VEKTOR DI RUANG DITINJAU DARI SUDUT PANDANG ALJABAR

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
VEKTOR.
Advertisements

R R O O T T K K E E V V Oleh Y. CANDRA.K, ST.S.Pd SMKN 1 KEDIRI.
Vektor Vektor memiliki besaran dan arah. Beberapa besaran fisika yang
PERBANDINGAN VEKTOR B n C m O A Rahayu Siti Hasanah
Vektor oleh : Hastuti.
Bab 4 vektor.
GESERAN ( TRANSLASI ) DALAM MEMBAHAS TRANSLASI DIPERLUKAN BEBERAPA SIFAT DAN PENGERTIAN VEKTOR VEKTOR ADALAH BESARAN YANG MEMPUNYAI BESAR DAN ARAH SECARA.
BAB IV V E K T O R.
Pengantar Vektor.
Diferensial Vektor TKS 4007 Matematika III (Pertemuan II) Dr. AZ
VEKTOR β–Ί Vektor adalah besaran yang mempunyai
ALJABAR LINIER & MATRIKS
KONSEP DASAR ALJABAR LINEAR
Vektor Ruang Dimensi 2 dan Dimensi 3
KEGIATAN INTI.
Pertemuan 2 Aritmatika Vektor.
Lingkaran.
Matakuliah : Kalkulus II
VEKTOR BUDI DARMA SETIAWAN.
VEKTOR-VEKTOR DALAM RUANG BERDIMENSI 2 DAN RUANG BERDIMENSI 3
Lingkaran L I N G K A R A N.
Segitiga.
QUIZ Diketahui vektor a, b, dan c:
MATA KULIAH MATEMATIKA LANJUT 1 [KODE/SKS : IT / 2 SKS]
VEKTOR 2.1.
(Tidak mempunyai arah)
VEKTOR VEKTOR PADA BIDANG.
PERKALIAN VEKTOR LANJUT
PERKALIAN VEKTOR Di sini ditanyakan apa yang dimaksud dengan fisika.
BAB 2 VEKTOR Pertemuan
Vektor Vektor memiliki besaran dan arah. Beberapa besaran fisika yang
BAB 4 VEKTOR Home.
BAB III RUANG DIMENSI TIGA.
MATEMATIKA SMK VEKTOR By: Zulfan A. R.
ANALISIS VEKTOR STKIP BANTEN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
Hasil Kali Skalar Dua Vektor.
Akibat Muatan Garis dan Muatan Bidang
Show Time.
PENDAHULUAN PEMBAGIAN RUAS GARIS HASIL KALI SKALAR VEKTOR SUDUT ANTARA DUA VEKTOR PROYEKSI ORTHOGONAL LATIHAN SOAL-SOAL PENUTUP.
VEKTOR (2).
Vektor Vektor memiliki besaran dan arah. Beberapa besaran fisika yang
Aljabar Linier Vektor Oleh: Chaerul Anwar, MTI.
ALJABAR LINIER & MATRIKS
Satuan Pendidikan : SMA Mata Pelajaran : Fisika Kelas / Semester : X MIA / Ganjil Materi Pembelajaran : Vektor Alokasi Waktu : 1 x 120 menit.
LINGKARAN DALAM DAN LINGKARAN LUAR SEGITIGA
Vektor Standar Kompetensi:
Matriks dan Vektor Matematika SMK Kelas/Semester: II/2
BAB 3 VEKTOR 2.1.
Indikator Pencapaian:
Oleh : Farihul Amris A, S.Pd.
HASIL KALI TITIK (DOT PRODUCT)
Vektor Vektor memiliki besaran dan arah. Beberapa besaran fisika yang
V e k t o r Materi kelas XII IPA Semester V.
VEKTOR Kembali OPERASI VEKTOR: 1. Penjumlahan Vektor
VEKTOR.
Vektor Vektor memiliki besaran dan arah. Beberapa besaran fisika yang
ULANGAN SELAMAT BEKERJA Mata Pelajaran : Matematika
Vektor Vektor memiliki besaran dan arah. Beberapa besaran fisika yang
BAB 2 VEKTOR 2.1.
C. Perbandingan Vektor. C. Perbandingan Vektor.
ULANGAN SELAMAT BEKERJA Mata Pelajaran : Matematika
LATIHAAN ULANGAN SELAMAT BEKERJA Mata Pelajaran : Matematika
PERKALIAN VEKTOR LANJUT
Vektor Indriati., ST., MKom.
Peta Konsep. Peta Konsep C. Perbandingan Vektor.
Peta Konsep. Peta Konsep C. Perbandingan Vektor.
C. Perbandingan Vektor. C. Perbandingan Vektor.
BAB III RUANG DIMENSI TIGA.
Komponen vektor merupakan proyeksi vektor pada sumbu sistem koordinat
MENENTUKAN 3 TITIK SEGARIS PADA VEKTOR PERBANDINGAN DAN TITIK KOORDINAT.
Transcript presentasi:

VEKTOR DI RUANG DITINJAU DARI SUDUT PANDANG ALJABAR Disusun Oleh Kelompok 2: Riati Laia Anjelita Gea Janis Anjeli Selvia W. Halawa Mayten G. Daeli Sabarman Mendrofa Hertinus LaiaΒ  Guru Pembimbing: Ibu Nini Sadarwati Hia, S.Pd SMA Swasta Pembda 1 Gunungsitoli T.P 2015/2016

VEKTOR DI RUANG DITINJAU DARI SUDUT PANDANG ALJABAR 1. VEKTOR RUANG A. Pengertian Vektor Ruang Jika titik Q adalah titik pangkal dan titik R adalah titik ujung dengan koordinat (x,y,z), maka QR sebagai wakil vektor rdapat dinyatakan sebagai: Z k r j y Y i x Q X x , y , dan z disebut komponen-komponen vekto r yang nilai-nilainya bersesuainv dengan koordinat titik R ( x, y , z ). Vektor-vektor i, j , dan k disebut basis di R-3 pada arah sumbu x positif sumbu y positif , dan sumbu z positif. Karena i , j , dan k mempunyai panjang satu satuan, maka vektor-vektor itu sering disebut vektor satuan

Vektor r= xi + yj +zk dapat di nyatakan dalam bentuk : Vektor baris r = ( x , y , z ) Vektor kolom r = π‘₯ 𝑦 𝑧 B. Panjang Vektor Β  Bila dua titik Q ( x1 ,y1 ,z1 ) dan R ( x2 , y2 ,z2 ) terletak di R3 maka rumus garis berarah QR X2-x1 mewakili vektor y2-y1 z2-z1 yaitu suatu vektor dengan komponen-komponen ( x2-x1 ) , ( y2-y1 ) , dan ( z2-z1 ). Panjang garis berarah QR dapat ditafsirkan sebagai jarak antara titik Q dan R ditulis |QR|. Β  |QR|= (x2 –x1)2 + (y2βˆ’y1)2 + (z2βˆ’x1)2

Vektor satuan( 𝑒 ) e = π‘Ž π‘Ž = π‘Ž π‘₯ 2 + 𝑦 2 + 𝑧 2 = 1 π‘₯ 2 + 𝑦 2 + 𝑧 2 π‘₯ 𝑦 𝑧 Contoh soal : Jika Q adalah (1, 0 , 1 ) dan R ( 3, 2 , 2 ).tentukan panjang vektor |QR| Penyelesaian: |𝑄𝑅|= (X2 – X1)2 + (Y2 – Y1)2 +(Z2 – Z1)2 |𝑄𝑅|=√(3-1)2 + (2-0)2 +(2-1)2 |𝑄𝑅|=√22 + 22 +12 𝑄𝑅 = 9 |QR| = 3 C. Penjumlahan Dua Vektor di Ruang Misalkan diketahui vektor a = π‘₯ 𝑦 𝑧 dan vektor b = π‘₯ 𝑦 𝑧

