Dengan SOFTWARE EXPERT CHOICE

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Header Footer Header adalah teks yang muncul pada halaman atas
Advertisements

PERANGKAT LUNAK PENGOLAH ANGKA
MENGETIK DOKUMEN SEDERHANA
DASAR-DASAR MICROSOFT EXCEL
AHP: Pengertian dan Konsep Dasar
MODUL 6 : MENGOPERASIKAN PERANGKAT LUNAK PRESENTASI
Isikan Password untuk mengaktifkan program dengan huruf g kecil Klik di sini bila membuat Proyek Baru.
MENGGUNAKAN APLIKASI BOSDA BERFORMULA
Isikan Password untuk mengaktifkan program dengan huruf g kecil Klik di sini bila membuat Proyek Baru.
Membuat Dan Menghapus Tabel, Konversi Teks Ke Tabel Dan Tabel Ke Teks
MICROSOFT EXCEL.
Modul 6. Mencari Teks, Halaman, Menggabungkan Dokumen Dan Menggunakan Format Kolom.
MEMBUAT TABEL.
X. PEMBUATAN PRESENTASI DENGAN STAR IMPRESS
Aplikasi AHP.
Rama Lesmana Pendidikan Matematika
Analytic Hierarchy Process
Analytic Hierarchy Process
MENATA DATA.
ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)
Analytical Hierarchy Process
hadi paramu metode kuantitatif
A. Mengenal Scanner Scanner yaitu alat yang dapat menghasilkan salinan sebuah image yang berupa gambar (objek) atau teks disimpan dalam sebuah file yang.
Menggunakan Menu dan kotak Dialog
Lingkungan MS Access Pertemuan 2
1 Memasukkan dan Memodifikasi Data ke Dalam Tabel Pertemuan 05 Matakuliah: F0712 / Lab MS Access Tahun: 2007.
Teknik Evaluasi Perencanaan
PW-1361 TEKNIK EVALUASI PERENCANAAN TEKNIK AHP DALAM EVALUASI Cihe Aprilia Bintang, ST, MT.
Membuat File Database & Tabel
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PERTEMUAN KE-4
Konsep teknologi informasi b
2 DAFTAR AKUN.
Disampaikan Pada Pertemuan 5 Komputer Aplikasi IP-I
ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS
ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS (AHP)
ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS
Belajar Microsoft Axcel
Prof. Dr. Dharma Tintri Ediraras SE., AK., MBA Ardiprawiro SE., MMSI
Mengelola Desain Tabel
Analitycal Hierarchy Process By: Kelompok 5
Modul XII. Analytical Hierarchy Process
Disampaikan Pada Pertemuan 5 Komputer Aplikasi IP-I
Nama Kelompok : Mufidatul Jariyah ( ) Lela Andriyani ( )
Membuat File Database & Tabel
Perhitungan dan Pemakaian Bookmark
ANALITICAL HIERARCHY PROSESS (AHP)
The Analytic Hierarchy Process
ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)
ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)
MICROSOFT EXCEL HERY SUHARSO.
SISTEM INFORMASI HIV-AIDS DAN IMS (SIHA) Versi OFFLINE
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PERTEMUAN KE-4
eLanguages 7 Langkah singkat dalam mengupload foto
ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)
TUGAS CARA MEMBUAT DATABASE DENGAN PHPMYADMIN
ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)
ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS A H P (Proses Analitik Hirarki)
MENJALANKAN SLIDE PRESENTASI
ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)
Analytic Hierarchy Process
Microsoft Excel Stiess Batang.
BEKERJA DENGAN EXCELL.
1. 2 PERTEMUAN I PENGENALAN SHEET Microsoft Excel merupakan program aplikasi spreadsheet (lembar kerja elektronik). Fungsi dari Microsoft Excel adalah.
ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)
Analytic Hierarchy Process
Database Pada Microsoft Excel
APLIKASI AKUNTANSI DENGAN MS EXCEL
PEMBELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI UNTUNG KALIMANTORO Suryadi, S.Kom., M.Kom.
KONSEP TEKNOLOGI INFORMASI A
Paket Program Pengolah Angka / Spreadsheet 1. Kompetensi Dasar 1.1Mensyukuri karunia Tuhan Yang Maha Esa, atas pemberian amanah untuk mengelola administrasi.
Transcript presentasi:

