Herlina (G2L1 14 006) Darmawati Kesetimbangan Fase Herlina (G2L1 14 006) Darmawati
KESETIMBANGAN FASE TEMPERATUR DIAGRAM FASE DAN FASE TEKANAN ENERGY GIBBS STABIL RENDAH
KESETIMBANGAN FASE SISTEM TERMODINAMIKA FASE SOLID DAN LIQUID PADA AIR TEMPERATUR DAN TEKANAN EXM: KESETIMBANGAN FASE DEPENDENCE OF TITIK LEBUR
23-1. a phase diagram summarizes the solid-liquid-gas behavior of a substance KONDISI DARI TEKANAN DAN TEMPERATUR MEMPENGARUHI FASE SUATU UNSUR DALAM KESETIMBANGAN Diagram fase dari Benzena dibawah ini
23-1. a phase diagram summarizes the solid-liquid-gas behavior of a substance Keterangan Gambar 23.1: Pada tekanan dan temperatur tertentu senyawa benzena memiliki bentuk fase tertentu pula. Garis pada kurva tersebut memisahkan tiga daerah fase dari perbandingan tekanan dan temperatur pada kesetimbangan. Example: Pada tekanan rendah dan temperatur tinggi maka wujud senyawa benzena berada pada fase gas, akan tetapi pada tekanan tinggi dan temperatur dibawah 285 K atau sekitar 12 derajat Celsius maka wujud senyawa benzena berada pada fase padat.
23-1. a phase diagram summarizes the solid-liquid-gas behavior of a substance Keterangan Gambar 23.1: Sepanjang titik garis yang memisahkan daerah solid dan gas (garis CF) maka benzena berada pada fase solid dan gas dalam kesetimbangan satu sama lain yang disebut kurva soild-gas secara spesifik tenanan uap benzena padat sebagai fungsi dari temperatur. Garis pemisah daerah cair dan gas (garis FD) memberikan tekanan uap dari benzena cair sebagai fungsi temperatur dan garis yang memisahkan daerah padat dan gas (garis (FE) merupakan titik lebur dari benzena sebagai fungsi terhadap tekanan. Point F merupakan triple point dimana fase padat, cair dan gas senyawa benzena berada pada kesetimbangan yaitu 278,7 K dan 36,1 torr.
23-1. a phase diagram summarizes the solid-liquid-gas behavior of a substance Gambar 23.2 merupakan kurva titik lebur benzena sebagai fungsi tekanan.
23-1. a phase diagram summarizes the solid-liquid-gas behavior of a substance Gambar 23.3 merupakan kurva titik didih benzena sebagai fungsi tekanan.
23-2. THE GIBBS ENERGY OF A SUBSTANCE HAS A CLOSE CONNECTION TO ITS PHASE DIAGRAM
Molar Energi Gibbs merupakan fungsi yang berlanjut dari temperatur. 23-2. THE GIBBS ENERGY OF A SUBSTANCE HAS A CLOSE CONNECTION TO ITS PHASE DIAGRAM Molar Energi Gibbs merupakan fungsi yang berlanjut dari temperatur. Keterangan Gambar 23.10: Dengan peningkatan temperatur pada gambar 23.10 (a). Sepanjang fase solid GT mengalami penurunan terhadap slope. Ketika bertemu pada titik lebur energy Gibbs fase liquid lebih rendah bila dibandingkan pada fase padat sebelumnya yang memiliki energy Gibbs yang cukup besar. Hal tersebut terjadi pada temperatur yang tinggi. Gambar 23.10 (b) memperlihatkan fase cairan ke gas pada titik didih normal (233 K) of benzena. Energi Gibbs pada fase gas harus lebih rendah dari fase cairan pada temperatur tinggi Sehingga G= H- TS, dimana fase padat pada temperatur rendah dan gas pada temperatur tinggi. Pada low temperture TS term lebih kecil dari H, karena pada temperatur rendah energi entalpy sngat rendah pula pada 3 fase dan pada temperatur tinggi H menjadi lebih besar dikarenakan perubahan menjadi fase gas yang memiliki entropy yang besar. Dan pada fase cair merupakan intermedit kedua-duanya.
23-2. THE GIBBS ENERGY OF A SUBSTANCE HAS A CLOSE CONNECTION TO ITS PHASE DIAGRAM
23-2. THE GIBBS ENERGY OF A SUBSTANCE HAS A CLOSE CONNECTION TO ITS PHASE DIAGRAM Keterangan Gambar 23.11: Pada gambar 23.11 (a) terlihat plot G (T) terhadap P untuk fase padat, cair dan gas. Pada kenaikan tekanan pada fase Gas meningkatkan energi Gibbs yang cukup signifikan dan pada tekanan tertentu dimana berubah menjadi fase cairan energi Gibbs masih mengalami kenaikan, akan tetapi pada fase solid kenaikan tekanan menjadikan energi Gibbs cenderung untuk tetap/konstan. Pada gambar 23.11 (b) Kurva G (P) untuk kenaikan tekanan pada fase gas solid dan liquid.