KESETARAAN PEREMPUAN DAN LAKI-LAKI DALAM ISLAM Oleh: Wakhit Hasim Pelatihan Bekerja dalam Kesetaraan BOGOR, 22-24 November 2017
Bismillah… Sedayanipun pepujian kula aturaken dumateng Penjenengan, duh Gusti ingkang maha welas-asih Gusti Allah engkang maha wicaksana, sholawat ugi salam mugi kunjuk dumateng Kanjeng Rasul Panjenengan Gusti, kawula nyuwun pangapunten saking sedayanipun dosa lan kalepatan Duh Gusti, kawula nyuwun dipun tedahaken dumateng margi ingkang leres Amin…
Outline: Pengantar Cara Berfikir Kegamaan Islam Masalah-Masalah Gender dalam Pemikiran Islam Menyatakan Kesetaraan Gender dalam Islam Penutup
PENGANTAR Gender sebagai Bentukan Masyarakat Ketika bayi lahir, mereka membawa perbedaan jenis kelamin badaniah (Sex). Sebagai kodrat bawaan bayi, sex tidak bisa diubah. Orang tua dan masyarakat lalu menyambut bayi ini dengan perbedaan perlakukan: memberi nama, mainan, pakaian, kebiasaan, kesopanan, kegiatan, lalu berkembang menjadi tugas-peran dan jati diri (identitas), juga nilai atas bawah tugas-peran dan jati diri laki-laki dan perempuan (gender). Sebagai bentukan masyarakat, gender bisa diubah.
PENGANTAR Agama Mengandung Ajaran Suci (Sakral) Sebagai bentukan masyarakat, tugas-peran gender kadang-kadang diatur oleh agama. Sifat aturan ini dinilai suci, sakral, kramat, bertulah, berkarma, malati. Aturan untuk Laki-laki dan perempuan kadang disamakan, misalnya aturan beribadah, pemberian pahala untuk orang taat dan sangksi untuk orang sesat. Namun kadang-kadang dibedakan aturannya, misalnya cara menutup aurat, peran dalam kepemimpinan, peran dalam menikah, cara keluarga, dan lain-lain.
PENGANTAR Apakah Ajaran Islam tentang Gender bisa Diubah? Bagaimana jika aturan tugas-peran ini dapat merugikan salah satu pihak? (1) Identitas: Adam (laki) lebih awal diciptakan dari Hawa (perempuan) (2) Kepemimpinan: laki-laki pemimpin umum, perempuan pemimpin sesama perempuan (3) Keluarga: suami memimpin-menentukan, perempuan menaati pimpinan-melaksanakan (4) Perkawinan: laki-laki boleh berpoligami, perempuan tidak boleh berpoliandri (5) Waris: laki-laku mendapatkan bagian dua kali lipat perempuan Karena aturan agama sakral, wingit, kramat, apakah tugas-peran gender ini bisa diubah? Ataukah harus taat apa adanya, karena jika melanggar akan celaka? Bagaimana memikirkannya?
CARA BERFIKIR KEAGAMAAN DALAM ISLAM Merujuk Pada Sumber Ajaran Mengadapi pertanyaan keagamaan, orang Islam selalu terlebih dahulu merujuk kepada sumber ajaran yang disucikan Qur’an Dokumen wahyu terkait pengalaman membentuk masyarakat Islam awal (571 – 613 M, di Makah dan Madinah), terkait dengan masalah tsb Hadits Dokumen ucapan, tindakan, dan keputusan Nabi sepanjang memimpin masyarakat Islam awal (dikompilasi 50 th setelah wafat Nabi), terkait dengan masalah tsb Ijma Dokumen keputusan-keputusan para pakar/ulama yang sama/sepakat mengenai suatu masalah , terkait masalah tsb Qias Dokumen keputusan para pakar/ulama mengenai suatu masalah yang berlum pernah terjadi sebelumnya, dengan carai mencari kesamaan dengan masalah yang mirip/serupa, terkait masalah tsb
CARA BERFIKIR KEAGAMAAN DALAM ISLAM Cara Memaknai Ungkapan Sumber Ajaran Melihat lafal dan maknanya Melihat mana yang bersifat umum dan mana yang khusus Melihat mana yang bersifat mutlak dan mana yang bersifat terikat/bersyarat Menafsirkan sesuai dengan konteks
CARA BERFIKIR KEAGAMAAN DALAM ISLAM Memutuskan Masalah Kemasyarakatan Aktual Jika ada masalah kongkrit sehari-hari yang tidak terdapat padanannya dalam ajaran, maka: dilakukan penyamaan inti-masalah dan solusi yang pernah ada sebelumnya (kias), Mengikuti keputusan bersama/tersepakati terkait masalah yang sama yang ada sebelumnya (ijma’) Bagaimana jika padanan masalah dan kesepakatan putusan soal gender tidak sesuai perkembangan zaman? Apakah boleh melepaskan diri dari Sumber Ajaran? Atau bagaimana caranya memberi tafsir secara baru, sehingga tidak perlu lepas dari sumber ajaran, tapi sesuai keadilan zaman??