Dengan SOFTWARE EXPERT CHOICE MODUL APLIKASI MULTIOBJECTIVE MULTICRITERIA METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP) Dengan SOFTWARE EXPERT CHOICE Oleh :IWAN K. HADIHARDAJA 2006

Proses Hierarki Analitik (Analytic Hierarchy Process) Proses Hierarki Analitik (Analytic Hierarchy Process) adalah teknik pengambilan keputusan multikriteria yang melibatkan pertimbangan dari kedua faktor yang bersifat objektif dan subjektif dalam pemilihan alternatif terbaik Pendekatan digunakan untuk mendapatkan rangking kardinal skala-rasio dari alternatif berkaitan dengan permasalahan pengambilan keputusan multiatribut. Diperkenalkan oleh Thomas Saaty pada pertengahan tahun 1970an

Proses Hierarki Analitik (Analytic Hierarchy Process) Lanjutan Sejak perkembangannya, AHP telah diaplikasikan secara luas dibidang ekonomi dan perencanaan, kebijakan energi, kesehatan, resolusi konflik, seleksi proyek dan alokasi budget. Faktanya, AHP adalah salah satu Metodologi Pengambilan keputusan multikriteria yang paling populer dan mudah aplikasinya hingga saat ini. Popularitasnya terhadap fleksibilitas dan kemudahan dalam aplikasinya, didukung dengan ketersediaan paket sofware yang dikenal dengan nama Expert Choice (Decision Support Software).

SKALA SAATY UNTUK METODE AHP *2,4,6,8 merupakan angka lanjutan (intermediate values) PAIRWISE COMPARISON MATRIK (MATRIK PERBANDINGAN BERPASANGAN)

Matrik Perbandingan yang Digunakan dalam AHP

Tipical Matrik Perbandingan untuk Kriteria Utama dan Alternatif Proyek terhadap Kriteria Utama tertentu

Tipical Matrik Perbandingan untuk Kriteria Utama dan Alternatif Proyek terhadap Kriteria Utama tertentu (lanjutan)

Contoh Perhitungan tingkat Kepentingan Kriteria Utama dalam Matriks Perbandingan

Penentuan max

Perhitungan Inconsistency Ratio

Perhitungan Prioritas Lokal

Penentuan Prioritas Global

LANGKAH – LANGKAH INSTALL EXPERT CHOICE Copy Serial Number

LANGKAH – LANGKAH INSTALL EXPERT CHOICE Klik Setup

LANGKAH – LANGKAH INSTALL EXPERT CHOICE Klik Continue

LANGKAH – LANGKAH INSTALL EXPERT CHOICE klik Continue

LANGKAH – LANGKAH INSTALL EXPERT CHOICE Paste Serial Number, klik Continue

LANGKAH – LANGKAH INSTALL EXPERT CHOICE Klik Yes

LANGKAH – LANGKAH INSTALL EXPERT CHOICE Klik Complete Installation

LANGKAH – LANGKAH INSTALL EXPERT CHOICE Klik Continue

LANGKAH – LANGKAH INSTALL EXPERT CHOICE Klik Continue

LANGKAH – LANGKAH INSTALL EXPERT CHOICE Klik OK

LANGKAH – LANGKAH INSTALL EXPERT CHOICE Klik OK

LANGKAH – LANGKAH INSTALL EXPERT CHOICE Klik OK

LANGKAH – LANGKAH INSTALL EXPERT CHOICE Klik Run Expert Choice

MEMBUKA FILE EXPERT CHOICE Selesai

Pada File name di tulis AHP.ec1  Klik OK MEMBERI NAMA FILE Pada File name di tulis AHP.ec1  Klik OK

MEMILIH MODEL YANG AKAN DIGUNAKAN Klik Direct

Ketik “Pemilihan Proyek”  Klik OK MENDIFINISIKAN GOAL Ketik “Pemilihan Proyek”  Klik OK

