HIMPUNAN Loading....

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Assalamualikum wr wb ....
Advertisements

CARA MENYATAKAN HIMPUNAN
PENDAHULUAN : ALJABAR ABSTRAK
Teori dan Analisis Ekonomi 1
MATEMATIKA BISNIS HIMPUNAN.
HIMPUNAN.
MATEMATIKA BISNIS BY : ERVI COFRIYANTI.
BAB II HIMPUNAN.
PROGRAM STUDI MANAJEMEN/AKUNTANSI UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA
PERTEMUAN Ke- 2 MATEMATIKA EKONOMI I
Riri Irawati, M. Kom Logika Matematika - 3 SKS
Matematika Diskrit bab 2-Himpunan
DPH1A3-Logika Matematika
Oleh : Devie Rosa Anamisa
MATERI KE-1 MATEMATIKA EKONOMI I
TEORI HIMPUNAN sugiyono.
Matematika Diskrit bab 2-Himpunan
HIMPUNAN OLEH ENI KURNIATI, S.Pd..
HIMPUNAN Definisi Himpunan Relasi dan Operasi Antar Himpunan
Tugas Kapita Selekta ”HIMPUNAN”
PENDIDIKAN DASAR MATEMATIKA
HIMPUNAN.
LOGIKA MATEMATIKA PERTEMUAN 1 HIMPUNAN I
HIMPUNAN ..
MATEMATIKA BISNIS & EKONOMI
Matematika Diskrit Himpunan Sri Nurhayati.
HIMPUNAN Loading....
LOGIKA MATEMATIS TEORI HIMPUNAN Program Studi Teknik Informatika
Himpunan Citra N, MT.
Matematika Diskrit (1) Himpunan.
Himpunan Himpunan adalah kumpulan objek-objek yang berbeda.
HIMPUNAN OLEH Yoga Muhamad Muklis yogamuklis.wordpress.com.
Erna Sri Hartatik Matematika 1 Pertemuan 1 Himpunan.
MATEMATIKA EKONOMI Pertemuan 2: Himpunan dan Sistem Bilangan
HIMPUNAN KELAS VII.
HIMPUNAN.
BAB II HIMPUNAN.
TEORI HIMPUNAN.
PENGERTIAN HIMPUNAN Himpunan merupakan kumpulan objek-objek (benda). Objek-objek yang dimaksud di sini adalah elemen atau anggota himpunan tersebut CARA.
Pertemuan III Himpunan
HIMPUNAN KELOMPOK 1: MAT-1B Humam Nuralam ( )
Mata Kuliah: MATEMATIKA DISKRIT Harni Kusniyati
PENGERTIAN HIMPUNAN Himpunan merupakan kumpulan objek-objek (benda). Objek-objek yang dimaksud di sini adalah elemen atau anggota himpunan tersebut CARA.
BAB II HIMPUNAN.
HIMPUNAN Himpunan : kumpulan benda atau objek yang didefinisikan secara jelas. Kelompok berikut yang merupakan himpunan adalah : 1. Kelompok siswa cantik.
HIMPUNAN SK & KD Indikator Materi Contoh Soal Profil Oleh:
HIMPUNAN.
MATEMATIKA EKONOMI Pertemuan 2: Himpunan dan Sistem Bilangan
DIAGRAM VENN Diagram Venn adalah penggambaran secara visual untuk melihat beberapa himpunan. Diagram venn ini pertama kali ditemukan oleh ahli matematika.
TEORI HIMPUNAN Pertemuan ke sembilan.
PENGERTIAN HIMPUNAN Himpunan merupakan kumpulan objek-objek (benda). Objek-objek yang dimaksud di sini adalah elemen atau anggota himpunan tersebut CARA.
MATEMATIKA EKONOMI Pertemuan 2: Himpunan dan Sistem Bilangan
PENDAHULUAN : ALJABAR ABSTRAK
HIMPUNAN Materi Kelas VII Kurikulum 2013
Matematika Diskrit Himpunan Sri Nurhayati.
Oleh : Widita Kurniasari, SE, ME
Kelas 7 SMP Marsudirini Surakarta
Heru Nugroho, S.Si., M.T. No Tlp : Semester Ganjil TA
HIMPUNAN OLEH FAHRUDDIN KURNIA, S.Pd..
NAMA KELOMPOK : 1. SISKA MULYANI 2. BHAKTI NUR ISLAMI 3. IQLIMA FAUZIAH Assalamu’alaikum HIMPUNAN.
01 LOGIKA MATEMATIKA Penyajian Himpunan,operasi-operasi dasar himpunan
HIMPUNAN ..
Teori Dasar Himpunan Matematika diskrit - 1.
PENGERTIAN HIMPUNAN Himpunan merupakan kumpulan objek-objek (benda). Objek-objek yang dimaksud di sini adalah elemen atau anggota himpunan tersebut CARA.
BAB 1 HIMPUNAN.
BAB 1 HIMPUNAN.
HIMPUNAN MATEMATIKA EKONOMI Pengertian Himpunan Penyajian Himpunan Himpunan Universal dan Himpunan Kosong Operasi Himpunan Kaidah Matematika dalam Operasi.
HIMPUNAN dan SISTEM BILANGAN 1’st week DEWI SANTRI, S.Si., M.Si MATEMATIKA EKONOMI.
HIMPUNAN.
PERTEMUAN 1 MATEMATIKA BISNIS 1A
Transcript presentasi:

