PENGOLAHAN LIMBAH CAIR PT KEBON AGUNG MALANG ALIF RAMADHANI MEDISIA PG (135060400111033) TEKNIK PENGAIRAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA TUGAS MATAKULIAH LIMBAH DOSEN PENGAJAR : Dr. Eng. Tri Budi Prayogo, ST., MT.
Perusahaan Swasta Nasional INTRODUCTION Perusahaan Swasta Nasional
SOLUSI PENANGANAN LIMBAH CAIR 3 JENIS LIMBAH PG. KEBON AGUNG Limbah Padat ( ampas tebu, anu ketel, blotong) Limbah Gas (Gas SO2 yang tidak sengaja terlepas , debu- debu proses produksi) Limbah Cair (tetes, ceceran nira, air bekas cucian)
Penyempurnaan dan optimalisasi dilakukan pada proses produksi secara intensif dan berkelanjutan mulai tahun 1998 dimana hasil yang diperoleh adalah menurunkan debit limbah cair dari 80 lt/dt menjadi 10 lt/dt
Surface Aerated Lagoon SYSTEM YANG DIGUNAKAN Surface Aerated Lagoon
AERATED LAGOON Bak dengan kedalaman 2,5 - 5 m, dan luas permukaan beberapa ratus meter persegi serta diaerasi secara mekanis atau difusi udara, sehingga organik dalam air limbah dapat terurai.
Pengembangan dari aerobic pond LANJUTAN.... Pengembangan dari aerobic pond Memasang surface aerator untuk mengatasi bau dan beban organik yang tinggi Semua zat padat dipertahankan dalam keadaan tersuspensi Pada sistem ini tanpa dilakukan resirkulasi dan biasa diikuti dengan kolam pengendapan yang besar
Kriteria Disain Untuk Lagoon Dan Stabilisation Pond Parameter Disain Aerobic Fakultatif Kedalaman (m) 0.2-0.3 1-2.5 Waktu detensi(hari) 2-6 7-50 Beban BOD kg/ha/hari 111-222 22-55 % penyisihan BOD 80-95 70-95 Konsentrasi algae (mgC/L ) 100 10-50 Sumber : Metcalf dan Eddy, 1979
Aerobik Lagoon Fakultatif Lagoon Aerated Lagoon
KARAKTERISTIK AEROBIK LAGOON FAKULTATIF LAGOON Karateristik : DO dan suspended solid dijaga uniform dalam bak KARAKTERISTIK W tinggal : 1-3 hari. BOD di Feed : 50 – 750 mg/l Xv (MLVSS) : 0,5 BOD umpan Power : 2,8 – 3,9 W/M3 Eficsiensi : 80 -90% DO dijaga tetap hadir dibagian lapisan air dalam bak,sebagian suspended solid dipertahankan.Lapisan bawah adalah anaerobik Karateristik : Waktu tinggal : 3,0 -10 dari BOD di Feed : 50 -750 Xv (MLVSS) : 50- 100 mg/l. Power : ± 0,79 W/M3 (harus cukup jaga DO dan SS uniform di lapisan atas) Efisiensi : 80 - 90 %
Susunan lagoon aerobic, fakultatif , dan bak pengendapannya
AERATOR Tujuan aerasi: Untuk mengurangi/menghilangkan konsentrasi zat dalam limbah berupa gas, cairan, ion, koloid atau bahan tercampur
Cara Kerja Mengontakkan air limbah dengan oksigen melalui baling-baling yang diputar dan diletakkan pada permukaan air limbah, sehingga air limbah yang terangkat akan kontak langsung dengan udara sekitar. Diperlukan 43 – 123 m2 udara untuk mengurangi 1 kg BDD. Masing – masing kolam memiliki 2 kolam aerator dan sistem pengolahan ini memiliki 2 kolam
Penambahan bakteri juga diberikan di kolam ke 2 . LANJUTAN .... Penambahan bakteri juga diberikan di kolam ke 2 . Bakteri yang digunakan yaitu bakteri EM4 Perbandingan yang digunakan antara tetes dan bakteri 1:4. Fungsi penambahan bakteri adalah untuk mengurangi bahan organik dalam air limbah
Natural Neutralization Terdiri dari petak-petak sawah bertingkat yang berisi tanaman. Setelah limbah dari aerated lagoon langsung masuk ke petak pertama yaitu kolam dengan tanaman kangkung setelah itu mengalir menuju petak kedua dengan kolam yang berisi tanaman eceng gondok setelah itu mengalir secara overflow ke sungai metro dengan flow rate yang sudah di tentukan.
Natural Neutralization
Bagan Alir Unit Pengolahan Limbah Cair Influent Primary Treatment Secondary Treatment Natural Neutralization Flow meter Ke sungai metro Bagan Alir Unit Pengolahan Limbah Cair
Influent (limbah cair) dialirkan ke primary treatment , dimana pada proses ini influent mengalami : Penyaringan untuk bahan-bahan kasar (screening) Pengendapan awal (sedimentasi) Kandungan minyak dipisahkan di kolam penangkap minyak Ditambahkan larutan Ca(OH)2 supaya pH ar limbah > 7 1
Dari primary treatment air limbah dialirkan ke secondary treatment yang memakai sistem surface aerated lagoon dengan 4 buah kolam aerasi yang dipasang seri 2
Selanjutnya air dari secondary treatment dialirkan ke natural neutralization , dimana natural neutralization merupakan petak-petak sawah bertingkat yang ditanami dengan tanaman air yang juga berfungsi mereduksi kandungan polutan, sehingga diharapkan effluent mempunyai kualitas yang memenuhi atau dibawah baku mutu yang berlaku. 3
SEKIAN