Benang Merah Riset
Bermula dari fenomena sosial terkait administrasi yang ada atau dapat pula mencari research gap dari riset-riset sebelumnya. Research gap dapat berupa proses dari riset sebelumnya yang belum selesai, variabel yang belum dimasukkan riset, dikotomi hasil beberapa riset dan lainnya. Fenomena dan research gap ini yang menjadi latar belakang penelitian untuk tugas akhir.
Dari latar belakang tersebut, kemudian kita rumuskan masalah (pertanyaan) dan tujuan penelitian (pernyataan). Atas dasar ini kita dapat menentukan pendekatan riset yang kita gunakan, pendekatan kuantitatif atau kualitatif atau keduanya (mixed method).
Untuk riset yang dapat dimodelkan, pendekatan kuantitatif lebih tepat diterapkan. Pada pendekatan kuantitatif, landasan teori menjadi dasar untuk menentukan operasionalisasi variabel. Setelah itu, untuk menganalisis data, digunakan analisis data kuantitatif (dapat berupa analisis statistika, matematika atau teknik kuantitatif lainnya).
Untuk riset yang butuh penggalian mendalam, pendekatan kualitatif lebih tepat untuk digunakan. Pada pendekatan kualitatif, pertanyaan penelitian, model konseptual dan fokus penelitian merupakan benang merah penelitian kualitatif, untuk membuat sebuah pedoman wawancara. Teori dalam penelitian kualitatif menjadi petunjuk awal, namun bukan merupakan rujukan utama. Proposal riset berguna sebagai cetak biru dalam riset yang akan dilakukan. Proposal merupakan panduan pada riset yang akan dilakukan.