MODUL VIII Proposisi Deskripsi Mengetahui dan memahami apa yang disebut proposisi sebagai pokok pikiran terkecil.
Tujuan Instruksional Tujuan instruksional umum Tujuan instruksional khusus
Tujuan instruksional umum Setelah mengikuti mata kuliah ini diharapkan mahasiswa mampu memahami proposisi dan posisinya dalam penalaran.
Tujuan instruksional khusus Mahasiswa memahami proposisi dalam berbagai bentuknya Mahasiswa dapat membedakan mana kalimat proposisi dan mana yang bukan Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana proposisi yang benar Mahasiswa tidak membuat proposisi kecuali atas dasar kebenaran
Proposisi Proposisi adalah susunan kalimat yang mengandung berita benar atau salah. Kebenaran proposisi disusun melalui proses penelitian. Proposisi yang benar bisa dijadikan premis dalam penalaran deduktif (silogisme/qiyas). Kalimat yang tidak mengandung benar atau salah tidak disebut proposisi.
Pembagian Proposisi Proposisi terbagi dua : a. Proposisi lepas (Categorical Proposition) b. Proposisi terkait (conditional propotition).
a. proposisi lepas (Categorical Proposition) misalnya: bumi berputar pada sumbunya bumi tidak berputar pada sumbunya
b. Proposisi terkait (conditional propotition). Proposisi terkait adalah apabila kebenaran proposisinya masih terkait dengan keadaan yang lain, dengan menggunakan pengandaian, jika…..maka, jika…niscaya, apabila, manakala; dan pemisahan seperti ada kalanya, baik…atau…, atau….atau -misalnya pengandaian: jika musim hujan niscaya bengawan Solo mengalir airnya sampai jauh -misalnya pemisahan: keterangan itu adakalanya benar ada kalanya salah politik luar negeri Indonesia pro barat, atau pro timur, atau bebas aktif
Unsur Proposisi Proposisi terbentuk dari empat unsur, yaitu term subyek, term prediket, quantifier, dan kopula Term subyek adalah kata yang menjadi pokok dalam kalimat tersebut. Term prediket adalah kata yang menjelaskan subyek. Kopula adalah kata yang menghubungkan subyek dengan prediketnya, atau yang memisahkannya. Quantifier adalah cakupan pengertian jumlah pada subyek.
Proposisi Universal Proposisi universal terbentuk jika Quantifier subyeknya meliputi, misalnya: seluruh pahlawan bangsa dihormati Atau menggunakan kata-kata yang bermakna meliputi seperti tiap, setiap, semua, seluruh, segenap, seantero, masing-masing, sekalian, dan lain-lain. Misalnya : Semua mahasiswa terdidik
Proposisi Partikular Proposisi partikular terbentuk apabila quantifier subyeknya partikular Contoh : sebagian orang pelukis Lima orang murid bermain
proposisi affirmatif Proposisi affirmatif terjadi apabila kopula menghubungkan subyek dan prediketnya. Misalnya , semua hewan membutuhkan air, sebagian hewan pemakan daging
Proposisi Negatif Proposisi Negatif terjadi apabila kopula memisahkan subyek dan prediketnya Misalnya : Semua hewan bukan tumbuhan Sebagian hewan bukan pemakan daging
Lambang Proposisi Proposisi mempunyai empat lambang, A, I, E, dan O. Proposisi affirmatif dilambangkan dengan A dan I, proposisi negatif dilambangkan dengan E dan O A dan I diambil dari kata affirmo, E dan O diambil dari kata nego Untuk proposisi universal positif dan singular positif simbolnya A, tetapi jika dilambangkan dengan A saja tanpa penjelasan berarti universal positif. Untuk partikular positif lambangnya I. Untuk universal negatif dan singular negatif lambangnya E, tetapi jika dilambangkan dengan E saja tanpa penjelasan berarti partikular positif. Untuk partikular negatif lambangnya O. Contoh : Semua hewan membutuhkan air (A) Sebagian hewan pemakan daging (I) Semua tentara bukan sipil (E) Sebagian guru bukan perempuan (O)