TAMPILAN LAYAR SETELAH DI DEFINISIKAN GOAL Setelah di klik akan muncul tampilan seperti di atas

Pilih Edit  Insert  Ketik “KTEKNIS”  Enter PENULISAN KRITERIA Pilih Edit  Insert  Ketik “KTEKNIS”  Enter

Ketik “Kriteria Teknis”  OK PENULISAN KRITERIA Ketik “Kriteria Teknis”  OK

PENULISAN KRITERIA UTAMA Dengan cara yang sama sehingga diperoleh tampilan seperti diatas

PENULISAN KRITERIA UTAMA Apabila hanya terdapat 3 kriteria maka tekan tombol Esc, akan diperoleh tampilan seperti diatas. Angka 0.333 menunjukkan setiap kriteria memiliki bobot (tingkat kepentingan) yang sama

MATRIKS PERBANDINGAN PASANGAN UNTUK MASING-MASING KRITERIA UTAMA (TINGKAT KEPENTINGAN) Pada tampilan layar sebelumnya (slide sebelumnya) pilih pada menu utama Assesement dilanjutkan dengan pilihan pairwise yang kemudian akan diperoleh tampilan seperti diatas

PENULISAN BOBOT HASIL SURVEY UNTUK MASING-MASING KRITERIA UTAMA Yang berwarna merah (ditunjukkan dengan tanda panah keatas) berarti tingkat kepentingan pada judul kolom lebih tinggi (sesuai pada angka yang tertera pada sel baris dan kolom tertentu) dari tingkat kepentingan pada judul baris kemudian klik Calculate

TINGKAT PRIORITAS MASING-MASING KRITERIA UTAMA Berdasarkan hasil diatas maka kriteria sosial memiliki tingkat kepentingan (prioritas) tertinggi. Inconsistency Ratio = 0.0 menunjukkan hasil survey yang akurat. Klik Record

HASIL TAMPILAN TINGKAT PRIORITAS MASING-MASING KRITERIA UTAMA

PENULISAN SUB KRITERIA INVESTASI UNTUK KRITERIA UTAMA EKONOMI Dengan cara yang sama pada KEKONOMI pada sel yang kosong ketikan SKINVEST. Kemudian ENTER

PENULISAN SUB KRITERIA UNTUK KRITERIA UTAMA EKONOMI Dengan cara yang sama pada sel yang kosong ketikan Sub Kriteria Invest. Kemudian Klik OK

PENULISAN SUB KRITERIA OPERASI DAN PEMELIHARAAN UNTUK KRITERIA UTAMA EKONOMI Dengan cara yang sama pada KTEKNIS pada sel yang kosong ketikan SKODANP. Kemudian ENTER

PENULISAN SUB KRITERIA OPERASI DAN PEMELIHARAAN UNTUK KRITERIA UTAMA EKONOMI Dengan cara yang sama pada sel yang kosong ketikan Sub Kriteria Operasi dan Pemeliharaan. Kemudian Klik OK

TINGKAT PRIORITAS MASING-MASING SUB KRITERIA TERHADAP KRITERIA UTAMA EKONOMI Dengan langkah yang sama pada slide 22-24 maka diperoleh hasil seperti diatas dengan kriteria Invest memiliki tingkat kepentingan (prioritas) tertinggi. Inconsistency Ratio = 0.0 menunjukkan hasil survey yang akurat. Klik Record

PENULISAN ALTERNATIF PROYEK JALAN UNTUK KRITERIA UTAMA EKONOMI Dengan cara yang sama pada KTEKNIS pada sel yang kosong ketikan PJALAN. Kemudian ENTER

TINGKAT PRIORITAS MASING-MASING SUB KRITERIA TERHADAP KRITERIA UTAMA EKONOMI Dengan cara yang sama pada sel yang kosong ketikan Proyek Jalan. Kemudian Klik OK

PENULISAN ALTERNATIF PROYEK IRIGASI UNTUK KRITERIA UTAMA TEKNIS Dengan cara yang sama pada KTEKNIS pada sel yang kosong ketikan PIRIGASI. Kemudian ENTER

