Konsep Diri dan Komunikasi Interpersonal Diyah Ayu Amalia Avina M.Si Fitri H Oktaviani M.Commun
Konsep Diri dan Komunikasi Interpersonal 2 komponen dalam konsep diri (Pearson, dkk, 2006) : Self-image sebagai komponen kognitif (gambaran atas diri kita, termasuk bagaimana orang melihat kita) Self-esteem sebagai komponen afektif (ukuran seberapa berharganya kita) Sumber berkembangnya konsep diri (DeVito, 2013) : Konsep diri merupakan seperangkat persepsi yang relatif stabil dan dipercaya orang mengenai dirinya sendiri (West dan Turner, 2008) Other’s image Social Comparisons Self-evaluation Cultural teaching
Pengaruh Konsep Diri pada Komunikasi Interpersonal Self-fulfilling Prophecy Keterbukaan Diri Kepercayaan Diri Selektivitas
Pengaruh Konsep Diri pada Komunikasi Interpersonal Self-fulfilling prophecy Adanya kecenderungan individu untuk hidup dan berperilaku sesuai dengan label yang dilekatkannya pada dirinya Konsep diri yang positif membawa pada pola perilaku komunikasi interpersonal yang positif (persepsi lebih cermat, mengungkapkan petunjuk2 kita dengan lebih cermat) (Rakhmat, 2005)
Keterbukaan Diri Johari Window Self-awareness Individu dengan konsep diri yang positif akan cenderung lebih mudah membuka diri pada orang lain (open self semakin luas), sehingga semakin akrab hubungannya dengan orang lain Komunikasi interpersonal menjadi lebih efektif Open Self Blind Self Hidden Self Unknown Self
Konsep diri yang negatif membawa pada kurangnya kepercayaan diri Kurang percaya diri akan membawa pada penghindaran situasi komunikasi – communication apprehension (Rakhmat, 2005)
Selektivitas Konsep diri menyebabkan selective exposure, selective perception dan selective attention Terpaan selektif: orang2 dengan konsep diri tertentu akan mengonsumsi jenis media tertentu Persepsi selektif: orang dengan konsep diri yang negatif, cenderung mempersepsi hanya reaksi2 negatif yang diterimanya Ingatan selektif: perbedaan konsep diri dapat mengarahkan ingatan selektif (Rakhmat, 2005)