ORGANISASI SEKTOR PUBLIK MOHAMAD DJASULI (PERTEMUAN I)
Organisasi : Sekumpulan orang, yang terdiri dari 2 orang atau lebih, yang saling berinteraksi dan bekerjasama untuk mencapai ideal-ideal ataupun tujuan organisasi. (terdapat banyak definisi mengenai organiasi, akan tetapi secara garis besar unsur-unsur pembentuk sebuah organisasi : Kumpulan 2 orang atau lebih Berinteraksi dan bekerjasama Mencapai tujuan bersama
Perilaku Organisasi : Bidang kajian interdisipliner untuk memahami dan mengatur sumber daya manusia di tempat kerja yang lebih baik. 3 Tingkatan Analisis pada Perilaku Organisasi : Individu Kelompok Organisasi
Kerangka Kerja Organisasi Dalam fungsi pengorganisasian, manajer mengalokasikan keseluruhan sumber daya organisasi sesuai dengan rencana yang telah dibuat berdasarkan suatu kerangka kerja organisasi tertentu. Kerangka kerja tersebut dinamakan sebagai Desain Organisasi. Bentuk Spesifik dari kerangka kerja organisasi dinamakan dengan Struktur Organisasi. Stuktur Organisasi pada dasarnya merupakan desain organisasi dimana manajer melakukan alokasi sumber daya organisasi, terutama yang terkait dengan pembagian kerja dan sumber daya yang dimiliki organisasi, serta bagaimana keseluruhan kerja tersebut dapat dikordinasikan dan dikomunikasikan
Komponen Struktur Organisasi 1. Wewenang Pandangan Klasik Wewenang datang dari atas yang kemudian diturunkan ke tingkat yang lebih bawah. Manajer memperoleh wewenang memerintah dari tingkatan yang lebih tinggi (pemegang saham), dan karyawan mempunyai kewajiban melaksanakan perintahnya. Pandangan Penerimaan Fokus pada karyawan. Penerima perintah bersedia menjalankannya karena dia menerima perintah tersebut. Wilayah penerimaan merupakan wilayah dimana seseorang bersedia menerima perintah.
Komponen Struktur Organisasi (lanj’) Wewenang Lini dan Staff Wewenang Lini dimiliki oleh Manajer Lini yang mengambil keputusan untuk mencapai tujuan organisasi secara langsung. Wewenang staff dimiliki oleh orang atau kelompok yang memberikan nasehat kepada manajer lini. Delegasi Wewenang Penugasan wewenang atau tanggung jawab formal organisasi kepada orang lain (karyawan atau manajer tingkat bawah) Mempunyai keuntungan membuat manajer dapat menyelesaikan tugas lebih banyak. Halangan: keengganan manajer mendelegasikan wewenangnya ke bawahan.
Komponen Struktur Organisasi (lanj’) 2. Hubungan Pelaporan Rentang kendali Jumlah bawahan yang melapor ke satu atasan. Pendekatan klasik berusaha mencari rentang kendali yang ideal, sementara pendekatan modern menganggap rentang kendali yang efektif tergantung situasi. Keterbatasan Organisasi Formal Tidak memperhatikan dinamika yang utuh yang ada dalam suatu organisasi.
Komponen Struktur Organisasi (lanj’) 3. Pengelompokan Kerja (Departementalisasi) Mengelompokkan pekerjaan yang sama atau mirip satu sama lain, berdasarkan kreteria tertentu, ke dalam satu atap tertentu. Bedasarkan fungsi, produk, lokasi, dan pelanggan.
