RENCANA KERJA REKAYASA MODEL I PERTEMUAN 3

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
REKAYASA PERANGKAT LUNAK (Software Engineering) Eka Ismantohadi
Advertisements

Manajemen Operasional (Seleksi dan desain produk)
MANAJEMEN DESAIN Desain Produk Industri Universitas Pembangunan Jaya
Interaksi Manusia dan Komputer
Pengendalian Mutu Agroindustri
PENGUNAAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT dalam SINGULASI ANALISIS PROSES
PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
Human Computer Interaction
Pertemuan 26 PERANCANGAN LANJUT
PROSES-PROSES PERANGKAT LUNAK
SIKLUS PRODUKSI.
SIKLUS PRODUKSI BAB 6 PERTEMUAN 11.
Manajemen Proyek Web.
Aspek Produk Kunci pertumbuhan dan kelangsungan hidup perusahaan adalah dengan Tambahkan dari PTI Hari purnomo hal 29 dst (bab 2) mengembangkan produk.
PriNciples That Guide Practice
Disusun oleh : Rifki Azis Setiawan
Interaksi Manusia & Komputer Desain
Pengelolaan Proyek Sistem Informasi
Rekayasa Perangkat Lunak Model Proses PL
Rekayasa Perangkat Lunak
STUDI KELAYAKAN BISNIS
Perancangan Produk Baru dalam Perspektif Supply Chain Management
PERANCANGAN INTERFACE USER
ANALISIS DAN PERANCANGAN PERUSAHAAN
PENDAHULUAN Ekonomi Teknik
Proses Design Interface (Perancangan Tampilan)
NAMA. : Deny Ismanto, S. E. MATA KULIAH. : Metodologi Penelitian,
INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER
Target costing & the theory of constraints
RINGKASAN MANAJEMEN STRATEGIK & PERUBAHAN
PRODUK DAN PENETAPAN HARGA
Manajemen Desain.
Proses Dari Desain Interaksi
DOKUMENTASI DALAM SISTEM INFORMSI AKUNTANSI
KEWIRAUSAHAAN ANGGIA PARAMITA PUTI KENCANA, SE, MSM Fakultas Ekonomi
PERTEMUAN 2 Proses Pengembangan Perangkat Lunak
STUDI KELAYAKAN BISNIS
Pertemuan 5 E-Business Startegi E-Business
Proses Pengembangan Database
PERTEMUAN VIII Pra-Syarat Aspek Teknis dan Teknologi
Pertemuan Kedua Pendahuluan
#3. Perancangan produk baru dalam perspektif supply chain management
OSKAR JUDIANTO SSn., MM., MDs. FAKULTAS DESAIN dan INDUSTRI KREATIF
ASPEK TEKNIK & TEKNOLOGI
MANAJEMEN MUTU PROYEK.
Laba Kompetitif.
JAMINAN KUALITAS PERANGKAT LUNAK (SOFTWARE QUALITY ASSURANCE)
12 Studi Kelayakan Bisnis Aspek Ekonomi, Sosial & Budaya
HAZARD MANAGEMENT Keselamatan Kerja.
OSKAR JUDIANTO SSn., MM., MDs. FAKULTAS DESAIN dan INDUSTRI KREATIF
OSKAR JUDIANTO SSn. MM. MDs.
Ergonomi dalam tingkat kebutuhan OSKAR JUDIANTO SSn. MM. MDs.
OSKAR JUDIANTO SSn., MM., MDs. FAKULTAS DESAIN dan INDUSTRI KREATIF
BENTUK BENDA DASAR BERTEKSTUR PERTEMUAN 4
OSKAR JUDIANTO SSn., MM., MDs. FAKULTAS DESAIN dan INDUSTRI KREATIF
Teknologi Pangan.
Target costing & the theory of constraints
RANCANGAN PRODUK DAN PROSES (PROCESS AND PRODUCT DESIGN)
OSKAR JUDIANTO SSn., MM., MDs. FAKULTAS DESAIN dan INDUSTRI KREATIF
PERSIAPAN REKAYASA MODEL I PERTEMUAN 4 OSKAR JUDIANTO SSn., MM., MDs.
OSKAR JUDIANTO SSn., MM., MDs. FAKULTAS DESAIN dan INDUSTRI KREATIF
MANAJEMEN PROYEK Pengantar.
Modul 6 PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN
DWI PURNOMO – Pengembangan Produk DWI PURNOMO –
PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN
STUDI KELAYAKAN BISNIS
ABSTRAK Pengolahan pangan pada industri komersial antara lain bertujuan untuk memperpanjang masa simpan. Umur simpan merupakan salah satu persyaratan yang.
Mengembangkan dan Menetapkan Harga Produk
Sistem Informasi Manufaktur/ SIMA Eka Yuniar. SAP 1. Pengertian Sistem 2. Pengertian Informasi 3. Pengertian Sistem Informasi 4. Pengertian Manufaktur.
Transcript presentasi:

