LABORATORIUM KIMIA KLINIK

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
KARAKTERISTIK DAN PENCEMARAN LINGKUNGAN
Advertisements

Pengelompokkan Limbah Berdasarkan:
PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN
KESELAMATAN KERJA.
ASAM BASA DAN GARAM.
PENANGANAN DAN PENYIMPANAN BAHAN-BAHAN KIMIA BERBAHAYA
Sanitasi dan Keamanan.
PENGENALAN & PENANGANAN BAHAN KIMIA
PENYEDIAAN AIR BERSIH Ariyanto nugroho.
DESAIN LABORATORIUM KIMIA
B. Hidrosfer.
Asam Anorganik dan ahidritnya, Temu. 9
Peredaran darah manusia
PENCEMARAN UDARA OLEH : NARA ISWARI (10) RIDHO YURIO K. (16) ROSELINA ARUM. A (19) YULIANA EVITA N. (31)
AMINA ALIFATIK R—NH2 .NH2– CH2—NH2,NH2--ROH-NH2 satu , dua atau tiga atom H alkil atau alkanol digantikan oleh gugus amonia ( NH3) senyawa alifatik.
Kimia Pengenalan Ilmu Kimia.
PERALATAN KESELAMATAN KERJA
Kimia Pengenalan Ilmu Kimia.
HARI / TANGGAL : KAMIS MATA PELAJARAN : KIMIA
KESELAMATAN KERJA BIDANG KEBAKARAN
PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN
Keamanan Kerja Lab Oleh : Dedes Amertaningtyas,S.Pt.,MP
UNDANG-UNDANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Chemistry Laboratory Assistant Pengertian laboratorium Kimia FMIPA UNG Laboratorium kimia adalah unit penunjang akademik pada lembaga pendidikan,
Sanitasi dan Keamanan Industri Pangan
PENGETAHUAN DASAR TENTANG PROTEKSI KEBAKARAN
Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Toksikologi inhalasi dan dampaknya
M5 Perbaikan&Pemeliharaan Alat Praktek
Sistem Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran
PENGENALAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN DI INDUSTRI
Defnisi Limbah DAN RUANG LINGKUP
Perlindungan Api & Panas pd Ruangan
Perlindungan Api pd Ruangan
SANITASI DAN KEAMANAN.
THE SYMBOLS OF CHEMICALS PROPERTIES
PPPK (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan)
IPA Terpadu MATERI DAN PERUBAHANNYA
TEKNIK LABORATORIUM “KIMIA DI SEKITAR KITA”
HITUNG ERITROSIT.
HIDROSFER.
KULIAH MIKROBIOLOGI PANGAN
SUMBER-SUMBER AIR BERSIH/BAKU PERTEMUAN III Nayla Kamilia Fithri
ASAM, BASA & GARAM By. Josevina Nadeak, S.Pd.
TEORI API.
Parameter kualitas air
Global problem Global warming (pemanasan global) – peristiwa naiknya intensitas efek rumah kaca (ERK)
TANAH TUGAS PRESENTASI KIMIA DASAR KELOMPOK 1.
SELAMAT DATANG KESELAMATAN KESEHATAN KERJA (K3).
PENGELOLAAN BAHAN KIMIA BERBAHAYA DAN BERACUN (B3)
Michael Riverdo Hutauruk
SELAMAT DATANG PESERTA SOSIALISASI TANGGAP DARURAT APP PROBOLINGGO
Bahan Kimia Berbahaya Theo da Cunha
BAHAN KIMIA BERACUN, PENGGUNAAN, KLASIFIKASI, BAHAYANYA, PENYIMPANAN
BILANGAN OKSIDASI NITROGEN
PERTOLONGAN PERTAMA PADA LUKA BAKAR
Bahan Kimia Berbahaya Disusun Oleh Apriliene Sidabutar Dessy Marpaung Laxhmi Mahesvary Tivani Togatorop
Hati (hepar) Merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh manusia (2 kg) yang terletak di rongga perut sabelah kanan di bawah diafragma.
Keselamatan Kerja Putri Rochimatun H W.
FATMA MAHARANI, S.Si.  Air adalah senyawa kimia dengan rumus molekul H 2 O dimana 1 atom O mengikat 2 atom H  Manfaat bagi Manusia memerlukan air berkualitas.
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA RUMAH SAKIT
Ciri-ciri kondisi APAR (Alat Pemadam Api Ringan) yang siap pakai :  Posisi masih tersegel,  Ada Pen Pengaman,  Pada label pengecekan APAR (tanggal pemeriksaan.
PENERAPAN K3 DI LABORATORIUM By: Komarul Fausiyah.
Pedoman pencegahan kebakaran
K 3 RS KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA. Upaya untuk memberikan jaminan keselamatan dan meningkatkan derajat pekerja dengan cara pencegahan kecelakaan.
PENCEMARAN AIR Ir. Moh Sholichin, MT.
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA “ALAT PELINDUNG DIRI DAN PERLENGKAPAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA”
KLASIFIKASI TOKSIKAN (2)
Keamanan Pangan. – Keamanan Pangan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan fisik yang.
 PENGERTIAN;  Adalah alat pemadam api berbentuk tabung berisi bahan kimia yang ringan di jinjing atau mudah di bawa dan mudah di operasikan oleh satu.
Transcript presentasi:

LABORATORIUM KIMIA KLINIK IVANS PANDUWIGUNA, S.Si., M.Farm., Apt.