MASALAH-MASALAH GENDER DALAM PEMIKIRAN ISLAM Bagaimana menjelaskan kepemimpianan perempuan dan laki-laki dalam Islam? Bagaimana menjelaskan peran-peran sosial perempuan selain kepemimpinan? Misalnya dalam keluarga… Bagaimana menjelaskan laki-laki lebih utama daripada perempuan?
MENYATAKAN KESETARAAN GENDER DALAM ISLAM Logika Sederhana Memahami Ungkapan Ajaran (Kuno) Teks Sumber Ajaran Akal Pembaca Situasi Masyarakat Tetap/Sudah Jadi Memikirkan Tujuan Ajaran dan Praktik Penyesuaiannya Terus berubah
MENYATAKAN KESETARAAN GENDER DALAM ISLAM Kepemimpinan Laki-laki dan Perempuan الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ بِمَا فَضَّلَ اللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍ وَبِمَا أَنْفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِمْ فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللَّهُ وَاللَّاتِي تَخَافُونَ نُشُوزَهُنَّ فَعِظُوهُنَّ وَاهْجُرُوهُنَّ فِي الْمَضَاجِعِ وَاضْرِبُوهُنَّ فَإِنْ أَطَعْنَكُمْ فَلَا تَبْغُوا عَلَيْهِنَّ سَبِيلًا إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلِيًّا كَبِيرًا (34) وَإِنْ خِفْتُمْ شِقَاقَ بَيْنِهِمَا فَابْعَثُوا حَكَمًا مِنْ أَهْلِهِ وَحَكَمًا مِنْ أَهْلِهَا إِنْ يُرِيدَا إِصْلَاحًا يُوَفِّقِ اللَّهُ بَيْنَهُمَا إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلِيمًا خَبِيرًا (35) وَإِنِ امْرَأَةٌ خَافَتْ مِنْ بَعْلِهَا نُشُوزًا أَوْ إِعْرَاضًا فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِمَا أَنْ يُصْلِحَا بَيْنَهُمَا صُلْحًا وَالصُّلْحُ خَيْرٌ وَأُحْضِرَتِ الْأَنْفُسُ الشُّحَّ وَإِنْ تُحْسِنُوا وَتَتَّقُوا فَإِنَّ اللَّهَ كَانَ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرًا (128) [1] Laki-laki punya kelebihan atas wanita, pun wanita punya kelebihan atas laki-laki. [2] pemukulan sebagai alternatif terakhir, setelah mau’idah, dan hujran. [3] semangat islah dari kedua belah pihak, [4] suami maupun istri bisa berpotensi nuzuz dan i’radh.
