Kelompok 1 Ika Pramita Putri Iftitachul Maghfira A Anastasya Puti R

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
ASAL-USUL DAN PERSEBARAN MANUSIA DIKEPULAUAN INDONESIA
Advertisements

PERKEMBANGAN KEHIDUPAN MANUSIA PURBA DI INDONESIA
MASA PRA AKSARA DI INDONESIA
Nama : Annisa Nurfitri Sari Kelas : X.9
KD : 1.2 MASA PRA-AKSARA DI INDONESIA
JENIS-JENIS MANUSIA PURBA DI INDONESIA
“om swastiastu”.
geografi budaya agus sudarsono nurhadi 2014
SEJARAH SENI RUPA TOPIK 9 SENI RUPA PRA SEJARAH INDONESIA
PERKEMBANGAN KEHIDUPAN MANUSIA PURBA DI INDONESIA
ZAMAN BATU.
BAHASA SEJARAH TUGAS MATA PELAJARAN OLEH KELOMPOK 2 KELAS 7B SBI NO.10 SMPN 1 SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 MOJOKERTO 2007 ( KEHIDUPAN MANUSIA PURBA.
Pendahuluan Sejarah Seni Rupa Barat Pertemuan 1
KEHIDUPAN MANUSIA PRA AKSARA INDONESIA
RIWAYAT INDONESIA DAN NUSANTARA
KEHIDUPAN AWAL MASYARAKAT INDONESIA
Perkembangan teknologi zaman praaksara
Menelisik Jejak Migrasi Purba
NAMA KELOMPOK: B X ak 4 MULAI.
KEBUDAYAAN PRASEJARAH
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MASA PRA-AKSARA MASYARAKAT INDONESIA
Konsep Berpikir Sejarah
Kebudayaan Masyarakat Prasejarah di Indonesia
SEJARAH KEBUDAYAAN INDONESIA
NAMA KELOMPOK X-IIS3 SEJARAH NEOLITIKUM
SEJARAH KEBUDAYAAN INDONESIA
KELOMPOK MESOLITIKUM ALI AKBAR ELDINO DREINANDI SAKA DHEVA
MANUSIA PURBA Di INDONESIA
MANUSIA PURBA DI INDONESIA
KEHIDUPAN MANUSIA PURBA
Ciri-ciri Sosial, Budaya, Ekonomi dan Kepercayaan Masyarakat
Zaman PraAksara Berdasarkan Corak Kehidupan dan Teknologi
Manusia Purba Pithecanthropus
MASA PRA AKSARA DI INDONESIA
SEJARAH INDONESIA MANUSIA PURBA DI INDONESIA.
Alat – Alat yang Diguganakan oleh Manusia Purba
ASAL-USUL DAN PERSEBARAN MANUSIA DIKEPULAUAN INDONESIA
The Flinstone Family.
Pembagian zaman pra aksara berdasarkan teknologi
Cerdas, "Homo Soloensis" Bersenjata Tulang
Kehidupan awal manusia di kepulauan Indonesia
Masa Pra-sejarah di Eropa Barat Pertemuan 1
HISTORY HISTORY ASAL USUL BANGSA INDONESIA JENIS RAS Salam pembuka
PENINGGALAN BERSEJARAH
Anggota Kelompok Yosua Bayu Brahmana Maulana Nurhendronoto
PALEOLITHIKUM (Zaman Batu Tua)
Hasil Kebudayaan Praaksara
HASIL KEBUDAYAAN MANUSIA ZAMAN PRAAKSARA
Kelompok 1 Anggi Nisa Diny Fauzi Dicky Norman Rosida.
Tugas Sejarah Wajib kelas X IPS 2
Tugas Sejarah Kelompok : 15
Jenis dan CIri-ciri Manusia Purba
Menjawab nomor 3 Anggota : Avista Apriliyani Chintia Larasati
ZAMAN MESOLITIKUM.
DARI BEBRBURU MERAMU SAMPAI BERCOCOK TANAM
KEHIDUPAN MANUSIA PRA AKSARA INDONESIA Kompetensi Dasar : Mengevaluasi Kehidupan Awal Manusia Indonesia di Bidang Kepercayaan Sosial, Ekonomi, Ilmu, Teknologi,
Bab.4 KEHIDUPAN AWAL MASYARAKAT INDONESIA Kelompok 4. X-6 Nama Anggota : 1. Firizki Rahayu Maharani 2. Febri Nuryadi 3. Fredrik Ariel.O 4. Erlando 5. Widya.
MANUSIA PRASEJARAH Mengapa perlu mempelajari bab ini? Karena bab ini membahas tentang fosil-fosil yang merupakan salah satu bukti adanya kehidupan masa.
1 Pertemuan 1 Seni Rupa Pra Sejarah Matakuliah: U0072|Sejarah Seni Rupa Barat Tahun: 2005 Versi: 1.
JENIS-JENIS MANUSIA PURBA DI INDONESIA Oleh : Rachmad Dwi Kurniawan Ghana Nazala Putra Ogiska Chaherfa Nadasya Arizal Ramadhana Setia Dewa.
PENGERTIAN MASYARAKAT PRA AKSARA ZAMAN KETIKA MANUSIA BELUM MENGENAL TULISAN DITANDAI DENGAN BELUM DITEMUKANNYA KETERANGAN TERTULIS MENGENAI KEHIDUPAN.
Catt : Lit = Batu Kum = Zaman
KEADAAN ALAM AWAL MANUSIA HADIR
BAB 2 : ZAMAN PRASEJARAH DI MALAYSIA
KUMPULAN SUCCESS AHLI KUMPULAN SYURIANTI BT YUSOFF L
HASIL BUDAYA YANG BERKEMBANG PADA KEHIDUPAN MASYARAKAT PRA AKSARA
BAB 2 : ZAMAN PRASEJARAH DI MALAYSIA
Mengenal Manusia Purba Sejarah Indonesia SMK NEGERI 3 BUDURAN TA
KELOMPOK 6 NAMA KELOMPOK : 1. AKBAR BAHRUDIN YUSUP 2. HERI SANTOSO 2. HERI SANTOSO 3. MUHAMMAD RIFKI NOVAL 3. MUHAMMAD RIFKI NOVAL DENGAN MATERI TENTANG.
1 KEHIDUPAN MANUSIA PRA AKSARA INDONESIA Kompetensi Dasar 3.4. Memahami berpikir kronologi, perubahan dan kesinambungan dalam kehidupan bangsa Indonesia.
Transcript presentasi:

Kelompok 1 Ika Pramita Putri Iftitachul Maghfira A Anastasya Puti R Hanais Intisyar Tiara Permatasari R Raihan Achmad Syifa Rahmah K Kelompok 1

Paleolitikum (Zaman Batu Tua)

Pengertian Paleolithikum berasal dari kata “ Palaeo “ artinya tua, dan “Lithos” yang artinya batu, sehingga zaman ini disebut zaman batu tua.

Bidang Sosial Bidang ekonomi CIRI-CIRI CIRI-CIRI CIRI-CIRI CIRI-CIRI Bidang kepercayaan Bidang kebudayaan CIRI-CIRI CIRI-CIRI

Bidang Sosial Hidup berkelompok, yang terdiri dari 20-30 orang Ciri-Ciri Hidup berkelompok, yang terdiri dari 20-30 orang Sudah ada pembagian kerja antara laki- laki dan wanita Hidupnya masih Nomaden (Berpindah-pindah tempat)

Bidang Ekonomi Ciri-Ciri Berburu dan mengumpulkan makanan tingkat sederhana. Hidupnya tergantung pada alam Hidup Berburu penangkap ikan, dan pengumpul bahan makanan seperti buah-buahan, umbi-umbian, dan bahan makanan lainnya, menjadi sebuah kebiasaan sehari-hari mereka, berusaha mengumpulkan makanan sebanyak-banyaknya

Bidang Kepercayaan Ciri-Ciri Animisme dan Dinamisme Menyakini adana hubungan antara orang yang telah meninggal dengan yang masih hidup Kepercayaan kepada kekuatan-kekuatan alam dan penguburan mayat

Bidang Kebudayaan Ciri-Ciri Alat-alat dari tulang binatang atau tanduk rusa Flakes, yaitu alat-alat kecil yang terbuat dari batu Chalcedon Alat-alat yang terbuat dari batu yang masih kasar, yaitu : kapak genggam, dan kapak perimbas ( chopper )

Sudah ada pembagian kerja antara laki- laki dan wanita, yaitu : Wanita bertugas meramu untuk di jadikan makanan (meramu tanam-tanaman) dan mengasuh anak Laki-laki melakukan pekerjaan kasar seperti berburu binatang Kehidupan manusia ini nomaden (hidupnya berpindah-pindah), mereka tinggal di padang rumput, goa, dan dekat dengan sumber air (sungai, laut, pantai dll) karena sumber air tersebut berfungsi sebagai : Sumber air minum Sumber makanan Sarana transportasi

Pada zaman ini alat-alat terbuat dari batu yang masih kasar dan belum dihaluskan. Contoh alat-alat tersebut adalah: 1. Kapak Genggam Kapak genggam banyak ditemukan di daerah Pacitan. Alat ini biasanya disebut "chopper" (alat penetak/pemotong) Alat ini dinamakan kapak genggam karena alat tersebut serupa dengan kapak, tetapi tidak bertangkai dan cara mempergunakannya dengancara menggenggam. Pembuatan kapak genggam dilakukan dengan cara memangkas salah satu sisi batu sampai menajam dan sisi lainnya dibiarkan apa adanyasebagai tempat menggenggam. Kapak genggam berfungsi menggali umbi, memotong, dan menguliti binatang. 2. Kapak Perimbas Kapak perimbas berpungsi untuk merimbas kayu, memahat tulang dan sebagai senjata. Manusia kebudayan Pacitan adalah jenis Pithecanthropus. Alat ini juga ditemukan di Gombong (Jawa Tengah), Sukabumi (Jawa Barat), lahat, (Sumatra selatan), dan Goa Choukoutieen (Beijing). Alat ini paling banyak ditemukan di daerah Pacitan, Jawa Tengah sehingga oleh Ralp Von Koenigswald disebut kebudayan pacitan.