RENCANA KERJA REKAYASA MODEL I PERTEMUAN 3 OSKAR JUDIANTO SSn., MM., MDs. DESAIN PRODUK FAKULTAS DESAIN dan INDUSTRI KREATIF

Materi Sebelum UTS 01. Pengantar Rekayasa Model I 02. Rekayasa Model I di bidang Profesional 03. Rencana kerja Rekayasa Model I 04. Persiapan Rekayasa Model I 05. Alat-alat Pembuatan Rekayasa Model I 06. Material Pembuatan Rekayasa Model I 07. Bidang keilmuan yang berkaitan

Materi Setelah UTS 08. Rekayasa Model dalam Industri 09. Bentuk Model sederhana 10. Bentuk Model sederhana lanjutan 11. Bentuk Model sederhana Akhir 12. Bentuk Model tingkat menegah 13. Bentuk Model tingkat menegah lanjutan 14. Bentuk Model tingkat menegah Akhir

Rencana kerja rekayasa model a. Pendefinisian produk:  Merupakan penerjemahan konsep teknikal yang berhubungan dengan kebutuhan dan perilaku konsumen kedalam bentuk perancangan termasuk aspek hukum produk dan aspek hukum yang melibatkan keamanan dan perlindungan terhadap konsumen. b. Working model:  Dibuat tidak harus mempresentasikan fungsi produk secara keseluruhan dan dibuat pada skala yang seperlunya saja untuk membuktikan konsep dari pembuatan produk dan menemukan hal-hal yang tidak sesuai dengan konsep yang telah dibuat. Working model juga dibangun untuk menguji parameter fungsional dan membantu perancangan prototipe rekayasa.

c. Prototipe rekayasa (engineering prototype):  Dibuat seperti halnyaworking model namun mengalami perubahan tingkat kompleksitas maupun superioritas dari working model, dibangun mencapai tingkat kualitas teknis tertentu agar dapat diteruskan menjadi prototipe produksi atau untuk dilanjutkan pada tahapan produksi. Prototipe rekayasa ini dibuat untuk keperluan pengujian kinerja operasional dan kebutuhan rancangan sistem produksi. d. Prototipe produksi (production prototype):  Bentuk yang dirancang dengan seluruh fungsi operasional untuk menentukan kebutuhan dan metode produksi dibangun pada skala sesungguhnya dan dapat menghasilkan data kinerja dan daya tahan produk dan part-nya.

e. Qualified production item: Dibuat dalam skala penuh berfungsi secara penuh dan diproduksi pada tahap awal dalam jumlah kecil untuk memastikan produk memenuhi segala bentuk standar maupun peraturan yang diberlakukan terhadap produk tersebut biasanya untuk diuji-cobakan kepada umum. Untuk mematangkan produk yang hendak diproduksi secara komersil, maka produk perlu memasuki pasar untuk melihat ancaman-ancaman produk yang terjadi; misal: keamananan, regulasi, tanggung jawab, ketahanan dan kerusakan (wear–and–tear), pelanggaran, siklus break even dan polusi, dan konsekuensinya diperlukan peningkatan program pemasaran.

f. Model:  Merupakan alat peraga yang mirip produk yang akan dibangun (look–like–models). Secara jelas menggambarkan bentuk dan penampilan produk baik dengan skala yang diperbesar, 1:1, atau diperkecil untuk memastikan produk yang akan dibangun sesuai dengan lingkungan produk maupun lingkungan user. Prototipe adalah bentuk efektif dalam mengkomunikasikan konsep produk namun jangan sampai menyerupai bentuk produk sebenarnya karena mengandung resiko responden akan menyamakannya dengan produk akhir.

Model mesin

HD V4 PROTOTIPE ENGINE