DIABETES MILITUS RUMAH SAKIT TEBET

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Darwis Dosen Jurusan Gizi
Advertisements

Mungkinkah tidak punya gejala DM tapi dinyatakan menderita DM ? Mungkinkah punya gejala DM tapi dinyatakan tidak menderita DM?
Diabetes Melitus Suatu penyakit atau gangguan metabolisme kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan.
Lemak dan protein Hindari daging berlemak
GIZI PADA KEHIDUPAN SEHARI-HARI
PATOFISIOLOGI DIABETES MELITUS
NELLY FARIDA RODIANA N NIM :
Diabetes mellitus By kelompok4 Peminatan Gizi Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat UNIVERSITAS JEMBER.
KEBUTUHAN & KECUKUPAN ENERGI
GIZI PADA REMAJA oleh : Ketut Martadiputra
Penatalaksanaan diet PENDERITA CHF fc II ec HHD dd/CAD, AKI dd ACUTE CKD, dan DM TIPE II di Rs. UMUM TANGERANG Oleh: Siti Fatimah
DIACONT.
Diabetes Mellitus.
DIABETES MELLITUS “The Best Prescription is Knowledge"
STATUS GIZI LANJUT USIA
Gizi untuk lansia Oleh: Yeti Herliza.
MENYIAPKAN DAN MENYAJIKAN HIDANGAN DIET
MALNUTRISI Abdullah Luthfi (D ) Agistha Ghina R (D ) Dini Rizki (D )
KOMUNIKASI INTERPERSONAL “Konseling Gizi pada penyakit”
PELAYANAN GIZI PASIEN RAWAT INAP RAWAT JALAN.
A. Cara menghitung kebutuhan energi dan zat gizi sehari
ALUR ASUHAN GIZI PASIEN RAWAT INAP
ILMU GIZI GIZI PADA IBU HAMIL DAN KOMPLIKASI KEHAMILAN
GIZI IBU HAMIL DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN
MANAJEMEN NUTRISI PADA DIABETES MELITUS
Dr.hj.Suzan Pakpahan.M,Kes
Diabetes, Tak Hanya Soal Kadar Gula
Tatalaksana Diabetes Melitus
PENATALAKSANAAN GIZI PADA PASIEN ANAK DENGAN GASTRO ENTERITIS di RUMAH SAKIT PERSAHABATAN ONLY IVONILA RIWU ( ) 
KASUS SIROSIS HEPATIS Pertanyaan : Diagnosa penyakit & status gizi ?
DIABETES MELITUS (DM) SYAFRIANI
AKIL BALIGH, GIZI REMAJA DAN DEWASA
Idiopatik Diabetes Mellitus (DM)
KOMUNIKASI INTERPERSONAL “Konseling Gizi pada penyakit”
KASUS SIROSIS HEPATIS Pertanyaan : Diagnosa penyakit & status gizi ?
GIZI PADA LANSIA Oleh : SILVIA MELINI
OM SWASTYASTU.
Gizi untuk lansia Oleh: Dzakirah.
JUVENILE DIABETES By Ninis Indriani.
CARA MENGHITUNG KEBUTUHAN KALORI BAGI TUBUH IDEAL DAN SEHAT
GIZI PADA LANSIA Intan Julianingsih I A.
HUBUNGAN GIZI DENGAN KESEHATAN REPRODUKSI
KEBUTUHAN ZAT GIZI MAKRO PEKERJA PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
NUTRISI PASIEN GANGGUAN HORMONAL (DIABETES MELLITUS)
DIABETES MELLITUS “The Best Prescription is Knowledge"
GIZI UNTUK LANSIA TRIWIDIARTI
DIABETES MELITUS GESTATIONAL
DIABETES MELITUS Oleh Firda ayuningtyas Farhaniatullael F.S
ALUR ASUHAN GIZI PASIEN RAWAT INAP
Atika Yasmine Wulandari Herlinda Puspitasari
Oleh Meili rianita Skep Ners
DIABETES MELITUS DAN HIPERTENSI PUSKESMAS KAMONJI
Tim PKPR (Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja) Puskesmas Bangunsari
Diabetes Melitus KELOMPOK I WIRDA YUNIANI THERESIA.
Nama: Franciska Danik Sandrayanti NPM:
DIABETES MELITUS L/O/G/O.
HIPERTENSI.
Dr. Yusmardiati Apa itu TEKANAN DARAH TINGGI? Meningkatnya tekanan darah dalam jangka waktu lama dengan Tekanan darah lebih dari 120/80 mmHg. Meningkatnya.
EDUKASI PESERTA PROLANIS PRODHIMA OLEH : Dr M. EVARISTA.
HIPERTENSI (TEKANAN DARAH TINGGI)
TINJAUAN MEDIS PUASA TERHADAP BEBERAPA PENYAKIT
MALNUTRISI.
PENYAKIT DEGENERATIF. Apa itu PENYAKIT DEGENERATIF?  Merupakan suatu penyakit yang muncul akibat proses kemunduran fungsi sel tubuh yaitu dari keadaan.
Asuhan gizi pada tb-hiv
TEKNIK KOMUNIKASI PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN NUTRISI
DIABETES MELLITUS : Kenali, cegah, dan kendalikan Dr. Ema Mayasari UPTD PUSKESMAS TELAGASARI.
Apa itu TEKANAN DARAH TINGGI? Meningkatnya tekanan darah dalam jangka waktu lama dengan Tekanan darah ≥ 140/90 mmHg. Meningkatnya tekanan darah.
Husnul Kurnia Nadia Ulfa Reni Anindyati Shintia Perwita Utami Wulan Anggraini Husnul Kurnia Nadia Ulfa Reni Anindyati Shintia Perwita Utami Wulan Anggraini.
TATALAKSANA DIET PADA PASIEN PERIOPERATIF
Apa itu TEKANAN DARAH TINGGI? Meningkatnya tekanan darah dalam jangka waktu lama dengan Tekanan darah lebih dari 120/80 mmHg. Meningkatnya tekanan darah.
Transcript presentasi:

