ventrikel. Normalnya, positif (ke atas) dan inverted (terbalik) di aVR.

Interval QT Merupakan garis horizontal yang yang diawalai gelombang Q sampai akhir gelombang T. Interval ini merupakan waktu yang diperlukan ventrikel dari awal terjadinya depolarisasi sampai akhir repolarisasi. Panjang interval QT bervariasi bergantung pada frekuensi jantung (heart rate, HR) perhitungan dari QTc (QT correction) ini dapat dibantu dengan menggunakan alat nomogram atau dengan formulasi sebagai berikut:

atau

Segmen ST Merupakan garis horizontal setelah akhir QRS sampai awal gelombang T. Segmen ini merupakan waktu depolarisasi ventrikel yang masih berlangsung sampai dimulainya awal repolarisasi ventrikel. Normalnya, sejajar isoelektris. Segmen ST naik di atas isoelektris dinamakan ST depresi. ST elevasi dapat menunjukan adanya suatu infark miokard dan ST depresi menunujukan adanya iskemik miokard.

Nonton yukk....

Nonton lagi....

Sadapan EKG Sadapan Prekordial Merupakan sadapan V1, V2, V3, V4, V5, dan V6 yang ditempatkan secara   langsung di dada.

V1 : Sela iga (ICS) 4 pada aris sternalis dextra V2 : Sela iga (ICS) 4 pada garis sternalis sinistra V3 : Terletak diantara V2 dan V4 V4 : Sela iga (ICS) 5 pada garis midclavikula sinistra V5 : Garis axila anterior sejajar dengan V4 V6 : garis axila tengah sejajar dengan V4 V7 : garis axila posterior sejajar dengan V4 V8 : garis scapula posterior sejajar dengan V4 V9 : batas kiri dari kolumna vertebra sejajar dengan V4

Sadapan Bipolar, Merekam perbedaan potensial dari 2 elektroda, yang ditandai dengan angka romawi I, II dan III Sandapan I :  merekam beda potensial antara tangan kanan (RA) yang  bermuatan negatif (-) tangan kiri bermuatan positif (+). Sandapan II :  merekam beda potensial antara tangan kanan (-) dengan kaki   kiri (LF) yang bermuatan (+) Sandapan III : merekam beda potensial antara tangan kiri (LA) yang  bermuatan (-) dan kaki kiri (+). 

Sandapan Unipolar avr :   merekam potensial listrik pada tangan kanan (RA) yang bermuatan (+), dan elektroda (-) gabungan  tangan kiri dan kaki kiri membentuk elektroda indifiren. aVL :    merekam potensial listrik pada tangan kiri (LA) yang bermuatan (+), dan  muatan (-) gabungan  tangan kanan dan kaki kiri membentuk elektroda  indifiren. aVF :  merekam potensial listrik pada kaki kiri (LF) yang bermuatan (+) dan elektroda (-) dari gabungan tangan kanan dan kaki kiri membentuk elektroda indifiren.  

OBRIGADO Selamat belajar JffL