MENYATAKAN KESETARAAN GENDER DALAM ISLAM Peran Perempuan dan Laki-laki dalam Keluarga Menikah يَاأَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا } [النساء: 1] . Suami-istri (laki-laki perempuan) diciptakan dari entitas yang sama, untuk mengemban tugas kelangsungan hidup di bumi. laki-laki perempuan setara dalam kemanusiaannya
MENYATAKAN KESETARAAN GENDER DALAM ISLAM Peran Perempuan dan Laki-laki dalam Keluarga Perintah Menikah وَأَنْكِحُوا الْأَيَامَى مِنْكُمْ وَالصَّالِحِينَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَإِمَائِكُمْ إِنْ يَكُونُوا فُقَرَاءَ يُغْنِهِمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ (32) عن عليّ، عن ابن عباس، قوله:( وَأَنْكِحُوا الأيَامَى مِنْكُمْ وَالصَّالِحِينَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَإِمَائِكُمْ ) قال: أمر الله سبحانه بالنكاح، ورغَّبهم فيه، وأمرهم أن يزوّجوا أحرارهم وعبيدهم، ووعدهم في ذلك الغنى، فقال:( إِنْ يَكُونُوا فُقَرَاءَ يُغْنِهِمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ ). تفسير الطبري - (ج 19 / ص 166) Menikahkan jejaka-perawan
MENYATAKAN KESETARAAN GENDER DALAM ISLAM Peran Perempuan dan Laki-laki dalam Keluarga Tujuan Menikah هُوَ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَجَعَلَ مِنْهَا زَوْجَهَا لِيَسْكُنَ إِلَيْهَا فَلَمَّا تَغَشَّاهَا حَمَلَتْ حَمْلًا خَفِيفًا فَمَرَّتْ بِهِ فَلَمَّا أَثْقَلَتْ دَعَوَا اللَّهَ رَبَّهُمَا لَئِنْ آتَيْتَنَا صَالِحًا لَنَكُونَنَّ مِنَ الشَّاكِرِينَ (189) فَلَمَّا آتَاهُمَا صَالِحًا جَعَلَا لَهُ شُرَكَاءَ فِيمَا آتَاهُمَا فَتَعَالَى اللَّهُ عَمَّا يُشْرِكُونَ (190) وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً } [الروم:21] Tujuan perkawian untuk menciptkan sakinah, dan untuk itu Allah sudah membekali mawaddah wa rahmah dalam diri semua hamba.
MENYATAKAN KESETARAAN GENDER DALAM ISLAM Peran Perempuan dan Laki-laki dalam Keluarga Poligami يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا (1) وَآتُوا الْيَتَامَى أَمْوَالَهُمْ وَلَا تَتَبَدَّلُوا الْخَبِيثَ بِالطَّيِّبِ وَلَا تَأْكُلُوا أَمْوَالَهُمْ إِلَى أَمْوَالِكُمْ إِنَّهُ كَانَ حُوبًا كَبِيرًا (2) وَإِنْ خِفْتُمْ أَلَّا تُقْسِطُوا فِي الْيَتَامَى فَانْكِحُوا مَا طَابَ لَكُمْ مِنَ النِّسَاءِ مَثْنَى وَثُلَاثَ وَرُبَاعَ فَإِنْ خِفْتُمْ أَلَّا تَعْدِلُوا فَوَاحِدَةً أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ ذَلِكَ أَدْنَى أَلَّا تَعُولُوا (3) [1] Prinsip perkawinan adalah monogami, [2] poligami sebagai jalan keluar, bukan jalan masuk. [3] Pembatasan poligami yang sebelumnya bebas.
MENYATAKAN KESETARAAN GENDER DALAM ISLAM Peran Perempuan dan Laki-laki dalam Keluarga Poligami وَلَنْ تَسْتَطِيعُوا أَنْ تَعْدِلُوا بَيْنَ النِّسَاءِ وَلَوْ حَرَصْتُمْ فَلَا تَمِيلُوا كُلَّ الْمَيْلِ فَتَذَرُوهَا كَالْمُعَلَّقَةِ وَإِنْ تُصْلِحُوا وَتَتَّقُوا فَإِنَّ اللَّهَ كَانَ غَفُورًا رَحِيمًا (129) وَإِنْ يَتَفَرَّقَا يُغْنِ اللَّهُ كُلًّا مِنْ سَعَتِهِ وَكَانَ اللَّهُ وَاسِعًا حَكِيمًا (130) لما ذكر سبحانه وتعالى أن الوقوف على الحق فضلاً عن الإحسان - وإن كانت المرأة واحدة - متعسر ، أتبعه أن ذلك عند الجمع أعسر ، فقال تعالى معبراً بأداة التأكيد : { ولن تستطيعوا } أي توجدوا من أنفسكم طواعية بالغة دائمة { أن تعدلوا } أي من غير حيف أصلاً { بين النساء } في جميع ما يجب لكل واحدة منهن عليكم من الحقوق { ولو حرصتم } أي على فعل ذلك ، وهذا مع قوله تعالى : { فإن خفتم ألا تعدلوا فواحدة } [ النساء : 3 ] كالمختم للاختصار على واحدة . [1] sulit, atau mustahil berbuat adil, jika menikah lebih dari satu. [2] seharusnya tidak punya kecenderungan untuk poligami.