DIABETES MILITUS RUMAH SAKIT TEBET Wanri Panjaitan 2006-32-008 DIABETES MILITUS RUMAH SAKIT TEBET

LATAR BELAKANG Banyak orang yang masih mengganggap penyakit diabetes merupakan penyakit orang tua atau penyakit yang hanya timbul karena faktor keturunan. Padahal, setiap orang dapat mengidap diabetes, baik tua maupun muda, termasuk Anda. Menurut data WHO, Indonesia menempati urutan ke-4 terbesar dalam jumlah penderita Diabetes Mellitus di dunia. Pada tahun 2000 yang lalu saja, terdapat sekitar 5,6 juta penduduk Indonesia yang mengidap diabetes. Namun, pada tahun 2006 diperkirakan jumlah penderita diabetes di Indonesia meningkat tajam menjadi 14 juta orang, dimana baru 50 persen yang sadar mengidapnya dan di antara mereka baru sekitar 30 persen yang datang berobat teratur

IDENTIFIKASI MASALAH Menganalisis factor-faktor yang menyebabkan penyakit DM pda Tn.C berdasarkan data yang d kumpulkan dari hasil laboratorium (pemerikasaan gula darah), riwayat penyakit keluarga, dan anamesa diet maka pasien dinyatakan menderita DM

RUMUSAN MASALAH Apakah yang menyebabkan penyakit DM Tipe 2 Tn.C Bagaimana mendiagnosa dan screening yang dilakukan Bagaimana penatalaksanaan diet pada pasien DM

TUJUAN STUDI KASUS A. Tujuan Umum Memahami dan mampu menjelaskan mengenai penatalaksanaan gizi pada penyakit Diabetes Militus. B. Tujuan Khusus memahami pengertian tentang penyakit DM memahami diagnosa dan screening DM memahami penyebab dan gejala DM mengetahuai akibat yang timbul dari penyakit DM memahami penatalaksanaan diet pada DM mampu menyusun perencanaan diet bagi pasien dengan DM mampu melakukan perencanaan monitoring dan evaluasi terhadap penatalaksanaan gizi

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Diabetes mellitus atau penyakit gula atau kencing manis adalah penyakit yang ditandai dengan kadar glukosa darah yang melebihi normal (hiperglikemia) akibat tubuh kekurangan insulin baik absolut maupun relatif. Jenis Diabetes Melitus dikelompokkan menurut sifatnya : - Diabetes mellitus tergantung insulin - Diabetes mellitus tidak tergantung insulin, terdiri penderita gemuk dan kurus - Diabetes mellitus terkait malnutrisi

