Analisa buku katak hendak menjadi lembu Bab 5, Oleh Ayasha & Naisha
Ringkasan cerita Ceritanya melanjutkan dari kepergian Suria dari Rumah Haji Junaedi. Haji Junaedi sungguh merasa menyesal untuk berkenalan dengan Suria karena Suria sangat sombong. Istrinya, Nyai Salamah datang dan berbicara untuk menenangkan ia. Walaupun Haji Junaedi marah kepada Suria, ia mengirimkan barang-barang dan buah-buahan untuk keluarga Suria. Lalu ceritanya pindah ke keluarga Suria. Keluarganya menerima hadiah Haji Junaedi. Suria dan istrinya, Zubaidah memulai untuk berbicara tentang anak-anaknya dan keuangan. Zubaidah mulai marah karena Suria tidak tahu mana yang baik dan buruk untuk anaknya. Zubaidah mengatakan bahwa Suria tidak peduli kepada anaknya dan ia tidak berkewajiban menjadi seorang bapak. Walaupun setelah konflik itu, Zubaidah tetap bersabar dan berdoa untuk suaminya.
Tema Bersyukur, Kewajiban
Tokoh & Penokohan Suria: Sombong, serakah, tidak tahu tentang kewajiban ✓ Tak salah peringatan itu, memang ia gila hormat, sombong dan ... cis, — perkataannya meninggi saja. (Haji Junaedi membicarakan tentang Suria dalam hati) ✓ "Karena dikatakan oleh Haji Junaedi: si Dingin itu untuk manteri kabupaten, untuk akang. Tambahan pula engkau maklum, berapa besar pengaruh uang." (Kepada Zubaidah) ✓ Apa daya hendak mengelakkan bahaya itu? Apa yang akan dibuatnya! Suria, lakinya, junjungannya — katanya — lebih tahu daripada dia tentang kewajiban! (Zubaidah tentang Suria dalam hati) Tokoh utama, Antagonis
Tokoh Tokoh utama, protagonis Zubaidah: Sabar, lebih tahu tentang kewajiban ✓ "Ya, Allah, moga-moga Engkau membelokkan jalan pikiran suamiku yang sesat itu ke jalan yang lurus benar," demikian doanya dengan khusuknya, sesudah sembahyang magrib itu. (Zubaidah berdoa untuk Suria) ✓ "Jadi Akang hendak kawin dengan dia? Bagus! Begini nasib kita sekarang, baik dicari bini muda yang kaya," kata Zubaidah dengan tersenyum, tetapi darahnya mendidih rupanya. (Kepada Suria)
Tokoh Haji Junaedi: Mulia, suka berbagi, pemurah ✓ "Sudah pergi ke belakang. Dan awak pun sangat memuliakan dia. Juragan patih datang ke mari tidak dihidangi makanan seperti itu benar." (Nyai Salamah kepada Haji Junaedi) ✓ "Haji Junaedi yang pemurah itu, kaya, — banyak hartanya. (Suria membicarakan tentang Haji Junaedi) ✓ "Bukan, melainkan lekas suruh antarkan..Sudah kausiapkan? Bagus benar ...," kata Haji Junaedi dengan cepat. (Haji Junaedi memeriksa keadaan hadiahnya untuk dikirim ke keluarga Suria) Tokoh sampingan/pembantu, • Nyai Salamah: Sangat memperhatikan ✓ "Jelas kedengaran sampai ke mari. Saya berdiri di balik pohon itu." (Kepada Haji Junaedi) Tokoh sampingan/pembantu, tritagonis
Latar Tempat: rumah, halaman ✓ "Baik betul hati Juragan manteri itu. Sudi ia sehari- hari bertamu di rumah kita." ✓ Dua orang anak, yang sebagai merpati dua sejoli, bermain-main di halaman, berjalan-jalan di antara pokok-pokok bunga yang tengah berkembangan. • Waktu: malam, siang, senja ✓ Siang berebut dengan senja, matahari tiada kelihatan lagi. ✓ Memang waktu magrib sudah hampir habis, dari tadi ia sudah gelisah hendak berdiri dari kedudukannya, tapi ... bahaya yang mengancam sudah- tampak olehnya.
Alur Maju
Sudut Pandang Orang ketiga serba-tahu
Gaya Bahasa Baku dan dengan ejaan lama
Amanat Ingatlah kewajiban sebagai orang tua Janganlah kau bersombong terhadap orang yang lebih dari mu