3. Alat-alat dari tulang binatang atau tanduk rusa Salah satu alat peninggalan zaman paleolithikum yaitu alat dari tulang binatang. Alat-alat dari tulang ini termasuk hasil kebudayaan Ngandong. Kebanyakan alat dari tulang ini berupa alat penusuk (belati) dan ujung tombak bergerigi. Fungsi dari alat ini adalah untuk mengorek ubi dan keladi dari dalam tanah. Selain itu alat ini juga biasa digunakan sebagai alat untuk menangkap ikan.

4. Flakes Flakes yaitu alat-alat kecil yang terbuat dari batu Chalcedon, yang dapat digunakan untuk mengupas makanan. Flakes termasuk hasil kebudayaan Ngandong sama seperti alat-alat dari tulang binatang. Kegunaan alat-alat ini pada umumnya untuk berburu, menangkap ikan, mengumpulkan ubi dan buah-buahan.

Berdasarkan daerah penemuannya maka alat-alat kebudayaan Paleolithikum tersebut dapat dikelompokan menjadi kebudayaan pacitan dan kebudayaan ngandong. a. Kebudayaan Pacitan Pada tahun 1935, von Koenigswald menemukan alat batu dan kapak genggam di daerah Pacitan. Kapak genggam itu berbentuk kapak tetapi tidak bertangkai. Kapak ini masih dikerjakan dengan sangat kasar dan belum dihaluskan. Para ahli menyebutkan bahwa kapak itu adalah kapak penetak. Selain di Pacitan alat-alat banyak ditemukan di Progo dan Gombong (Jawa Tengah), Sukabumi (Jawa Barat), dan Lahat (Sumatera Utara) b. Kebudayaan Ngandong Para ahli berhasil menemukan alat-alat dari tulang, flakes, alat penusuk dari tanduk rusa dan ujung tombak bergigi di daerah Ngandong dan Sidoarjo. Selain itu di dekat Sangiran ditemukan alat sangat kecil dari betuan yang amat indah. Alat ini dinamakan Serbih Pilah, dan banyak ditemukan di Cabbenge (Sulawesi Selatan) yang terbuat dari batu-batu indah seperti kalsedon. Kebudayaan Ngandong juga didukung oleh penemuan lukisan pada dinding goa seperti lukisan tapak tangan berwarna merah dan babi hutan ditemukan di Goa Leang Pattae (Sulawesi Selatan)

Zaman batu tua (Paleolitikum) adalah suatu periode ketika peralatan manusia secara dominan terbut dari batu walaupun ada pula alat-alat penunjang hidup manusia yang terbuat dari kayu ataupun bambu. Namun alat-alat yang terbuat dari kayu atau tulang tersebut tidak meninggalkan bekas sama sekali. Hal ini disebabkan karena bahan-bahan tersebut tidak tahan lama. Dalam zaman ini alat-alat yang dihasilkan masih sangat kasar (sederhana) karena hanya sekadar memenuhi kebutuhan hidup saja. Zaman batu tua diperkirakan berlangsung kira-kira 600.000 tahun yang lalu. Pada zaman paleolithikum ini, alat-alat yang mereka hasilkan masih sangat kasar.

Paleolitikum atau zaman batu tua disebut demikian sebab alat-alat batu buatan manusia masih dikerjakan secara kasar, tidak diasah atau dipolis. Apabila dilihat dari sudut mata pencariannya periode ini disebut masa berburu dan meramu makanan tingkat sederhana. Manusia pendukung zaman ini adalah Pithecantropus Erectus, Homo Wajakensis, Meganthropus Paleojavanicus dan Homo Soloensis. Fosil-fosil ini ditemukan di sepanjang aliran sungai Bengawan Solo. Mereka memiliki kebudayaan Pacitan dan Ngandong. Kebudayaan Pacitan pada tahun 1935, Von Koenigswald menemukan alat-alat batu dan kapak genggam di daerah Pacitan. Cara kerjanya digenggam dengan tangan. Kapak ini dikerjaan dengan cara masih sangat kasar. Para ahli menyebut alat pada zaman Paleolithikum dengan nama chopper. Alat ini ditemukan di Lapisan Trinil. Selain di Pacitan, alat-alat dari zaman Paleplithikum ini temukan di daerah Progo dan Gombong (Jawa Tengah), Sukabumi (Jawa Barat), dan Lahat (Sumatera Selatan).