abdurrahman/Jurnalistik-1/2011 3 Karya Jurnalistik Pekerjaan Jurnalistik mencakup kegiatan: mencari, mengumpulkan, mengolah, menyunting, serta menyebarluaskan berita (news) dan pendapat (opinion) melalui media massa periodik: suratkabar, majalah, tabloid, buletin kantor berita, radio, televisi, dan online. Jadi hasil karya Jurnalis (wartawan) adalah Berita (news) dan Pendapat (opinion) yang dimuat/ disiarkan melalui media massa periodik. abdurrahman/Jurnalistik-1/2011
Penyajian karya jurnalistik di media massa Karya jurnalistik di media cetak disajikan dalam bentuk tulisan, tulisan disertai gambar/foto, foto/gambar disertai tulisan Karya jurnalistik di media radio, disajikan dalam bentuk kata-kata atau kata-kata disertai suara dan atau sound effect Karya jurnalistik di media televisi, disajikan dalam bentuk gabungan dari tulisan, suara, gambar dan atau foto, serta gambar bergerak. Karya jurnalistik di media on line umumnya disajikan seperti pada media cetak (tulisan disertai gambar atau foto), tapi bisa juga disajikan dalam bentuk yang sama seperti siaran radio atau televisi. abdurrahman/Jurnalistik-1/2011
Ciri karya Jurnalistik Berdasarkan fakta (bukan fiksi), artinya harus merupakan laporan atau kajian tentang realita. Sedangkan non karya jurnalistik, meskipun idenya bermula dari fakta, tapi penyajiannya sudah difiksikan. Ditulis menggunakan bahasa Jurnalistik, yaitu bahasa yang memenuhi syarat: akurat, singkat, padat, mudah dipahami, dan menarik. abdurrahman/Jurnalistik-1/2011
abdurrahman/Jurnalistik-1/2011 Dirancang untuk dimuat/disiarkan melalui salah satu media massa periodik, yaitu dirancang sesuai dengan karakteristik media massa tersebut. Disajikan untuk kepentingan khalayak, yaitu pemuatan/penyiarannya dalam media massa karena diperkirakan akan menarik dan berguna bagi khalayak. Mengikuti struktur penulisan karya jurnalistik (struktur penulisan berita dan pendapat). Misalnya menulis berita lempang (straight news) harus disusun dengan struktur piramida terbalik (mulai dari bagian paling penting makin ke bawah makin kurang penting). abdurrahman/Jurnalistik-1/2011
Bentuk Karya Jurnalistik Karya Jurnalistik dilihat dari sifat isinya dibagi dua: Berita (news) dan Pendapat (opinion) Ciri Berita adalah: Berita merupakan laporan wartawan tentang apa yang dilihat dan didengarnya dari orang lain. Isi berita sangat terikat waktu, maka selalu menjelaskan kapan dan dimana laporan itu ditulis, Tujuan pemuatan berita agar masyarakat mengetahui apa yang terjadi atau apa yang ada di sekitar mereka, abdurrahman/Jurnalistik-1/2011
abdurrahman/Jurnalistik-1/2011 Ciri Pendapat: Pendapat merupakan buah fikiran penulis/ wartawan mengenai suatu hal. Isi pendapat tidak terikat waktu. Tujuan pemuatan pendapat untuk memberi penjelasan terhadap suatu hal/peristiwa atau untuk menghibur. Tidak semua pendapat yang dimuat di media massa merupakan hasil karya jurnalistik. Pendapat yang bukan berdasarkan fakta, misalnya iklan, cerita, puisi, sajak, kuis, bukan merupakan karya jurnalistik. abdurrahman/Jurnalistik-1/2011
JB Wahyudi: 10 Syarat Karya Jurnalistik Tidak memihak, kecuali memihak nilai kebenaran Isi uraiannya berimbang Isi uraiannya adil, jujur, dan terbuka. Isi uraian tidak melanggar azas praduga tak bersalah (presumption of innocence) dan tidak mempengaruhi jalan persidangan suatu perkara (trial of the press). Mengutamakan kecepatan dan ketepatan. Uraian ringkas, jelas, sederhana, dan dapat dipercaya. Tunduk pada filosofi dan ideologi bangsa dan negara. Uraian bersifat bebas, tetapi bertanggung jawab. Tidak mencampuradukkan antara fakta dan pendapat pribadi. Tidak mempertentangkan SARA (seperti di Indonesia) abdurrahman/Jurnalistik-1/2011