Jika vektor c adalah jumlah dari vektor a dan vektor b atau c = a+b , maka vektor c ditentukan oleh : c = π‘₯ π‘Ž 𝑦 π‘Ž 𝑧 π‘Ž + π‘₯ 𝑏 𝑦 𝑏 𝑧 𝑏 = π‘₯ π‘Ž + π‘₯ 𝑏 𝑦 π‘Ž + 𝑦 𝑏 𝑧 π‘Ž + 𝑧 𝑏 Contoh soal : Dik : vektor a = βˆ’4 5 6 , vektor b = 5 βˆ’3 2 , tentukanlah vektor a + b ! Jwb: a + b = βˆ’4 5 6 + 5 βˆ’3 2 = βˆ’4+5 5+ βˆ’3 6+2 = 1 2 8

D. Pengurangan Dua Vektor Dalam Ruang Misalkan diketahui a = π‘₯ π‘Ž 𝑦 π‘Ž 𝑧 π‘Ž dan vektor b = π‘₯ 𝑏 𝑦 𝑏 𝑧 𝑏 . Jika d adalah selisih dari vektor a dengan vektor b atau d = a-b , maka vektor d ditentukan dengan rumus : d = π‘₯ π‘Ž 𝑦 π‘Ž 𝑧 π‘Ž - π‘₯ 𝑏 𝑦 𝑏 𝑧 𝑏 = π‘₯ π‘Žβˆ’ π‘₯ 𝑏 𝑦 π‘Žβˆ’ 𝑦 𝑏 𝑧 π‘Žβˆ’ 𝑧 𝑏 contoh soal : Dik : vektor a = 3i + 2j –k Vektor b= 4i + j + 2k Dit : a-b....?? Jwb: a-b = ( 3i + 2j – k) – ( 4i + j + 2k ) = (-i + j – 3k )

E. Hasil Kali Scalar Dengan Vektor Dalam Ruang Misalkan m adalah suatu scalar dan a adalah vektor di ruang dengan a = π‘₯ π‘Ž 𝑦 π‘Ž 𝑧 π‘Ž . Hasil kali scalar dengan vektor a , ditulis sebagai c = m π‘Ž ,ditentukan : c= m π‘₯ π‘Ž 𝑦 π‘Ž 𝑧 π‘Ž = π‘š π‘₯ π‘Ž π‘š 𝑦 π‘Ž π‘š 𝑧 π‘Ž Contoh soal : misalkan diketahui suatu scalar m=2 dan π‘Ž = 2 1 2 . Tentukanlah nilai m π‘Ž jawab: m π‘Ž =2 2 1 2 = 4 1 4

2. Vektor Posisi Β  Vektor posisi suatu vektor yang mempunyai titik pangkal dipusat koordinat O( 0,0,0 ). Semua vektor dapat dinyatakan ke dalam vektor posisi . vektor posisi A adalah vektor a yang diwakili oleh ruas garis berarah OA. Vektor posisi tititk A dapat ditulis dalam bentuk vektor kolom : Vektor posisi B adalah vektor 𝑏 yang diwakili oleh ruas garis berarah a . vektor posisi titik B dapat ditulis dalam bentuk vektor kolom : 𝑏 = π‘₯ 2 𝑦 2 𝑧 2 X Z B(x2,y2,z2) A(x1,y1,z1 ) Y X

Vektor posisi 𝐴𝐡 dapat ditentukan oleh : 𝑂𝐴 + 𝐴𝐡 = 𝑂𝐡 𝐴𝐡 = 𝑂𝐡 - 𝑂𝐴 𝐴𝐡 = 𝑏 - π‘Ž 𝐴𝐡 = π‘₯ 2 𝑦 2 𝑧 2 - π‘₯ 1 𝑦 1 𝑧 1 a. Perbandingan Bagian Dinyatakan Dalam Vektor dan Koordinat 1. Pembagian Ruas Garis Dalam Perbandingan Bagian Suatu titik P membagi ruas garis AB dalam perbandingan m:n,Sehingga AP:PB = m:n A m P n B

