BAHAYA POTENSIAL K3 DI RUMAH SAKIT Disampaikan pada Bimbingan Teknis Tingkat Nasional K3 Rumah Sakit Di Grage Ramayana Hotel Yogyakarta Tanggal, 29 April 2015 08/09/2018
KARAKTERISTIK PELAYANAN KESEHATAN Bidang pekerjaan dg tingkat keterlibatan manusia yg tinggi padat karya (peg. RS, dan peg. luar RS) Terbukanya akses bagi bukan pekerja dg leluasa (kel. pasien, pengunjung, masyarakat sekitar). Peralatan yg kompleks dg tekonologi tinggi padat modal. Kegiatan yang terus menerus selama 24 jam dan 7 hari seminggu intensitasny tinggi 08/09/2018
PEKERJA YANG TERLIBAT Padat karya Profesi kesehatan Tenaga teknis Laboratorium Farmasi Administratif Rumah Tangga Kebersihan dll. Padat karya 08/09/2018
KELOMPOK BAHAYA POTENSIAL bahaya kimiawi, dan bahaya sensitisasi alergi, bahaya biologis/infeksi, bahaya fisik, bahaya potensial ergonomik dan psikologis. 08/09/2018
Ruang Rawat Ruang Operasi or when processing instruments. 08/09/2018
Bahaya Golongan Fisik Bahaya Fisik: Kebisingan Tekanan panas Suhu dingin Getaran Tekanan udara Elektromagnetik 08/09/2018
Bahaya Golongan Kimia Senyawa organik Uap senyawa organik, penggunaan senyawa bahan pembersih, pestisida, penggunaan bahan cat, dan bahan perekat: alkohol, senyawa aldehid (glutaraldehid, formaldehid), dan etilenoksida. Pencemar lain adalah senyawa aromatik, glikol, dan haloaromatik. Fenol (carbolic acid) sering digunakan sebagai desinfektan. 08/09/2018
Bahaya Golongan Kimia Senyawa yang sering ditemukan terkait dengan kualitas udara ruangan Rumah Sakit: Ozon, NOx, SOx, dan CO. 08/09/2018
Bahaya Golongan Kimia Partikulat Partikulat respirabel yang paling dominan adalah asap rokok. Debu yang berasal dari luar ruangan, seperti dari jalan raya, ataupun debu kegiatan konstruksi. Debu ruangan juga merupakan partikel yang dapat membawa jenis tungau, serpihan kulit, aeroallergen dan juga deposit pestisida. 08/09/2018
Bahaya Golongan Kimia Partikulat bahan farmasi: Merkuri Reaksi alergi Gangguan pernapasan akibat klorin dan kloramin. Merkuri Metil metakrilat banyak digunakan di bidang ortopedi, dan protesa. Gas anestesi halothane dan nitrogen oksida 08/09/2018
Serat (fibers) Untuk kelompok serat ini, yang perlu menjadi perhatian adalah serat asbes. Asbes mempunyai sifat yang stabil, dan hanya akan menjadi serat yang terdispersi di udara, pada saat pembongkaran Fiberglas Bahan tekstil 08/09/2018
Gangguan kesehatan Insidensi dermatitis iritan pada tangan paling sering ditemukan pada pekerja kebersihan. Prevalensi dermatitis kontak iritan kumulatif tangan yang diteliti pada 107 responden pekerja kebersihan rumah sakit tersebut mencapai 65,4% (Ginting, 2004). Ggn lain: Occupational Asthma, sistem reproduksi, keganasan/ cancer, dll 08/09/2018
Bahaya Biologi Bahaya Biologi: Bakteri Virus Jamur dan Patogen lainnya 08/09/2018
Sumber bioaerosol adalah kapang, jamur, protozoa, dan virus. Sumber tersebut menimbulkan bahan-bahan alergen, patogen, dan toksin di lingkungan. Bagian tubuh dan kotoran tungau, debu rumah (Dermatophagoides spp.) adalah alergen kuat pada sebagian orang. Virus measles, mump, rubella, varicella, tularemia dan HIV. virus flu burung, dan SARS HIV terutama perawat, dan petugas laboratorium klinik (HPA, 2003). 08/09/2018
Virus hepatitis B Virus hepatitis C Petugas kesehatan di puskesmas kecamatan di Jakarta Timur menunjukkan prevalensi mencapai 4,4% pengidap HBsAg (Hudoyo,2004). Virus hepatitis C Risiko penularan hepatitis C ini tergantung pada frekuensi terkena darah dan produk darah, dan tertusuk jarum. 08/09/2018
Bahaya kelompok psikososial Pekerjaan: jenis kerja, irama kerja dll (underload, overload, monoton) Teman kerja: hubungan kerja (vertikal / horizontal) Sistem organisasi: jenjang karier, disiplin, dll Gangguan mental emosional terjadi pada 17,7% perawat di RS berhubungan dengan tugas rawat inap, adanya keterpaksaan peran, tanggung jawab, pengembangan karier, beban kuantitatif, dan konflik peran (Suwarni E, 1998). 08/09/2018
Pengaruh Psikososial Prevalensi insomnia manifest adalah 33,3%. Perawat di 4 rumah sakit di Jakarta yang bekerja gilir, mempunyai risiko menderita Insomnia 2,3 kali lebih besar dibanding yang tidak kerja gilir (Rachman TM, 2002) Penurunan kewaspadaan pada 71,1% yg terkait beban kerja berlebih (Wahyuni ES, 2004) Hipertensi hampir 2 kali lebih tinggi dng adanya ketaksaan peran (Untari, 2006) 08/09/2018
Ergonomi Pekerjaan dengan VDU Posisi pemeriksaan dan tindakan medis Perawatan pasien Angakat dan angkut perlengkapan. Pelatihan K3 di RS (DepKes RI. Dit Kesja) 08/09/2018
Kecelakaan Kerja Issue terbesar adalah tertusuk jarum Rata-rata pekerja kesehatan yg tertusuk jarum adalah antara 0,64 kali per orang per tahun (di negara- negara Eropa) sampai dengan 4,68 kali per orang per tahun (Mesir, Pakistan). Pekerja kesehatan tertusuk jarum terkontaminasi hepatitis C, hepatitis B, dan HIV secara berturut- turut tidak kurang dari 926.000 kasus, 2.100.000 kasus, dan 327.000 kasus (WHO, 2003) Belum ada data mengenai insidensi tertusuk jarum pada pekerja kesehatan di Indonesia. Di Jakarta Timur, dari mereka yang HBsAg (+) 84,2% mempunyai riwayat tertusuk jarum bekas (Hudoyo, 2004) 08/09/2018
Bagaimana Rumah Sakit Anda ????? Perlu Manajemen Risiko K3 RS??? 08/09/2018
Terima kasih .....! 08/09/2018