Bank dan Lembaga Keuangan Stanty Aufia Rachmat, SE. MM
Bank Sentral/Bank Indonesia (BI) 3 Memahami fungsi dan tugas dari Bank Indonesia sebagai Otoritas Moneter dan kedudukannya dengan pemerintah pusat Bank Sentral/ Bank Indonesia (BI) Tujuan Bank Indonesia Tugas Bank Indonesia Bank Indonesia sebagai Lender of the Resort Kebijakan nilai tukar 2 x sks x 50menit Sumber
Tujuan Bank Indonesia Tujuan Tunggal mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Kestabilan nilai rupiah ini mengandung dua aspek , yaitu kestabilan nilai mata uang terhadap barang dan jasa kestabilan terhadap mata uang Negara lain.
Tugas dan Fungsi Bank Indonesia Untuk mencapai tujuan tersebut Bank Indonesia didukung oleh tiga pilar yang merupakan tiga bidang tugasnya ; 1. menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter 2. mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran 3. stabilitas sistem keuangan
Tugas Bank Indonesia Pilar 1 : menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter Sebagai otoritas moneter, BI menetapkan dan melaksanakan kebijakan moeter untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Mengatur dan menjamin kelancaran suplai sesuai kebutuhan. Arah kebijakan didasarkan pada sasaran laju inflasi yang ingin dicapai dengan memperhatikan berbagai sasaran ekonomi makro lainnya (selain bank). Implementasi menetapkan suku bunga (BI Rate) Perkembangan indikator tersebut dikendalikan melalui : operasi pasar terbuka, penentuan tingkat diskonto, dan penetapan cadangan wajib minimum bagi perbankan.
Operasi Pasar Terbuka (OPT) Dilaksanakan untuk mempengaruhi likuiditas rupiah di pasar uang, yang pada gilirannya akan mempengaruhi tingkat suku bunga. OPT dilakukan dengan dua cara penjualan sertifikat Bank Indonesia dan Intervensi Rupiah. Penjualan SBI dilakukan melalui lelang sehingga tingkat diskonto yang terjadi benar-benar mencerminkan kondisi likuiditas pasar uang Intervensi yang dilakukan BI adalah untuk menyesuaikan kondisi pasar, baik likuiditas maupun tingkat suku bunga. Intervensi rupiah, dimana BI melakukan penjualan surat berharga Negara, menjual dollar ataupun rupiah, term deposit valas, swap valas instrumen2 moneter di pasar domestic.
Penetapan Cadangan Wajib Minimum Kebijakan ini mewajibkan setiap bank mencadangkang sejumlah aktiva lancar yang besarnya adalah persentasi tertentu dari kewajiban segeranya. Saat ini, kebijakan ini tertuang dalam ketentuan Giro Wajib Minimum(GWM) sebesar 5% dari dana pihak ketiga yang diterima bank, yang wajib dipelihara dalam rekening bank yang bersangkutan di BI
Bank Indonesia sebagai Lender of The Resort Bank Indonesia juga berfungsi sebagai lender of the resort dimana BI merupakan tempat bagi para bank-bank di Indonesia yang mengalami kesulitan likuiditas jangka pendek dalam memberikan kredit atau pembiayaan kepada bank yang membutuhkan. Pinjaman tersebut berjangka waktu 90 hari, dan wajib memberikan agunan yang berkualitas tinggi serta mudah dicairkan dengan nilai sekurang- kurangnya sama dengan jumlah pinjaman.
Kebijakan Nilai Tukar Nilai tukar biasa disebut KURS Nilai tukar yang stabil diperlukan untuk terciptanya iklim yang kondusif bagi peningkatan kegiatan dunia usaha. Secara garis besar, sejak tahun 1970, Indonesia telah menetapkan tiga sistem nilai tukar, yaitu 1. sistem nilai tukar tetap (1970 – 1978) 2. sistem nilai tukar mengambang terkendali (1978) 3. sistem nilai tukar mengambang bebas (free floating exchange rate system) sejak 14 Agustus 1997
Tugas Bank Indonesia Pilar 2 : Mengatur dan Menjaga Kelancaran Sistem Pembayaran Melaksanakan dan memberikan persetujuan dan izin atas penyelenggaraan jasa sistem pembayaran. Mengatur sistem kliring antar bank. Menetapkan penggunaan alat pembayaran. Mengeluarkan dan mengedarkan uang rupiah serta mencabut, menarik dan memusnahkan uang dari peredaran, termasuk memberikan penggantian dengan nilai yang sama.