Penyebab Penyebab utama diabetes di era globalisasi adalah adanya perubahan gaya hidup (pola makan yang tidak seimbang, kurang aktivitas fisik). Selain itu, adanya stress, kelainan genetika, usia yang semakin lama semakin tua dapat pula menjadi salah satu faktor penyebab timbulnya penyakit diabetes

Patofisiologi Diabetes Melitus (DM) merupakan suatu kelainan yang heterogenik dengan karakter utama hiperglikemia kronis. Meskipun pola pewarisannya belum jelas, faktor genetik dikatakan memiliki peran yang kuat dalam munculnya DM ini. Faktor genetik ini akan berinteraksi dengan faktor lingkungan seperti gaya hidup, diet, rendahnya aktivitas fisik, obesitas dan tingginya kadar asam lemak bebas. Pada DM terjadi defek sekresi insulin, resistensi insulin di perifer dan gangguan regulasi produksi glukosa oleh hepar.

TERAPI MEDIS Tujuan umum terapi gizi adalah membantu orang dengan diabetes memperbaiki kebiasaan dan olah raga untuk mendapatkan kontrol metabolik yang lebih baik, dan beberapa tujuan khusus yaitu : Mempertahankan kadar Glukosa darah mendekati normal dengan keseimbangan asupan makanan dengan insulin (endogen atau eksogen) atau obat hipoglikemik oral dan tingkat aktufitas. Mencapai kadar serum lipid yang optimal. Memberikan energi yang cukup untuk mencapai atau mempertahankan berat badan yang memadai orang dewasa, mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang normal pada anak dan remaja, untuk meningkatkan kebutuhan metabolik selama kehamilan dan laktasi penyembuhan dari penyakit katabolik. Berat badan memadai diartikan sebagai berat badan yang dianggap dapat dicapai dan dipertahankan baik jangka pendek maupun jangka panjang oleh orang dengan diabetes itu sendiri maupun oleh petugas kesehatah. Ini mungkin tidak sama dengan yang biasanya didefinisikan sebagai berat badan idaman.

HASIL DAN PEMBAHASAN Identifikasi masalah Nama : Tn.C Umur : 55 Tahun Jenis kelamin : Laki-laki Pekerjaan : PNS Pendidikan : PT

Data Subjektif b. Riwayat Penyakit terdahulu Keluhan pasien Sesak nafas Batuk Demam Lemas b. Riwayat Penyakit terdahulu dari hasil wawancara langsung dengan pasien di ketahuai bahwa seblum di rawat di RS. Pasien perna menderita TB sejak 6 bulan sebelum masuk rumah skit dan Pasien masi lakukan pengobatan selama 6 bulan

e. kebiasaan hidup pasien Aktivitas Pasien Pasien hanya mengerjakan aktifitasnya sebagai pegawai negeri sipil dan pasien jarang olah raga. kebiasaan makan pasien Sebelum masuk RS kebiasaan makan 3 kali sehari besar dan kadang makanan selingan berupa gorengan dan jus buah. pasiien tidak ada nafsu makan sebelum masuk RS, karena ada cairan dalam paru-paru, pasien tidak memiliki alergi terhadap makanan tertentu. pasien biasa makan makanan laut dan biasa di gorefng atau di soup.

a. Pengukuran Antropometri - Umur : 55 Tahun - BB : 42 Kg - TB : 155 cm - IMT : 17.48 BB/TB²= 17.48 (kurus)

PEMERIKSAAN LABORATORIUM No Jenis pemeriksaan Nilai Normal 24/03/2010 Hemoglobin 12-14gr/dl 13.20gr/dl SGOT < 37 U/I (37º 21 SGPT < 42 U/I (37º) 13 KOLESTEROL < 200 mg/dl 114 TRIGLISERIT 40-155 mg/dl 263 HDL 35-55 mg/dl 29,5 LDL < 130 mg/dl 71,8 Gulah Darah <110 mg/dl 200

NI 5.3.1 Kekurangan Intake Karbohidrat DOMAIN INTAKE Problem Etiologi Symptom NI 1.4 Kekurangan intake Energi Kekurangan asupan makan Kurangnya pengetahuan tentang makanan dan zat gizi IMT 17,48 (kurus) NI 5.2.1 Kekurangan intake Protein Kekurangan asupan protein Kurangnya pengetahuan tentang nutrisi dan makanan Kebiasaan makan yang tidak teratur n sembarangan makan Sehinga IMT kurang dari normal NI 5.3.1 Kekurangan Intake Karbohidrat Kekurangan asupan Karbohidrat, kurang nafsu makan IMT 17,48 kg/m2 → IMT >18 kg/m (Kurus)

