Pengantar Public Relations III. Proses Komunikasi dalam PR
Proses Komunikasi dalam PR Menurut Frank Jeffkins dalam PR, proses komunikasi yang efektif harus dilaksanakan melalui 4 tahap, yaitu : Fact Finding Pada tahap ini, PR mencari atau mengumpulkan fakta-fakta dan data- data sebelum melakukan suatu kegiatan. Contoh : apa saja yang diperlukan publik dan siapakah target sasaran.
Proses Komunikasi dalam PR Planning Pada tahap ini PR membuat rencana tentang apa yang harus atau akan dilakukan dalam menghadapi masalah-masalah, berdasarkan pada fakta atau data yang telah ditemukan pada Tahap Fact Finding tadi. Untuk hasil yang lebih baik, seorang PR Officer harus memperhatikan unsur-unsur komunikasi, yaitu komunikator, pesan, media, & komunikan.
Proses Komunikasi dalam PR Communicating Tahap ini PR melaksanakan kegiatan yang sudah direncanakan pada tahap sebelumnya, yaitu Planning. Evaluation Pada tahap ini PR melakukan evaluasi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan untuk menjadi catatan bagi peningkatan kualitas kegiatan selanjutnya agar menjadi lebih baik.
PR yang Baik PR sebagai bagian dari organisasi merupakan ”jembatan komunikasi” antara sebuah organisasi dengan publiknya sehingga tercipta pengertian bersama yang membawa terhadap penciptaan citra positif & dukungan dari publik terhadap eksistensi organisasi. Pengertian tersebut memberikan warna pada praktek PR bahwa praktek PR adalah sebuah aktivitas komunikasi sehingga bila tujuan dari praktek PR dipadankan dengan tujuan komunikasi maka diperoleh adanya penguatan dan perubahan pengetahuan, perasaan, &perilaku komunikan (penerima pesan). PR sebagai komunikator harus mengeksplorasi persepsi pihak lain dalam memandang suatu organisasi. Karena setiap pihak dengan segala bentuk latar belakang yang beragam akan mempunyai beragam persepsi pula dalam memandang suatu organisasi.
Syarat PR sebagai Komunikator Kemampuan berkomunikasi Kemampuan komunikasi lisan dengan lawan bicara maupun kemampuan berkomunikasi dalam berbagai bentuk media, seperti: presentasi, wawancara untuk pengumpulan fakta dan data, dialog atau wawancara dengan media massa, membuat berita, artikel, press release. Kemampuan manajerial ataupun kepemimpinan Kemampuan dalam menterjemahkan visi dan misi dari manajemen puncak. Dapat juga diartikan sebagai kemampuan untuk mengatisipasi masalah yang timbul dari dalam dan luar organisasi serta mampu menyusun rencana dan melaksanakannya. Kemampuan bergaul atau membina relasi Kemampuan untuk berhubungan dan bekerjasama dengan berbagai macam orang, dan mampu menjaga komunikasi yang baik dengan orang-orang berbeda, termasuk orang-orang yang berbeda tingkatannya. Kepribadian yang utuh atau jujur Seorang pejabat PR harus memiliki kredibilitas yang tinggi, dapat diandalkan & dipercaya orang lain, serta dapat diterima sebagai orang yang memiliki kepribadian utuh atau jujur. Kaya ide dan kreatif Seorang PR harus memiliki wawasan yang luas, permasalahan yang serumit apa pun bentuknya, dapat diketahui benang merah persoalannya.
Peran Komunikasi dalam PR Komunikasi dalam PR merupakan titik sentral PR dalam fungsinya melaksanakan komunikasi persuasif dua arah di semua bidang kegiatan dengan maksud memberi motivasi kerja, bertanggung jawab dan produktif. Atas dasar pengertian tersebut terlihat bahwa komunikasi timbal balik dalam PR merupakan proses integrasi antar manusia yang bersifat manusiawi, bukan hanya hubungan antar manusia (human relations) saja. Human relations disini bersifat action oriented, yang menuju perasaan lahir batin.
Komunikasi yang Efektif Efektivitas komunikasi akan tercapai bila memenuhi setidaknya 5 komponen : Adanya kesamaan kepentingan antara komunikator dengan komunikan; Adanya sikap yang mendukung dari kedua belah pihak; Sikap positif, artinya pikiran atau ide yang diutarakan dapat diterima sebagai sesuatu yang mendatangkan manfaat bagi kedua belah pihak; Sikap keterbukaan yang ditampilkan oleh kedua belah pihak; Masing-masing pihak mencoba menempatkan diri pada mitra wicaranya.