Misalkan diketahui ruas garis QR dipotong oleh titik X dan X berada di Bila P di dalam AB , maka 𝐴𝑃 , 𝑃𝐡 mempunyai arah yang sama dan m , n mempunyai tanda sama. AP : PB = m : n AP : PB = m : (m+n) Bila P di luar AB , maka 𝐴𝑃 , 𝑃𝐡 mempunyai arah yang berlawanan dan m, n mempunyai tanda yang berlawan. AP : PB = m : (-n) AP : PB = m : (m-n) Contoh soal : Misalkan diketahui ruas garis QR dipotong oleh titik X dan X berada di dalam QR. Tentukan perbandingan QX dengan XR apabila QR = 6cm dan XR = 2cm Jawab : Panjang QR=6 dan panjang XR = 2 Maka, panjang QX=6-2=4 𝑄𝑋 𝑋𝑅 = 4 2 = 2 A P B

xp= π‘š π‘₯ 2 +𝑛 π‘₯ 1 π‘š+𝑛 yp = π‘š 𝑦 2 +𝑛 𝑦 1 π‘š+𝑛 Jwb : P = 9𝑏+ βˆ’4 π‘Ž 9βˆ’4 = 9 5 π‘βˆ’ 4 5 π‘Ž = 9 5 βˆ’6 8 1 - 4 5 4 3 1 = βˆ’54βˆ’16 5 72βˆ’12 5 9 βˆ’ 4 5 = βˆ’14 12 1 Jadi , titk P adalah (-14,12,1) 3. Pembagian Ruas Garis Dalam Bentuk Koordinat Bila titik P membagi ruas garis yang menghubungkan titik A(x1,y1,z1) dan B(x2,y2,z2) dengan perbandingan m:n ,maka koordinat titik P adalah : xp= π‘š π‘₯ 2 +𝑛 π‘₯ 1 π‘š+𝑛 yp = π‘š 𝑦 2 +𝑛 𝑦 1 π‘š+𝑛

2. Pembagian Ruas Garis Dalam Bentuk Vektor Apabila titik P membagi ruas AB dengan perbandingan AP : PB = m : n, maka vektor 𝑝 ditentukan dengan rumus : 𝑝 = π‘š 𝑏 +𝑛 π‘Ž π‘š+𝑛 Contoh soal : Titik P membagi ruas garis AB di luar dengan perbandingan AP:PB = 9: 4, jika titik A(4,3,1), maka koordinat titik P adalah… Penyelesaian : Dik : AP:AB=9:4 P diluar AB Dit : p = ? B Vektor posisi titik A dan π‘Ž Vektor posisi titik P dan 𝑝 Vektor posisi titik B dan 𝑏 𝑏 P 𝑝 π‘Ž C A

zp = π‘š 𝑧 2 +𝑛 𝑧 1 π‘š+𝑛 Contoh soal : Jika A(1,2,1) dan B(1,5,-5), tentukan koordinat titik R yang membagi garis AB di dalam dengan perbandingan 2:1. Β Penyelesaian: A(1,2,1) B(1,5,-5) AR:RB = 2:1 x= 2 . 1+1 . 1 2+1 = 3 3 = 1 y= 2 . 5+1 . 2 2+1 = 12 3 = 4 z= 2. βˆ’5 +1 . 1 2+1 = βˆ’9 3 = -3

Soal dan Penyelesaian 1. (Anjelita Gea) Jika vektor a = 1 2 3 , b= 5 4 βˆ’1 , dan c= 4 βˆ’1 1 . Maka vektor a + 2b – 3c= Jwb: a + 2b – 3c = 1 2 3 + 2 5 4 βˆ’1 -3 4 βˆ’1 1 = 1 2 3 + 10 8 βˆ’2 - 12 βˆ’3 3 = 1+10βˆ’12 2+8βˆ’ βˆ’3 3+ βˆ’2 βˆ’3 = βˆ’1 13 βˆ’2

