Pengembangan Masyarakat Islam UIN Sunan Ampel Surabaya Tahun 2014 Studi Pluralisme Konflik Penolakan Konser Lady Gaga oleh ORMAS (FPI, MUI, dan Partai Politik) Pengembangan Masyarakat Islam UIN Sunan Ampel Surabaya Tahun 2014

Nama Anggota : 1. Muhammad Sahri 2. Ricky Ahmad Yusuf 3. Abdul Ghofur 4. Madina Nur Arofah 5. Nila Nur Rofkah 6. Rizkiyah Isnaini 7. Ali Akbar R

Konser Lady Gaga bertntangan dengan nilai-nilai keagamaan, moral, etika, dan budaya bangsa Indonesia yang luhur Kelompok yang menentang Konser Lady Gaga Pemerintah dan pihak kepolisian GAGAL Penggemar Lady Gaga dan Promotor Bersikeras untuk melaksanakan Konser

Konteks Perbedaan yang Terjadi Rencana Konser Lady Gaga di Tanah Air mendapat reaksi keras dari Ormas Islam seperti Front Pembela Islam (FPI) serta Partai politik islam (PPP, PKS, dan termasuk MUI). Karena mereka menilai kedatangan Lady Gaga ke Indonesia untuk konser musik bisa mempengaruhi moral masyarakat. Penolakan ini dinilai sebagai wujud menjaga moralitas masyarakat, pasalnya, konser itu diprediksikan akan menampilkan sensualitas aurat ditambah lagi dengan gerakan-gerakan erotis yang vulgar yang bertentangan dengan norma-norma agama dan nilai-nilai luhur adat istiadat nusantara, konser seper ini tidak etis untuk dilaksanakan di Negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Disisi lain Mereka menolak Lady Gaga karena syair lagunya, penampilannya yang seronok. Akan tetapi atas reaksi-reaksi penentangan itu pihak “Big Daddy Live Concert” tetap kekeuh akan jalan terus sesuai rencana, karena pihaknya sudah terlanjur menjual ribuan tiket, karena antusias penggemar lady begitu banyak.

Reaksi Masyarakat Yang pertama ada yang menolak karena menilai bahwa Lady Gaga adalah pemuja iblis Lucifer (illuminati) dengan musik aliran setan yang telah menyatakan secara terbuka ingin membangun kerajaan Iblis di Indonesia. Yang suka memakai busana seronok dan gerakan – gerakan yang erotis yang tidak sesuai budaya indonesia Ada yang setuju karena mungkin saja lady gaga pada saat konser bisa meyesuaikan antara busana dan gerakan dengan budaya indonesia

Apa yang dilakukan orang untuk melawan dan mengatasi perbedaan tersebut Untuk menolak konser tersebut FPI sudah memberi surat peringatan di saat rencana mendatangkan Lady Gaga akan tetapi wacana itu tidak di gubris oleh pihak promotor yang hanya memikirkan keuntungan. Langkah selanjutnya FPI mengeluarkan ancaman serius akan membubarkan konser Lady Gaga kalau tetap digelar dan FPI akan menurunkan massanya sebanyak mungkin untuk menghadang dan menutup akses ke Gelora Bung karno, FPI berniat untuk mengembalikan tiket yang sudah terlanjur dibeli oleh ribuan penggemar, Dan keputusan akhir dari pihak kepolisian mengeluarkan surat bahwa Konser Lady Gaga tidak mendapatkan izin untuk dilaksanakan.

Kesepakatan Bersama Banyaknya unsure lembaga pemerintahan, lembaga kemasyarakatan, dan keagamaan yang berlarut-larut hanya untuk urusan konser seorang Lady Gaga dengan bertentangannya dengan nilai-nilai keagamaan, moral, etika, dan budaya bangsa Indonesian yang luhur. Maka atas nilai tersebut akhirnya konser lady Gaga gagal di selenggarakan di Jakarta.