HIMPUNAN Loading...

PENGERTIAN HIMPUNAN Himpunan adalah Kumpulan benda atau objek yang didefinisikan (diterangkan) dengan jelas Himpunan dilambangkan dengan huruf kapital misalnya A, B, C, D, …,Z dan objek-objek dari himpunan itu ditulis diantara dua kurung kurawal dan dipisahkan dengan tanda koma. Yang dimaksud diterangkan dengan jelas adalah bahwa benda atau objek yang diterangkan dapat dengan tegas dibedakan mana yang merupakan anggota dan mana yang bukan anggota dari himpunan itu Contoh: A adalah himpunan bilangan asli kurang dari 10 Maka anggotanya adalah A = { 1,2,3,4,5,6,7,8,9 } Sedangkan -2, -1, 0, 10, 11, 12, jelas bukan anggota dari A

CARA MENYATAKAN HIMPUNAN CARA TABULASI (PENDAFTARAN), yaitu menyatakan himpunan dengan mendaftar semua anggota-anggotanya. Contoh Soal : Nyatakan himpunan berikut dengan cara mendaftar semua anggotanya. a. B adalah bilangan Asli yang lebih dari 3 dan kurang atau sama dengan 15 b. C adalah bilangan bulat lebih dari atau sama dengan -5 tetapi kurang dari 10 c. D adalah bilangan ganjil kurang dari 20

b. C adalah bilangan bulat lebih dari atau sama dengan -5 JAWABAN: a. B adalah bilangan Asli yang lebih dari 3 dan kurang atau sama dengan 15 B = { 4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15 } b. C adalah bilangan bulat lebih dari atau sama dengan -5 tetapi kurang dari 10 C = { -5, -4, -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 } c. D adalah bilangan ganjil kurang dari 20 D = { 1, 3, 5, 7, 9, 11, 13, 15, 17, 19 }

