KELOMPOK : NAMA : Fitria Alfi R (12320062) 2. Eka Fitriyani (123200) Septian Anggraini H (12320078) Diyah Murti (12320086) Wahyu Tri Febriliani (12320096)
BIOREMIDIASI
TUJUAN Untuk mengetahui pengertian bioremidiasi Untuk mengetahui tujuan penggunaan dari bioremidiasi Untuk mengetahui organisme yang berperan dalam bioremidiasi Untuk mengetahui proses dari bioremidiasi Untuk mengetahui jenis-jenis bioremidiasi Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi bioremidiasi Untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan bioremidiasi
BIOREMIDIASI??? Bioremidiasi berasal dari dua kata yaitu bio dan remidiasi yang dapat diartikan sebagai proses dalam menyelesaikan masalah. Jadi bioremidiasi sendiri adalah salah satu teknologi alternatif untuk mengatasi masalah lingkungan dengan memanfaatkan bantuan mikroorganisme.
TUJUAN BIOREMIDIASI Bioremidiasi bertujuan untuk memecahkan atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbondioksia dan air) atau dengan kata lain mengontrol, mereduksi atay bahkan bahan pencemar dari lingkungan.
JENIS-JENIS MIKROORGANISME YANG BERPERAN DALAM BIOREMIDIASI Mikroorganisme yang dimaksud berperan dalam bioremidiasi adalah khamir, fungi (mycoremidiasi), yeast, alga dan bakteri. Mikroorganisme akan mendegradasi zat pencemar atau polutan menjadi bahan yang kurang beracun dan tidak beracun. Sedangkan polutan sendiri dibagi menjadi dua yaitu bahan pencemar organik dan sintetik.
PROSES BIOREMIDIASI Proses utama bioremidiasi adalah biodegradasi, biotransformasi dan biokatalis. Saat bioremidiasi terjadi, enzim yang diroduksi oleh mikroorganisme memodifikasi polutan beracun dengan mengubah struktur kimia polutan tersebut. Enzim mempercepat proses tersebut dengan cara menurunkan energi aktivasi, yaitu energi yang dibutuhkan untuk memulai suatu reaksi.
Bahan dapat dibedakan berdasarkan kemampuan mendegradasi lingkungan, yaitu : Bahan pencemar yang mudah terdegradasi (biodegradable pollutant), yaitu bahan yang mudah terdegradasi lingkungan dan dapat diuraikan atau terdekomposisi baik secara dekomposer atau disengaja manusia, contohnya adalah limbah rumah tangga.
2. Bahan pencemar yang sukar terdegradasi (nondegradablenpollutant) atau lambat sekali terdegradasi dapat menimbulkan masalah lingkungan yang cukup serius, contohnya adalah jenis logam berat seperti timbal dan bakteri.
Pada saat proses tersebut terjadi biotransformasi atau biodetoksifikasi senyawa toksik menjadi senyawa yang kurang toksik atau tidak toksik. Degradasi senyawa kimia oleh mikroba dilingkungan merupakan proses yang sangat penting untuk mengurangi kadar bahan-bahan berbahaya dilingkungan, yang berlangsung melalui suatu seri reaksi kimia yang cukup kompleks dan akhirnya menjadi metabolit (hasil reaksi kimia) yang tidak berbahaya dan tidak beracun.
JENIS-JENIS BIOREMIDIASI Bioremidiasi yang melibatkan mikroba, yaitu : 1. Biostimulasi, yaitu memperbanyak dan mempercepat pertumbuhan mikroba yang sudah ada didaerah tercemar dengan cara memberikan lingkungan pertumbuhan yang diperlukan, yaitu penambahan nutrien dan oksigen.
Mikroba yang ditambahkan adalah mikroba yang sebelumnya diisolasi dari lahan tercemar kemudian setelah memalui proses penyesuaian di laboratorium diperbanyak dan dikembalikan ke tempat asalnya untuk memulai bioproses. Namun sebaliknya, jika kondisi yang dibutuhkan tidak terpenuhi, mikroba akan tumbuh dengan lambat atau mati.
