Kelompok 3: Amalia Nur Daffa Thufail Muhammad Indera Nashri Spermatophyta Kelompok 3: Amalia Nur Daffa Thufail Muhammad Indera Nashri
Spermatophyta
Ciri-ciri Ciri-ciri Spermatophyta sebagai berikut. Menghasilkan biji sebagai alat perkembangbiakan Mempunyai alat kelamin yang jelas (Phanerogamae) dan menghasilkan embrio (Embriophyta Siphonogamae) Cara hidupnya fotoautotrof Mempunyai berkas pembuluh Habitatnya di darat, ada beberapa yang hidup mengapung di air Makroskopis dengan ketinggian bervariasi
a) Menghasilkan biji sebagai alat perkembangbiakan.
b) Phanerogamae dan Embriophyta Siphonogamae
c) Cara hidupnya fotoautotrof.
d) Mempunyai berkas pembuluh.
e) Habitat di darat dan di permukaan air
f) Makroskopis dengan ketinggian bervariasi
Gymnospermae (Pinophyta) Tumbuhan Berbiji Terbuka
Ciri – ciri Gymnospermae Akar : Tunggang dan berkambium Batang : Berkambium dan bercabang Biji : Tidak terlindungi oleh daun buah Bentuk tubuh : Perdu atau pohon Daun : Jarum (sempit, tebal, kaku) Alat reproduksi : Strobilus
Klasifikasi Gymnospermae Gnetinae Contoh: Melinjo Coniferae Contoh: Pinus Cytadinae Contoh: Pakis haji Gynkoinae Contoh: Gynko biloba
Angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup)
Angiospermae di bagi menjadi dua yaitu: Dikotyledon Monokotyledon
Monocotyledon/Liliopsida Tumbuhan bijinya berkeping tunggal
Tumbuhan bijinya berkeping tunggal (atau monokotil) adalah salah satu dari dua kelompok besar tumbuhan berbunga yang diajarkan;
Ciri – ciri dan perbedaan tumbuhan Monokotil dan Dikotil dilihat dari bentuk fisiknya : 1. Dilihat dari Bentuk akar Tumbuhan Monokotil : Memiliki sistem akar serabut Tumbuhan Dikotil : Memiliki sistem akar tunggang
2. Dilihat dari Bentuk sumsum atau pola tulang daun Tumbuhan Monokotil : Melengkung atau sejajar Tumbuhan Dikotil : Menyirip atau menjari
3. Dilihat dari Kaliptrogen / tudung akar Tumbuhan Monokotil : Ada tudung akar / kaliptra Tumbuhan Dikotil : Tidak terdapat ada tudung akar
4. Dilihat dari Jumlah keping biji atau kotiledon Tumbuhan Monokotil : satu buah keping biji saja Tumbuhan Dikotil : Ada dua buah keping biji
5. Dilihat dari Kandungan akar dan batang Tumbuhan Monokotil : Tidak terdapat cambium Tumbuhan Dikotil : Ada kambium
6. Dilihat dari Jumlah kelopak bunga Tumbuhan Monokotil : Umumnya adalah kelipatan tiga Tumbuhan Dikotil : Biasanya kelipatan empat atau lima
7. Dilihat dari Pertumbuhan akar dan batang Tumbuhan Monokotil : Tidak bisa tumbuh berkembang menjadi membesar Tumbuhan Dikotil : Bisa tumbuh berkembang menjadi membesar
8. Dilihat dari bentuk pembuluh batangnya Tumbuhan Monokotil : tersebat tudak teratur Tumbuhan Dikotil : teratur
Klasifikasi Tumbuhan Monokotil
SUKU PINANG-PINANGAN (PALMAE) Tumbuhan berkayu Tidak bercabang Berbatang tegak Pada batang terdapat bekas daun berbentuk cincin Memiliki buah batu (lapisan dalam tebal dan keras) Contoh : 1. Sagu 2. Kelapa 3. Pinang 4. Kelapa sawit
SUKU RUMPUT-RUMPUTAN (GRAMINAE) Batang berbentuk silindris pipih atau persegi Batang bagian tengah biasanya berongga Daun berbentuk seperti pita Tulang daun sejajar Contoh : 1. Padi 2. Jagung 3. Tebu 4. Rumput 5. Bambu
SUKU PISANG-PISANGAN (MUSACEAE) Memiliki batang semu (terbentuk dari pelepah daun yang saling membungkus membentuk daun) Tulang daun menyirip Contoh : Semua pisang kecuali molen
SUKU JAHE-JAHEAN (ZINGIBERACEAE) Memiliki rizom (bagian batang yang tumbuh mendatar di dalam tanah dan dapat tumbuh menjadi tanaman baru) Memiliki pelepah daun yang membalut batang Contoh : 1. Jahe 2. Kunyit 3. Lengkuas 4. Kencur 5. Temulawak
SUKU ANGGREK-ANGGREKAN (ORCHIDACEAE) Pangkal batang membesar membentuk umbi Daun bertepi rata dan berdaging Contoh : 1. Semua anggrek 2. Vanilli
Suku nanas-nanasan (Bromeliaceae) Daun tebal memanjang dengan rambut-rambut berbentuk sisik. tepi dengan rigi-rigi yang berupa duri-duri, upih lebar, biasanya berjejal membentuk rozet akar. Kelopak terdini atas 3 daun kelopak. tidak gugur, daun mahkota 3, bebas. Benang sari tersusun dalam 2 lingkaran, masing-masing lingkaran terdiri atas 3 benang sari. Tangkai putik langsing, panjang dengan 3 kepala putik. Buahnya berdaging, tidak membuka A. sativus (nanas)
Angiospermae lifecycle
Angiospermae (Magnoiliophyta) Tumbuhan Berbiji Tertutup
Dikotil Akar : Tunggang dan berkambium Batang : Berkambium dan bercabang Bunga : Kelipatan 4 dan 5 Daun : Menyirip dan menjari Biji : Keping dua Berkas vaskuler : Tertutup
famili dalam dikotil Malvaceae Solanaceae Rutaceae Euporbioceae Contoh: Kapas, kembang sepatu, dll. Solanaceae Contoh: Kentang, tomat, terong, cabai, tembakau, dll. Rutaceae Contoh: Jeruk bali, kemuning, dll. Euporbioceae Contoh: Jarak, ubi, karet, dll. Papilonaceae Contoh: Kacang hijau, kacang buncis, dll. Nymphaceae Contoh: Teratai
Leguminosae Compositae Labiatae Umbelliferae Cetaceae Magnoliaceae kembang merak, flamboyan, kacang tanah, (polong-polongan) jengkol, petai, buncis, asam Compositae bunga matahari, selada, dahlia Labiatae nilam, dilem, lavender, kumis kucing Umbelliferae Jinten, ketumbar, adas Cetaceae Kaktus Magnoliaceae Cempaka putih, cempaka ambon Cruciferae Kubis, sawi, lobak
Manfaat Gymnospermae Ginkgo biloba Melinjo Pinus Obat – obatan Kosmetika (anti agen penuaan) Melinjo Biji : Sebagai bahan makanan, Batang : Bahan industri Kulit kayu : Jala dan bahan kertas Pinus Batang : Bahan industri terpentin Getah : Obat – obatan
Angiospermae Bahan makanan utama: Gandum, padi, jagung, sagu Bahan makanan sayuran: Kacang, tomat, kol, kentang, wortel, dll Bahan sandang: Kapas dan rami Bahan papan: Kayu peneduh, penyimpan air, penyerap karbon dioksida, dan sumber oksigen: kumis kucing, jati, mahoni