Tugas Bank Indonesia Pilar 3 : Stabilitas sistem keuangan Dalam menjalankan tugas ini ditetapkan oleh pemerintah dengan bantuan dewan moneter. Dewan moneter ini terdiri atas 3 anggota, yaitu mentri yang membidangi keuangan dan perekomomian serta Gubernur BI. Sebagai otoritas moneter, perbankan dan sistem pembayaran, tugas utama Bank Indonesia tidak saja menjaga stabilitas moneter, namun juga stabilitas sistem keuangan (perbankan dan sistem pembayaran). Keberhasilan Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas moneter tanpa diikuti oleh stabilitas sistem keuangan, tidak akan banyak artinya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Tugas Bank Indonesia Pilar 3 : Stabilitas sistem keuangan 5 peran utama Bank sentral dalam menjaga stabilitas sistem keuangan : Melalui instrument suku Bunga dalam operasi pasar terbuka. Kebijakan mengenai suku bunga yang ketat akan mengakibatkan kecendrungan mematikan sektor ekonomi. Sehingga pemerintah sudah menerapkan inflation targeting framework. memiliki peran vital dalam menciptakan kinerja lembaga keuangan yang sehat, khususnya perbankan.
Tugas Bank Indonesia Pilar 3 : Stabilitas sistem keuangan memiliki kewenangan untuk mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran. Salah satunya adalah menerapkan sistem pembayaran yang bersifat real time atau dikenal dengan nama sistem RTGS (Real Time Gross Settlement) yang dapat lebih meningkatkan keamanan dan kecepatan sistem pembayaran. Melalui fungsinya dalam riset dan pemantauan, BI dapat mengakses informasi yang mengancam stabilitas ekonomi. Melalui jaring keamaan dan sistem pembayaran, melalui fungsi bank sentral sebagai Lender of the last resort.
Kebijakan Nilai Tukar Nilai tukar mata uang atau yang sering disebut dengan kurs adalah harga satu unit mata uang asing dalam mata uang domestik atau dapat juga dikatakan harga mata uang domestik terhadap mata uang asing. contoh nilai tukar (NT) Rupiah terhadap Dolar Amerika (USD) adalah harga satu dolar Amerika (USD) dalam Rupiah (Rp), atau dapat juga sebaliknya diartikan harga satu Rupiah terhadap satu USD. Apabila nilai tukar didefinisikan sebagai nilai Rupiah dalam valuta asing dapat diformulasikan sebagai berikut: NTIDR/USD =Rupiah yang diperlukan untuk membeli 1 dolar Amerika (USD) NTIDR/YEN = Rupiah yang diperlukan untuk membeli 1 yen Jepang
Lanjutan Misalnya, nilai tukar satu dolar Amerika (USD) terhadap mata uang Rupiah sebesar Rp8.500. Apabila nilai tukar satu USD berubah menjadi Rp9.000, maka nilai tukar rupiah mengalami penurunan atau depresiasi. Sebaliknya apabila nilai tukar 1 USD berubah menjadi sebesar Rp8.000, maka nilai tukar rupiah mengalami peningkatan atau apresiasi
Faktor-factor yang mempengaruhi nilai tukar 3 factor utama yang mempengaruhi permintaan valuta asing Faktor pembayaran impor Faktor aliran modal keluar Kegiatan spekulasi Catatan : Semakin tinggi impor barang dan jasa, maka semakin besar permintaan terhadap valuta asing sehingga nilai tukar akan cenderung melemah. Sebaliknya, jika impor menurun, maka permintaan valuta asing menurun sehingga mendorong menguatnya nilai tukar, dengan asumsi faktor-faktor lainnya tidak berubah (ceteris paribus). Asumsi ini juga berlaku untuk aliran modal keluar/masuk dan ekspor.
lanjutan 2 factor utama yang mempengaruhi penawaran valuta asing Penerimaan hasil ekspor Aliran modal masuk Catatan : Spekulan valuta asing adalah pelaku di pasar valas yang bertujuan mendapatkan keuntungan dari melemahnya nilai rupiah.
Tugas Apa yang dimaksud dengan Bank Sentral, bank sirkulasi dan bank to bank, jelaskan dimana letak perbedaannya. Sebutkan dan jelaskan alat/instrument kebijaksanaan moneter. Siapa saja yang termasuk kedalam Jaringan Pengaman Sistem keuangan. Apa itu sistem moneter internasional. Jelaskan apa itu Kurs tetap, Kurs Mengambang Terkendali, dan Kurs Mengambang Bebas.