2. Bioaugmentasi, yaitu penambahan produk mikroba komersial ke dalam limbah cair untuk meningkatkan efisiensi dalam pengolahan limbah secara biologi. Cara ini paling sering digunakan dalam meghilangkan kontaminasi di suatu tempat. Hambatannya yaitu sulit untuk mengontrol kondisi situs yang tercemar agar mikroba dapat berkembang dengan optimal.
3. Bioremidiasi intrinsik, yaitu bioremidiasi yang terjadi secara alami di dalam air atau tanah yang tercemar.
B. Bioremidiasi berdasarka lokasi, yaitu : In situ, yaitu dapat dilakukan langsung dilokasi tanah tercemar (proses bioremidiasi yang digunakan berada pada tempat lokasi limbah tersebut). Ex situ, yaitu bioremidiasi yang dilakukan dengan mengambil limbah tersebut lalu di treatmen di tempat lain, setelah itu baru dikembalikan ke tempat asal. Lalu diberi perlakuan khusus dengan memakai mikroba.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BIOREMIDIASI Lingkungan Proses biodegradasi memerlukan tipe tanah yang dapat mendukung kelancaran aliran nutrien, enzim-enzim mikrobial dan air. Terhentinya aliran tersebut akan mengakibatkan terbentuknya kondisi anaerob sehingga proses biodegradasi aerobik menjadi tidak efektif.
2. Temperatur Temperatur yang optimal untuk degradasi hidrokarbon adalah 30-40 C. 3. Oksigen Langkah awal katabolisme hidrokarbon oleh bakteri maupun kapang adalah oksidasi substrat dengan katalis enzim oksidase, dengan demikian tersedianya oksigen merupakan syarat keberhasilan degradasi hidrokarbon minyak.
4. Ph Pada tanah umumnya lingkungan asam,alkali sangat jarang namun ada yang melaporkan pada ph 11. Penyesuaian ph dari 4,5 menjdi 7,4 dengan penambahan kapur meningkatkan penguraian minyak menjadi dua kali. 5. Kadar H2O dan karakter geologi Kadar air dan bentuk poros tanah berpengaruh pada bioremidiasi. Nilai aktivitas air dibutuhkan untuk pertumbuhan mikroba berkisar 0,9-1 umumnya berkadar air 50-60%.
6. Keberadaan zat nutrisi Bila tanah yang digunakan bekas pertanian mungkin tidak perlu ditambah zat nutrisi. Mikroorganisme memerlukan nutrisi sebagai sumber karbon, energi dan keseimbangan metabolisme sel. 7. Interaksi antar polusi Fenomena lain yang perlu mendapatkan perhatian dalam mengoptimalkan aktivitas mikroorganisme untuk bioremidiasi adalah interaksi antara beberapa galur mikroorganisme dilingkungan.
KELEBIHAN BIOREMIDIASI Proses pelaksanaan dapat dilakukan langsung didaerah tersebut dengan lahan yang sempit sekalipun. Mengubah polutan bukan hanya memindahkannya. Proses degradasi dapat dilaksanakan dalam jangka waktu yamg cepat.
KEKURANGAN BIOREMIDIASI Tidak semua bahan kimia dapat diolah secara bioremidiasi. Membutuhkan pemantauan yang ekstensif. Membutuhkan lokasi tertentu. Pengotornya bersifat toksik. Padat ilmiah. Berpotensi menghasilkan produk yang tidk dikenal. Dapat digabung dengan teknik pengolahan lain yang belum teruji.
4. Bioremidiasi sangat aman digunakan karena menggunakan mikroba yang secara alamiah sudah ada dilingkungan. 5. Bioremidiasi tidak menggunakan/menambahkan bahan kimia berbahaya. 6. Teknik pengolahannya mudah diterapkan dan murah biayanya.