Disusun oleh : LIDYANA MAYA GOSAL 14202106003 SISTEM SARAF SERANGGA Disusun oleh : LIDYANA MAYA GOSAL 14202106003
SISTEM SARAF Sistem saraf adalah sistem organ pada hewan yang terdiri atas serabut saraf yang tersusun atas sel-sel saraf yang saling terhubung
Neuron atau sel saraf dan sel glia merupakan dua jenis sel penyusun sistem saraf. Berbagai tipe neuron.
Saraf tepi serangga tersusun atas akson sensorik dan motorik Sistem saraf serangga Saraf pusat terdiri dari sepasang rantai saraf yang terdapat di sepanjang tubuh bagian ventral. Saraf tepi serangga tersusun atas akson sensorik dan motorik
Dalam sistem saraf serangga, otak anatomis mata majemuk dan oselli protocerebrum antenna deutocerebrum labrum dan usus depan. tritocerebrum
Ada 3 macam ganglion, yaitu : Ganglion kepala, menerima urat saraf yang berasal dari mata dan antena. Ganglion di bawah kerongkongan, mengkoordinasi aktivitas sensoris dan motoris rahang bawah (mandibula), rahang atas (maksila), dan bibir bawah (labium). Ganglion ruas-ruas badan berupa serabut-serabut saraf yang menuju ruas-ruas dada, perut, dan alat-alat tubuh yang berdekatan.
Organ-organ perasa Serangga menerima informasi terhadap sekitarnya (maupun lingkungan internalnya sendiri melalui organ-organ perasanya. Serangga memiliki organ-organ perasa yang peka terhadap stimulus kimiawi, mekanis, pendengaran dan penglihatan dan bahkan juga terhadap kelembapan dan suhu.
Perasa-perasa kimiawi Mendapatkan makanan Organ indra kimiawi tanggap terhadap kontak dengan bahan-bahan kimiawi, yang digunakan sebagai isyarat kimiawi dalam lingkungan bagi serangga dari banyak aspek, misalnya untuk Mediasi fungsi kasta di dalam kolom serangga sosial Identifikasi rangsangan berbahaya yang membahayakan hidup Menemukan pasangan Pemilihan habitat Pemilihan tempat peletakan telur
Perasa-perasa mekanik Organ-organ perasa mekanik pada serangga peka terhadap reaksi stimulus mekanik seperti sentuhan, tekanan atau getaran, dan memberikan informasi pada serangga mengenai arah, makan, terbang menghindari musuh, reproduksi dan aktivitas lainnya. Organ-organ perasa ini ada 3 kelompok yaitu, sensilla rambut, sensilla kampaniform dan organ-organ skolopoforus.
Pendengaran Serangga mendeteksi suara- suara yang ada di udara dengan dua tipe organ sensorik, yaitu : Sensila rambut, dan Organ-organ timpanum. Kemampuan untuk mendeteksi suara terbentuk pada banyak serangga, dan suara memainkan banyak peranan dalam tipe kelakuan
Resepsi Cahaya (Photoreception) Reseptor-reseptor cahaya yang paling kompleks pada serangga adalah mata majemuk yang memiliki banyak omatidia. Omatidia berfungsi untuk mengatur frekuensi cahaya yang masuk ke mata.
Organ Perasa Suhu (Thermoreception) Organ-organ perasa lainnya yang berkembang baik adalah perasa suhu. Organ-organ perasa tersebar di seluruh tubuh tetapi umumnya terdapat di antena dan tungkai. Organ penginderaan panas serangga banyak terdapat di antena, palpus maksila dan tarsi
Organ Perasa Kelembaban (Hygroreception) Beberapa serangga juga memiliki perasa kelembaban yang berkembang baik. Collembola, seperti serangga kecil lainnya yang hidup di dalam tanah sangat peka tehadap lengas, baik di udara maupun di substratnya. Indra yang peka terhadap lengas telah di ketahui hanya pada beberapa serangga, dan itu di temukan pada antena dari palpus maksila.
Ordo Orthopthera Belalang mempunyai sebuah otak dorsal atau juga disebut ganglion serebral yang bilobus. Otak dorsal itu disatukan dengan korda ventral oleh dua penghubung sikumesofageal. Dalam korda ventral terdapat 3 buah ganglion toraksis dan 5 buah ganglion abdominalis. Cabang-cabang saraf keluar dari sistem saraf sentral.
TERIMA KASIH