METODE PEMECAHAN MASALAH DESAIN Pertemuan 4 Irma Damayantie, S.Ds., M.Ds. Prodi Desain Interior - FDIK
KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN Mahasiswa mampu menerapkan berbagai metode pemecahan masalah desain sesuai kasus yang dihadapi
METODE PEMECAHAN MASALAH DESAIN 'Seni' dan 'Desain' adalah dua hal yang berbeda. SENI sebagian besar berkaitan dengan estetika, keindahan, dan ekspresi diri seniman. DESAIN adalah disiplin pemecahan masalahyang juga mencakup banyak unsur seni SENI dapat dikatakan SUBJEKTIF sedangkan DESAIN dapat dikatakan OBJEKTIF
METODE PEMECAHAN MASALAH DESAIN Menurut Christopher Jones (1978), terdapat dua cara atau metode seorang desainer dalam memecahkan/merancang sesuatu yang berkaitan dengan hasil desain 1. MODEL BLACK BOX 2. MODEL GLASS BOX
METODE PEMECAHAN MASALAH DESAIN 1. MODEL BLACK BOX Pendekatan kreatif seperti ini dilakukan oleh seniman atau penemu awal. Proses desain yang paling utama sebenarnya terletak di dalam proses berpikir melalui tukar pikiran secara bebas dan kemudian ditransformasikan secara sistematis. Proses berpikir ini dapat pula dilakukan secara synectics dengan mengkaji permasalahan sebagai umpan, kemudian menganalogikan secara sistematis Keluaran yang dihasilkan telah diolah berdasarkan PENGALAMAN.
METODE PEMECAHAN MASALAH DESAIN 1. MODEL BLACK BOX Pada proses desain black box, apa yang keluar dari pemikiran desainer merupakan bagian yang tidak terjangkau dari kontrol kesadarannya. Black Box dapat dikatakan, RASIONAL dalam kemampuan bertindak (Action Skill) IRASIONAL dalam penjelasan (Explanation)
METODE PEMECAHAN MASALAH DESAIN 2. MODEL GLASS BOX Proses desain dapat dilakukan secara rasional dan sistematis seperti sebuah komputer. Otak kita menerima umpan permasalahan kemudian mengkaji secara TERENCANA, ANALITIS, SINTESIS, dan EVALUATIF sehingga kita akan mendapatkan OPTIMASI pemecahan yang mungkin dilakukan.
METODE PEMECAHAN MASALAH DESAIN 2. MODEL GLASS BOX Karakteristik model glass box: Sasaran, variabel, dan kriteria telah ditetapkan sebelumnya Mengadakan analisis sebelum melakukan pemecahan masalah Mencoba mensintesiskan hal-hal yang didapat secara sistematis Mengevaluasi secara logis (lawan dari eksperimental) Konsisten terhadap strategi yang ditetapkan sebelumnya.