Uang & Bank Dr. Moh. Adenan, MM
Pokok Bahasan Pengertian dan Fungsi Uang Macam-macam Uang Penciptaan Uang Permintaan dan Penawaran Uang Teori Kuantitas Uang Kebijaksanaan Moneter Lembaga Keuangan Bank Peranan Bank dalam Masyarakat
Pengertian dan Fungsi Uang benda-benda yang disetujui oleh masyarakat sebagai alat perantaraan untuk mengadakan tukar menukar/perdagangan, yg memenuhi syarat-2 sbb: Nilainya tidak mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Mudah dibawa-bawa. Mudah disimpan tanpa mengurangi nilainya. Tahan lama. Jumlahnya terbatas (tidak berlebih-lebihan). Bendanya mempunyai mutu yang sama.
Peranan Uang alat perantara untuk tukar menukar satuan nilai / satuan hitung ukuran bayaran tertunda / cicilan hutang alat penyimpan nilai / penimbun kekayaan Jenis Uang Yang Mula-Mula Sekali Digunakan Benda2 berharga Emas dan Perak Sebagai Uang Uang Kertas dan Uang Bank
Penciptaan Uang Mata uang dalam peredaran: Mata uang dalam peredaran adl seluruh jumlah mata uang yg telah dikeluarkan dan diedarkan oleh Bank sentral Uang beredar: semua jenis uang yang berada di dalam perekonomian Jumlah dari mata uang dalam peredaran ditambah dengan uang giral dalam bank-bank umum Dalam pengertian yang luas uang beredar meliputi: Mata uang dalam peredaran Uang giral Uang kuasi
Uang Beredar Jumlah Uang Beredar (JUB) tidak seluruhnya ditentukan oleh Pemerintah. Perilaku bank-bank dan masyarakat umum ikut menentukan pula proses timbulnya uang beredar, meskipun pemerintah masih tetap merupakan pelaku yang paling menentukan. Dua pengertian tentang uang beredar; Narrow money, uang kartal dan uang giral Broad money, narrow money ditambah uang quasi Quasi money mencakup saldo deposito berjangka dan simpanan tabungan di bank.
Uang Inti (Reserve Money) Proses penciptaan uang beredar berawal dari timbulnya uang inti (reserve money), uang inti adalah seluruh uang yang dikeluarkan oleh pemerintah (bank sentral) ditambah saldo rekening koran milik bank-bank (atau masyarakat) pada bank sentral. Uang inti bisa pula dilihat sebagai penjumlahan antara uang kartal dengan cadangan bank (bank reserve). Jumlah uang inti di masyarakat meningkat karena tiga sebab-sebab; Surplus neraca pembayaran, Defisit APBN yang dibiayai dengan pencetakan uang baru, Kenaikan kredit bank sentral kepada bank-bank dan kepada lembaga-lembaga lain. Keadaan sebaliknya menyebabkan kondisi jumlah uang inti berkurang. Dalam proses penciptaan uang, bagian dari uang inti yang dipegang oleh masyarakat umum langsung menjadi uang kartal, sedangkan sisanya yang dipegang oleh bank-bank umum sebagai cadangan bank kemudian “melipatkan diri” menjadi uang giral.
Rekening Giro pada Bank Uang Inti (reserve money) Uang yang dikeluarkan oleh Bank Sentral (Pemerintah) Saldo Rekening Koran (Giro) Pada Bank Sentral + Di Masyarakat Umum Di Bank Umum + Milik Bank-Bank Uang Kartal Cadangan Bank Sebagai Jaminan Rekening Giro pada Bank Milik Masyarakat Jumlah Uang Beredar (JUB)
Money Multiplier Proses penciptaan uang beredar dari uang inti tersebut diringkas dalam konsep money multiplier yang menghubungkan antara jumlah uang inti dengan jumlah uang beredar. Nilai dari money multiplier tergantung kepada; Kecenderungan masyarakat memegang uangnya dalam bentuk uang kartal (u = K/Ms). Berapa besar cadangan yang dipegang bank untuk menjamin uang giral (v = R/D). Semakin besar u dan v semakin kecil nilai money multiplier. Nilai money multiplier biasanya lebih besar dari satu, artinya setiap Rp. 1 uang inti bisa menimbulkan lebih dari Rp.1 uang beredar.
Kebijakan Moneter Kebijakan moneter adalah kebijakan untuk mempengaruhi proses penciptaan uang beredar tersebut. Pemerintah (Bank Sentral) bisa melakukan hal ini dengan mempengaruhi secara tidak langsung nilai money multiplier dan secara langsung besarnya uang inti. Berbagai instrumen kebijakan moneter tersedia untuk ini. Menurut Keynes, kebijakan moneter bisa mempengaruhi situasi makro lewat jumlah uang beredar, tingkat bunga, pengeluaran investasi dan selanjutnya permintaan agregat. Akhir-akhir ini ekonom mulai memberikan perhatian mereka kepada kebijakan “Supply Side”, yaitu kebijakan (moneter) yang bisa mempunyai pengaruh lansung terhadap penawaran agregat (menggeser kurva penawaran agregat). Tetapi sampai sekarang belum ada teori yang mantap mengenai “Sisi Penawaran” ini. Kebijakan Moneter Ms i I Z P,Q
Instrumen Kebijakan Moneter Mempengaruhi Money Multiplier (secara kuantitatif); Cash-Ratio Discount-rate Bunga Giro dan Deposito Yang mempengaruhi Uang Inti; Pajak Ekspor Sertipikat Ekspor Bea Masuk Pajak lain Pengeluaran Pemerintah Bunga Kredit Bank Pengawasan Kuantitatif Credit Ceiling
Efektifitas Kebijakan Moneter Ada dua kritik mengenai keampuhan kebijakan moneter dalam praktek. Keynes mengatakan bahwa kebijakan moneter tidak efektif dalam masa depresi karena adanya “liquidity trap”, hal ini timbul karena tingkat bunga menjadi tidak elastis terhadap perubahan jumlah uang beredar. Milton Friedman dkk berpendapat bahwa pengaruh kebijakan moneter sulit diterka (kapan dan berapa besar) sehingga menyulitkan penggunaannya dalam praktek. Mereka menyarankan agar pemerintah secara otomatis dan teratur menaikkan jumlah uang beredar sesuai dengan kenaikan kebutuhan uang rata-rata sebagai ganti dari kebijakan moneter.