BAHAYA POTENSIAL K3 DI RUMAH SAKIT

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
GANGGUAN PADA KESEHATAN DAN DAYA KERJA
Advertisements

dr Roslaili Rasyid M.Biomed
PRINSIP DASAR PENCEGAHAN
Anita Istiningtyas, S.Kep., Ns
PENYAKIT AKIBAT KERJA.
FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL YANG BERHUBUNGAN DENGAN KESEHATAN
DAMPAK PADA KUALITAS UDARA
Abi Drs.Oan Hasanuddin S,Ag.RO.Akp.MA.M Kester
PENCEMARAN UDARA OLEH : NARA ISWARI (10) RIDHO YURIO K. (16) ROSELINA ARUM. A (19) YULIANA EVITA N. (31)
SANITASI RUMAH SAKIT PENDAHULUAN
Eksim: Gejala, Penyebab, Pengobatan dan Pencegahan
UNIVERSAL PRECAUTIONS
DAN SAMPLING POLUTAN UDARA Program S-2 Ilmu Lingkungan
HOST, AGENT & ENVIRONMENT
PENYAKIT AKIBAT KERJA PUTRI HANDAYANI, SKM..
Infection Control Oleh : YESSY PUSPASARY.
KESEHATAN KERJA Ayu C.Noviana. SKDI 2012 SKDI (disahkan)-1.pdf Hal 39,70,90.
UNDANG-UNDANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
KESEHATAN LINGKUNGAN DASAR
Urgensi dan Prinsip Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertemuan I
Proses Industri dan Keselamatan kerja
SISTEM RUJUKAN PELAYANAN KESEHATAN
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
RUMAH SEHAT.
KESEHATAN DAN LINGKUNGAN KERJA
MASALAH RACUN DAN KERACUNAN DALAM SEKTOR INDUSTRI, RUMAH SAKIT , DAN RUMAH TANGGA Oleh: Kelompok 3 GRACELLA RIZKA HIDAYATI NADIAH ANGGARAINI FARID.
Toksikologi inhalasi dan dampaknya
PENYAKIT AKIBAT KERJA PUTRI HANDAYANI, SKM..
MENERAPKAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SERTA LINGKUNGAN
POLUSI DAN LIMBAH PADA LINGKUNGAN KERJA
Defnisi Limbah DAN RUANG LINGKUP
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertemuan II
Mengidentifikasi dan menilai mutu pangan
ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) KELAS XI SEMESTER GANJIL TP. 2015/2016
Oleh: SYAFRIANI, SKM, M.KES Epidemiologi STIKES TUANKU TAMBUSAI RIAU
Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH
SANITASI LINGKUNGAN OLEH : ISWADI, M.Pd.
PSIKOLOGI KESEHATAN : PENYAKIT AKIBAT KERJA
KESEHATAN KERJA.
DASAR-DASAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
Infeksi Nosokomial.
BAHAYA DAN RESIKO KESEHATAN
Urgensi dan Prinsip Keselamatan dan Kesehatan Kerja
DINAMIKA MEDIA TRANSMISI PENYAKIT
Nama kelompok : 1. Berliana Nugraheni 2. Beatrico Lyo 3
UNIVERSAL PRECAUTION Sutanta,S.Kep., Ns., M.Kes.
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3).
IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENILAIAN RISIKO (IBBR) =
PERUNDANG-UNDANGAN SANITASI PERMUKIMAN DAN TEMPAT-TEMPAT UMUM
HUKUM PERBURUHAN (PERTEMUAN VII) KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
PENCEMARAN LINGKUNGAN
18 DIABETES DAN ALERGI KULIT SEMBUH OLEH BIOSPRAY
PERATURAN PERUNDANGAN KESEHATAN KERJA
KESEHATAN LINGKUNGAN KERJA
UPAYA KESEHATAN KERJA.
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Dinar Perbawati Abdul Aziz Azari Dian Septivita
Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH
(SANITASI, HIGIENIS, DAN
Aspek Mikrobiologi dalam Pencegahan dan Penanggulangan Infeksi Nosokomial.
SANITASI MAKANAN & MINUMAN A.M.FADHIL HAYAT. PENGERTIAN Makanan (WHO): semua substansi yg diperlukan oleh tubuh, kecuali air dan obat2an dan substansi.
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertemuan
PENYAKIT AKIBAT KERJA.
PEMCEMARA N LINGKUNGA N. Perhatikan gambar dibawah ini.
Dr dr Purwanto AP SpPK(K) Studi kasus rumah sakit.
KLASIFIKASI BAHAN BUANGAN UDARA
 Merupakan penyakit yang sangat menular pada sistem pernapasan hewan babi yang disebabkan oleh Influenza Type A subtype H1N1.  Tingkat kematian pada.
{ LINGKUNGAN DAN MANUSIA TERHADAP KESELAMATAN PASIEN Yuhana Damantalm, S.Kep.,Ns. M.Erg.
Keamanan Pangan. – Keamanan Pangan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan fisik yang.
LIMBAH MEDIS PROSES PENGELOLAAN By Masayu Delta,SST.M.Kes.
Transcript presentasi:

BAHAYA POTENSIAL K3 DI RUMAH SAKIT Disampaikan pada Bimbingan Teknis Tingkat Nasional K3 Rumah Sakit Di Grage Ramayana Hotel Yogyakarta Tanggal, 29 April 2015 08/09/2018

KARAKTERISTIK PELAYANAN KESEHATAN Bidang pekerjaan dg tingkat keterlibatan manusia yg tinggi  padat karya (peg. RS, dan peg. luar RS) Terbukanya akses bagi bukan pekerja dg leluasa (kel. pasien, pengunjung, masyarakat sekitar). Peralatan yg kompleks dg tekonologi tinggi  padat modal. Kegiatan yang terus menerus selama 24 jam dan 7 hari seminggu  intensitasny tinggi 08/09/2018

PEKERJA YANG TERLIBAT Padat karya Profesi kesehatan Tenaga teknis Laboratorium Farmasi Administratif Rumah Tangga Kebersihan dll. Padat karya 08/09/2018

KELOMPOK BAHAYA POTENSIAL bahaya kimiawi, dan bahaya sensitisasi alergi, bahaya biologis/infeksi, bahaya fisik, bahaya potensial ergonomik dan psikologis. 08/09/2018

Ruang Rawat Ruang Operasi or when processing instruments. 08/09/2018

Bahaya Golongan Fisik Bahaya Fisik: Kebisingan Tekanan panas Suhu dingin Getaran Tekanan udara Elektromagnetik 08/09/2018

Bahaya Golongan Kimia Senyawa organik Uap senyawa organik, penggunaan senyawa bahan pembersih, pestisida, penggunaan bahan cat, dan bahan perekat: alkohol, senyawa aldehid (glutaraldehid, formaldehid), dan etilenoksida. Pencemar lain adalah senyawa aromatik, glikol, dan haloaromatik. Fenol (carbolic acid) sering digunakan sebagai desinfektan. 08/09/2018

Bahaya Golongan Kimia Senyawa yang sering ditemukan terkait dengan kualitas udara ruangan Rumah Sakit: Ozon, NOx, SOx, dan CO. 08/09/2018

Bahaya Golongan Kimia Partikulat Partikulat respirabel yang paling dominan adalah asap rokok. Debu yang berasal dari luar ruangan, seperti dari jalan raya, ataupun debu kegiatan konstruksi. Debu ruangan juga merupakan partikel yang dapat membawa jenis tungau, serpihan kulit, aeroallergen dan juga deposit pestisida. 08/09/2018

Bahaya Golongan Kimia Partikulat bahan farmasi: Merkuri Reaksi alergi Gangguan pernapasan akibat klorin dan kloramin. Merkuri Metil metakrilat banyak digunakan di bidang ortopedi, dan protesa. Gas anestesi halothane dan nitrogen oksida 08/09/2018