MENYATAKAN KESETARAAN GENDER DALAM ISLAM Identitas dan Derajat Laki-laki dan Perempuan يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari nafsin wahidah, dan daripadanya Allah menciptakan zaujnya, dan daripada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahmi. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu (An-Nisa/4:1).
MENYATAKAN KESETARAAN GENDER DALAM ISLAM Identitas dan Derajat Laki-laki dan Perempuan تفسير الجلالين - المحلى والسيوطي - (ج 1 / ص 493): { يا أَيُّهَا الناس } من أهل مكة { اتقوا رَبَّكُمُ } أي عقابه بأن تطيعوه { الذى خَلَقَكُمْ مّن نَّفْسٍ واحدة } آدم { وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا } حواء بالمد من ضلع من أضلاعه اليسرى تفسير المنار - (ج 4 / ص 265):قَالَ : وَالْقَرِينَةُ عَلَى أَنَّهُ لَيْسَ الْمُرَادُ هُنَا بِالنَّفْسِ الْوَاحِدَةِ آدَمَ قَوْلُهُ : وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً بِالتَّنْكِيرِ : وَكَانَ الْمُنَاسِبُ عَلَى هَذَا الْوَجْهِ أَنْ يَقُولَ : وَبَثَّ مِنْهُمَا جَمِيعَ الرِّجَالِ وَالنِّسَاءِ . وَكَيْفَ يَنُصُّ عَلَى نَفْسٍ مَعْهُودَةٍ وَالْخِطَابُ عَامٌّ لِجَمِيعِ الشُّعُوبِ .
Analisis Ajaran Peran Gender Tujuan dan Prinsip Umum Ajaran Cita-cita Nabi (agama) itu bertujuan menciptakan kehidupan yang penuh kasih sayang Wa ma arsalnaka illa rahmatan lil ‘alamin (al-Anbiya: 107) Misi (tugas) Nabi adalah mendidik berperilaku yang mulia (adil, kasih, sayang) Innama bu’itstu li utammima makarima al-akhlaq (HR Anas & Ibn Hanbal)
Analisis Ajaran Peran Gender Pemaknaan Segi Bahasa Kepemimpinan: Redaksi/lafal kepemimpinan laki-laki merupakan kalimat bersyarat/kondisional/tidak mutlak Kondisi yang diharapkan mengenai pemimpin dapat diakses dan dimiliki oleh perempuan Prinsip kesalingan Peran Keluarga: Tujuan umum adalah untuk membangun keluarga Prinsip kesalingan dapat diterapkan, laki-laki dan perempuan bekerja sama berbagi peran secara adil Subyek laki-laki dan perempuan memiliki kebebasan untuk mengambil keputusan
Analisis Ajaran Peran Gender Pemaknaan Segi Bahasa Identitas Laki-laki dan Perempuan: Mitos Penciptaan Adam yang pertama, dan Hawa berikutnya, berasal dari tulang rusuk Adam Mitos peran Hawa bagi Adam sebagai pendamping Mitos Kejatuhan karena kelemahan Hawa menghadapi godaan Analisis Bahasa: Redaksi Qur’an tidak detil, dan bersifat umum, Adam dan Hawa menanggung masalah yang sama Istilah Adam yang bergender perempuan Istilah kesamaan nafs, kesamaan bahan dasar tanah Adam dan Hawa dibuat kabur sebagai gambaran dari pasangan yang setara
PENUTUP Selamat Berdiskusi…