Beda Karya Jurnalistik Cetak dan Elektronik Melalui proses percetakan Isi pesan tercetak, dapat dibaca dimana dan kapan saja (menguasai ruang dan waktu) Isi pesan dapat dibaca berulang-ulang. Hanya menyajikan peristiwa/pendapat yang telah terjadi. Tidak dapat menyajikan pendapat nara sumber secara langsung (audio). Penulisan dibatasi oleh kolom dan halaman. Makna bekala dibatasi oleh hari, minggu, bulan. Distribusi melalui transportasi darat, laut, atau udara. Bahasa yang digunakan formal. Kalimat dapat panjang dan terperinci. abdurrahman/Jurnalistik-1/2011
abdurrahman/Jurnalistik-1/2011 Elektronik Proses pemancaran/transmisi Isi pesan audio (radio) atau audiovisual (televisi) yang hanya bisa didengar/dilihat sekilas. Tidak dapat diulang. Dapat menyajikan peristiwa/pendapat yang sedang terjadi. Dapat menyajikan pendapat (audio atau audiovisual) dari narasumber secara langsung. Penulisan dibatasi oleh detik, menit, dan jam. Makna berkala dibatasi oleh detik, menit, jam. Distribusi melalui pemancaran/transimisi. Bahasa yang digunakan formal dan non formal (bahasa tutur) kalimat singkat, padat, sederhana, dan jelas. abdurrahman/Jurnalistik-1/2011
Pembagian Isi Media Massa Isi Redaksional Bukan Isi Redaksional Iklan Pendapat (Opinion) Berita (News) Harga langganan Straight News Karya Jurnalistik Dsb. Interpretative News Pendapat pribadi Bukan Karya Jurnalistik Depth News Analisis Berita Cerita Pendapat Media Massa Artikel Sajak Feature Editorial Kuis Kolom Karikatur Resensi zodiak Pojok Surat Pembaca abdurrahman/Jurnalistik-1/2011
abdurrahman/Jurnalistik-1/2011 Penggolongan Berita Untuk dapat melakukan penggolongan berita kita juga harus memiliki kriteria (alat ukur) penggolongan berita. Penggolongan berita bisa dilakukan menggunakan berbagai kriteria, misalnya berdasarkan: 1) bidang masalah, 2) sumber fakta, 3) cakupan atau daya pengaruh, 4) kandungan fakta, dan 5) jenis penyajiannya. Berdasarkan bidang masalahnya, berita dapat digolongkan menjadi: berita politik, berita olahraga, berita lingkungan hidup, berita kecelakaan, berita keuangan dan perbankan, berita kriminal, dan ……………………………… Berdasarkan sumber faktanya, berita dapat digolongkan menjadi: berita peristiwa, berita pendapat, serta berita peristiwa dan pendapat abdurrahman/Jurnalistik-1/2011
abdurrahman/Jurnalistik-1/2011 Berdasarkan cakupannya: berita lokal (wilayah kabpaten/provinsi), berita nasional (wilayah negara), dan berita internasional (lintas negara). Berdasarkan kandungan fakta: berita fakta (factual news), berita fakta dan penjelasan fakta (interpreted news), berita fakta bercampur pendapat wartawan (opinionated news), dan berita bohong (fabricated news). Berdasarkan jenis penyajiannya: straight news atau berita lempang (hanya menyajikan apa yang dilihat dan didengar ketika itu), interpretative news (berita interpretasi), dan deph news atau berita mendalam (menyajikan fakta secara lebih komprehensif) Catatan: kita bisa membuat berbagai kriteria lain selain dari kriteria yang disebutkan di atas. Yang penting kriteria tersebut harus secara tegas dapat membedakan setiap golongan berita yang kita tetapkan. abdurrahman/Jurnalistik-1/2011
Penggolongan Pendapat Pendapat juga bisa digolongkan berdasarkan: 1) pertimbangan pemuatannya, 2) sifat penyajian isinya, 3) tanggung jawab terhadap isinya, dan 4) bentuk penyajiannya. Berdasarkan pertimbangan pemuatan: ada pendapat yang dimuat untuk kepentingan komunikator dan ada pendapat yang dimuat untuk kepentingan khalayak. Pendapat yang dimuat untuk kepentingan komunikator bukan merupakan bidang pekerjaan jurnalistik. Biasanya pemuatan pendapat seperti itu dikerjakan oleh bidang perusahaan karena menerima imbalan uang. Contoh pendapat yang disajikan untuk kepentikan komunikator adalah iklan (terang-terangan maupun terselubung), pengumuman bidang perusahaan, kampanye politik (bukan laporan tentang kampanye). abdurrahman/Jurnalistik-1/2011
