KONSTRUCTED REALITIES

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Pardjono, Ph.D Program Pascasarjana UNY
Advertisements

MPK Kuantitatif Program Ekstensi Ilmu Komunikasi Semester Genap 2007/2008.
ANALISIS & DIAGNOSIS SITUASI (SOSIAL)
TUGAS FILSAFAT ILMU.
LANDASAN DAN PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM
Dédé Oetomo, PhD Badan Penelitian & Pengembangan Kesehatan Pusat Penelitian Humaniora, Kebijakan Kesehatan & Pemberdayaan Masyarakat.
FILSAFAT ILMU.
Pendekatan Dalam Penelitian Sosial
Paradigma Penelitian Didik HS.
Penelitian Ilmiah Motivasi dan tujuan penelitian
Metodologi Penelitian
PERBEDAAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF
Aksiologi Dalam Ilmu Pendidikan
PANCASILA 8 FILSAFAT, PANCASILA, DAN FILSAFAT PANCASILA
Paradigma Positivistik & Konstruktivistik
PERBEDAAN RISET KUANTITATIF DAN KUALITATIF
TEORI Mendefinisikan Teori Hubungan antara Teori dan Pengalaman
Metodologi Penelitian
Paradigma Ilmu Sosial dan Implikasi Metodologi
PETA ANALISIS ISI MEDIA
Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Ditinjau dari Berbagai Aspek
Dimensi dan Tipe Penelitian. Tidak ada satu tipe penelitian tunggal yang digunakan untuk meneliti suatu gejala tertentu, pengklasifikasian ini dinamakan.
PERSPEKTIF FILSAFAT ILMU KOMUNIKASI Pertemuan 3
PARADIGMA ILMU SOSIAL DUA paradigma besar yang mendasari perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu-ilmu sosial dan ilmu tentang manusia, yaitu: 1.
PERBEDAAN ONTOLOGIS Klasik Kritis Konstruktivis Critical Realism:
Peta Paradigma dalam Penelitian Sosial
Paradigma Penelitian Isi Media
Pertemuan ke-3 Filsafat & Pemikiran Ekonomi Islam
FILSAFAT, ILMU, & PENGETAHUAN
MATA KULIAH METODOLOGI PENELITIAN KOMUNIKASI KUANTITATIF
Pertemuan ke-3 Filsafat & Pemikiran Ekonomi Islam
PARADIGMA PENELITIAN KUALITATIF
Peran Filsafat dalam Perkembangan Ilmu Pengetahuan
Filsafat, Ilmu dan Filsafat Ilmu
PARADIGMA PENELITIAN SUATU PENDEKATAN PENELITIAN SELALU MELIBATKAN ASUMSI FILOSOFIS (PARADIGMA) DAN METODE YANG BERBEDA-BEDA.
Paradigma Positivistik & Konstruktivistik
Oleh: RUSDIANTO UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA 2012
PERBEDAAN ONTOLOGIS Klasik Kritis Konstruktivis Critical Realism:
Metode Penelitian Ilmu Politik & Pendekatan Kualitatif
Pendekatan ilmiah vs non ilmiah
PETA SINGKAT ILMU ILMU SOSIAL
JENIS-JENIS PENELITIAN
BAB 1 – Paradigma & Perspektif Dalam Penelitian Sosial
ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN
PENDEKATAN PENELITIAN (Strategi Penelitian) KUALITATIF
PARADIGMA PENELITIAN KOMUNIKASI; KUANTITATIF DAN KUALITATIF
LANDASAN DAN PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM
PEMIKIRAN FILSAFAT KOMUNIKASI
PARDIGMA PENELITIAN Newman/Creswall
Paradigma Kajian Komunikasi
PARADIGMA DAN RAGAM PENELITIAN
TUGAS FILSAFAT ILMU.
PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT
METODOLOGI PENELITIAN BISNIS
FENOMENA KOMUNIKASI DALAM PRESPEKTIF EPISTEMOLOGIS
Epistemologi Komunikasi
PARADIGMA PENELITIAN Apakah Paradigma Penelitian itu……?
Paradigma Pendekatan Penelitian
HAKIKAT PENELITIAN 1. Ilmu Kealaman dan Ilmu Sosial Humaniora
Metode Penelitian Komunikasi – 2
FILSAFAT ILMU Dosen Pembimbing : Subhan Kelompok 1 Wulan Anggraini Rahmah hidayati Faradhiba Dosen Pembimbing : Subhan Kelompok 1 Wulan Anggraini Rahmah.
BAB 1 – Paradigma & Perspektif Dalam Penelitian Sosial
Paradigma Positivistik & Konstruktivistik
INTERPRETIF Pertemuan 5
Analisis, Penjelasan, dan Implikasi
Kuliah Komunikasi Sosial Pascasarjana Magister STIK-PTIK
Metode Penelitian Sastra
DUA ALIRAN POSITIVISTIK POSTPOSITIVISTIK JENIS KUANTITATIF KUALITATIF Bebas nilai.
TUGAS FILSAFAT ILMU 1 APA ILMU ITU? 2 Cabang-cabang Filsafat 3 Pokok Permasalahan yang dikaji Filasafat: 1.Apa yang disebut benar dan apa yang disebut.
Transcript presentasi:

KONSTRUCTED REALITIES CHAPTER 3 KONSTRUCTED REALITIES ARWAN

Title here INTRODUCTION REALITAS : Dipahami sebagai segala sesuatu yang bisa di tangkap dan disadari keberadaannya oleh manusia Title here REALITAS : Dibagi berdasarkan unsur materi dan non materi REALITAS : Dibangun melalui pengamatan terhadap objek REALITAS : Dibangun melalui kajian teori dan kajian empirik REALITAS : Realitas sosial merupakan suatu peristiwa yang memang benar-benar terjadi di tengah masyarakat