Komponen Struktur Organisasi (lanj’) 4. Desain Kerja Pendekatan tanggung jawab individu Pendekatan Desain Kerja Pendekatan Mekanis atau spesialisasi Pendekatan Motivasional Pendekatan Biologis Pendekatan perceptual/persepsi Desain Kerja dan Kepuasan Kerja
Empat Pilar Pengorganisasian (Four Building Blocks of Organizing) Pilar Pertama : pembagian kerja (division of work) Pilar Kedua : Pengelompokan Pekerjaan (Departmentalization) Pilar Ketiga : penentuan relasi antar bagian dalam organisasi (hierarchy) Pilar Keempat : penentuan mekanisme untuk mengintegrasikan aktifitas antar bagian dalam organisasi atau koordinasi (coordination)
Pilar Pertama : Pembagian kerja (division of work) Pembagian Kerja adalah Upaya untuk menyederhanakan dari keseluruhan kegiatan dan pekerjaan (yang telah disusun dalam proses perencanaan) --yang mungkin saja bersifat kompleks —menjadi lebih sederhana dan spesifik dimana setiap orang akan ditempatkan dan ditugaskan untuk setiap kegiatan yang sederhana dan spesifik tersebut
Pilar Kedua: Pengelompokan Pekerjaan ( Departmentalization) Setelah pekerjaan dispesifikkan, maka kemudian pekerjaan-pekerjaan tersebut dikelompokkan berdasarkan kriteria tertentu yang sejenis Pengelompokan Pekerjaan atau Departementalisasi pada dasarnya adalah Proses pengelompokkan dan penamaan bagian atau kelompok pekerjaan berdasarkan kriteria tertentu
Sebagai contoh, untuk bisnis restoran : pencatatan menu, pemberitahuan menu kepada bagian dapur, hingga pengiriman makanan dari bagian dapur kepada pelanggan di meja makan dapat dikelompokkan menjadi satu departemen tertentu, katakanlah bagian Pelayan
Pilar Ketiga : Penentuan Relasi antar bagian dalam Organisasi (Hierarchy) Hierarcy adalah Proses penentuan relasi antar bagian dalam organisasi, baik secara vertikal maupun secara horisontal. Terdapat 2 konsep penting dalam Hierarcy, yaitu : Span of management control atau span of control Chain of Command
Span of management control terkait dengan jumlah orang atau bagian di bawah suatu departemen yang akan bertanggung jawab kepada departemen atau bagian tertentu Chain of command juga menunjukkan garis perintah dalam sebuah organisasi dari hirarki yang paling tinggi misalnya hingga hirarki yang paling rendah. chain of command juga menjelaskan bagaimana batasan kewenangan dibuat dan siapa dan bagian mana akan melapor ke bagian mana.
Pilar Keempat : Koordinasi (Coordination) Koordinasi adalah proses dalam mengintegrasikan seluruh aktifitas dari berbagai departemen atau bagian dalam organisasi agar tujuan organisasi dapat tercapai secara efektif the process of integrating the activities of separate departments in order to pursue organizational goals effectively (Stoner, Freeman & Gilbert, 1995)
DIMENSI ORGANISASI (1) Dimensi Struktural: menggambarkan karakteristik internal organisasi Formalisasi: tingkat penggunaan dokumen tertulis dalam organisasi yang sebenarnya menggambarkan corak dari perilaku dan kegiatan organisasi Spesialisasi: derajat pembagian kerja/tugas dalam organisasi Standardisasi: derajat kesamaan cara (prosedur) dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan organisasi
DIMENSI ORGANISASI (2) Sentralisasi: corak pembagian menurut tingkatan (hirarkhi) dalam organisasi, diperlihatkan oleh jenis keputusan yang boleh ditetapkan pada setiap tingkatan Hierarkhi Otoritas: pola pembagian kekuasaan serta rentang kendali Kompleksitas: banyak kegiatan (sub sistem) dalam organisasi Vertikal: jumlah tingkatan yang ada pada organisasi Horizontal: pembagian kegiatan secara horizontal menjadi bagian-bagian yang secara vertikal berada pada tingkatan yang sama
DIMENSI ORGANISASI (3) Profesionalisme: tingkat pendidikan formal maupun tidak formal yang secara rata-rata dimiliki oleh anggota organisasi Konfigurasi: bentuk pembagian anggota organisasi pada bagian-bagian baik secara vertikal maupun secara horizontal
DIMENSI ORGANISASI (4) Dimensi Kontekstual: karakteristik keseluruhan organisasi dalam lingkungannya Ukuran Organisasi: besarnya organisasi, seringkali dinyatakan dengan jumlah anggota organisasi Teknologi Organisasi: jenis dari tingkatan teknologi yang digunakan pada sistem produksi suatu organisasi Lingkungan: keadaan semua elemen lingkungan yang terdapat di luar batas-batas organisasi terutama yang berpengaruh kuat terhadap organisasi
Question? Organisasi sektor publik?