CARA MENYATAKAN HIMPUNAN 2. CARA DESKRIPSI, yaitu menyatakan himpunan dengan menuliskan syarat-syarat keanggotaanya Contoh Soal : Nyatakan himpunan berikut dalam bentuk notasi pembentuk himpunan a. B adalah bilangan Asli yang lebih dari 3 dan kurang atau sama dengan 15 b. C adalah bilangan bulat lebih dari atau sama dengan -5 tetapi kurang dari 10 c. D adalah bilangan ganjil kurang dari 20

b. C adalah bilangan bulat lebih dari atau sama dengan -5 JAWABAN: a. B adalah bilangan Asli yang lebih dari 3 dan kurang atau sama dengan 15 B = { x | 3 < x ≤ 15 , x  A} b. C adalah bilangan bulat lebih dari atau sama dengan -5 tetapi kurang dari 10 C = { x | -5 ≤ x < 10 , x  B } c. D adalah bilangan ganjil kurang dari 20 D = { x | x < 20 , x  L }

Lambang  dibaca “elemen” atau “anggota” KEANGGOTAAN SUATU HIMPUNAN Contoh: A = { 1, 3, 5, 7, 9 } B = { 2, 4, 6, 8, 10, 12 } 1  A 1  B 2  B 2  A 3  A 3  B 4  B 4  A 5  A 5  B 6  B 6  A 7  A 7  B 8  B 8  A 9  A 9  B 10  B 10  A Banyaknya anggota himpunan A dilambangkan dengan n(A) = 5 Banyaknya anggota himpunan B dilambangkan dengan n(B) = 6 Lambang  dibaca “elemen” atau “anggota” Catatan: Lambang  dibaca “bukan elemen” atau “bukan anggota” Lambang n(A), n(B) disebut BILANGAN KARDINAL Apabila anggota dari suatu himpunan banyaknya dapat dihitung maka himpunan tersebut dinamakan HIMPUNAN BERHINGGA. Sedangkan bila banyaknya anggota dari suatu himpunan tidak dapat dihitung maka himpunan tersebut dinamakan HIMPUNAN TAK HINGGA.

D = { x | x orang yang tingginya lebih dari 5 m} HIMPUNAN KOSONG DEFINISI: Himpunan Kosong adalah himpunan yang tidak memiliki anggota dan dilambangkan dengan { } atau  Catatan: Himpunan Kosong merupakan Himpunan Bagian dari setiap Himpunan (lihat bahasan selanjutnya tentang Himpunan bagian) Contoh : D = { x | x orang yang tingginya lebih dari 5 m} F = { x | x bilangan prima antara 7 dan 11 } Pada contoh di atas adakah saat ini orang yang tingginya lebih dari 5 meter dan adakah bilangan prima diantara 7 dan 11 ? (coba pikirkan) Sekarang cobalah kalian membuat notasi himpunan yang mendefinisikan himpunan kosong (waktumu 5 menit)

HIMPUNAN SEMESTA Definisi : Himpunan Semesta adalah himpunan yang memuat semua objek yang dibicarakan Contoh : A = { 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15} D = { 2,3,5,7,11 } B = { -3,-2,-1,0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11 } E = { 0, 2, 4, 6 } C = { 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14 } Perhatikan setiap anggota himpunan A, B, C, D, dan E 1. Apakah setiap anggota himpunan D ada di dalam himpunan A, B, dan C ? 2. Apakah setiap anggota himpunan E ada di dalam himpunan A, B, dan C ? Setiap anggota himpunan D yaitu 2,3,5,7,11 ada di dalam Himpunan A, B, C. Oleh karena itu Himpunan A,B,C adalah Himpunan Semesta dari Himpunan D Setiap anggota Himpunan E yaitu 0,2,4,6 ada di dalam himpunan B dan C, oleh karena itu Himpunan B dan C merupakan Himpunan semesta dari himpunan E, akan tetapi angka 0 di Himpunan E tidak ada di dalam himpunan A, oleh karena itu Himpunan A bukan himpunan semesta dari himpunan E

