A CONCEPTUAL FRAMEWORK Nama Anggota: Nuzulul Evita Rizki (150810301006) Dinda Putri Wulansari (150810301022) Sherly Mardita Pratami Negara (150810301038)
THE ROLE OF A CONCEPTUAL FRAMEWORK Conceptual Framework didefinisikan oleh FASB sebagai sistem Koheren dari tujuan dan dasar yang saling terkait diharapkan dapat menghasilkan standar yang konsisten dan yang mengatur sifat, fungsi dan batasan akuntansi dan pelaporan keuangan.
Dalam membahas peran kerangka kerja konseptual, kerangka kerja konseptual telah dikembangkan sejak tahun 1980an di Amerika Serikat, Kanada, The United Kingdom, Australia dan di IASB. Dengan tujuan untuk menyediakan kerangka koheren dan presciptive yang akan membimbing dan memperbaiki praktik akuntansi. Dengan demikian, kerangka konseptual bertujuan untuk: mengurangi praktik yang tidak konsisten, membatasi potensi gangguan potenital, dan memungkinkan pemahaman yang lebih baik mengenai persyaratan pelaporan.
THE OBJECTIVES OF A CONCEPTUAL FRAMEWORK Kerangka kerja IASB dan FASB dipergunakan untuk mempertimbangkan tujuan utama pelaporan keuangan dalam mengkomunikasikan informasi keuangan kepada pengguna. Informasi tersebut harus dipilih berdasarkan kegunaannya dalam proses pengambilan keputusan ekonomi. tujuan ini dapat dicapai dengan melaporkan informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan ekonomi, berguna dalam membuat keputusan ekonomi, berguna untuk menilai prospek arus kas, dan tentang sumber daya perusahaan, mengklaim sumber daya dan perubahan di dalamnya. THE OBJECTIVES OF A CONCEPTUAL FRAMEWORK
MENGEMBANGKAN KERANGKA KONSEPTUAL Di dalam masa perkembangannya kerangka konseptualnya terdapat beberapa isu yang mempengaruhi, yaitu sebagai berikut: Pengaturan Standar Berbasis Prinsip dan Aturan: IAS 39, menurut Christoper Nobes, pakar akuntansi dari University of London, menyatakan akan lebih baik apabila reasons standard berubah menjadi rules-based sehingga mereka menjadi konsisten dengan kerangka konseptual yang ada. Informasi untuk Pengambilan Keputusan dan Pendekatan Teori Keputusan : Secara umum diketahui bahwa data akuntansi digunakan untuk proses pembuatan keputusan dan bahan evaluasi atas kinerja suatu perusahaan.
PERKEMBANGAN INTERNASIONAL : KERANGKA KONSEPTUAL IASB DAN FASB Memberikan perhatian lebih pada perubahan dalam lingkungan Memberikan prioritas untuk menujukan dan mendiskusikan setiap isu di setiap fase yang memiliki kemungkinan menguntungkan. Konsep yang dapat diaplikasikan di badan usaha sektor swasta harus dipertimbangkan secara matang.
KRITIK DALAM PROYEK KERANGKA KONSEPTUAL Conceptual framework yang telah ada ternyata menuai kritik dari berbagai negara, Kritik-kritik tersebut memiliki analisis yang menjelaskan alasan mereka mengeluarkan kritik. Ontological and Epistemological Assumptions Tujuan dari pembentukan conceptual framework adalah untuk menghasilkan laporan keuangan yang objektif dan tidak bias. Circularity of Reasoning Conceptual framework mengindikasikan bahwa paling tidak akuntan mengikuti satu jalur ilmiah, yaitu menarik kesimpulan dari prinsip dan praktik yang disamaratakan An Unscientific Discipline Menurut Stamp hukum merupakan disiplin normatif yang penuh dengan konsep nilai sarat, dan akuntansi berhadapan dengan kondisi pasar tidak sempurna dan bersifat subjektif sesuai dengan proses pembuatan keputusan.
Isu-Isu yang mempengaruhi perkembangan internasional : 1. Entitas vs Perspektif Kepemilikan 2. Kelompok Pengguna Utama 3. Keputusan Kegunaan dan Penata layanan 4. Karakteristik Kualitatif
Positive Research Meyakinkan pengguna laporan keuangan dapat mendapatkan informasi yang berguna untuk proses pengambilan keputusan. Professional Values and Self-Preservation Professional value merupakan tindakan yang berlandaskan idealisme dan lebih mengutamakan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi, sedangkan self preservation adalah kebalikannya. The Conceptual Framework as A Policy Document Sebuah cara yang dapat digunakan untuk melihat kerangka konseptual menjadi ilmiah adalah dengan mempertimbangkannya menjadi sebuah dokumen kebijakan.
KERANGKA KONSEPTUAL BAGI STANDAR AUDIT Teori audit awal menekankan peran logika dan konsep-konsep kunci seperti independensi auditor dan pengumpulan bukti. Pada tahun 1990-an proses audit formal berada dibawah tekanan oleh klien untuk biaya audit yang lebih rendah dengan nilai yang lebih besar. Ada pergeseran penekanan utama dari pengujian substantif ke pertimbangan risiko audit, khususnya peran risiko bisnis klien. Audit risiko bisnis menekankan dampak ancaman terhadap model bisnis klien dari faktor eksternal dan risiko yang dihasilkan dari penipuan dan kesalahan dalam laporan keuangan. Jenis Resiko Audit, yaitu : Resiko Bawaan (Inherent Risk) Resiko Pengendalian (Control Risk) Resiko Deteksi (Detection Risk)
TERIMAKASIH