DOMAIN KLINIC Problem Etiologi Symptom NC – 2.2Perubahan nilai laboratorium terkait zat gizi khusus Perubahan metabolism kalsiumResistensi jaringan terhadap insulin hipokalsemiaGlukosa darah tinggi → hiperglikemiaTrigliserid → hipertrigliseridemia NC – 3.1 Berat badan Kurang Pola makan salah kekurangan intake energi BB actual 42 kg → BB actual > BBI 49,5 kgIMT 17,48 kg/m2 → IMT > 18 kg/m2 (Kurus) Kebiasaan makan cenderung mengkonsumsi makanan yang tidak teratur

BB actual 42 kg → BB actual > BBI 49,5 kg DOMAIN BEHAVIOUR Problem Etiologi Symptom NB – 1.4 Kurangnya kemampuan memonitor diri sendiri Kurangnya pengetahuan mengenai masalah-masala gizi Mendapatkan informasi yang tidak tepat Kurang fokus/ kurang perhatian terhadap informasi, kesulitan mengatur waktu/ kontrol diri BB actual 42 kg → BB actual > BBI 49,5 kg Kebiasaan makan tidak teratur, cenderung mengkonsumsi makanan tinggi lemak. NB – 2.3 Ketidakmampuan dalam mengatur diri sendiri Pengetahuan yang kurang berhubungan dengan makanan dan gizi IMT 17,48 kg/m2 → IMT > 18 kg/m2 (Kurus) Kebiasaan makan yang tidak teratur mengkonsumsi makanan seadanya.

Planing Diagnosa gizi Hipertensi Ringan : (TD 140/90mmHg) Status Gizi : Kurus (17,48) Hiperglikemi : 200 mg/dl Planing Perhitungan kebutuhan zat gizi BBI = ( TB – 100 ) – 10 % = ( 155 - 100 ) – 10 % = 55 – 10 % = 49,5 kg

Kebutuhan energi : 27 kkal x 49,5 = 1.336 Factor stress : 20 % x 1.336 = 267,2 1.603,2 Factor aktivitas PNS : 15 % x 1.603,2 = 240,48 1.843,68 Protein : 20 % x 1.843 = 368,6 : 4 = 92,15 g Lemak : 10 % x 1.843 = 184,3 : 9 = 20,47 g Karbohidrat : 60 % x 1.843 = 1.105,4 : 4 = 276,45 g

TUJUAN DIET Memenuhi kebutuhan energi dan protein Menambah berat badan hingga mencapai BB normal Mempertahankan kadar glukosa darah Menghilangkan retensi garam atau air dalam paru – paru Mencapai dan mempertahankan kadar livida serum normal

SYARAT DIET Mengkonsumsi lebih banyak protein dan karbohidrat komplek Menghndari asupan gula sederhana. Gula sederhana cenderung lebih cepat diserap sehingga meningkatkan kadar gula darah Energi diberikan 3.000 kal Protein cukup 125 g Hindari makanan tinggi kolestrol dan gula

KESIMPULAN Penyebab utama diabetes pada Tn. gaya hidup (pola makan yang tidak seimbang, kurang aktivitas fisik). Selain itu, adanya stress, makan yang tidak teratur, banyak mngonsumsi lemak n gula. Pada pasien DM tipe II , perhitungan kebutuhan kalori berdasarkan kebutuhan energi basal dengan memperhitungkan factor stress dan aktivitas fisik. Kebutuhan vitamin, mineral dan serat di sesuaikan dengan kebutuhan. Sumber karbohidrat yang di anjurkan adalah yang merupakan karbohidrat kompleks sperti roti,nasi,beras, tepung terigu,mei, bihun. Menghindari asupan lemak yang berasal dari lemak jenuh, sperti daging kambing,mentega, minyak sawit. Untuk mendukung kegiatan penatalaksanaan diet pada pasien ini maka dilakukan penyuluhan/konsultasi gizi kepada pasien dan kelurganya serta monitoring dan evaluasi terhadap keberhasilan penatalaksanaan diet ini.