Coba kalian perhatikan, adakah anggota himpunan L dan G yang sama ? Himpunan Saling Lepas Definisi: Dua himpunan yang tidak kosong dikatakan saling lepas jika kedua himpunan itu tidak mempunyai satupun anggota yang sama Contoh : L = { 1, 3, 5, 7, 9, 11, 13, 15 } G = { 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16 } Coba kalian perhatikan, adakah anggota himpunan L dan G yang sama ? Karena tidak ada anggota himpunan L dan G yang sama maka himpunan L dan G adalah dua himpunan yang saling lepas, jadi L // G Himpunan Tidak Saling Lepas Definisi: Dua himpunan yang tidak kosong dikatakan tidak saling lepas (berpotongan) jika kedua himpunan itu mempunyai anggota yang sama Contoh : P = { 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 } Q = { 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16 } Himpunan P dan himpunan Q tidak saling lepas karena mempunyai anggota yang sama (persekutuan) yaitu 2, 4, 6, dan 8, jadi P  Q

a. Apakah himpunan B merupakan himpunan bagian dari himpunan A ? Definisi: A himpunan bagian dari himpunan B apabila setiap anggota himpunan A juga menjadi anggota himpunan B dilambangkan dengan A  B Contoh: S = { 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 } A = { 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 } ; B = { 1, 2, 3, 4 } ; C = { 6, 7, 8, 9 } a. Apakah himpunan B merupakan himpunan bagian dari himpunan A ? b. Apakah himpunan C merupakan himpunan bagian dari himpunan A ? Perhatikan setiap anggota himpunan A, B, C Karena setiap anggota himpunan B juga merupakan anggota himpunan A maka himpunan B merupakan himpunan bagian dari himpunan A, jadi B  A Karena ada anggota himpunan C yaitu 8 dan 9 tidak terdapat di dalam himpunan A maka himpunan C bukan himpunan bagian dari himpunan A, jadi C  A

Rumus Banyaknya Himpunan Bagian Jika suatu himpunan mempunyai anggota sebanyak n(A) maka banyaknya himpunan bagian dari A adalah sebanyak 2n(A) Contoh: Tentukan banyaknya himpunan bagian yang mungkin dari himpunan berikut A = { a, b, c } B = { 1, 2, 3, 4, 5 } C = { 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 } Jawab: n(A) = 3 maka banyaknya himpunan bagian yang mungkin dari A adalah 23 = 2 x 2 x 2 = 8 n(B) = 5 maka banyaknya himpunan bagian yang mungkin dari B adalah 25 = 2 x 2 x 2 x 2 x 2 = 32 n(C) = 7 maka banyaknya himpunan bagian yang mungkin dari C adalah 27 = 2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 = 128

Himpunan Sama Definisi: Dua himpunan dikatakan sama apabila setiap anggota kedua himpunan itu sama bentuk dan jumlahnya Contoh : A = { a, I, u, e, o } ; B = { u, a, I, o, e } Kedua himpunan A dan B anggota-anggotanya sama yaitu a,I,u,e, dan o maka himpunan A = B Himpunan Ekuivalen Definisi: Dua himpunan dikatakan Ekuivalen apabila jumlah anggota kedua himpunan itu sama tetapi bendanya ada yang tidak sama Contoh : P = { a, I, u, e, o } ; Q = { 1, 2, 3, 4, 5 } Kedua himpunan P dan Q anggota-anggotanya tidak sama tetapi jumlah anggotanya sama maka himpunan P Ekuivalen dengan Q, jadi ( P ~ Q )

Irisan Dua Himpunan (Intersection) Definisi: Irisan himpunan A dan B ditulis A  B adalah himpunan semua objek yang menjadi anggota himpunan A sekaligus menjadi anggota himpunan B Contoh: Bila P = {a, b, c, d, e } dan Q = {d, e, f, g, h }. Tentukan P  Q Jawab : P  Q = { d, e } Catatan: Jika A dan B tidak mempunyai elemen yang sama maka A  B = { } Gabungan Dua Himpunan ( Union) Definisi: Gabungan himpunan A dan B ditulis A  B adalah himpunan semua objek yang menjadi anggota himpunan A atau menjadi anggota himpunan B Contoh: Bila P = {a, b, c, d, e } dan Q = {d, e, f, g, h }. Tentukan P  Q Jawab : P  Q = { a, b, c, d, e, f, g, h }

