KELOMPOK SOSIAL Muh. Zainul Arifin, SH. MH
Definisi kelompok sosial Syarat 2 Kelompok sosial Ciri 2 Kelompok sosial Konsekuensi Kelompok sosial Klasifikasi kelompok sosial Map Concept
Pendahuluan Sebagai makhluk Tuhan, manusia memiliki dua predikat sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Dalam kehidupannya, manusia memiliki naluri gregariousness. dan dua hasrat, yaitu : 1. keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain, & 2. keinginan untuk menjadi satu dengan lingkungan alamnya. Keinginan manusia untuk menjadi satu dengan manusia lainnya, dimanifestasikan dalam bentuk hidup bersama / berkelompok,
Soerjono Soekanto, kelompok sosial adalah himpunan/kesatuan 2 manusia yang hidup bersama karena adanya hubungan di antara mereka secara timbal balik dan saling memengaruhi. Paul B. Horton dan Chester L. Hunt, kelompok sosial merupakan kumpulan manusia yang memiliki kesadaran akan keanggotaannya saling berinteraksi. Hendro Puspito, kelompok sosial sebagai suatu kumpulan nyata, teratur, dan tetap dari individu – individu yang melaksanakan peran – perannya secara berkaitan guna mencapai tujuan bersama.
Syarat – syarat kelompok sosial Soerjono Soekanto menyebutkan syarat – syarat terbentuknya kelompok sosial sebagai berikut : 1. adanya kesadaran individu sebagai anggota suatu kelompok 2. adanya hubungan timbal balik antaranggota 3. adanya faktor pengikat, spt. kesamaan ideologi dan kepentingan bersama 4. memiliki struktur dan norma 5. bersistem dan berproses.
Ciri - ciri kelompok sosial 1. merupakan kesatuan yang nyata 2. ada interaksi antaranggota 3. adanya faktor pengikat, seperti kesamaan ideologi dan kepentingan bersama 4. memiliki struktur dan norma 5. bersistem dan berproses
Faktor-faktor pembentukan kelompok sosial 1. Persamaan genealogis 2. Persamaan teritorial 3. Persamaan kepercayaan 4. Persamaan kepentingan
Tipe-tipe kelompok sosial 1. Kategori statistik adalah pengelompokkan atas dasar ciri tertentu yg sama. 2. Kategori sosial adalah kelompok individu yang sadar akan ciri 2 yang sama. 3. Kelompok sosial ( keluarga batih, kerabat). 4. Kelompok tidak teratur, ex, kerumunan 5. Organisasi formal, yaitu setiap kelompok yang sengaja dibentuk untuk mencapai tujuan tertentu.
Klasifikasi kelompok Sosial Tipe Ket 1. Hubungan sosial 2. Ikatan sosial 3. Pembagian kerja 4. Identitas diri 5. Sistem hubungan 6. Besar kecilnya kelompok 7. Acuan bersikap 8. Terbentuknya Kel. primer & sekunder Gemmeinschaft & gesselschaft Solidaritas mekanik & organik In group & out group Formal dan informal Monad, dyad, tryad Membership & refference group Nyata dan semu CH.Colley F. Tonnies E. Durkheim Sumner G. Simmel
1. Kelompok primer & sekunder Berdasarkan kualitas hubungan & tujuan antaranggota, kelompok sosial dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu: 1. kelompok primer (face to face group) 2. kelompok sekunder. Kelompok primer merupakan kelompok sosial yang pertama kali dijumpsi individu untuk saling mengenal, berinteraksi, dan bekerja sama cukup erat. Hubungan antaranggota akrab, personal, spontan, sentimentil, dan ekslusif. Contoh, keluarga, kerabat.
Kelompok primer & sekunder CH. Cooley mengemukakan syarat2 kelompok primer : 1. Anggota kelompok secara fisik berdekatan satu sama lain 2. Merupakan sebuah kelompok kecil 3. Adanya suatu kelanggengan hubungan antaranggota.
Kelompok primer & sekunder Kelompok sekunder merupakan suatu kelompok besar yang terdiri dari banyak orang, hubungannya tidak harus saling mengenal secara pribadi, kurang akrab, dan sifatnya tidak begitu langgeng karena mereka berkumpul berdasarkan asas manfaat dan kepentingan yang sama. Di masyarakat Indonesia, kelompok primer dan sekunder tercermin dalam gemmeinschaft dan gesselschaft.
Berikut ini tabel perbedaan antara kelompok primer & sekunder. No. Perbedaan Kelompok primer Kelompok sekunder 1. 2. 3. 4. 5. Jumlah anggota Pola hubungan Komunikasi Sifat hubungan Keputusan kelompok Relatif kecil Pribadi, akrab, informal banyak tatap muka Permanen Lebih bersifat tradisional Relatif besar Impersonal, formal Sedikit tatap muka Temporer Lebih rasional dan Menekankan pada efisiensi kerja
Solidaritas Mekanik & Organik Pada masyarakat desa, perbedaan kepandaian pada umumnya kurang menonjol, sehingga kedudukan para anggota secara individual tidak begitu penting. Dari sudut pembagian kerja, bila ada anggota yang dikeluarkan maka hal itu tidak begitu dirasakan karena masyarakat secara keseluruhan mempunyai kedudukan yang lebih tinggi dari individu. Struktur yang demikian oleh Durkheim disebut struktur mekanis. Sebaliknya dalam masyarakat yang kompleks timbul spesialisasi sehingga tiap individu/ bagian menjadi kesatuan yang tidak terpisahkan dengan individu/bagian lain (struktur organis).
Konsekuensi kelompok sosial 1. Sikap antipati 2. Sikap primordialisme 3. Etnosentrisme 4. Konflik yang mengarah ke disintegrasi 5. Penyesuaian (integrasi)