abdurrahman/Jurnalistik-1/2011 Berdasarkan penyajian isinya, ada pendapat yang disajikan berdasarkan fakta dan ada juga yang disajikan berdasarkan fiksi atau berdasarkan fakta yang telah difiksikan Pendapat yang bukan berdasarkan fakta, meskipun pemuatannya dikerjakan oleh bidang jurnalistik, tapi tidak termasuk karya jurnalistik. Contoh pendapat yang tidak berdasarkan fakta adalah: cerita, kuis, puisi/sajak. Berdasarkan tanggung jawab terhadap isi, ada pendapat yang isinya merupakan pendapat pribadi dan ada juga pendapat resmi dari media massa. Contoh pendapat yang merupakan pendapat pribadi adalah: surat pembaca, feature, artikel, resensi, dan kolom. Contoh pendapat yang merupakan pendapat media massa adalah: tajuk rencana (editorial), pojok, dan karikatur. Meskipun pendapat seperti ini dikerjakan oleh satu orang, tapi dilakukannya atas nama media massa yang memuat pendapat tersebut. abdurrahman/Jurnalistik-1/2011
abdurrahman/Jurnalistik-1/2011 Pendapat pribadi menjadi tanggung jawab penulisnya, sedangkan pendapat media massa menjadi tanggung jawab pimpinan media massa. Berdasarkan jenis penyajiannya: surat/opini pembaca atau khalayak, news analisis (analisa berita) feature (karangan khas), pojok, karikatur, editorial (tajuk rencana), kolom, resensi, dan artikel Surat pembaca adalah opini yang ditulis atau disampaikan khalayak yang dimuat setelah diedit oleh bagian redaksional media massa. News analisis adalah kajian seseorang tentang fakta yang telah atau sedang hangat diberitakan oleh media massa. Feature merupakan hasil kreativitas subjektif penulis berdasarkan pengamatannya terhadap fakta. Feature disayajikan untuk memberi informasi dan menghibur khalayak. Pojok merupakan tulisan singkat yang di pojok halaman yang berisi dua kalimat, yaitu kalimat pernyataan dan kalimat tanggapan. abdurrahman/Jurnalistik-1/2011
abdurrahman/Jurnalistik-1/2011 Karikatur: gambaran tentang kejadian atau persoalan yang dilukiskan melalui gambar yang dilebih-lebihkan sehingga terkesan lucu. Editorial/Tajuk Rencana: ulasan tentang peristiwa/keadaan yang ditulis oleh pemimpin redaksi atau oleh wartawan yang ditunjuk oleh pemimpin redaksi. Tajuk ini ditempatkan di ruangan khusus dan tidak mencantumkan nama penulisnya. Artikel: analisis mendalam (disertai data) oleh seorang atau beberapa penulis terhadap suatu persoalan atau keadaan atau merupakan hasil pemikiran baru dari penulisnya. Kolom: tanggapan kolomnis terhadap suatu peristiwa atau persoalan. Kolom hampir sama dengan tajuk, tapi daya tarik kolom terutama karena nama penulis. Resensi: ringkasan disertai kajian kritis terhadap buku, film, karangan lainnya. Catatan: di media elektronilk, jurnalis tidak hanya merancang/menangani berita dan pendapat, tapi juga menangani penyajian: wawancara langsung, diskusi publik, dan bincang-bincang tentang masalah hangat. abdurrahman/Jurnalistik-1/2011
abdurrahman/Jurnalistik-1/2011 Referensi Frauenrath, Maria dan Yonis Ali Nur, “Jadi, bagaimana menurut pendapat anda…?” Buku panduan praktis bagi wartawan, alihbahasa Menuk Suwondo, BBC Word Service Trust, London, 2003 Kusumaningrat, Hikmat dan Purnama Kusumaningrat, Jurnalistik: Teori dan Praktek, Remaja Rosdakarya, Bandung, Jan 2005 Suhandang, Kustadi, Pengantar Jurnalistik: Seputar Organisasi, Produk & Kode Etik, Nuansa, Bandung, September 2004. Wahyudi JB, Dasar-dasar Jurnalistik Radio dan Televisi, Pustaka Utama Grafiti, Jakarta, 1996 abdurrahman/Jurnalistik-1/2011