Selisih Dua Himpunan ( Difference) Definisi: Selisih dari himpunan A dan himpunan B adalah himpunan dari elemen-elemen yang termasuk A tetapi tidak termasuk B Notasi : A – B dibaca ”selisih A dan B” atau ”A kurang B” dapat dinyatakan dengan A – B = { x  x  A dan x  B} Himpunan A mengandung A – B sebagai subhimpunan, berarti (A – B)  A Contoh : Terdapat himpunan sebagai berikut A = { 0, 1, 3, 4, 6 } ; B = { 0, 3, 6 } ; C = { 5, 6 } Tentukan : a). A – B b). A – C c). B - C Jawab: a). A - B = {0, 1, 3, 4, 6} - { 0, 3, 6 } = { 1, 4 } b). A - C = {0, 1, 3, 4, 6} - { 5, 6 } = { 0, 1, 3, 4 } c). B - C = {0, 3, 6} - { 5, 6 } = { 0, 3 }

Komplemen Suatu Himpunan Misalkan S adalah himpunan semesta dan A  S, maka Komplemen dari A adalah himpunan semua anggota S yang bukan anggota himpunan A. Komplemen dari A dilambangkan dengan A’ atau Ac Contoh: S = { 0, 1, 2, 3, …, 9} dan A = { 1, 3, 5, 7, 9} dan B = {2, 3, 4, 5}. Tentukan: Komplemen dari A Komplemen dari A  B Jawab : 1. Ac = { 0, 2, 4, 6, 8} 2. A  B = { 3, 5 } maka (A  B)c = { 0, 1, 2, 4, 6, 7, 8, 9 }

Diagram Venn Langkah-langkah menggambar diagram venn 1. Daftarlah setiap anggota dari masing-masing himpunan 2. Tentukan mana anggota himpunan yang dimiliki secara bersama-sama 3. Letakkan anggota himpunan yang dimiliki bersama ditengah-tengah Buatlah lingkaran sebanyak himpunan yang ada yang melingkupi anggota bersama tadi Lingkaran yang dibuat tadi ditandai dengan nama-nama himpunan Selanjutnya lengkapilah anggota himpunan yang tertulis didalam lingkaran sesuai dengan daftar anggota himpunan itu Buatlah segiempat yang memuat lingkaran-lingkaran itu, dimana segiempat ini menyatakan himpunan semestanya dan lengkapilah anggotanya apabila belum lengkap

Contoh: Diketahui: S = { 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14 } A = { 1,2,3,4,5,6 } B = { 2,4,6,8,10 } C = { 3,6,9,12 } Gambarlah diagram Venn untuk menyatakan himpunan di atas Jawab: 6 adalah anggota yg dimiliki oleh himpunan A,B,C S A 3 dan 6 adalah anggota yg dimiliki oleh himpunan A dan C 1 9 3 5 7 2,4, 6 adalah anggota yg dimiliki oleh himpunan A dan B 12 6 4 2 C Lengkapi semua anggota A 14 Lengkapi semua anggota B 8 10 13 11 B Lengkapi semua anggota C Lengkapi semua anggota S

Contoh 2: Dari 32 siswa terdapat 21 orang gemar melukis, 16 orang gemar menari dan 10 orang gemar keduanya. Ada berapa orang siswa yang hanya gemar melukis? b. Ada berapa orang siswa yang hanya gemar menari? c. Ada berapa orang siswa yang tidak gemar keduanya? Jawab: Misalnya : A = {siswa gemar melukis} n(A) = 21 B = {siswa gemar menari} n(B) = 16 A  B = {siswa gemar keduanya} n(A  B) = 10 n(S) = 32 32 – ( 11+ 10 + 6 ) = 5 Perhatikan Diagram Venn berikut S a. Ada 11 siswa yang hanya gemar melukis A B b. Ada 6 siswa yang hanya gemar menari 11 10 6 c. Ada 5 siswa yang tidak gemar keduanya 5

