Praktikum farmakologi skin Depatemen farmakologi fk unmal 2016
Pedoman TH/ Topikal Basah dan basah kompres kering dan kering salep akut aktif lemah Prinsip terapi topikal : Vehikulum Bahan aktif
VEHIKULUM Vehikulum = zat pembawa bahan aktif Guna Vehikulum Membawa bahan aktif obat Mempertinggi penetrasi obat ke kulit Tidak menghambat absorbsi obat Efek non spesifik : - pendingin - proteksi - emolien - oklusif
VEHIKULUM Cairan bedak kocok Bedak Pasta krim Pendingin pasta berlemak Salap
CAIRAN Bahan pelarut : Alkohol, eter, kloroform TINGTUR Air ~ aqua SOLUTIO Solutio : Mandi Rendam Kompres terbuka tertutup
Prinsip terapi cairan Membersihkan kulit dari krusta, skuama, debris, mikroorganisme, sisa obat Melunakkan kulit Mengeringkan bersih Mencegah hidupnya bakteri Mempermudah proses epitelisasi Menghilangkan gejala Gatal Rasa terbakar Mendinginkan permukaan kulit Penguapan dan absorbsi
Kompres Terbuka Dermatosis madidans Erisipelas Dasar : penguapan cairan kompres absorbsi eksudat/ pus kulit kering Indikasi : Dermatosis madidans Erisipelas Ulkus berisi pus + krusta CARA : Kain kasa Non iritasi, absorben, tidak perlu steril 3 lapis Celup ke dalam air kompres peras balutkan pada kulit (tdk perlu ketat) Lakukan 3x 15’ -30’ / hari
!!! Kapas tidak boleh digunakan Cairan Kompres Jangan terlalu >> Tidak menetes Jangan terjadi maserasi !!! Kapas tidak boleh digunakan ok penguapan
Kompres tertutup ~ impermeable Dasar : terjadi vasodilatasi penguapan (-) Indikasi : untuk kelainan yang dalam Selulitis LGV Cara : -pembalut tebal -tutup dengan bahan impermeable plastik
BEDAK TDD : talcum venetum + oxydum zinzicum (seng oksida) Efek bedak Mendinginkan Antipruritus lemah Antiinflamasi ringan Mengurangi gesekan pd kulit yang berlipat Proteksi mekanis / penutup
BEDAK INDIKASI Dermatosis kering dan superfisial Mempertahankan bula / vesikel agar tidak pecah. seperti pd varisela & H. zoster KONTRA INDIKASI dermatitis dengan infeksi sekunder
SALAP Bahan berlemak ~ spt lemak Suhu kamar = mentega Bahan dasar : -vaselin -lanolin / minyak Indikasi Dermatosis kering dan kronik Dermatosis tebal : likenifikasi, hiperkeratosis Dermatosis berskuama tebal / berlapis
SALAP Kontra indikasi Radang akut eksudatif Daerah berambut Daerah lipatan
PASTA Campuran bedak + salap Sudah jarang digunakan Tidak dipakai pada : Daerah berambut Daerah lipatan Kelainan kulit eksudatif Pasta pendingin = LINIMEN campuran salap, cairan & bedak
GEL Sediaan hidroklorid / hidrofilik Suspensi dr bahan organik Bahan-bahan karbomer + dengan air metil selulosa perbandingan ttt GEL tragakan
KRIM Minyak + cairan ( aqua ) emulgator Krim ada 2 macam : 1. Cold Cream ( W/O ) - Oil >>> - daya emolien >>> 2. Vanishing Cream ( O/W ) - Water >>> - efek pendinginan >>>
Indikasi Krim Kelainan agak eksudatif Kering superfisialis Kelebihan krim dibandingkan salap : Nyaman Daerah lipatan dapat digunakan Kulit berambut
BEDAK KOCOK = LOTIO Campuran bedak + air dan gliserin Pemakaian : harus dikocok dulu Gliserin : bahan pelekat Supaya tidak kental & tidak cepat kering : jumlah zat padat max 40 % gliserin 10 – 15 %
BEDAK KOCOK INDIKASI Dermatosis yg kering, superfisial, agak luas Miliaria Keadaan sub akut KONTRA INDIKASI Dermatitis madidans Daerah berambut
BAHAN AKTIF ALUMINIUM ASETAT 2. ASAM ASETAT 3. ASAM BENZOAT Lar burowi Al. asetat 5 % Kompres 2. ASAM ASETAT Lar 5 % 3. ASAM BENZOAT Antiseptik fungisidal Dalam salap AAV I / AAV II
[ ] ↑ 40% kalus, veruka plantaris 4. ASAM BORAT 3 % Sebaiknya tidak dipakai Bersifat toksik Efek antiseptik sedikit 5. ASAM SALISILAT Keratolitik tertua Bergantung konsentrasi Keratoplastik 1 – 2% Keratolitik 3 – 20% [ ] ↑ 40% kalus, veruka plantaris
7. ASAM VIT A = ASAM RETINOAT 6. ASAM UNDESILINAT 7. ASAM VIT A = ASAM RETINOAT 8. BENZOKAIN 9. CAMPHORA 1 – 2%. Anti pruritus
11. KORTIKOSTEROID TOPIKAL Khasiat : ♥ Antiinflamasi ♥ Antialergi ♥ Antipruritus ♥ Antimitotik ♥ Vasokonstriksi Penggolongan Lemah anti inflamasi, anti mitotik (-) Sedang anti inflamasi, anti mitotik sedang Kuat anti inflamasi, anti mitotik kuat Sgt kuat anti inflamasi, anti mitotik sgt kuat
Aplikasi Klinis Cara : pemakaian 2 – 3 x/hr sembuh Lama Pemakaian : Potensi lemah tdk lebih dr 4 – 6 minggu Potensi kuat tdl lebih dr 2 minggu
Kortikosteroid Efek Samping → klinis Atrofi Strie atrofise Telangiektasis Purpura Dermatosis akneformis Hipertrikosis setempat Hipopigmentasi Dermatitis perioral Menghambat penyembuhan ulkus Infeksi mudah terjadi dan meluas Gambaran klinis peny infeksi menjadi kabur
Kortikosteroid Efek Samping Tjd ok : 1. KS lama & berlebihan 2. KS potensi kuat/sgt kuat, penggunaan secara oklusif Indikasi Psoriasis Dermatitis atopik DKA Dermatitis numularis Dermatitis seboroik Dermatitis intertriginosa
Bahan aktif 12. MENTHOL Anti pruritus [ ] 0,25 – 2 % 13. PODOFILIN [ ] 25% Tingtura : kondiloma 14. SELENIUM DISULFIDA [ ] 1% → sampo : dermatitis sebooik pit. Versikolor
♥ antiseboroik ♥ antiskabies ♥ antiakne ♥ antibakteri ♥ antijamur 15. SULFUR ♥ antiseboroik ♥ antiskabies ♥ antiakne ♥ antibakteri ♥ antijamur Sulfur presipitatum = belerang endap Kuning kehijauan Bubuk tingkat terhalus [ ] 4 – 20 % Dapat dipakai dalam pasta krim salap bedak kocok (lotioKummerffeldi)
Antiakantosis keratoplastik 16. TER Batu-bara : likuor karbonis deterjens LCD Kayu : oleum kadini & oleum ruski Fosil : iktiol Sering digunakan → [ ] 2 – 5% Efek : Antipruritus Antiradang Antieksem Antiakantosis keratoplastik
18. Urea 17. Tiosulfas Natrikus [ ] 25% anti mikotik PV [ ] 10% dalam krim emolien