FAKTOR-FAKTOR RISIKO PTM
FAKTOR RISIKO PTM Penyakit jantung koroner, diabetes mellitus dan kanker mempunyai pola factor risiko yang hampir sama. Sebagian besar factor risiko tersebut umumnya muncul secara bersamaan dalam pola hidup atau saling berhubungan satu sama lain pada kebiasaan hidup kita
Merokok Aktifitas perokok dapat dibagi dua golongan, yakni : perokok aktif dan perokok pasif (bukan perokok, tetapi secara teratur kontak dengan lingkungan yang berasap rokok). Perokok pasif menghisap asap rokok 75% dari asap rokok yang dikeluarkan perokok aktif. Rokok atau segala bentuk penggunaan tembakau membuat pemakainya ketagihan. Nikotin yang terkandung dalam tembakau atau rokok merupakan zat adiktif yang mempunyai pengaruh pada sistim syaraf otak penggunanya sehingga menimbulkan ketagihan dan ini sama dengan apa yang ada pada heroin dan kokain.
Merokok Ketagihan pada nikotin lebih bersifat psikoaktif dibanding heroin, kokain, alkohol dan marijuana Rokok merupakan produk utama dari tembakau mengandung unsur tar (kelelet, tike, belangkin), yang termasuk golongan senyawa polisiklik aromatik hidrokarbon selain itu mengandung nikotin CO, HCN, dan benzopyrene. Unsur-unsur tersebut dapat mengakibatkan kanker pada manusia.
Merokok Nikotin dan karbon monoksida, dapat meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah, sekaligus mempermudah penggumpalan darah sehingga pembuluh darah jadi tersumbat. Penderita kencing manis yang merokok cenderung mengalami penyakit yang berkaitan dengan pembuluh darah dan akan lebih banyak mengalami komplikasi seperti kebutaan, impotensi, gagal ginjal dan tindakan amputansi.
Merokok Risiko makin tinggi apabila jumlah rokok yang diisap makin banyak, merokok pada umur muda, menelan asap rokok dalam isapan setiap rokok, jenis rokok yang diisap dan cara merokok. Rokok filter mempunyai resiko lebih rendah, karena tar yang dihasilkan masuk dalam tubuh lebih rendah. Mematikan rokok sesudah diisap 2/3 bagian akan menurunkan resiko karena 50 % tar terkumpul dalam 1/3 bagian batang rokok terakhir yang diisap.
Hipertensi Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah tingginya tekanan pembuluh arteri jantung dalam memompa darah ke seluruh tubuh. Tekanan darah yang normal adalah kurang atu sama dengan 140/90 mmHG. Apabila tekanan darah kita lebih tinggi dari 140/90 mmHg secara terus menerus baik dalam keadaan istirahat maupun beraktivitas, artinya kita mempunyai hipertensi. Tekanan darah meningkat karena lubang pembuluh darahnya sempit atau kaku akibat timbunan lemak dan proses penuaan.
Hipertensi Meningkatnya denyutan jantung juga terjadi akibat rangsangan emosi seperti marah, stress atau bergairah dan rangsangan obat-obatan. Juga terjadi karena kekentalan darah yang dialirkan akibat darah mengandung zat-zat tertentu yang berlebihan seperti lemak, gula dan garam yang terjadi jika kita merokok atau makan makanan tertentu. Hipertensi dapat merusak jantung kita, juga akan merusak organ lain seperti gagal ginjal, otak tersumbat karena pembuluh darah pecah sehingga terjadi kelumpuhan atau bahkan kematian mendadak.
Hiperkolesterolemia Kolesterol atau lemak adalah salah satu zat makanan yang diperlukan tubuh dalam proses metabolisme, namun jika berlebihan akan menimbulkan gangguan berbagai fungsi organ tubuh atau penyakit. Hiperkolesterolemia adalah kondisi dimana kadar kolesterol/lemak dalam darah tinggi yaitu > 250 mg/dl. Kolesterol dalam tubuh berasal dari kita mengkonsumsi makanan yang mengandung kolesterol seperti daging berlemak, jeroan, kuning telur, krim dan mentega. Tingginya kadar kolesterol dalam darah disebabkan karena jumlah lemak yang kita konsumsi tinggi, terutama lemak jenuh.
