KHUTBAH, DAKWAH, DAN TABLIGH
KHUTBAH Pengertian Khutbah Jumat adalah ceramah yang dilakukan sebelum pelaksanaan shalat Jumat yang memiliki syarat dan rukun tertentu dan dilakukan oleh seorang laki-laki dengan syarat-syarat tertentu yang disebut khatib.
Syarat khatib Muslim yang telah baligh, berakal sehat, dan taat beribadah Mengetahui syarat, rukun, dan sunnah khutbah Suci dari hadats baik badan maupun pakaian serta menutup aurat Fasih mengucapkan ayat Al-Quran dan Al-Hadits Memiliki akhlak yang baik, tidak tercela di mata masyarakat dan tidak terbiasa melakukan dosa Berpenampilan baik, rapi, dan sopan.
Rukun khutbah Membaca hamdalah pada kedua khutbah Membaca syahadatain Membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Berwasiat kepada jamaah, berisi ajakan meningkatkan iman, taqwa, ibadah, serta nasihat agar beramal shaleh yang bermanfaat bagi kehidupan Membaca ayat suci Al-Quran Berdoa pada khutbah kedua untuk memohon ampunan, kesejahteraan, dan keselamatan bagi kaum muslimin dan muslimat di dunia dan di akhirat.
Sunnah khutbah Khutbah disampaikan di tempat yang lebih tinggi atau di atas mimbar Khutbah disampaikan dengan kalimat yang jelas, sistematik, dan temanya sesuai dengan situasi dan kondisi yang terjadi Khatib dalam menyampaikan khutbahnya hendaklah diperpendek, jangan terlalu panjang, sebaliknya shalat Jumatnya saja yang diperpanjang Khatib membaca QS. Al-Ikhlas ketika duduk diantara dua khutbah Khatib hendaklah menertibkan rukun-rukun khutbah yaitu dari membaca hamdalah sampai rukun yang terakhir berdoa untuk kaum muslimin.
Muadzin mengumandangkan adzan sebagaimana halnya adzan dzuhur. Praktek khutbah Jumat Khatib naik ke atas mimbar setelah tergelincirnya matahari (waktu dzuhur), kemudian memberi salam dan duduk. Muadzin mengumandangkan adzan sebagaimana halnya adzan dzuhur. Khutbah pertama: Khatib berdiri untuk melaksanakan khutbah yang dimulai dengan hamdalah dan pujian kepada Allah SWT serta membaca shalawat kepada Rasulullah SAW. Kemudian memberikan nasehat kepada para jama’ah, mengingatkan mereka dengan suara yang lantang, menyampaikan perintah dan larangan Allah SWT dan RasulNya, mendorong mereka untuk berbuat kebajikan serta
menakut-nakuti mereka dari berbuat keburukan, dan mengingatkan mereka dengan janji-janji kebaikan serta ancaman-ancaman Allah Subhannahu wa Ta’ala. Kemudian duduk sebentar. Khutbah kedua: Khatib memulai khutbahnya yang kedua dengan hamdalah dan pujian kepadaNya. Kemudian melanjutkan khutbahnya dengan pelaksanaan yang sama dengan khutbah pertama sampai selesai. Khatib kemudian turun dari mimbar. Selanjutnya muadzin melaksanakan iqamat untuk melaksanakan shalat. Kemudian memimpin shalat berjama’ah dua rakaat dengan mengeraskan bacaan.