Nama : Dana Kurniawan Kelas : XI Multimedia 1 Absen : 24 Listrik Dinamis Nama : Dana Kurniawan Kelas : XI Multimedia 1 Absen : 24 Karsumi_SMA Negeri 2_Pati
Menentukan arus listrik dan arus elektron. - Arus lisrik adalah aliran muatan positif dari potensial tinggi ke potensial rendah - Arus elektron adalah aliran elektron dari potensial rendah ke potensial tinggi
Menentukan syarat arus listrik dapat mengalir pada suatu rangkaian Rangkaian Terbuka Rangkaian Tertutup Lampu mati Arus listrik tidak mengalir Lampu menyala Arus listrik mengalir - Arus listrik dapat mengalir jika dalam rangkaian tertutup
Arus listrik identik dengan arus air B A B A B hA hB hA > hB EPA > EPB hA = hB EPA = EPB Potensial A = Potensial B Arus air dapat mengalir jika ada perbedaan energi potensial
Kuat Arus Listrik Q = muatan ( Coulomb ) t = waktu ( secon ) Kuat arus listrik adalah banyaknya muatan yang mengalir pada penghantar tiap detik. I = Kuat arus listrik ( Ampere ) Q = muatan ( Coulomb ) t = waktu ( secon )
Pengukuran Kuat arus listrik -5 0 10 20 30 40 50 -10 0 20 40 60 80 100 A 100 m A 1 A 1 0 A 5 A Amperemeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik Pemasangan Amperemeter dalam rangkaian listrik disusun secara seri
Cara membaca Amperemeter skala maksimum skala yang ditunjuk jarum skala batas ukur -5 0 10 20 30 40 50 -10 0 20 40 60 80 100 100 m A 1 A 1 0 A 5 A A Nilai yang ditunjuk jarum Nilai yang terukur = x Batas ukur Nilai maksimum 34 100 X 1 = 0,34 A
Beda Potensial Energi yang diperlukan untuk memindah muatan listrik tiap satuan muatan V = Beda Potensial ( Volt ) W = Energi ( Joule ) Q = Muatan ( Coulomb ) 1 Volt = 1J/C Satu volt adalah untuk memindah muatan listrik sebesar 1 Coulumb memerlukan energi sebesar 1 Joule.
Pengukuran Beda Potensial Voltmeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur beda potensial listrik ( tegangan ) Pemasangan voltmeter dalam rangkaian listrik disusun secara parallel seperti gambar. -5 0 10 20 30 40 50 -10 0 20 40 60 80 100 v 100 m V 1 V 1 0 V 5 V
Grafik Hubungan Beda potensail (V) terhadap kuat arus listrik ( I ) ~ I V(volt) 5,0 I R V = 4,0 V = Beda potensial ( volt ) 3,0 I = Kuat arus listrik ( A ) R 2,0 = Hambatan ( Ω ) V 1,0 R = I I( A) 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6
Grafik Hubungan Hambatan (R) terhadap kuat arus listrik ( I ) Data R 10 20 30 40 I 1,0 0,5 0,3 0,25 R(Ω) 50 40 Jika V dibuat tetap = 10 V V 10 I1 = 1,0 A I1 = I1 = 30 R 10 V 10 I2 = 0,5 A I2 = I2 = R 20 20 V 10 I3 = 0,3 A I3 = I3 = R 30 10 V 10 I4 = 0,25 A I4 = I4 = R 40 I( A) 0,25 0,50 0,75 1,0 1,5
Faktor yang mempengaruhi besar hambatan pada kawat adalah 1. Panjang kawat ( l ) 2. Luas penampang kawat ( A ) 3. Hambatan jenis kawat ( r ) R = Hambatan (Ω ) l = Panjang kawat ( m ) A = Luas penampang kawat ( m2 ) r = Hambatan jenis kawat ( Ω m )
Hukum I Kirchhoff Rangkaian seri 1 0 A -5 0 10 20 30 40 50 100 m A 1 A 1 0 A 5 A -10 0 20 40 60 80 100 -5 0 10 20 30 40 50 -10 0 20 40 60 80 100 1 A 5 A A A 100 m A L1 L2 Pada rangkaian tidak bercabang ( seri ) kuat arus listrik dimana-mana sama
Susunan seri pada Hambatan c d Vab Vbc Vcd Rs a d Vad Vad = Vab + Vbc + Vcd I Rs = I R1 + I R2 + I R3 Rs = R1 + R2 + R3
Susunan Paralel pada Hambatan I1 I = I1 + I2 + I3 Vab Vab Vab Vab R2 I I2 = + + a b RP R1 R2 R3 I3 R3 1 1 1 1 = + + RP R1 R2 R3 I Rp b a Vab
GAYA GERAK LISTRIK (E) -5 0 10 20 30 40 50 -10 0 20 40 60 80 100 Gaya gerak listrik adalah beda potensial antara ujung-ujung sumber tegangan pada saat tidak mengalirkan arus listrik atau dalam rangkaian terbuka. Pengukura ggl -5 0 10 20 30 40 50 -10 0 20 40 60 80 100 v 100 m V 1 V 1 0 V 5 V V
TEGANGAN JEPIT (V) Tegangan jepit adalah beda potensial antara ujung – ujung sumber tegangan saat mengalirkan arus listrik atau dalam rangkaian tertutup . Pengukuran Tegangan Jepit -5 0 10 20 30 40 50 -10 0 20 40 60 80 100 v 100 m V 1 V 1 0 V 5 V V
Hukum Ohm dalam rangkaian tertutup Untuk sebuah ggl E , r p q R I Hubungan ggl dengan tegangan jepit E = Vpq + I r Kuat arus yang mengalir dalam rangkaian I = Kuat arus ( A ) E = ggl ( volt ) R = hambatan luar ( Ω ) r = hambatan dalam ( Ω ) Vpq = tegangan jepit ( volt ) Tegangan jepit Vpq = I R
Hitung Rangkaian pengganti AB Sehingga RAB menjadi : R2=8Ω R1=2Ω R3=3Ω R4=12Ω B A Hitung Rangkaian pengganti AB R2=8Ω R1=2Ω R3=3Ω R4=12Ω B R5=24Ω A Rs1 Rs2 Rs1= R1 + R2 Rs2= R3 + R4 Rs1= 2 + 8 Rs2= 3 + 12 Rs1= 10 Ω Rs2= 15 Ω Syarat Jembatan dalam keadaan seimbang : 1 1 1 RAB Rs1 Rs2 1 5 RAB 30 = + = R1.R4 = R2.R3 Jika Syarat itu terpenuhi, maka R5 diabaikan 1 1 1 RAB 10 15 RAB = 6Ω = +