Hiperkolesterolemia Semua kolesterol yang diperlukan tubuh diproduksi oleh hati. Berkaitan dengan kesehatan dan penyakit kolesterol darah ada dua jenis Kolesterol-LDL (low-density lipoprotein cholesterol) dan kolesterol-HDL (high-density lipoprotein). Kolesterol-LDL adalah kolesterol “jahat” karena membawa kolesterol dari hati ke sel-sel tubuh sehingga menumpuk dalam darah dan pembuluh darah. Kolesterol-HDL adalah kolesterol “baik” karena membantu tubuh menghilangkan kolesterol dengan membawanya keluar dari dinding arteri kembali ke hati untuk dihancurkan dan kemudian dibuang.
Hiperkolesterolemia Peningkatan kadar kolesterol, terutama kolesterol LDL menyebabkan risiko terserang penyakit jantung koroner 3,5 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang kadar kolesterolnya dalam batas normal. Sering makan makanan yang banyak mengandung lemak/kolesterol, dapat mempertinggi risiko terjadinya kanker payudara, usus besar, prostat, dan selaput lendir rahim (endometrium). Dan seseorang yang hipercholesterolaemia biasanya gemuk, sementara kegemukan merupakan salah satu factor risiko diabetes mellitus.
Hyperglycemia Hyperglycemia adalah tingginya kadar gula dalam darah. Seseorang dikatakan hyperglycemia bila ia mempunyai kadar glukosa darah puasa ≥ 126 mg/dl dan/atau 200 mg/dl setelah 2 jam buka puasa atau glukosa darah sewaktu ≥ 200 mg/dl. Tingginya kadar gula darah mempercepat terjadinya arterisclerosis, menyebabkan jantung memompa darah lebih cepat dan lebih kuat. Sehingga seseorang yang kadar gula darahnya tinggi cenderung mengalami hypertensi. Kadar glucose darah yang tinggi dapat menyebabkan risiko terserang penyakit jantung kononer 3 x lebih banyak dibandingkan dengan orang yang kadar gula darahnya dalam batas normal, karena tingginya kadar gula dalam darah menimbulkan proses penebalan membran basalis dari kapiler dan pembuluh darah arteri koronaria, sehingga terjadi penyempitan aliran darah ke jantung.
Obesitas Obesitas merupakan keadaan dimana berat badan melebihi 20% dari berat badan ideal. Obesitas akan meningkatkan beban kerja jantung, karena tubuh yang besar memerlukan sirkulasi darah yang lebih besar dan jantung diperlukan bekerja lebih kuat dalam memompa darah. Berat badan yang berlebihan biasanya disebabkan karena mengkonsumsi makanan secara berlebihan, sementara kalori dan energi yang dikeluarkan lebih sedikit.
Obesitas Zat-zat makanan yang berlebihan tadi menumpuk dalam tubuh kita sehingga kita berpotensi mengalami hyperglycemia, hypercholesterolaemia dan akhirnya juga hypertensi. Seseorang yang gemuk, biasanya akan malas beraktivitas apalagi melakukan olah raga. Hal ini dapat menyebabkan organ-organ tubuh seperti pembuluh darah dan otot menjadi kaku serta lemah kontraksinya. Akibat selanjutnya, sirkulasi darah menjadi tidak lancar, metabolisme tubuh terganggu. Hal ini akan mempercepat terjadinya penyakit jantung koroner dan diabetes mellitus.
