GEGAR BUDAYA (CULTURE SHOCK)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PERSEPSI TENTANG SEHAT-SAKIT & PERILAKU SAKIT
Advertisements

BERDUKA DAN KEHILANGAN
KEPERAWATAN BENCANA TERHADAP ANAK
Perkembangan dan pertumbuhan dan sifat atau karakteristik perkembangan
STRES dan MANAJEMEN STRES.
Materi Pengenalan Peserta Didik
ASKEP WAHAM.
Psikologi Dunia Kerja Frustasi & Pengaruhnya Dalam Pekerjaan
PERIODE INFANCY (MASA BAYI)
Stefanus T A. Ivan Lucky G
Matakuliah : O0174/Komunikasi Antar Budaya
Gegar Budaya.
STRESS KERJA.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
PENERIMAAN DIRI REMAJA PENYANDANG TUNADAKSA
“DEPRESSION : A GLOBAL CRISIS” HIMPSI Wilayah DKI Jakarta
STRESS DALAM PEKERJAAN
Manusia dan Penderitaan
Menghilangkan Rasa Takut pada Anak
Komunikasi Lintas Budaya dan Perubahan Sosial
STRESS DAN CARA MENGATASINYA
1Pertemuan-10Program Studi Agribisnis UPN “Veteran” YK Komunikasi dan Penyuluhan Agribisnis ( ) Dr. Ir. Teguh Kismantoroadji, M.Si. teguhupnvyk.wordpress.com.
STRESS KERJA PERTEMUAN KE 8.
STREsS.
KEHILANGAN DAN BERDUKA
BAB 04 TINDAKAN SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL
Komunikasi dan Penyuluhan Pertanian ( )
PENGELOLAAN SDM : MANAJEMEN STRES KERJA
PSIKOLOGI INDUSTRI & ORGANISASI: MANAJEMEN STRES KERJA
Konflik Antar Budaya dan Strategi Penyelesaiannya
Penyesuaian Diri PTIK.
KEMATIAN.
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
STRESSOR PADA LANSIA Oleh; Syaifurrahaman Hidayat, S.Kep.,Ns.
Akar Kejahatan Menurut Bhikhu Hemadhammo, akar kejahatan adalah lobha, dosa, dan moha. Semua akar kejahatan ini ada pada setiap manusia, namun kadar atau.
Wanita Sebagai Lansia.
Menyampaikan Berita Duka
PERTEMUAN KEEMPAT PERILAKU KOMUNIKASI : ASERTIF DAN MENGATASI MENGATASI HAMBATAN KOMUNIKASI
Apa itu HIV? HIV adalah virus yang menyerang sel darah putih di dalam tubuh Dimana sel darah putih dalam tubuh berfungsi sebagai tameng untuk melawan bibit.
DOSEN PEMBIMBING DESI SARLI M.KEB
SKIZOFRENIA.
Mengenal Gejala Gangguan Jiwa
MEMAHAMI FAKTOR2 YANG MEMPENGARUHI MASA NIFAS DAN MENYUSUI
KOMUNIKASI TERAPEUTIK
KETRAMPILAN INTERPERSONAL
KLIMAKTRIUM YUSI ASTARI III B.
MANUSIA & penderitaan MATA KULIAH : ILMU BUDAYA DASAR
STREsS.
GANGGUAN PENYESUAIAN DIRI
Keterkaitan Sosial Emosional dengan Perkembangan Lainnya
MSDM – Handout 12 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Stres....
Tahapan Hubungan Terapeutik Perawat – Klien
GANGGUAN ALAM PERASAAN
BIPOLAR START.
KONSEP DASAR KEPERAWATAN JIWA
Pengasuhan Anak Usia Sekolah Dasar PERTEMUAN 8
MSDM – Handout 12 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
TIGA CARA BERKOMUNIKASI.
Soal kasus 1.Perawat ingin melakukan anamnesis pada pasiennya. Pada saat perawat datang ke tempat tidur pasien. Pasien terlihat sedang sendiri di sudut.
Kepuasan Kerja, dan Stress
Apa itu HIV? HIV adalah virus yang menyerang sel darah putih di dalam tubuh Dimana sel darah putih dalam tubuh berfungsi sebagai tameng untuk melawan bibit.
STREsS.
Manajemen Stres TUJUAN PEMBELAJARAN  Peserta pelatihan dapat Mengetahui gambaran umum mengenai Definisi Stress  Peserta dapat Mengetahui Penyebab dan.
MSDM – Handout 12 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
KEHILANGAN DAN BERDUKA Eri Riana Pertiwi. Kehilangan (loss) adalah suatu situasi aktual maupun potensial yang dapat dialami individu ketika terpisah dengan.
Konsep diri.
MSDM – Handout 12 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Transcript presentasi:

GEGAR BUDAYA (CULTURE SHOCK)

Pengertian atau definisi dari gegar budaya atau culture shock pertama kali diperkenalkan oleh Oberg, seorang antropolog pada tahun1960. Menurutnya gegar budaya adalah kegelisahan yang terjadi secara cepat karena adanya rasa kehilangan semua simbol dan tanda-tanda yang sudah terbiasa/familier dalam berinteraksi dan pergaulan social. Gegar Budaya (culture shock) juga dapat dikatakan sebagai suatu penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan atau jabatan yang diderita orang-orang yang secara tiba-tiba berpindah atau dipindahkan ke luar negeri. Sebagaimana kebanyakan penyakit lainnya, gegar budaya juga mempunyai gejala - gejala dan pengobatannya sendiri. Suatu pepatah Inggris mengatakan “suatu lagu akan lebih enak dan nyaman terdengar oleh telinga kita bilamana lagu tersebut telah kita kenal sebelumnya”. Semua orang menyukai sesuatu yang telah dikenalnya atau telah dekat dengannya. Kedekatan ini membantu manusia untuk mengurangi stress, karena manusia sebenarnya banyak berharap pada lingkungannya dimana dia tinggal.

Gejala yang ditimbulkan oleh gegar budaya akan sangat bervariasi, dari tingkatan yang terendah hingga sangat parah, ini semuanya tergantung dari individu yang mengalaminya. Gejala yang sering terjadi adalah depresi, dan masalah pada kesehatan (seperti sakit kepala dan masalah lain pada tubuh), marah, gampang tersinggung, agresi terhadap budaya baru, bahkan kadang menolak. Dalam bentuk lain dapat saja terjadi seperti sering buang air kecil, minum, makan dan tidur yang berlebih-lebihan, takut kontak fisik dengan orang lain, tatapan mata kosong, perasaan tidak berdaya dan keinginan untuk terus bergantung pada penduduk sebangsanya, marah karena hal - hal sepele, dan akhirnya keinginan yang memuncak untuk pulang ke kampung halaman.

Lynch dan Hanson mengatakan “memahami konsep dari gegar budaya dan karakteristiknya dapat membantu manusia secara individual untuk mengenali perasaannya, menganalisa kasus yang terjadi, merubah pendekatan yang dilakukan, secara sadar dapat mengatur perilakunya, serta memperbaiki keseimbangan emosionalnya.

Tahapan dari gegar budaya (a) honeymoon phase  fase ini muncul pada diri seseorang yang baru datang di lingkungan dan budaya baru. Adanya rasa senang, optimisme, serta eforia tertentu dalam menghadapi budaya baru tersebut. (b) culture shock phase  fase ini memperlihatkan perasaan kecewa dan tidak nyaman. Ini adalah periode kritis dalam gegar budaya. Individu akan merasa bingung dan heran dengan lingkungan sekitarnya. Rasa frustasi ini akan menyebabkan individu mudah tersinggung, memiliki rasa bermusuhan, tidak sabar, gampang marah. Pada puncaknya, individu dapat menolak dan membenci semua yang berkait dengan budaya barunya itu.

(c) recovery phase  pada tahapan atau fase ketiga ini individu mulai mengerti dengan beberapa hal dari lingkungannya. Di sini individu akan berusaha menyesuaikan dan memodifikasi budayanya ke dalam budaya yang baru. Individu mulai dapat memahami dirinya sendiri dan stress yang sering dialami mulai berkurang. (d) adjustment phase  pada fase terakhir, individu sudah dapat mengerti elemen kunci dari budaya barunya (seperti nilai-nilai, kebiasaan-kebiasaan, kepercayaan, pola komunikasi dan lain-lain), dan dapat diterima dalam lingkungannya. Kemampuan untuk hidup dalam dua budaya ini akan menimbulkan perasaan puas dan senang.

Terima Kasih