2. (Riati Laia) Jika P(-5,0,-3) dan Q(1,2,3) tentukan panjang vektor 𝑃𝑄 . Penyelesaian : 𝑃𝑄 = (1βˆ’ βˆ’5 ) 2 + (2βˆ’0) 2 +(3βˆ’ βˆ’3 ) 2 𝑃𝑄 = 6 2 + 2 2 + 6 2 𝑃𝑄 = 76 𝑷𝑸 = 2 πŸπŸ— 3. (Janis Anjeli) Diketahui ruas garis PQ degan koordinat P(2,3,-1) dan Q(7,-2,9). Titik R membagi ruas garis PQ dengan perbandingan 1:4 ,maka koordinat titik R adalah... Penyelesaian : Titik R membagi ruas garis PQ dengan P(2,3,-1) dan Q(7,-2,9) PR:RQ = 1:4 X = 1 . 7+4 . 2 1+ 4 = 3 Y= 1 . βˆ’2 +4 . 3 1+4 = 2 Z= 1 . 9+4 (βˆ’1) 1+4 = 1 Jadi,koordinat R adalah (3,2,1)

4. (Sabarman Mendrofa) Diketahui ruas garis AB dengan vektor posisi titik A adalah π‘Ž dan vektor posisi titik B adalah 𝑏 . Tentukan vektor titik R yang membagi ruas garis AB dengan perbandingan 3:1 Penyelesaian : π‘Ÿ = 3 π‘Ž + 𝑏 3+1 𝒓 = 𝟏 πŸ’ (3 𝒂 + 𝒃 ) Β  5. (Selvia Wulansari Halawa) Jika diketahui Q(4,2,10) dan R(4,6,2). Maka titik vektor X pada garis QR dengan perbandingan 1:3 adalah... Penyelesaian : π‘₯ = π‘ž +3 π‘Ÿ 1+3 π‘₯ = 4 2 10 +3 4 6 2 4 π‘₯ = 4+12 2+18 10+6 4 π‘₯ = 16 20 16 4 𝒙 = πŸ’ πŸ“ πŸ’

6. (Hertinus Laia) Diketahui suatu skalar m 2, dan vektor 𝑐 = βˆ’1 3 5 , tentukanlah hasil kali skalar m dengan vektor 𝑐 . Penyelesaian : m 𝑐 = 2 βˆ’1 3 5 m 𝒄 = βˆ’πŸ πŸ” 𝟏𝟎 7. (Maythen G. Daeli) Vektor π‘Ž = βˆ’4 2 4 , dan vektor 𝑏 = βˆ’1 1 2 , tentukalah 2 π‘Ž - 𝑏 ! Penyelesaian : 2 π‘Ž βˆ’ 𝑏 = 2 βˆ’4 2 4 βˆ’ βˆ’1 1 2 = βˆ’8 4 8 βˆ’ βˆ’1 1 2 = βˆ’8βˆ’(βˆ’1) 4βˆ’1 8βˆ’2 = βˆ’πŸ• πŸ‘ πŸ”

Jika diketahui A(1,2,3) ,B(2,4,6) dan C(5,10,15) Jika diketahui A(1,2,3) ,B(2,4,6) dan C(5,10,15). Buktikan bahwa A,B, dan C segaris. Dan tentukan juga nilai perbandingan AB dengan BC. Penyelesaian : π‘Ž = 1 2 3 , 𝑏 = 2 4 6 , 𝑐 = 5 10 15 Maka, 𝐴𝐡 mewakili 𝑏 - π‘Ž = 2 4 6 - 1 2 3 = 1 2 3 dan 𝐡𝐢 mewakili 𝑐 - 𝑏 = 5 10 15 - 2 4 6 = 3 6 9 = 3 Jadi, 𝐡𝐢 =3 𝐴𝐡 ,maka AB:BC=1:3 dan terbukti bahwa A,B, dan C segaris. Diketahui vektor 𝑐 = 2 βˆ’2 βˆ’1 . Tentukanlah vektor satuan dari vektor 𝑐 . Penyelesaian : 𝑒 = 2 βˆ’2 βˆ’1 2 2 + (βˆ’2) 2 + (βˆ’1) 2 𝑒 = 2 βˆ’2 βˆ’1 9 Β  𝑒 = 2 βˆ’2 βˆ’1 3 Β  𝒆 = 𝟏 πŸ‘ 𝟐 βˆ’πŸ βˆ’πŸ