Serat (fibers) Untuk kelompok serat ini, yang perlu menjadi perhatian adalah serat asbes. Asbes mempunyai sifat yang stabil, dan hanya akan menjadi serat yang terdispersi di udara, pada saat pembongkaran Fiberglas Bahan tekstil 08/09/2018

Gangguan kesehatan Insidensi dermatitis iritan pada tangan paling sering ditemukan pada pekerja kebersihan. Prevalensi dermatitis kontak iritan kumulatif tangan yang diteliti pada 107 responden pekerja kebersihan rumah sakit tersebut mencapai 65,4% (Ginting, 2004). Ggn lain: Occupational Asthma, sistem reproduksi, keganasan/ cancer, dll 08/09/2018

Bahaya Biologi Bahaya Biologi: Bakteri Virus Jamur dan Patogen lainnya 08/09/2018

Sumber bioaerosol adalah kapang, jamur, protozoa, dan virus. Sumber tersebut menimbulkan bahan-bahan alergen, patogen, dan toksin di lingkungan. Bagian tubuh dan kotoran tungau, debu rumah (Dermatophagoides spp.) adalah alergen kuat pada sebagian orang. Virus measles, mump, rubella, varicella, tularemia dan HIV. virus flu burung, dan SARS HIV terutama perawat, dan petugas laboratorium klinik (HPA, 2003). 08/09/2018

Virus hepatitis B Virus hepatitis C Petugas kesehatan di puskesmas kecamatan di Jakarta Timur menunjukkan prevalensi mencapai 4,4% pengidap HBsAg (Hudoyo,2004). Virus hepatitis C Risiko penularan hepatitis C ini tergantung pada frekuensi terkena darah dan produk darah, dan tertusuk jarum. 08/09/2018

Bahaya kelompok psikososial Pekerjaan: jenis kerja, irama kerja dll (underload, overload, monoton) Teman kerja: hubungan kerja (vertikal / horizontal) Sistem organisasi: jenjang karier, disiplin, dll Gangguan mental emosional terjadi pada 17,7% perawat di RS berhubungan dengan tugas rawat inap, adanya keterpaksaan peran, tanggung jawab, pengembangan karier, beban kuantitatif, dan konflik peran (Suwarni E, 1998). 08/09/2018

Pengaruh Psikososial Prevalensi insomnia manifest adalah 33,3%. Perawat di 4 rumah sakit di Jakarta yang bekerja gilir, mempunyai risiko menderita Insomnia 2,3 kali lebih besar dibanding yang tidak kerja gilir (Rachman TM, 2002) Penurunan kewaspadaan pada 71,1% yg terkait beban kerja berlebih (Wahyuni ES, 2004) Hipertensi hampir 2 kali lebih tinggi dng adanya ketaksaan peran (Untari, 2006) 08/09/2018

Ergonomi Pekerjaan dengan VDU Posisi pemeriksaan dan tindakan medis Perawatan pasien Angakat dan angkut perlengkapan. Pelatihan K3 di RS (DepKes RI. Dit Kesja) 08/09/2018

Kecelakaan Kerja Issue terbesar adalah tertusuk jarum Rata-rata pekerja kesehatan yg tertusuk jarum adalah antara 0,64 kali per orang per tahun (di negara- negara Eropa) sampai dengan 4,68 kali per orang per tahun (Mesir, Pakistan). Pekerja kesehatan tertusuk jarum terkontaminasi hepatitis C, hepatitis B, dan HIV secara berturut- turut tidak kurang dari 926.000 kasus, 2.100.000 kasus, dan 327.000 kasus (WHO, 2003) Belum ada data mengenai insidensi tertusuk jarum pada pekerja kesehatan di Indonesia. Di Jakarta Timur, dari mereka yang HBsAg (+) 84,2% mempunyai riwayat tertusuk jarum bekas (Hudoyo, 2004) 08/09/2018

Bagaimana Rumah Sakit Anda ????? Perlu Manajemen Risiko K3 RS??? 08/09/2018

Terima kasih .....! 08/09/2018