Pengertian Sektor Publik Dari sudut pandang ilmu ekonomi, sektor publik sering didefinisikan sebagai “suatu entitas yang aktivitasnya berhubungan dengan penyediaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan dan hak publik”
Ciri-Ciri Organisasi Sektor Publik: Tidak mencari keuntungan finansial Dimiliki oleh publik Kepemilikan sumber daya tidak dalam bentuk saham Keputusan berdasarkan konsensus
ORGANISASI SEKTOR PUBLIK MENGHASILKAN BARANG DAN PELAYANAN PUBLIK DAPAT DILAKUKAN SEKTOR SWASTA. (NAMUN BEBERAPA FUNGSI TIDAK DAPAT DIALIHKAN ALASAN = ??) PERLU DIKEMBANGKAN AGAR LEBIH EFISIEN DAN PELAYANAN YANG DIBERIKAN LEBIH MENARIK (MAMPU BERSAING DENGAN SWASTA)
TERKADANG ADA (DIBUTUHKAN INTERVENSI PEMERINTAH ORGANISASI SEKTOR PUBLIK LEBIH KOMPLEKS …… FUNGSI YANG DIMILIKI LEBIH LUAS HANKAM PERLINDUNGAN SUMBER DAYA ALAM DAN SOSIAL PENEGAKAN HUKUM DAN PERLINDUNGAN HAM HUBUNGAN LUAR NEGERI MANAJEMEN EKONOMI MAKRO REGULASI SEKTOR SWASTA PEMBERIKAN BARANG & PELAYANAN PUBLIK DISTRIBUSI PENDAPATAN & KEKAYAAN STABILISASI EKONOMI DAN POLITIK TERKADANG ADA (DIBUTUHKAN INTERVENSI PEMERINTAH ADA KEGAGALAN PASAR TIDAK BERJALANNYA MEKANISME PASAR (MISAL ADA MONOPOLI DAN MONOPSONI DISTRIBUSI PENDAPATAN DAN KEKAYAAN TIDAK MERATA MEKANISME PASAR HARUS DAPAT DIKELOLA AGAR TIDAK MENIMBULKAN KESENJANGAN MENCIPTAKAN STABILITAS DAN PEMBANGUNAN
Kelompok Organisasi Sektor Publik: Lembaga Pemeritah Organisasi Agama Organisasi Sosial Yayasan Institusi Pendidikan Organisasi Kesehatan
Aspek Filosofi Sektor Publik customer approach market concept individualism and self reliance purchaser/provider split contract culture Performance orientation Kompensasi kondisi yang fleksibel
Pilihan-pilihan akan filosofi tersebut akan menyebabkan perbedaan didalam kebijakan publik Salah satu contoh adalah: perubahan dari masa orde baru kepada masa reformasi saat ini, dari sentralisasi kepada desentralisasi, dari sosial ke mendekati pasar dan dari birokrasi ke lebih penghargaan konsumen.
Peranan Sektor Publik dalam Ekonomi Memprioritaskan dan menambah anggaran semua sektor yang langsung menyentuh ke masyarakat (kesehatan dan pendidikan) untuk mendongkrak ekonomi masyarakat, dengan harapan semakin meningkatnya income perkapita masyarakat nantinya akan menambah income nasional dan kesejahteraan masyarakat itu sendiri