PENULISAN ALTERNATIF PROYEK IRIGASI UNTUK KRITERIA UTAMA TEKNIS Dengan cara yang sama pada sel yang kosong ketikan Proyek Irigasi. Kemudian Klik OK

PENULISAN ALTERNATIF PROYEK IRIGASI UNTUK KRITERIA UTAMA TEKNIS Dengan cara yang sama pada KTEKNIS pada sel yang kosong ketikan PAMINUM. Kemudian ENTER

PENULISAN ALTERNATIF PROYEK AIR MINUM UNTUK KRITERIA UTAMA TEKNIS Dengan cara yang sama pada sel yang kosong ketikan Proyek Air Minumi. Kemudian Klik OK

PENULISAN ALTERNATIF PROYEK JALAN UNTUK SUB KRITERIA INVESTASI Dengan cara yang sama pada SKINVEST pada sel yang kosong ketikan PJALAN. Kemudian ENTER

PENULISAN ALTERNATIF PROYEK JALAN UNTUK SUB KRITERIA INVESTASI Dengan cara yang sama pada sel yang kosong ketikan Proyek Jalan. Kemudian Klik OK

PENULISAN ALTERNATIF PROYEK IRIGASI UNTUK SUB KRITERIA INVESTASI Dengan cara yang sama pada SKINVEST pada sel yang kosong ketikan PIRIGASI. Kemudian ENTER

PENULISAN ALTERNATIF PROYEK IRIGASI UNTUK SUB KRITERIA INVESTASI Dengan cara yang sama pada sel yang kosong ketikan Proyek Irigasi. Kemudian Klik OK

PENULISAN ALTERNATIF PROYEK AIR MINUM UNTUK SUB KRITERIA INVESTASI Dengan cara yang sama pada SKINVEST pada sel yang kosong ketikan PAMINUM. Kemudian ENTER

PENULISAN ALTERNATIF PROYEK AIR MINUM UNTUK SUB KRITERIA INVESTASI Dengan cara yang sama pada sel yang kosong ketikan Proyek Air Minumi. Kemudian Klik OK

PENULISAN KRITERIA UTAMA Apabila hanya terdapat 3 kriteria maka tekan tombol Esc, akan diperoleh tampilan seperti diatas. Angka 0.167 menunjukkan setiap kriteria memiliki bobot (tingkat kepentingan) yang sama

MATRIKS PERBANDINGAN PASANGAN UNTUK MASING-MASING KRITERIA TEKNIS (TINGKAT KEPENTINGAN) Pada tampilan layar sebelumnya (slide sebelumnya) pilih pada menu utama Assesement dilanjutkan dengan pilihan pairwise yang kemudian akan diperoleh tampilan seperti diatas

PENULISAN BOBOT HASIL SURVEY UNTUK MASING-MASING KRITERIA TEKNIS Tanda panah (ditunjukkan dengan tanda panah kekiri) berarti tingkat kepentingan pada judul baris lebih tinggi (sesuai pada angka yang tertera pada sel baris dan kolom tertentu) dari tingkat kepentingan pada judul kolom kemudian klik Calculate

TINGKAT PRIORITAS MASING-MASING ALTERNATIF PROYEK TERHADAP KRITERIA UTAMA TEKNIS Dengan langkah yang sama pada slide 22-24 maka diperoleh hasil seperti diatas dengan alternatif proyek jalan memiliki tingkat kepentingan (prioritas) tertinggi (0.715). Inconsistency Ratio = 0.0 menunjukkan hasil survey yang akurat. Klik Record

HASIL TAMPILAN TINGKAT PRIORITAS MASING-MASING ALTERNATIF PROYEK TERHADAP KRITERIA UTAMA TEKNIS

PENULISAN ALTERNATIF PROYEK TERHADAP SUB KRITERIA INVESTASI

TINGKAT PRIORITAS MASING-MASING ALTERNATIF PROYEK TERHADAP SUB KRITERIA INVESTASI Pada tampilan layar sebelumnya (slide sebelumnya) pilih pada menu utama Assesement dilanjutkan dengan pilihan pairwise yang kemudian akan diperoleh tampilan seperti diatas