Stress (Tekanan Jiwa ) ☻Stres adalah reaksi seseorang, baik secara jasmani maupun kejiwaan karena adanya perubahan. Setiap perubahan menimbulkan stres. Perubahan itu dapat terjadi antara lain di dalam pekerjaan, tanggung jawab, pengambilan keputusan, tempat tinggal, hubungan pribadi, keuangan, atau kesehatan. Contoh : Para karyawan atau manajer merasakan stres sebagai frustasi atau kecemasan, karena pekerjaannya yang bertumpuk atau jika ada kesulitan dalam hubungan kerja. Ibu rumah tangga mengalami stres jika ada persoalan dalam rumah tangga yang mengakibatkan ketegangan emosi Para pelajar merasa stres jika mengalami frustasi atau sulit berkonsentrasi
Stress Stres dapat terjadi pada setiap orang dan pada setiap waktu. Stres adalah bagian dari kehidupan manusia yang tidak dapat dihindari. Umumnya orang menyadari adanya stres. Namun, ada juga yang tidak menyadari bahwa dia mengalami stres. Reaksi seseorang terhadap stres dapat bersifat positif atau negatif. Reaksi yang bersifat negatif, jika terjadi keluhan atau gangguan pada orang itu, dan positif, jika menimbulkan dampak positif atau menjadi pendorong agar orang berusaha.
Contoh stres yang bersifat positif : Latihan fisik sewaktu berolahraga, menimbulkan kesegaran. Kegagalan yang dialami, memacu orang untuk berusaha dengan lebih baik. Contoh stres yang bersifat negatif : frustasi dan ketegangan emosi kesulitan memusatkan pikiran dan perhatian gangguan kesehatan jasmani
Stres yang negatif berpengaruh terhadap keadaan jasmani dan kejiwaan Reaksi yang bersifat jasmani ; - Jantung berdebar-debar - Otot-otot tegang - Sakit kepala - Sakit perut/mencret - Letih/lelah -Gangguan makan (tidak berselera/makan berlebihan) - eksim
Pada tahap yang berat, stres dapat menimbulkan ; tekanan darah tinggi kadar gula darah meningkat asma berat serangan jantung daya tahan tubuh menurun sehingga rentan terhadap karsinogen
Kurang Aktivitas Fisik & Olah Raga Bila tubuh kita kurang aktivitas maka oksigenisasi di dalam sel-sel tubuh menjadi tidak optimal. Melalui aktivitas, seluruh pembuluh darah dan otot-otot berkontraksi sedemikian rupa sehingga aliran darah dalam tubuh meningkat maka sistim metabolisme dan sirkulasi darah dalam tubuh berlangsung optimal Beraktivitas dan olah raga, otot-otot kita (jantung, paru-paru, pembuluh darah ) akan menjadi kuat dan lentur sehingga fungsinya menjadi optimal.
Kurang Aktivitas Fisik & Olah Raga Pada orang yang kurang gerak, pembuluh darah dari arteri koronanya juga akan berkurang, sehingga aliran darah ke jantung atau dari jantung ke organ tubuh lainnya juga akan berkurang. Melalui aktivitas dan olah raga jumlah kalori yang dibakar akan lebih banyak. Dengan demikian timbunan lemak, gula dan kegemukan dapat berkaitan dengan kurangnya aktivitas dan olah raga. Sebaliknya seseorang yang mempunyai kolesterol tinggi atau kadar gula darah tinggi kemudian ia kurang melakukan aktivitas, maka kemungkinan untuk mengalami sakit jantung dan diabetes mellitus beserta komplikasinya (amputasi, impotensi, kebutaan dll) akan lebih tinggi.
FAKTOR DIET Konsumsi lemak & Kolesterol tinggi Konsumsi kalori tinggi Kosumsi natrium tinggi Kurang konsumsi serat (Sayur-Buah) sayur atau buah 5 porsi per hari Makanan diawetkan Tinggi Natrium Monosodiumglutamat Makanan terkontaminasi bahan kimia ☻ Diet dengan Kalori Seimbang