Diketahui P(-1,5,2) dan Q(5,-4,17) jika T pada ruas garis PQ, dan PT:QT=2:1,maka vektor posisi T adalah... Penyelesaian : PT:QT=2:1 𝑃𝑇 𝑄𝑇 = 2 1 𝑑 - 𝑝 =2( 𝑑 - π‘ž ) 𝑑 - 𝑝 =2 𝑑 - 2 π‘ž 𝑑 =2 π‘ž - 𝑝 𝑑 = 2(5,-4,17) – (-1,5,2 𝑑 = (10,-8,34) – (-1,5,2) 𝒕 =(12,-13,32) Soal Quiz Diketahui π‘Ž = 3 , 𝑏 =1, dan | π‘Ž - 𝑏 |=1. Panjang vektor π‘Ž + 𝑏 adalah... a. 3 b. 5 c. 7 d.2 2 e.3 π‘Ž = 5 βˆ’6 βˆ’2 , 𝑏 = 7 3 1 , 𝑐 = 2 2 1 . Jika 𝑑 = π‘Ž - 𝑏 + 3 𝑐 , maka| 𝑑| ...? a. -5 b. 7 c. 5 d. 26 e. 5 5

Penyelesaian | π‘Ž + 𝑏 |2 = 2(a2+b2) - | π‘Ž - 𝑏 |2 = 2 (( 3 )2 + 12) – 12 Diketahui titik A (5,2,1) dan B(9,10,9). Titik P di dalam AB dengan perbandingan 1:3. Titik Q di luar AB dengan perbandingan m:n = 2:3. Maka jumlah nilai vektor P + Q ....?? 3 10 2 3 βˆ’10 βˆ’12 βˆ’3 10 12 βˆ’3 βˆ’10 βˆ’12 3 10 βˆ’2 Penyelesaian 1. | π‘Ž + 𝑏 | = 2( π‘Ž 2 + 𝑏 2 ) βˆ’ | π‘Ž - 𝑏 |2 | π‘Ž + 𝑏 |2 = 2(a2+b2) - | π‘Ž - 𝑏 |2 = 2 (( 3 )2 + 12) – 12 = 2(4) – 1 = 8 – 1 = 7 | π‘Ž + 𝑏 | = 7

2. Dik : π‘Ž = 5 βˆ’6 βˆ’2 , 𝑏 = 7 3 1 , 𝑐 = Dit: | 𝑑 |=… 2. Dik : π‘Ž = 5 βˆ’6 βˆ’2 , 𝑏 = 7 3 1 , 𝑐 = Dit: | 𝑑 |=…? Jika 𝑑 = π‘Ž - 𝑏 + 3 Jwb: 𝑑 = π‘Ž - 𝑏 +3 𝑐 = 5 βˆ’6 βˆ’2 - 7 3 1 +3 2 2 1 = 4 βˆ’3 0 | 𝑑 |= 4 2 + (βˆ’3) 2 + 0 2 = 25 =5 3. Dik : A(5,2,1)β†’ π‘₯ 1 =5 ; 𝑦 1 =2 ; 𝑧 1 =1 B(9,10,9)β†’ π‘₯ 2 =9 ; 𝑦 2 =10 ; 𝑧 2 =9 AP:PB:1:3β†’m=1, n=3 AB:BQ:2:3β†’m=2, n=3 Dit : P+Q...? Jawab: Xp = 1.9+3.5 1+3 = 9+15 4 = 24 4 =6 Yp= 1.10+3.2 1+3 = 10+6 4 = 16 4 =4 Zp= 1.9+3.1 1+3 = 9+3 4 = 12 4 =3

Xq= 2.9βˆ’3.5 2βˆ’3 = 18βˆ’15 βˆ’1 =βˆ’3 Yq= 2.10βˆ’3.2 2+3 = 20βˆ’6 βˆ’1 = 14 βˆ’1 =-14 Zq= 2.9βˆ’3.1 2βˆ’3 = 18+3 βˆ’1 =βˆ’15 P 6 4 3 + Q βˆ’3 βˆ’14 βˆ’15 = 6βˆ’3 4βˆ’14 3βˆ’15 = 3 βˆ’10 βˆ’12