MODEL HUBUNGAN ANTAR ENTITI
Tahapan dalam pemodelan Memilih entiti-entiti yang akab disusun dalam basis data dan tentukan hubungan antar entiti yang telah dipilih Melengkapi atribut-atribut yang sesuai pada entiti dan hubungan sehingga diperoleh bentuk tabel normal penuh (tabel-tabel ternormalisasi)
Untuk menggambarkan terjadinya hubungan antar entiti digunakan diagram hubungan antar entiti ( “entity relationship diagram”) yang biasa disingkat dengan E-R diagram
Model Entity Relationship Model Entity Relationship adalah representasi logika dari data pada suatu organisasi atau area bisnis tertentu dengan menggunakan Entity dan Relationship.
ENTITY/ENTITAS Entity/Entitas adalah obyek di dunia nyata yang dapat dibedakan dari obyek lain. Entity Set/Kumpulan Entity adalah kumpulan dari entitas sejenis/dalam tipe sama. Entity set dapat berupa: Obyek fisik : rumah, kendaraan, pegawai Obyek abstrak : konsep politik, pekerjaan, rencana, dll. Simbol yang digunakan untuk entity adalah persegi panjang.
Tipe entitas : Entitas Kuat yaitu entitas mandiri yang keberadaannya tidak bergantung pada keberadaan entitas lain Entitas Lemah/Weak Entity yaitu entitas yang keberadaannya bergantung pada keberadaan entitas lain. Entitas Assosiatif adalah entitas yang terbentuk dari suatu relasi, bisa terjadi jika : - Relasi yang merekatkan dua entitas bersifat banyak kebanyak - Biasanya berasal dari suatu relasi dimana relasi itu memiliki makna mandiri bagi pengguna
Relationship Adalah hubungan antara suatu himpunan entitas dengan himpunan entitas lainnya Simbol yang digunakan adalah bentuk belah ketupat, diamod atau rectangle. Untuk menggambarkan atribut digunakan elip atau lingkaran
Contoh E-R diagram Nama NIM NIDN Nama Nama mengajar mahasiswa dosen
Derajat Relationship Menjelaskan jumlah entity yang terlibat dalam suatu relationship Unary Degree (Derajat satu) hanya satu entity yang terlibat Binary Degree (Derajat dua) menghubungkan dua entity pegawai melapor bekerja departemen pegawai
Ternary Degree (Derajat tiga) menghubungkan tiga entity Cardinality Ratio Constraint Menjelaskan batasan jumlah relasi suatu entity entity lainnya bekerja departemen pegawai kota
Jenis rasio kardinalitas : - One to one (1:1) Terjadi bila tiap anggota entiti A hanya boleh berpasangan dengan satu anggota dari entiti B begitu juga sebaliknya 1 1 Contoh : berpasangan B A menempati pasien tempat tidur
One to many/many to one (1: M / M:1) Terjadi bila anggota entiti A bleh berpasangan dengan lebih dari satu anggta entiti B,sebaliknya tiap anggota entiti B hanya boleh berpasangan dengan satu anggota A 1 M Contoh : berpasangan B A dinaiki penumpang bus
- Many to many (M : N) Terjadi bila tiap anggota entiti A boleh berpasangan dengan lebih dari satu anggota entiti B, begitu juga sebaliknya M N Contoh : berpasangan B A bekerja proyek pegawai
Partisipasi hubungan Menyatakan sifat keterlibatan tiap anggota entiti dalam ikatan terjadinya hubungan Partisipasi atau keterlibatan tiap anggota entiti dalam membentuk instan hubungan dapat bersifat wajib (“obligatory”, “full participation”) atau tidak wajib (“non obligatory”, “part participation”) Contoh hubungan DOSEN dan MATA KULIAH Tiap dosen harus mengajar satu mata kuliah Tiap mata kuliah harus diajarkan oleh seorang dosen
Tiap dosen harus mengajar satu mata kuliah 1 1 Jenis partisipasi wajib digambarkan dengan garis penuh pada garis hubungn antar entiti, sedangkan partisipasi tidak wajib digambarkan dengan garis putus-putus. Contoh : Tiap dosen harus mengajar satu mata kuliah Tiap mata kuliah mungkin diajarkan oleh seorang deosen dan mungkin belum ada yang mengajar mengajar MK Dosen
1 1 mengajar MK Dosen Seorang dosen hanya boleh mengajar satu mata kuliah dan seorang dosen boleh tidak mengajar Tiap mata kuliah harus diajarkan oleh seorang dosen 1 1 mengajar MK Dosen
Seorang dosen hanya boleh mengajar satu mata kuliah dan seorang dosen boleh tidak mengajar Tiap mata kuliah hanya boleh diajarkan oleh seorang dosen dan mungkin belum ada yang mengajar 1 1 mengajar MK Dosen