Qurrota A’yunin, SPi., MP., MSc. Tim Pengajar MK Avertebrata Air Nematoda Qurrota A’yunin, SPi., MP., MSc. Tim Pengajar MK Avertebrata Air FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Merupakan species dengan penyebaran terbesar disebut juga dengan ”roundworm” atau cacing gelang, berasal dari kata ”nema” yang berarti benang dan oidos yang berarti bentuk. HABITAT Hidup bebas maupun sebagai parasit pada tanaman, binatang maupun manusia. Hidup pada air tawar, air payau, air laut, pasir beberapa juga terdapat di tempat pada sumber mata air panas, es, dan lingkungan berasam dan dengan kadar oksigen rendah.
MORFOLOGI Bentuk Nematoda panjang, langsing, silindris dan biasanya kedua ujungnya pipih. Panjangnya kurang dari 1 mm, kadang-kadang mikroskopis Jenis laut dapat mencapai 5 cm, ciri khasnya adalah bentuk tubuh yang silindris, relatif sempurna dan struktur mulut yang tersusun secara radial. Mulut terletak pada ujung anterior dan dikelilingi oleh bibir serta sensory papilla atau bristle fungsinya sebagai organ perasa Nematoda tidak memiliki sistem pencernaan dan sistem pernafasan
Ujung anterior Nematoda secara umum
STRUKTUR TUBUH Tubuh tertutup kutikula dan dinding tubuh hanya ada otot longitudinal. Kutikula pada Nematoda lebih kompleks daripada Aschelminthes yang lainnya dan terdiri dari beberapa jenis, serta memiliki susunan kimia dan struktur yang berbeda. Diseluruh permukaan tubuh biasanya terdapat Sensory bristle. Tubuh tertutup kutikula dibawahnya epidermis Sifat utama epidermis Nematoda adalah adanya perluasan cytoplasma menjadi pseudocoel sepanjang garis tubuh Pseudocolom berisi cairan berfungsi sebagai rangka hidrostatik menunjang gerak meliuk.
Makanan Sebagian Nematoda hidup bebas, bersifat carnivora dan memakan hewan metazoa yang kecil termasuk Nematoda kecil. Ada pula jenis herbivore, terutama species laut dan memakan diatom serta ganggang. Sebagian makan bahan organik yang mati atau tubuh hewan dan tanaman yang sudah dekomposisi. Pencernaan Mulut - Buccal Cavity(rongga mulut) – Rahang yang kuat – Stylet jarum suntik di rongga mulut – Pharynx – Usus – Rektum - Anus
Sistem Syaraf Sejumlah ganglia dan syaraf membentuk cincin yang mengelilingi ismus esofagus Merupakan otak yang berhubungan 6 syaraf anterior dan 6 syaraf posterior Prinsip organ perasa pada Nematoda terletak pada papila, setae dan amphid Papilamerupakan tonjolan kutikula Setaepenggerak terhadap rangsangan cahaya berada di kepala dan seluruh permukaan tubuh Amphidsebagai chemoreseptor
Bibir trichoteristur dengan 4 setae panjang pada bibir
Sistem Respirasi Nematoda mengandalkan kulit mereka untuk respirasi. Tidak ada organ khusus untuk pertukaran gas. Nematoda juga mempengaruhi ketersediaan nitrogen dalam tanah, yang nantinya akan mempengaruhi pertanian.
Sistem Reproduksi Jenis kelamin dari sebagian besar Nematoda adalah terpisah (uniseksual) Ada yg hermaprodit dan parthenogenesis Nematoda jantan terdiri dari satu atau kadang-kadang dua testis tubuler (tabung). Ada fertilisasi internal dan betina dapat melepaskan 100.000 atau lebih telur dibuahi per hari.
Ekor Nematoda jantan dapat dibedakan menjadi dua tipe: berupa sayap yang terbentuk dari kutikula sepanjang ekor Nematoda dan tidak terlalu melebar ala caudal melebar membentuk bentukan bursa (berfungsi untuk memegang cacing betina saat kopulasi) Pembuahan terjadi di dalam uterus – telur dibuahi – cangkang tebal dan mengeras – menetas menjadi larva – larva ganti kulit (molting) sebanyak 4x - dewasa
Nematoda sebagai bioremediasi Nematoda memiliki fungsi yang sangat penting dalam menjaga kelestarian tanah, salah satunya adalah sebagai dekomposisi material racun atau secara istilah disebut bioremediasi.
Parasit Parasit pada manusia antara lain ialah Ascaris lumbricoides, termasuk paling besar, cacing tambang (Necator americanus), filaria (Wuchereria bancrofi dan Dracunculus medinensis). Parasit pada ikan ialah Pingis sinensis, Camallanus longitridentatus, Contraceacum bidendatum, Philometra sanguinea.
Selamat Belajar Semua hal atau kesulitan sebetulnya bisa kita atasi, kalau mau… Jadi permasalahannya, bukan bisa atau tidak bisa, tapi mau atau tidak mau By: Dahlan_Iskan