Anggi maulidya putri 4ea09 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA ETIKA BISNIS (Norma dan Etika dalam Pemasaran, Produksi, Manajemen SDM, dan Finansial) Anggi maulidya putri 4ea09 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA
ETIKA DALAM PEMASARAN 1. Pengendalian Diri : Pelaku-pelaku bisnis mampu mengendalikan diri mereka masing-masing untuk tidak memperoleh apapun dari siapapun dalam bentuk apapun. 2. Pengembangan Tanggung Jawab Sosial : Pelaku bisnis dituntut untuk peduli dengan keadaan masyarakat. 3. Mempertahankan Jati Diri : Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang- ambing oleh pesatnya perkembangan informasi dan teknologi adalah salah satu usaha menciptakan etika bisnis. 4. Menciptakan Persaingan yang Sehat : Persaingan dalam dunia bisnis perlu untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas, tetapi persaingan tersebut tidak mematikan yang lemah, dan sebaliknya harus terdapat jalinan yang erat antara pelaku bisnis besar dan golongan menengah kebawah, sehingga dengan perkembangannya perusahaan besar mampu memberikan spread effect terhadap perkembangan sekitarnya. 5. Menerapkan konsep “Pembangunan Berkelanutan” : Dunia bisnis seharusnya tidak memikirkan keuntungan hanya pada saat sekarang, tetapi perlu memikirkan bagaimana dengan keadaan dimasa datang.
6. Menghindari 5K (Katabelece, Kongkalikongm Koneksi, Kolusi, dan Komisi : Jika pelaku bisnis mampu menghindari sikap seperti ini, kita yakin tidak akan terjadi lagi apa yang dinamakan dengan korupsi, manipulasi dan segala bentuk permainan curang dalam dunia bisnis ataupun berbagai kasus yang mencemarkan nama bangsa dan Negara. 7. Mampu Menyatakan Yang Benar Itu Benar 8. Menumbuhkan Sikap Saling Percaya antar Golongan : Untuk menciptakan kondisi bisnis yang “kondusif” harus ada sikap saling percaya (trust) antara golongan pengusaha kuat dengan golongan pengusaha lemah, sehingga pengusaha lemah mampu berkembang bersama dengan pengusaha lainnya yang sudah besar dan mapan. 9. Konsekuen dan Konsisten dengan Aturan Main Bersama : ketika bisnis telah disepakati, sementara ada “oknum”, baik pengusaha sendiri maupun pihak yang lain mencoba untuk melakukan “kecurangan” demi kepentingan pribadi, jelas semua konsep etika bisnis itu akan “gugur” satu semi satu. 10. Memelihara Kesepakatan : Memelihara kesepakatan atau menumbuhkembangkan Kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telah disepakati adalah salah satu usaha menciptakan etika bisnis.
ETIKA DALAM PRODUKSI Kewajiban untuk Mematuhi : Kewajiban untuk memberikan suatu produk dengan karakteristik persis seperti yang dinyatakan perusahaan, yang mendorong konsumen untuk membuat kontrak dengan sukarela dan yang membentuk pemahaman konsumen tentang apa yang disetujui akan dibelinya. Kewajiban untuk Mengungkapkan : Penjual berkewajiban memberikan semua fakta pada konsumen tentang produk tersebut yag dianggap berpengaruh kepada keputusan konsumen untuk membeli. Kewajiban untuk Tidak Memberikan Gambaran yang Salah : Penjual harus menggambarkan produk yang ia tawarkan dengan benar, ia harus membangun pemahaman yang sama tentang barang yang ia tawarkan di pikiran konsumen sebagaimana barang tersebut adanya. Kewaiban untuk Tidak Memaksa : Penjual berkewajiban untuk tidak memanfaatkan keadaan emosional yang mungkin mendorong pembeli untuk bertindak secara irasional dan bertentangan dengan kepentingannya, tidak memanfaatkan ketidaktahuan, ketidakdewasaan, kebodohan, atau faktor lain yang mengurangi atau menghapuskan kemampuan pembeli untuk menetapkan pilihan secara bebas.
ETIKA DALAM MANAJEMEN SDM Etika Manajemen Sumber Daya Manusia dapat diartikan sebagai ilmu yang menerapkan prinsip- prinsip etika tehadap hubungan dengan sumber daya manusia dan kegiataannya. Untuk mencapai penanganan SDM sebagai Human Capital dapat dinilai dari komponen- komponen sebagai berikut: 1. Perencanaan dan Pengelolaan SDM 2. Peningkatan Pegawai 3. Pendidikan dan Pelatihan 4. Kinerja Pegawai dan Pengakuan 5. Kepuasan Pegawai
DAFTAR PUSTAKA http://rivanto11.blogspot.co.id/2015/10/norma-dan-etika-dalam-pemasaran.html