Target CosTing
Definisi An approach used to identify the anticipated selling price for product as well as the allowable price for each component Henry Ford 1923, mengembangkan teknik ini Target biaya = Harga Kompetitif-Laba yang diharapkan
Tujuan Mencapai level biaya yang lebih spesifik Mengelola Trade-off antara peningkatan fungsionalitas dan biaya tinggi
Lima tahap Implementasi Menentukan Harga Pasar Menentukan Laba yang diharapkan Menghitung target cost (target biaya) pada harga pasar dikurangi laba yang diharapkan Menggunakan rekayasa nilai (value enginnering) Menggunakan “Kaizen Costing” dan pengendalian operasional untuk menurunkan biaya
Target Costing Target costing digunakan untuk mengelola biaya, terutama dalam aktivitas desain. Dalam Target costing perusahaan menentukan biaya yang harus dikeluarkan berdasar harga pasar kompetitif, dengan demikian maka perusahaan dapat memperoleh laba yang diharapkan.
Value Engineering Rekayasa Nilai (value engeneering) digunakan dalam target costing untuk menurunkan biaya produk dengan cara menganalisis “trade off” antara : 1. jenis dan level yang berbeda dalam fungsionalitas produk. 2. Biaya produk total.
VE Value Engineering adalah suatu proses pendekatan kreatif berdasarkan pertimbangan inovasi teknologi dengan tujuan mengenali unsur unsur biaya utama dan biaya penunjang (secondary) berdasarkan kepada suatu kebutuhan tertentu. Konsep Value Engineering adalah penekanan biaya produk atau jasa dengan melibatkan prinsip-prinsip Engineering. Teknik ini berusaha untuk mencapai mutu yang minimal sama dengan yang direncanakan denganbiaya seminimal mungkin.
Value Engineering bukanlah Desain ulang, mengkoreksi kesalahan-kesalahan yang dibuat oleh perencana, atau melakukan perhitungan ulang yang sudah dilakukan oleh perencana. Mengurangi biaya proses, menurunkan biaya dengan menurunkan keandalan atau penampilan. Ketentuan yang harus dilaksanakan. Kontrol kualitas. Value Engineering berusaha untuk mencapai mutu yang minimal sama dengan yang direncanakan dengan biaya yang semurah mungkin. Jadi Value Engineering lebih dari sekedar pengendalian mutu.
Dalam rekayasa nilai, terdapat lima tahapan rencana kerjanya, yaitu: 1. Tahap informasi (information phase) Mengumpulkan informasi sebanyak mungkin yang meliputi informasi tentang sistem, struktur, fungsi, dan biaya dari objek yang dipelajari. Tahap ini juga menjawab permasalahan tentang siapa yang melakukan, apa yang dapat dilakukan, dan apa yang seharusnya tidak dilakukan.
2. Tahap Kreatif Mengembangkan alternatif yang mungkin untuk memenuhi fungsi primer dan skunder. Tahap ini juga menjawab pertanyaan tentang cara apa saja yang dilakukan untuk menemukan kebutuhan, hal apa yang ditampilkan oleh fungsi yang diinginkan. 3. Tahap Analisis Melakukan evaluasi terhadap alternatif-alternatif yang telah dibentuk dan melakukan pemilihan nilai terbesar. Tahap ini juga menjawab pertanyaan tentang apa yang harus dilakukan, dan bagaimana biayanya.
4. Tahap Pengembangan dan Rekomendasi Melakukan penyempurnaan dan penyesuaian terhadap alternatif terpilih. Tahap ini juga menjawab pertanyaan tentang hal apa lagi yang dilakukan pada pekerjaan. 5. Tahap Persentasi dan Rekomendasi Menjelaskan hasil kerja tim rekayasa nilai kepada pihak manajemen. Tahap ini juga menjawab pertanyaan tentang alternatif mana yang terbaik, apa pengaruh dari pengembangan ide atas alternatif, bagaimana biayanya, dan bagaimana performansinya.
Kaizen Costing Kaizen merupakan istilah yang digunakan oleh bangsa Jepang untuk melakukan perbaikan yang berkelanjutan (Continuous Improvement). Salah satu bentuk usaha kaizen berwujud pengurangan biaya produksi perusahaan. Dalam bahasa Jepang, kaizen costing dikenal dengan genka kaizen yang berasal dari kata genka yang berarti harga pokok dan kaizen berarti penyempurnaan berkesinambungan.
Tujuan dari kaizen costing adalah mengurangi biaya yang terjadi pada proses produksi dengan melakukan perbaikan yang berkesinambungan (Continuous Improvement) pada setiap kegiatan produksi perusahaan sehingga tercapai efisiensi dan efektivitas secara terus menerus.
Kaizen costing tidak hanya sekedar ditujukan untuk mengurangi biaya, tetapi juga untuk meningkatkan kualitas produk dan keamanan dari proses produksi atau usaha perusahaan tersebut. Kaizen costing lebih memfokuskan pada proses produksi perusahaan dan bertujuan mengeliminasi aktivitas-aktivitas yang tidak efisien yang mungkin terjadi selama dalam proses produksi tersebut.
Pengurangan biaya merupakan jantung dari kaizen costing program. Badan usaha yang menerapkan kaizen costing hanya melakukan perubahan kecil namun berkesinambungan. Hal ini disebabkan karena peningkatan kearah yang lebih baik (improvement) adalah tujuan dan tanggungjawab setiap pekerja, mulai dari tingkat manager sampai dengan level terendah dalam setiap aktivitas, serta dilakukan kapan saja.
Fokus perhatian produsen diarahkan kepada cost reduction target yang merupakan selisih antara target cost dengan estimated actual cost yang diperkirakan akan terjadi selama periode tertentu. Cost Reduction Target = Target Cost – Estimated Actual Cost Penentuan Cost reduction target (Target Usaha Kaizen), yang hendak dicapai adalah sebagai berikut : Cost Reduction Target = HPPAktual - HPPtarget
Tahapan
Gambaran Kaizen cost ifs.com
Identifikasi
Du Pont Model
Diskusi