MODEL-MODEL PEMBELAJARAN DAN RELEVANSINYA DENGAN PENDIDIKAN KEJURUAN OLEH: EDI SUHARDI RAHMAN
PENGANTAR Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif , menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. (Peraturan Pemerintah No.19/2005 pasal 19)
PENGANTAR Guru perlu menguasai dan dapat menerapkan berbagai strategi pembelajaran yang meliputi pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran secara spesifik. Penguasaan model pembelajaran akan mempengaruhi keberhasilan peserta didik dalam pembelajaran
MODEL STRATEGI METODE PENDEKATAN PENGERTIAN Model pembelajaran adalah bentuk pembelajaran yang menggambarkan kegiatan dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru Strategi pembelajaran adalah suatu perencanaan pembelajaran yang disusun oleh guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Strategi pembelajaran adalah cara atau kegiatan pembelajaran yang dikerjakan oleh guru dan siswa yang sesuai dengan strategi pembelajaran Pendekatan adalah konsep dasar yang mewadahi, menginsipirasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu
DASAR, POLA & CIRI PEMBELAJARAN Tidak ada model pembelajaran yang paling efektif untuk semua mata pelajaran atau untuk semua materi Pemilihan model pembelajaran untuk diterapkan guru di dalam kelas mempertimbangkan beberapa hal: 1. Tujuan pembelajaran 2. Sifat materi pelajaran 3. Kondisi peserta didik 4. Kondisi lain yang bersifat non-teknis
Pola Pembelajaran Tradisional 1 DASAR, POLA & CIRI PEMBELAJARAN Pola Pembelajaran Tradisional 1 TUJUAN PENETEPAN ISI DAN METODE GURU SISWA Pola Pembelajaran Tradisional 2 TUJUAN PENETEPAN ISI DAN METODE GURU DAN MEDIA SISWA Pola Pembelajaran Guru dan Media TUJUAN PENETEPAN ISI DAN METODE GURU SISWA Pola Pembelajaran Media TUJUAN PENETEPAN ISI DAN METODE MEDIA SISWA
DASAR, POLA & CIRI PEMBELAJARAN Berdasar pada teori pendidikan dan teori belajar dari para ahli tertentu. Mempunyai misi atau tujuan pendidikan tertentu. Dapat dijadikan pedoman untuk perbaikan kegiatan belajar mengajar di kelas Memiliki bagian-bagian model yang dinamakan Memiliki dampak sebagai akibat terapan model pembelajaran. Membuat persiapan mengajar (desain instruksional) dengan pedoman model pembelajaran yang dipilihnya
MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL Contextual Teaching And Learning (CTL) merupakan konsep belajar yang dapat membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. (Nurhadi, 2002)
MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL Langkah-langkah pengembangan CTL : Mengembangkan pemikiran siswa untuk melakukan kegiatan belajar lebih bermakna. Melaksanakan sejauh mungkin kegiatan inquiry untuk semua topik yang diajarkan. Mengembangkan sifat ingin tahu siswa melalui memunculkan pertanyaan-pertanyaan. Menciptakan masyarakat belajar, seperti melalui kegiatan kelompok berdiskusi, tanya jawab, dan lain sebagainya. Menghadirkan model sebagai contoh pembelajaran, bisa melalui ilustrasi, model, bahkan media yang sebenarnya. Membiasakan anak untuk melakukan refleksi dari setiap kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.
MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL Prinsip pembelajaran CTL : Konstruktivisme (Construktivism) Menemukan (Inquiry) Bertanya (Questioning) Masyarakat Belajar (Learning Community) Pemodelan (Modelling) Refleksi (Reflection) Penilaian Sebenarnya (Authentic Assessment)
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF Pembelajaran kooperatif menggalakkan siswa berinteraksi secara aktif dan positif dalam kelompok Dalam model pembelajaran kooperatif ini, guru lebih berperan sebagai fasilitator yang berfungsi sebagai jembatan penghubung ke arah pemahaman yang lebih tinggi, dengan catatan siswa sendiri. Guru tidak hanya memberikan pengetahuan pada siswa, tetapi juga harus membangun pengetahuan dalam pikirannya. Siswa mempunyai kesempatan untuk mendapatkan pengalaman langsung dalam menerapkan ide-ide mereka, ini merupakan kesempatan bagi siswa untuk menemukan dan menerapkan ide-ide mereka sendiri.