Diketahui : S = { x | 10 < x ≤ 20, x  B } Contoh 3: Diketahui : S = { x | 10 < x ≤ 20, x  B } M = { x | x > 15, x  S } dan N = { x | x > 12, x  S } Gambarlah diagram vennya Jawab : S = { x | 10 < x ≤ 20, x  B } = { 11,12,13,14,15,16,17,18,19,20 } M = { x | x > 15, x  S } = { 16,17,18,19,20} N = { x | x > 12, x  S } = { 13,14,15,16,17,18,19,20} M  N = { 16,17,18,19,20 } Diagram Vennya adalah sbb: S N 16 18 M 20 17 19 11 13 12 14 15

Ada berapa orang siswa yang suka bakso dan siomay? Contoh 4: Dari 60 siswa terdapat 20 orang suka bakso, 46 orang suka siomay dan 5 orang tidak suka keduanya. Ada berapa orang siswa yang suka bakso dan siomay? b. Ada berapa orang siswa yang hanya suka bakso? c. Ada berapa orang siswa yang hanya suka siomay? Jawab: Misalnya : A = {siswa suka bakso} n(A) = 20 B = {siswa suka siomay} n(B) = 46 (A B)c = { tidak suka keduanya} n((A B)c) = 5 Maka A B = {suka keduanya} n(A B) = x n(S) = 60 {siswa suka bakso saja} = 20 - x n(S) = (20 – x) + x + (46 – x ) + 5 60 = 71 – x {siswa suka siomay saja} = 46 - x x = 71 – 60 = 11 Perhatikan Diagram Venn berikut Yang suka keduanya adalah x = 11 orang S Yang suka bakso saja adalah 20 -x = 20 -11= 9 orang A 20 - x x 46 - x B Yang suka siomay saja adalah 46 - x = 46 -11= 35 orang 5

10 11 6 5 OPERASI HIMPUNAN LANJUTAN Perhatikan Diagram Venn berikut n(S) = 11 + 10 + 6 + 5 n(S) = n(A  B) + n((A  B))c Dapat disimpulkan bahwa: 1. n(A  B) = n(A) + n(B) - n(A  B) n(A) = 11 + 10 2. n(S) = n(A  B) + n((A  B))c n(B) = 10 + 6 n(A  B) = 10 n((A  B))c = 5 (bukan anggota gabungan) Perhatikan gambar A  B di atas n(A  B) = 11 + 10 + 6, dapat ditulis n(A  B) = (11 + 10) + (10 + 6) - 10 n(A  B) = n(A) + n(B) - n(A  B)

Ada berapa orang siswa dalam kelompok tersebut? Contoh 6: Dari sekelompok siswa terdapat 21 orang gemar melukis, 16 orang gemar menari dan 10 orang gemar keduanya. Ada berapa orang siswa dalam kelompok tersebut? b. Ada berapa orang siswa yang hanya gemar menari? c. Ada berapa orang siswa yang hanya gemar melukis? Jawab: Misalnya : A = {siswa gemar melukis} n(A) = 21 B = {siswa gemar menari} n(B) = 16 A  B = {siswa gemar keduanya} n(A  B) = 10 S = { banyak siswa dalam kelompok tersebut } Tidak ada keterangan berapa siswa yg tdk suka keduanya, maka dianggap n((A  B))c = 0 maka n(S) = n(A  B) + n((A  B))c n(S) = n(A  B) + 0 a. n(S) = n(A) + n(B) - n(A  B) = 21 + 16 – 10 = 27 b. Siswa yang hanya gemar menari = n(B) - n(A  B) = 16 – 10 = 6 c. Siswa yang hanya gemar melukis = n(A) - n(A  B) = 21 – 10 = 11

sampai jumpa ......