IRM 516-ASURANSI DAN PEMBIAYAAN YANKES PERTEMUAN 1 PRODI RMIK, FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
VISI DAN MISI UNIVERSITAS ESA UNGGUL
Materi Sebelum UTS 01. Konsep SKN, Pengertian Asuransi 02. Risiko 03. Morale Hazard 04. Faedah Asuransi 05. Macam-macam Asuransi 06. Macam-macam Asuransi 07. Risk Management pada Asuransi
Materi Setelah UTS 09. sistem pembayaran pelayanan kesehatan 08. Sistem Pembiayaan 09. sistem pembayaran pelayanan kesehatan 10. sistem Jaminan Kesehatan Nasional 11. sistem Jaminan Kesehatan di berbagai negara 12. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan 13. diagnostic and procedural coding 14. kualitas koding
KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN Mahasiswa memahami pengertian asuransi dan penggolongan pada asuransi
Komponen penilaian MUK 1: Kehadiran = 10 % Tugas = 20 % UTS = 30 % UAS = 40 % TUGAS DIKERJAKAN LANGSUNG SAAT BELAJAR
PENGERTIAN ASURANSI
Pengertian Asuransi Suatu kemampuan untuk menetapkan kerugian-kerugian kecil (sedikit) yang sudah pasti sebagai pengganti (substitusi) kerugian-kerugian besar yang belum pasti.
ex. Mengasuransikan rumah, toko, dll Asuransi laut Orang bersedia membayar kerugian yang sedikit untuk masa sekarang, agar bisa menghadapi kerugian-kerugian besar yang mungkin terjadi pada waktu mendatang Contoh : Asuransi kebakaran ex. Mengasuransikan rumah, toko, dll Asuransi laut ex. Mengasuransikan kapal, muatan (cargo), dll
Bentuk-bentuk Asuransi di Indonesia : Asuransi kerugian (asuransi umum) yaitu mengenai hak milik, kebakaran, dll 2. Asuransi varia (marine insurance, asuransi kecelakaan, asuransi mobil dan pencurian) 3. Asuransi jiwa (life insurance), yaitu yang menyangkut kematian, sakit, cacat, dll
Klasifikasi Asuransi : (John H. Magee) Jaminan sosial (social insurance) Asuransi sukarela (voluntary insurance)
Jaminan sosial (social insurance) Merupakan “asuransi wajib” Bertujuan supaya setiap orang mempunyai jaminan untuk hari tuanya
Terdapat beberapa konsep proses manajemen, misalnya saja PDCE (Plan, Do, Check, Evaluate), dan PDCA (Plan, Do, Check, Action). Namun, konsep POAC lebih banyak digunakan dan diterapkan karena lebih sesuai untuk setiap tingkat manajemen.
Pengertian Fungsi POAC
Planning Planning meliputi pengaturan tujuan dan mencari cara bagaimana untuk mencapai tujuan tersebut. Planning telah dipertimbangkan sebagai fungsi utama manajemen dan meliputi segala sesuatu yang manajer kerjakan. Di dalam planning, manajer memperhatikan masa depan, mengatakan “Ini adalah apa yang ingin kita capai dan bagaimana kita akan melakukannya”. Membuat keputusan biasanya menjadi bagian dari perencanaan karena setiap pilihan dibuat berdasarkan proses penyelesaian setiap rencana. Planning penting karena banyak berperan dalam menggerakan fungsi manajemen yang lain. Contohnya, setiap manajer harus membuat rencana pekerjaan yang efektif di dalam kepegawaian organisasi.
Organizing Organizing adalah proses dalam memastikan kebutuhan manusia dan fisik setiap sumber daya tersedia untuk menjalankan rencana dan mencapai tujuan yang berhubungan dengan organisasi. Organizing meliputi penugasan setiap aktifitas, membagi pekerjaan ke dalam setiap tugas yang spesifik, dan menentukan siapa yang memiliki hak untuk mengerjakan beberapa tugas. Aspek utama lain dari organizing adalah pengelompokan kegiatan ke departemen atau beberapa subdivisi lainnya. Misalnya kepegawaian, untuk memastikan bahwa sumber daya manusia diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi. Kepegawaian adalah suatu aktifitas utama yang terkadang diklasifikasikan sebagai fungsi yang terpisah dari organizing.
Actuating Actuating adalah peran manajer untuk mengarahkan pekerja yang sesuai dengan tujuan organisasi. Actuating adalah implementasi rencana, berbeda dari planning dan organizing. Actuating membuat urutan rencana menjadi tindakan dalam dunia organisasi. Sehingga tanpa tindakan nyata, rencana akan menjadi imajinasi atau impian yang tidak pernah menjadi kenyataan.
Controlling memastikan bahwa kinerja sesuai dengan rencana dan membandingkan antara kinerja aktual dengan standar yang telah ditentukan. Jika terjadi perbedaan yang signifikan antara kinerja aktual dan yang diharapkan, manajer harus mengambil tindakan yang sifatnya mengoreksi. Fungsi dari controlling adalah menentukan apakah rencana awal perlu direvisi, melihat hasil dari kinerja selama ini. Jika dirasa butuh ada perubahan, maka seorang manajer akan kembali pada proses planning. Di mana ia akan merencanakan sesuatu yang baru, berdasarkan hasil dari controlling.
TERIMA KASIH