Landasan Filosofis Tentang Realitas …1 LANDASAN ONTOLOGI : Merupakan asumsi yang penting tentang inti dari fenomena Menekankan pada apakah “REALITAS” yang diamati atau diteliti objektif ataukah “REALITAS” adalah produk pemahaman individu. Untuk itu dibedakan antara : Realisme menganggap bahwa REALITAS ada secara independen dari apresiasi individu) Sedangkan Nominalisme menganggap bahwa REALITAS yang berada di luar kognitif individu berasal dari sekedar nama, konsep dan label yang digunakan untuk menyusun REALITAS

Landasan Filosofis Tentang Realitas…2 LANDASAN EPISTEMIOLOGI : Epistemologi adalah asumsi tentang landasan ilmu pengetahuan (grounds of knowledge) tentang bagaimana seseorang memulai memahami REALITAS dan mengkomunikasikannya sebagai pengetahuan kepada orang lain. Pertanyaan dasar tentang epistemologi menekankan pada apakah mungkin untuk mengidentifikasikan dan mengkomunikasikan REALITAS sebagai sesuatu yang nyata dan berwujud (sehingga pengetahuan dapat diperoleh) Bentuk pengetahuan apa yang diperoleh dari pengamatan terhadap REALITAS? Bagaimana seseorang dapat membedakan apa yang disebut “benar” dan apa yang disebut “salah” tentang REALITAS? Apakah sifat ilmu pengetahuan yang di peroleh dari pengamatan terhadap REALITAS?

Landasan Filosofis Tentang Realitas …3 LANDASAN AKSIOLOGI : Asumsi-asumsi tentang bagaimana seseorang berusaha untuk menyelidiki dan mendapat “pengetahuan” tentang REALITAS. Pertanyaan dasar tentang Aksiologi menekankan kepada apakah REALITAS itu sulit, nyata, kenyataan objektif ‐ berada di luar individu ataukah lebih mudah, kenyataan personal ‐ berada di dalam individu. Selanjutnya manusia mencoba berkonsentrasi pada pencarian penjelasan dan pemahaman tentang apa yang unik/khusus dari seseorang dibandingkan dengan yang umum atau universal yaitu cara dimana seseorang menciptakan, memodifikasi, dan menginterpretasikan dunia nyata dengan cara yang mereka temukan sendiri

PANDANGAN REALITAS DALAM ILMU SOSIAL

Elemen-Elemen Paradigma Konstruksi Realitas (Guba, 1990) Ontologi: Asumsi tentang sifat “realitas”. What is the nature of ‘ reality’ ?  Epistemologi: Asumsi tentang hubungan antara peneliti dan yang diteliti.  What is the nature of the relationship between the inquirer and the knowable? Metodologi: Asumsi tentang bagaimana peneliti memperoleh pengetahuan.  How should the inquirer go about finding out knowledge?

Perbedaan Ontologis (Hakekat ttg Realitas Sosial) KlasikRealitas yang ada itu diatur oleh kaidah-kaidah tertentu yang berlaku universal, meskipun sesungguhnya kebenaran tentang realita tersebut hanya bisa diperoleh secara probabilistic KonstruktivisKebenaran suatu realitas bersifat relatif. Ia berlaku sesuai dengan konteks khusus yang dinilai relevan oleh pelaku sosial. Realitas sosial merupakan hasil konstruksi sosial yang dilakukan oleh pelaku. Kritis Realitas sosial merupakan sesuatu yang semu (virtual reality) yang sudah terbentuk oleh proses sejarah, kekuatan sosial, budaya dan ekonomi politik.

Perbedaan Epistemologis (Hub. Peneliti & yg diteliti) Klasik Ada realitas obyektif. Sebagai suatu realitas yang bersifat eksternal (berada di luar diri peneliti), maka peneliti sejauh mungkin harus membuat jarak dengan obyek penelitian (Dualist/objectivist). Konstruktivis Pemahaman thd suatu realitas, atau temuan penelitian merupakan produk interaksi antara peneliti dan yg diteliti (transactionalist/subjectivist). Kritis Hubungan peneliti dengan yang diteliti selalu dijembatani oleh nilai-nilai tertentu. Pemahaman terhadap suatu realitas merupakan value meditiated findings (transactionalis/subjectivist).

Klasik: Perbedaan Aksiologis (posisi value judgement) Peneliti sbg observer. Nilai, etika dan pilihan moral harus berada di luar proses penelitian. Peneliti berperan sbg disinterested scientist. Tujuan penelitian = eksplanasi, prediksi dan kontrol realitas sosial

Perbedaan Aksiologis (posisi value judgement) Konstruktivis: Peneliti sbg fasilitator. Nilai, etika, dan pilihan moral merupakan bagian tak terpisahkan dari penelitian. Peneliti sbg passionate participant, fasilitator yg menjembatani keragaman subyektivitas pelaku sosial. Tujuan penelitian = rekonstruksi realitas sosial secara dialektis antara peneliti dan yg diteliti.

Kritis: Perbedaan Aksiologis (posisi value judgement) Peneliti sbg aktivis. Nilai, etika dan pilihan moral merupakan bagian tak terpisahkan dari penelitian. Peneliti menempatkan diri sbg transformative intellectual, advokat, dan aktivis. Tujuan penelitian = kritik sosial, transformasi, emansipasi, dan social empowerment.

ASUMSI/DIMENSI DASAR PARADIGMA

Thank You published by www.S3 UMHAS.com Alby Fayyadh Arwan