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF Karakteristik atau ciri-ciri pembelajaran kooperatif : Pembelajaran Secara Tim Didasarkan pada Manajemen Kooperatif Kemauan untuk Bekerja Sama Keterampilan Bekerja Sama Prinsip-prinsip Pembelajaran Kooperatif Prinsip ketergantungan Tanggung jawab perseorangan Interaksi tatap muka Partisipasi dan komunikasi Evaluasi proses kelompok
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH Pembelajaran Berbasis Masalah merupakan inovasi dalam pembelajaran karena dalam PBM kemampuan berpikir siswa betul-betul dioptimalisasikan melalui proses kerja kelompok atau tim yang sistematis, sehingga siswa dapat memberdayakan, mengasah, menguji, dan mengembangkan kemampuan berpikirnya secara berkesinambungan. Pendekatan PBM berkaitan dengan penggunaan inteligensi dari dalam diri individu yang berada dalam sebuah kelompok orang, atau lingkungan untuk memecahkan masalah yang bermakna, relevan, dan kontekstual.
MODEL PEMBELAJARAN BERBANTU KOMPUTER Penggunaan ICT dalam dunia pendidikan dikenal dengan program e-learning. E-learning di Indonesia telah dikembangkan di bawah naungan Program Telematika Pendidikan atau program E-education.. Hal ini digunakan pada segala bentuk teknologi komunikasi untuk menciptakan, mengelola, dan memberikan informasi. E-education berhubungan dengan pemanfaatan media komunikasi dan teknologi informasi, seperti komputer, internet, telepon, televisi/video, radio, dan alat bantu audiovisual lainnya yang digunakan dalam pendidikan.
MODEL PEMBELAJARAN BERBANTU KOMPUTER Kegiatan pembelajaran berbasis komputer (CBI) merupakan istilah umum untuk segala kegiatan belajar yang menggunakan komputer, baik sebagian maupun secara keseluruhan. Dewasa ini CBI telah berkembang menjadi berbagai model, mulai dari CAI kemudian mengalami perbaikan menjadi ICAI (Intelligent Computer Assisted Instruction) dengan dasar orientasi aktivitas yang berbeda muncul pula CAL (Computer Aided Learning), CBL (Computer Based Learning), CAPA (Computer Assisted Personalized Assigment), ITS (Intelligent Tutoring System).
MODEL PEMBELAJARAN PAKEM PAKEM berasal dari konsep bahwa pembelajaran harus berpusat pada anak (student-centered learning) dan pembelajaran harus bersifat menyenangkan (learning is fun), agar mereka termotivasi untuk terus belajar sendiri tanpa diperintah dan agar mereka tidak merasa terbebani atau takut. Tujuan PAKEM ini adalah terdapatnya perubahan paradigma di bidang pendidikan dari: (1) schooling menjadi learning, (2) instructive menjadi facilitative, (3) government role menjadi community role, dan (4) centralistic menjadi decentralistic.
MODEL PEMBELAJARAN PAKEM Pembelajaran PARTISIPATIF yaitu pembelajaran yang melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran secara optimal. Pembelajaran AKTIF merupakan pendekatan pembelajaran yang lebih banyak melibatkan aktivitas siswa dalam mengakses berbagai informasi dan pengetahuan untuk dibahas dan dikaji dalam proses pembelajaran di kelas, sehingga mereka mendapatkan berbagai pengalaman yang dapat meningkatkan pemahaman dan kompetensinya.
MODEL PEMBELAJARAN PAKEM Pembelajaran KREATIF merupakan proses pembelajaran yang meng-haruskan guru untuk dapat memotivasi dan memunculkan kreativitas siswa selama pembelajaran berlangsung, dengan menggunakan beberapa metode dan strategi yang bervariasi, misalnya kerja kelompok, bermain peran, dan pemecahan masalah Pembelajaran EFEKTIF jika mampu memberikan pengalaman baru kepada siswa membentuk kompetensi siswa, serta mengantarkan mereka ke tujuan yang ingin dicapai secara optimal.
MODEL PEMBELAJARAN PAKEM Pembelajaran MENYENANGKAN merupakan suatu proses pembelajaran yang di dalamnya terdapat suatu kohesi yang kuat antara guru dan siswa, tanpa ada perasaan terpaksa atau tertekan
TERIMA KASIH