Sarana kesehatan yang melaksanakan pengukuran, penetapan, dan pengujian terhadap bahan yang berasal dari manusia atau bahan bukan berasal dari manusia untuk : Penentuan jenis penyakit, Penyebab penyakit, Kondisi Kesehatan, atau Faktor yang dapat berpengaruh pada kesehatan perorangan dan kesehatan masyarakat. LABORATORIUM KESEHATAN Laboratorium Kesehtan yang melaksanakan pelayanan pemeriksaan di bidang Hematologi, Kimia Klinik, Mikrobiologi Klinik, Parasitologi Klinik, Imunologi Klinik, atau bidang lain yang berkaitan dengan kepentingan kesehatan perorangan terutama untuk menunjang upaya diagnosis penyakit, penyembuhan penyakit, dan pemulihan kesehatan. LABORATORIUM KLINIK

JENIS AIR Sumber air adalah air permukaan, air tanah dan air meteorik Air permukaan adalah air yang terdiri dari : air sungai, air danau, air waduk, air saluran, mata air, air rawa dan air gua / air karst. Air tanah bebas adalah air dari akuifer yang hanya sebagian terisi air dan terletak pada suatu dasar yang kedap air serta mempunyai permukaan bebas. Air tanah tertekan adalah air dari akuifer yang sepenuhnya jenuh air dengan bagian atas dan bawahnya dibatasi oleh lapisan yang kedap air

Akifer adalah suatu laipsan pembawa air. Epilimnion adalah lapisan atas danau atau waduk yang suhunya relatif sama. Termoklin / metalimnion adalah laipsan danau yang mengalami penurunan suhu yang cukup besar (lebih dari 1O C/m) ke arah dasar danau. Hipolimnion adalah lapisan bawah danau yang mempunyai suhu relatif sama dan lebih dingin dari lapisan atasnya, biasanya lapisan ini mengandung kadar oksigen yang rendah dan relatif stabil. Air Meteorik adalah air meteorik dari labu ukur di stasiun meteor , air meteroik yang ditampung langsung dari hujan dan air meteorik dari bak penampungan air hujan

PEDOMAN KESELAMATAN DI LABORATORIUM Dasar hukum utama dalam pembuatan K3 adalah pasal 5, 20, dan 27 ayat (2) UUD 1945 yang kemudian diteruskan dengan UU no.1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.

RUANGAN TATA LETAK ALAT DARURAT ATURAN UMUM KEAMANAN LABORATORIUM ALAT HINDARI PERCIKAN DAN CEGAH KEBOCORAN RUANGAN TATA LETAK ALAT DARURAT ATURAN UMUM KEAMANAN LABORATORIUM TEMPAT PEMBUANGAN ALAT PELINDUNG DIRI PERIZINAN PENANDAAN KENALI FAKTOR RESIKO

Pemilihan cara pemadaman api MENGENAL API Klasifikasi api pada kebakaran : Kelas A disebabkan oleh kayu, kertas, kain, karet, plastic Kelas B disebabkan oleh cairan mudah terbakar, seperti benzene, alcohol,dll Kelas C disebebkan oleh listrik Kelas D disebabkan oleh logam Pemilihan cara pemadaman api Api kelas A : Semprot air, CO2, Busa Api kelas B : Selimut tahan api, CO2, BFC, Busa, Serbuk Api kelas C : Putuskan arus listrik, matikan api dengan CO2 atau BFC Api kelas D : Serbuk, selimut asbes, ataupun karung basah

TIPE ALAT PEMADAM KEBAKARAN Semprotan air dilengkapi selang karet Pemadam api sam-soda berisi larutan natrium bikarboat dan asam sulfat secara terpisah, saat diperlukan kedua zat ini dicampurkan dan menimbulkan pancaran cairan dan CO2 Pemadaman api dengan busa berisi larutan dan senyawa pembuat busa Pemadam api gas CO2 tekanan tinggi Pemadam api CTC (Carbon Tetra Chlorida) Pemadam api BFC (Bromo Chloro Difluoromethane)

BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN DI LABORATORIUM KIMIA 1. Bahaya : Eksplosif pada suhu tertentu Contoh : Amonium nitrat, nitrogliserin, trinitrotoluene Pencegahan: Hindari gesekan, benturan, suhu tinggi dan loncatan api Penyimpanan : ruangan dingin/berventilasi, jauhkan dari panas dan api.   2. Bahaya : mudah terbakar (flame label) Contoh : Zat dapat terbakar langsung (alumunium alkil fosfor) Gas sangat mudah terbakar (butane, propana) Pencegahan: Jauhkan dari api terbuka, sumber api dan loncatan api. Penyimpanan : ruangan dingin/berventilasi, jauhkan dari panas dan api,

3. Bahaya : oksidator, dapat membakar yang lain, sumber api Contoh : hydrogen peroksida, kalium klorat Pencegahan : hindari panas serta bahan mudah terbakar atau reduktor Penyimpanan : ruangan dingin/berventilasi, jauhkan dari panas dan api,. 4. Bahaya : toksik Contoh : arsen trioksida, raksa(II) klorida, natrium sianida, garam merkuri. Pencegahan : Hindari kontak dengan kulit dan mata, hindari kontaminasi pernafasan dengan menggunakan masker Penyimpanan : ruangan dingin/berventilasi, jauhakan dari panas dan api, etiket

5. Bahaya : korosif mampu merusak jaringan tubuh manusia. Contoh : asam sulfat pekat, belerang dioksida, bromide, nitrat, fenol, NaOH, KOH. Pencegahan : Hindari kontak dengan kulit dan mata, hindari kontaminasi ,pernafasan dengan menggunakan masker Penyimpanan : ruangan dingin/berventilasi, jauhkan dari panas dan api, 6. Bahaya : iritasi kulit Contoh :ammonia, benzyl klorida Pencegahan : Hindari kontak dengan kulit dan mata, hindari kontaminasi pernafasan dengan menggunakan masker Penyimpanan : ruangan dingin/berventilasi, jauhakan dari panas dan api,

BIOLOGIS A 1. Mikroba penghasil toksin Mikroba ini menghasilkan toxin yang berbahaya bagi kesehatan . contoh Clostridium botulinum penghasil toxin botulin. 2. Mikroba pembusuk Mikroba ynag berbahaya bagi kesehatan bila makanan terkontaminasi. Contoh : E. coli, Salmonella, Stapilococcus aureus

PERALATAN LABORATORIUM LANSET DARAH Untuk mendapatkan darah kapiler yang akan diperiksa. JARUM DAN SPUIT Untuk mendapatkan darah vena yang akan diperiksa. HEMOSITOMETER Alat untuk menghitung jumlah sel darah dan terdiri dari kamar hitung, kaca penutupnya dan 2 macam pipet. PIPET THOMA Pipet untuk mengencerkan eritrosit terdiri dari sebuah pipet kapiler yang bergaris dan yang membesar pada ujung menjadi bola

Bidang besar dibagi kembali menjadi 16 bidang sedang yang KAMAR HITUNG IMPROVED NEUBAUER Luas seluruh bidang yang dibagi adalah 9 mm, bidang dibagi menjadi 9 bidang besar yang luasnya 1 mm. Bidang besar dibagi kembali menjadi 16 bidang sedang yang luasnya ¼ x ¼ mm2. Bidang besar yang letak ditengah, dibagi menjadi 25 bidang dan tiap bidang itu dibagi menjadi lagi 16 bidang kecil. Dengan demikian jumlah bidang kecil itu seluruhnya 400 buah, masing luasnya 1/20 x 1/20 mm2. Maka volume tiap bidang : 1 bidang kecil = 1/20 x 1/20 x 1/10 = 1/4000 mm3 D 1 bidang Sedang = ¼ x ¼ x 1/10 = 1/160 mm3 1 bidang besar = 1 x 1 x 1/10 = 1/10 mm3 seluruh bidang yang dibagi = 3 x 3 x 1/10 = 9/10 mm3

PERHITUNGAN LEUKOSIT Darah diencerkan dalam pipet leukosit, kemudian dimasukkan ke dalam kamar hitung. Larutan pengencer ialah larutan turk yang mempunyai susunan sbb : Larutan gentianviolet 1% dalam air 1ml, asam asetat glasial 1 ml, aquadest ad 100ml, saring. MENGHITUNG JUMLAH SEL Lensa objektif kecil, pembesaran 10x. Hitung semua leukosit yang terdapat dalam keempat bidang besar, pada seluruh permukaan yang dibagi. Hitung dari sudut kiri atas ke kanan.

PERHITUNGAN Jumlah sel yang dihitung dikali 50, = jumlah leukosit per µl darah. Jika darah tepi terdapat banyak sel darah merah berinti, maka sel itu diperhitungkan. contoh : didapatkan 10.000 µl darah, dan dihitung jenis terdapat 25 sel darah merah berinti tiap 100 leukosit, maka jumlah leukosit sebenarnya ialah 10.000 ( 25 x 10.000) = 8000 per µl darah. 100+25