PENULISAN BOBOT HASIL SURVEY UNTUK MASING-MASING ALTERNATIF PROYEK TERHADAP KRITERIA UTAMA EKONOMI Yang berwarna merah (ditunjukkan dengan tanda panah keatas) berarti tingkat kepentingan pada judul kolom lebih tinggi (sesuai pada angka yang tertera pada sel baris dan kolom tertentu) dari tingkat kepentingan pada judul baris kemudian klik Calculate

TINGKAT PRIORITAS MASING-MASING ALTERNATIF PROYEK TERHADAP KRITERIA UTAMA INVESTASI Dengan langkah yang sama pada slide 22-24 maka diperoleh hasil seperti diatas dengan Sub Kriteria Investasi memiliki tingkat kepentingan (prioritas) tertinggi (0.545). Inconsistency Ratio = 0.0 menunjukkan hasil survey yang akurat. Klik Record

HASIL TAMPILAN TINGKAT PRIORITAS MASING-MASING SUB KRITERIA INVESTASI TERHADAP KRITERIA UTAMA EKONOMI

PENULISAN BOBOT HASIL SURVEY UNTUK MASING-MASING ALTERNATIF TERHADAP KRITERIA UTAMA EKONOMI Yang berwarna hitam (ditunjukkan dengan tanda panah kekiri) berarti tingkat kepentingan pada judul baris lebih tinggi (sesuai pada angka yang tertera pada sel baris dan kolom tertentu) dari tingkat kepentingan pada judul kolom kemudian klik Calculate

TINGKAT PRIORITAS MASING-MASING ALTERNATIF PROYEK TERHADAP SUB KRITERIA OPERASI DAN PEMELIHARAAN Dengan langkah yang sama pada slide 22-24 maka diperoleh hasil seperti diatas dengan Sub Kriteria Operasi dan Pemeliharaan memiliki tingkat kepentingan (prioritas) tertinggi (0.571). Inconsistency Ratio = 0.0 menunjukkan hasil survey yang akurat. Klik Record

HASIL TAMPILAN TINGKAT PRIORITAS MASING-MASING ALTERNATIF TERHADAP SUB KRITERIA OPERASI DAN PEMELIHARAAN

PENULISAN BOBOT HASIL SURVEY UNTUK MASING-MASING ALTERNATIF TERHADAP KRITERIA SOSIAL Yang berwarna hitam (ditunjukkan dengan tanda panah kekiri) berarti tingkat kepentingan pada judul baris lebih tinggi (sesuai pada angka yang tertera pada sel baris dan kolom tertentu) dari tingkat kepentingan pada judul kolom kemudian klik Calculate

TINGKAT PRIORITAS MASING-MASING ALTERNATIF PROYEK TERHADAP KRITERIA SOSIAL Dengan langkah yang sama pada slide 22-24 maka diperoleh hasil seperti diatas dengan Kriteria Sosial memiliki tingkat kepentingan (prioritas) tertinggi (0.545). Inconsistency Ratio = 0.0 menunjukkan hasil survey yang akurat. Klik Record

HASIL TAMPILAN TINGKAT PRIORITAS MASING-MASING ALTERNATIF TERHADAP KRITERIA SOSIAL

HASIL TAMPILAN SELURUH ALTERNATIF TERHADAP KRITERIA

HASIL TAMPILAN PRIORITAS GLOBAL UNTUK ALTERNATIF TERHADAP KRITERIA

PERFORMANCE DAN PRIORITAS LOKAL DAN GLOBAL UNTUK MASING-MASING ALTERNATIF DAN KRITERIA

ANALISA SENSITIVITAS (GRADIENT) DAN PRIORITAS MASING-MASING ALTERNATIF TERHADAP KRITERIA TEKNIS

ANALISA SENSITIVITAS DYNAMIC MASING-MASING ALTERNATIF TERHADAP KRITERIA

ANALISA SENSITIVITAS PLOT 2-D MASING-MASING ALTERNATIF TERHADAP KRITERIA TEKNIS DAN EKONOMI

ANALISA SENSITIVITAS UNTUK PERBEDAAN BOBOT ANTARA PROYEK IRIGASI DAN JALAN