Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

TRIKONOMI ESTETIKA 2: KARYA DESAIN

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "TRIKONOMI ESTETIKA 2: KARYA DESAIN"— Transcript presentasi:

1 TRIKONOMI ESTETIKA 2: KARYA DESAIN
Pertemuan 10 Irma Damayantie, S.Ds., M.Ds Prodi Desain Interior - FDIK

2 WATAK EMPIRIS DALAM ESTETIKA
Dualisme sifat pembahasan estetika : Rasionalis Empiris Rasionalis  filosofis, ada selama bisa dinalar. Empiris  materialis, ada selama bisa dirasakan. Sifat rasionalis & empiris sama pentingnya, saling melengkapi sehingga pembahasan estetika lebih menyeluruh dan seimbang.

3 TEORI EMPIRIS PADA ESTETIKA
Estetika Realitas (oleh Eli Siegel) Ciri Benda Estetis (oleh Monroe Beardsley) Teori Bentuk Estetik (oleh DeWitt H. Parker)

4 ESTETIKA REALITAS Eli Siegel
Bahwa karya seni yang hidup adalah kesatuan dari hal-hal yang saling bertentangan. Misalnya siang-malam, lelaki-perempuan, kanan-kiri, atas-bawah, dst. Eli Siegel mengajukan 15 pokok-pokok kesatuan.

5 KESATUAN DALAM DUALITAS
Kebebasan dan Keberaturan Persamaan dan Perbedaan Kesatuan dan Keragaman Impersonal dan Personal Alam Semesta dan Objek Logika dan Emosi Kesederhanaan dan Kompleksitas 8. Kontinyuitas dan Diskontinyuitas 9. Dalam dan Permukaan 10. Diam dan Energik 11. Berat dan Ringan 12. Outline dan Warna 13. Gelap dan Terang 14. Longgar dan Serius 15. Kebenaran dan Imajinasi

6 CIRI BENDA ESTETIS Monroe Beardsley
Monroe menjelaskan dalam Problems in the Philosophy of Criticism tentang adanya 3 ciri yang ada pada benda- benda estetis, yaitu : Kesatuan (unity) Kerumitan (complexity) Kesungguhan (intensity)

7 KESATUAN Kesatuan adalah adanya hubungan antara komponen-komponen karya yang harmonis, tanpa mengesampingkan variasi dan daya tarik. Kesatuan memiliki pertimbangan keseimbangan, keselarasan (harmoni), yang dapat dicapai melalui pengulangan unsur- unsur desainnya (warna, material, tekstur, dll).

8 KERUMITAN Kerumitan adalah munculnya perbedaan atau variasi dalam desain, baik berupa perbedaan halus maupun kontras. Tujuan dari kerumitan adalah untuk memberikan hirarki pada desain, sehingga tidak monoton dan membosankan.

9 KESUNGGUHAN Kesungguhan adalah kejelasan fungsi dan konsep desain sehingga memberikan karakter yang berbeda dengan desain lainya. Kejelasan fungsi dicapai melalui pemilihan furnitur sesuai jenis aktifitas, serta penataan lay-out yang sesuai sirkulasi. Kejelasan konsep desain dapat memperkuat kesan ruang sesuai yang diinginkan oleh desainer & klien.

10 TEORI BENTUK ESTETIK DeWitt Henry Parker
Bahwa segi yang berkaitan dengan nilai estetik adalah bentuk estetik (aesthetic form) Beberapa ahli pun setuju berpendapat bahwa proporsi bentuk masih terkait dengan keindahan.

11 TEORI BENTUK ESTETIK Prinsip bentuk estetis yang logis :
Asas Kesatuan/Utuh (The Principle of Organic Unity) Asas Tema (The Principle of Theme) Asas Variasi menurut Tema (The Principle of Thematic Variation) Asas Keseimbangan (The Principle of Balance) Asas Perkembangan (The Principle of Evolution) Asas Tatajenjang (The Principle of Hierarchy)


Download ppt "TRIKONOMI ESTETIKA 2: KARYA DESAIN"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google